Uji Distribusi Kolmogorov-Smirnov KAJIAN TEORI

33 Sedangkan, nilai harapan banyak customer tipe � berada dalam sistem yaitu: � � � = � � ��1−��� ∑ �� �−� � �−1 �=0 + �� � −1 + � � 1 −� �−1 1 −� � 1 −� �−1 1 −� � 2.34

E. Uji Distribusi Kolmogorov-Smirnov

Menurut Siegel 1956:59 tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov merupakan suatu tes goodness of-fit, artinya yang diperhatikan ialah tingkat kesesuaian antara distribusi sampel hasil observasi dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Metode yang digunakan pada tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan menetapkan distribusi frekuensi kumulatif dari data-data sampel hasil observasi pada suatu interval tertentu. Tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov dipilih untuk pengujian karena dapat digunakan pada yang sampel sangat kecil dan tidak menghilangkan informasi meski sampel digabungkan dalam beberapa kategori. Menurut Siegel 1956: 62, langkah-langkah perhitungan dalam uji Kolmogorv-Smirnov adalah sebagai berikut: a. Menetapkan fungsi kumulatif teoritis, yaitu distribusi kumulatif yang diharapkan di bawah � . b. Skor-skor yang diobservasi dalam suatu distribusi kumulatif diatur dengan memasangkan setiap interval � � � dengan interval � � yang sebanding. c. Untuk tiap-tiap jenjang pada distribusi kumulatif, kurangkan � � dengan � � �. d. Gunakan rumus � = ���������� � − � � �� untuk menghitung nilai D, dengan: 34 � = Distribusi sampling � � = Fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi di bawah asumsi � � � � = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi dari suatu sampel acak dengan N observasi e. Menentukan D dengan mengacu pada tabel nilai kritis dari D pada tes satu sampel Kolmogorv-Smirnov. Langkah-langkah pengujian menggunakan tes satu sampel Kolmogorov- Smirnov sebagai berikut: Hipotesis nol � : Data sampel hasil observasi dapat dianggap berasal dari populasi yang berdistribusi Poisson. Hipotesis Alternatif � 1 : Data sampel hasil observasi tidak dapat dianggap berasal dari populasi yang berdistribusi Poisson. Statistik uji : Tes satu sampel Kolmogorov-Smirnov. Tingkat Signifikansi : alpha. Daerah Penolakan : � ditolak jika � ≥ � ����� . F. Optimasi Biaya Antrean Optimasi sistem antrean dapat dievaluasi dengan melihat biaya total yang diharapkan. Total biaya yaitu jumlah keseluruhan dari total biaya pelayanan per satuan waktu, dengan biaya menunggu customer per satuan waktu. Menurut Taha 2007: 598, model biaya dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: ���� = ���� + ���� 2.35 35 Keterangan: � : Jumlah pelayan. ���� : Expected Total Cost Total biaya dalam sistem antrian dengan x pelayan per satuan waktu. ���� : Expected Operating Cost Biaya pelayanan yang diperkirakan untuk pengoperasian per satuan waktu apabila dalam sistem antrian terdapat x pelayan. ���� : Expected Waiting Cost Biaya menunggu yang diperkirakan per satuan waktu apabila dalam sistem antrian terdapat x pelayan. Biaya pelayanan dan biaya menunggu dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut: ���� = � 1 � 2.36 ���� = � 2 � � � 2.37 Keterangan: � 1 : Biaya penambahan seorang pelayan per satuan waktu. � 2 : Biaya menunggu satu customer per satuan waktu. � � � : Jumlah customer yang diperkirakan dalam sistem dengan x pelayan. Jika pendapatan Perkapita Indonesia Tahun 2010 sebesar Rp 27.000.000,00 maka perhitungan total biaya menunggu � 2 dapat dihitung sebagai berikut: 36 � 2 = 27.000.000 12 ����� ×8 ��� ×5 ℎ��� ×4 ������ 2.38 = �� 14.063 ��� ��� Jadi, total biaya menunggu yaitu Rp 14.063 per jam Sekar Mulyati, 2011:12. 37

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab metode penelitian dijelaskan mengenai metode dan desain penelitian, lokasi dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data serta rancangan dan teknik analisis data.

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di masyarakat Martono, 2011: 17. Pada penelitian ini, informasi untuk membangun asumsi pemodelan diperoleh dengan wawancara kepada teller dan customer service sedangkan data antrean diambil dari hasil pengamatan secara langsung terhadap nasabah yang memerlukan pelayanan teller baik nasabah yang mengantre secara langsung pada teller maupun nasabah limpahan dari customer service atau mantri. Setelah data diambil, hasil kemudian dipaparkan secara deskriptif untuk kemudian dianalisis. Tujuan dilakukan analisis data untuk mengetahui distribusi kedatangan dan pelayanan nasabah, rata-rata laju kedatangan nasabah antrean langsung teller, rata-rata laju kedatangan nasabah limpahan serta rata-rata pelayanan nasabah per satuan waktu di PT Bank Rakyat Indonesia Persero Kantor Cabang Pembantu Unit K.H. Ahmad Dahlan Yogyakarta. Adapun desain yang digunakan pada penelitian ini yaitu desain penelitian kasus dan lapangan. Dalam desain penelitian ini, sistem antrean dianalisis untuk