Kajian tentang Tanggung Jawab

25

B. Kajian tentang Tanggung Jawab

1. Pengertian Tanggung Jawab Tanggung jawab menurut Indah, et al., 2003: 119 diartikan sebagai kewajiban untuk menanggung segala sesuatu atas tugas dan perbuatannya. Tanggung jawab berarti kesiapan untuk menerima konsekuensi-konsekuensi atas keputusan dan tindakan yang dipilih. Dengan kata lain tanggung jawab muncul sebagai akibat dari keputusan atau tindakan yang dilakukan seseorang. Keputusan atau tindakan yang dilakukan tersebut mempunyai dampak yang mengiringi yang sering disebut sebagai risiko. Orang yang bertanggung jawab berani menerima segala risiko yang muncul akibat pengambilan keputusan maupun tindakan yang dilakukan. Tanggung jawab menurut Lickona dalam bukunya 2012: 73 adalah melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun di lingkungan tempat bekerja dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik. Tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan dapa dibuktikan dengan cara bekerja sepenuh hati dan memberikan yang terbaik. Kewajiban untuk bekerja merupakan konsekuensi dari keputusannya memiliki atau melakukan pekerjaan. Seseorang dapat memiliki kewajiban atas keputusan atau tindakan yang dilakukan di mana saja ia berada. Sedangkan menurut Widagdho 1994: 144 tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tanggung jawab adalah melakukan sesuatu sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. 26 Seseorang yang memikul tanggung jawab mempunyai beban untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana yang seharusnya dia lakukan. Tanggung jawab muncul berupa perwujudan kesadaran atas kewajiban seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang disebabkan oleh keputusan yang telah diambil. Berdasarkan beberapa pengertian tanggung jawab di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah sikap sadar untuk menanggung beban atau menjalankan konsekuensi yang muncul sebagai akibat dari keputusan yang telah diambil dengan bersungguh-sungguh. Oleh karena itu, kesungguhan seseorang dalam menjalankan kewajibannya dapat menentukan seberapa besar sikap tanggung jawab yang ia miliki. Kewajiban seseorang untuk menanggung segala risiko yang timbul akibat keputusannya dapat diperoleh di manapun ia berada. Hal tersebut karena seseorang dalam menjalankan kehidupannya tidak terlepas dari tuntutan untuk mengambil keputusan. 2. Macam-macam Tanggung Jawab Menurut Mustari 2014: 24-26, tanggung jawab dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu: tanggung jawab personal, tanggung jawab moral, dan tanggung jawab sosial. a. Tanggung jawab personal Bertanggung jawab disebabkan karena seseorang memilih untuk bertindak, berbicara atau mengambil posisi tertentu. Orang yang bertanggung jawab kepada dirinya sendiri adalah orang yang bisa melakukan kontrol internal sekaligus eksternal. Kontrol internal adalah satu keyakinan bahwa ia boleh mengontrol 27 dirinya dan yakin bahwa kesuksesan yang dicapainya adalah hasil dari usahanya sendiri. Sedangkan kontrol eksternal yaitu keyakinan pada takdir dengan tujuan untuk memastikan kesuksesannya. b. Tanggung jawab moral Tanggung jawab moral biasanya merujuk pada pemikiran bahwa seseorang mempunyai kewajiban moral dalam situasi tertentu. Penjelasan lain yang dikemukakan oleh Waller 2011: 13 menyatakan bahwa keyakinan dasar dalam tanggung jawab moral bukan merupakan produk akal, tetapi emosi secara mendalam. Kewajiban bertanggung jawab seringi membawa pada apa yang disebut tanggung jawab hukum legal responsibility. Seseorang secara hukum bertanggung jawab bagi suatu peristiwa ketika dirinya menjadi penyebab terjadinya suatu peristiwa. c. Tanggung jawab sosial Tanggung jawab sosial social responsibility adalah tanggung jawab yang ditujukan manusia terhadap masyarakat di sekelilingnya. Tanggung jawab sosial bukan hanya masalah memberi atau tidak membuat kerugian kepada masyarakat. Tetapi tanggung jawab sosial merupakan sifat-sifat yang perlu dikendalikan dalam hubungannya dengan orang lain. Berdasarkan pendapat di atas, tanggung jawab dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu tanggung jawab personal, tanggung jawab moral, dan tanggung jawab sosial. Tanggung jawab personal yaitu tanggung jawab yang dilakukan seseorang kepada dirinya sendiri bahwa dirinya yakin akan mencapai kesuksesan dengan tetap percaya pada takdir. Tanggung jawab moral yaitu tanggung jawab 28 karena seseorang memiliki kewajiban moral setelah menyebabkan terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan tanggung jawab sosial adalah tanggung jawab yang diperlukan untuk mengendalikan sifat-sifat demi menjaga hubungan dengan orang di sekitarnya. Menurut Sudibyo, et al., 2013: 105-109 macam atau jenis tanggung jawab dikelompokkan menjadi: tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap manusia atau masyarakat, tanggung jawab terhadap lingkungan, dan tanggung jawab terhadap