Pengelompokan Penduduk . Pengertian Penduduk

bahwa penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif bagi pembangunan. Rosyidi, 1996 : 87

2.2.4.1. Pengelompokan Penduduk

Secara sederhana penduduk dikelompokkan menurut penduduk usia kerja dan penduduk di luar usia kerja. Penduduk usia kerja termasuk mereka yang bekerja dan tidak bekerja. Penduduk tidak kerja dikelompokkan menjadi penduduk yang mencari pekerjaan dan bersedia untuk bekerja. Sementara itu penduduk dalam kelompok bekerja dan tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan dikategorikan sebagai penduduk aktif atau biasa disebut dengan angkatan kerja. Penduduk yang sedang mencari pekerjaan namun belum memperoleh pekerjaan dinamakan pengangguran. Sedangkan penduduk yang tidak bekerja dan tidak berusaha mencari pekerjaan dikategorikan sebagai penduduk tidak aktif dan kelompok ini tidak disebut pengangguran. Ketiga golongan dalam kelompok bukan angkatan kerja sewaktu-waktu dapat menawarkan jasanya untuk bekerja, kelompok ini sering dinamakan potensial labour force. Struktur dan besarnya angkatan kerja sangat penting dalam mempengaruhi penawaran potensial dalam sebuah perekonomian sebab angkatan kerja yang masih berusia mudah akan lebih mudah melakukan pelatihan ke arah keahlian yang dibutuhkan untuk dapat mengambil manfaat dari Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. teknologi baru yang ada. Untuk lebih jelasnya pada gambar 4 dibawah ini akan menjelaskan mengenai pengelompokan penduduk. Gambar 4 : Skema Komposisi Penduduk Sumber : Simanjutak, 1985, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit, FE UI, hal, 15

2.2.4.2 .

Pengertian Pertumbuhan Penduduk Menurut teori penduduk Malthus 1766 : 3 yang berbunyi The low Diminishing Retuns bahwa jumlah penduduk akan berkembang PENDUDUK Tenaga Kerja Bukan Tenaga Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah Tangga Penerima Pendapatan Menganggur Bekerja Setengah Pengangguran Bekerja Penuh Kentara Tidak Kentara Produktivitas Rendah Penghasilan Rendah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. secara deret ukur sedangkan alat pemuas kebutuhan manuia berkembang secara deret hitung. Karena perkembangan jumlah penduduk jauh lebih cepat dibanding dengan pertumbuhan alat pemuas kebutuhan manusia, maka Malthus meramal bahwa suatu ketika akan terjadi malapetaka yang akan menimpa umat manusia. Malthus tidak percaya bahwa teknologi mampu berlomba dengan pertumbuhan penduduk. Malthus juga berpendapat bahwa jumlah penduduk yang tinggi pasti mengakibatkan turunnya produksi per kepala. Dalam Essays on the Principles of population 1796. Ia menguraikan bahwa satu-satunya cara untuk menghindar dari malapetaka adalah dengan melakukan kontrol atau pengawasan atas pertumbuhan penduduk. Beberapa jalan keluar yang Malthus tawarkan adalah menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak KB. Pembatasan seperti ini disebut Malthus sebagai pembatasan moral. Jika hal ini tidak dilakukan, persoalan ini akan diselesaikan secara alamiah, antara lain akan timbul perang, epidemi, kekurangan pangan dan sebagainya. Mulyadi, 2003 : 4 Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk.Mulyadi, 2003 : 13 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.4.3 .