Tuhan. a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. b. Tanggung jawab terhadap manusia atau masyarakat Tanggung jawab ini menuntut adanya kesadaran manusia untuk memenuhi kewajibannya dalam hubungan hidup bermasyarakat. Selain keseimbangan antara hak dan kewajiban, juga dituntut pengorbanan dan pengabdian dalam masyarakat. c. Tanggung jawab terhadap lingkungan Tanggung jawab ini menekankan pada kesadaran manusia untuk memenuhi kewajibannya atau pengorbanannya dalam membina dan melestarikan lingkungan hidup yang baik, teratur, dan sehat. d. Tanggung jawab terhadap Tuhan Tanggung jawab terhadap Tuhan menuntut kesadaran manusia untuk memenuhi kewajiban atau pengabdian sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 29 Tanggung jawab menurut pendapat di atas dikelompokkan menjadi empat macam yaitu tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap manusia, tanggung jawab terhadap lingkungan, dan tanggung jawab terhadap Tuhan. Seseorang memiliki kewajiban untuk mengembangkan kepribadian sebagai bentuk tanggung jawab kepada dirinya sendiri. Ketika seseorang berada dalam masyarakat ia berkewajiban untuk mengabdikan dirinya agar tercipta hubungan baik dengan masyarakat. Tanggung jawab seseorang kepada lingkungan yaitu dengan cara melestarikan alam agar agar lingkungan yang sehat. Terakhir yaitu tanggung jawab terhadap Tuhan, manusia dituntut untuk memenuhi kewajibannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Sedangkan macam tanggung jawab menurut Widagdho 1994: 146-149 meliputi: tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung jawab kepada bangsanegara, dan tanggung jawab kepada Tuhan. a. Tanggung jawab kepada keluarga Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga yang meliputi kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. b. Tanggung jawab kepada masyarakat Manusia sebagai anggota masyarakat harus mempertanggungjawabkan segala tingkah laku dan perbuatannya kepada masyarakat. 30 c. Tanggung jawab kepada bangsanegara Manusia sebagai warga negara, dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku terikat oleh norma-norma atau aturan-aturan yang dibuat oleh negara. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara. d. Tanggung jawab kepada Tuhan Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya. Dalam pengembangannya, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang salah kepada penciptanya. Menurut pendapat di atas, tanggung jawab juga dibagi menjadi empat macam yaitu tanggung jawab terhadap keluarga, masyarakat, bangsanegara, dan Tuhan. Terdapat dua macam tanggung jawab yang sama dengan pendapat sebelumnya yaitu tanggung jawab kepada masyarakat dan tanggung jawab kepada Tuhan. Sedangkan yang dimaksud dengan tanggung jawab kepada keluarga menurut pendapat di atas menyangkut kebaikan untuk keluarga yang diusahakan oleh masing-masing anggota keluarga. Tanggung jawab terhadap bangsanegara diartikan sebagai perilaku mengikuti aturan yang dibuat oleh negara. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai macam- macam tanggung jawab, secara garis besar adalah sebagai berikut. a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri Tanggung jawab terhadap diri sendiri berorientasi pada bagaimana seseorang akan menjadikan seperti apa dirinya pada masa yang akan datang. Manusia dalam hal ini diberikan tanggung jawab untuk memimpin dirinya sendiri. 31 b. Tanggung jawab terhadap orang lain Manusia hidup selalu membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, manusia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada orang lain. Selain itu, sebagai bagian dari masyarakat seseorang akan menerima beban tanggung jawab lain yaitu melaksanakan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. c. Tanggung jawab terhadap negara Manusia sebagai warga negara mempunyai aturan atau norma yang harus dijalankan. Oleh karena itu semua tingkah laku manusia dalam kedudukannya sebagai anggota dari suatu negara akan selalu dipertanggungjawabkan kepada negara. d. Tanggung jawab terhadap Tuhan Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan Yang Maha Esa atas segala perbuatannya selama hidup sebagai pertimbangan di hari akhir. 3. Ciri-ciri Bertanggung Jawab Menurut Clemes Reynold 1995: 122 seorang anak dapat dikatakan bertanggung jawab apabila ia telah sesuai dengan pernyataan-pernyataan sebagai berikut. a. Melakukan tugas secara teratur tanpa harus diingatkan setiap kali. b. Mempunyai alasan yang dapat dijelaskannya dalam melakukan pekerjaan. c. Tidak menyalahkan orang lain. d. Mampu menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang ada. e. Dapat bermain atau bekerja sendiri tanpa merasa terpaksa. 32 f. Dapat mengambil keputusan yang berbeda dari orang lain dalam kelompok teman, keluarga, dan sebagainya. g. Mempunyai bermacam-macam tujuan atau minat yang dapat menyerap perhatiannya. h. Menghormati dan menghargai batasan yang diberikan orang tua tanpa selalu membantah atau mendebatnya. i. Dapat memusatkan perhatian atas tugas yang kompleks relatif terhadap usia selama beberapa waktu tanpa merasa frustasi berlebihan. j. Melaksanakan apa yang dikatakan akan dilakukannya. k. Mengakui kesalahan tanpa memberikan alasanrasionalisasi yang berlebihan. Berdasarkan pendapat di atas, ciri-ciri orang yang bertanggung jawab yaitu mampu melakukan tugas tanpa merasa bosan. Orang yang bertanggung jawab melakukan sesuatu dengan alasan dan tujuan yang jelas. Ia mampu membuat keputusan dari berbagai pilihan tanpa tergantung pada orang lain. Mau mengakui kesalahan dan tidak menyalahkan orang lain. Selain itu, ia mempunyai tujuan dan minat yang bermacam-macam. Orang yang bertanggung jawab juga mempunyai sifat patuh pada orang tua dan konsekuen dengan perkataannya. Selanjutnya menurut Zuchdi, et al. 2011: 450 bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari memiliki ciri-ciri: memenuhi kewajiban diri, dapat dipercaya, dapat mengontrol diri, dan gigih. Orang yang bertanggung jawab dapat memenuhi kewajiban terhadap dirinya sebagai manusia pribadi. Ia mampu bertanggung jawab kepada orang lain sehingga ia mendapatkan kepercayaan. Selain itu, orang yang bertanggung jawab dapat mengendalikan dirinya agar tidak 33 salah dalam mengambil suatu keputusan atau tindakan. Setelah seseorang mengambil suatu keputusan atau tindakan tersebut, ia akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjalankan kewajiban yang ditanggungmya. Sedangkan Mustari 2014: 25 menyatakan bahwa tanggung jawab berarti melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh, berani menanggung konsekuensi dari sikap, perkataan, dan tingkah lakunya. Dari hal ini timbul indikasi-indikasi yang harus terlihat dalam diri seseorang yang bertanggung jawab. Ciri-ciri tersebut di antaranya ialah: a. Memilih jalan lurus b. Selalu memajukan diri sendiri c. Menjaga kehormatan diri d. Selalu waspada e. Memiliki komitmen pada tugas f. Melakukan tugas dengan standar yang terbaik g. Mengakui semua perbuatannya h. Menepati janji i. Berani menanggung risiko atas tindakan dan ucapannya. Pendapat di atas mempunyai kemiripan dengan dua pendapat sebelumnya namun ada hal lain yang ditambahkan. Menurut Mustari, orang yang bertanggung jawab cenderung memilih jalan kebenaran. Ia akan berusaha menjaga kehormatan dirinya. Hal itu ia lakukan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada dirinya sendiri. Orang yang bertanggung jawab selalu waspada terhadap hal-hal yang dapat membuatnya salah dalam bertindak maupun mengambil keputusan. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa orang yang bertanggung jawab pada dasarnya memiliki ciri-ciri mampu memenuhi tugas atau kewajibannya dengan sungguh-sunggh. Ia mendapat kepercayaan dari orang lain dari orang lain melalui usahanya yang sungguh- 34 sungguh. Selain itu, orang yang bertanggung jawab merupakan orang yang tidak mengingkari janji dan mau mengakui kesalahan yang diperbuat. Ia juga dapat mengambil keputusan dengan tidak bergantung pada orang lain. Seseorang yang bertanggung jawab memiliki tujuan-tujuan dan minat yang dapat menjadi sarana untuk memajukan dirinya. 4. Cara Mengajarkan Tanggung Jawab Pendidikan tanggung jawab bisa dimulai sejak kanak-kanak. Mengumpulkan dan mengembangkan rasa tanggung jawab bisa melalui pembiasaan atau latihan sejak usia dini. Usia muda adalah periode dalam kehidupan seseorang di mana waktu berjalan begitu cepat dan pendek. Meskipun cepat dan pendek, usia muda merupakan masa emas manusia. Oleh karena itu, periode itu harus dimanfaatkan sepenuhnya untuk membiasakan sikap kepada anak, termasuk sikap bertanggung jawab. Menanamkan rasa tanggung jawab bisa dilakukan dengan memberikan berbagai tugas atau pekerjaan kepada anak, misalnya memberi makan kucing, merapikan tempat tidur, menyapu halaman, membersihkan lantai, dan lain-lain Marijan, 2012: 71. Tugas yang dikerjakan anak bukan semata-mata mementingkan hasil, melainkan juga penanaman rasa tanggung jawab. Oleh karena itu perlu diciptakan suasana yang menyenangkan sehingga anak merasa nyaman melakukan tugas yang diberikan. Apabila melihat anak yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugas, sebaiknya ditegur dengan kalimat yang akrab, lembut, dan menyejukkan sembari diajarkan untuk melakukan tugas yang benar. 35 Sedangkan menurut Muslich 2011: 180-182 ada tujuh cara yang dapat dilakukan untuk menjadikan anak lebih bertanggung jawab, yaitu: a. Memulai pada saat anak masih kecil Seiring dengan bertambahnya usia anak untuk bisa memahami, berikan anak kepercayaan untuk membantu melakukan pekerjaan. Dari kalimat tersebut, dapat diartikan bahwa untuk melatihkan tangguung jawab bisa dimulai dengan sesuatu yang sederhana, misalnya membersihkan kamarnya sendiri. Setelah anak mau membantu pekerjaan, berikan penghargaan kepada anak guna meningkatkan harga dirinya. b. Jangan menolong dengan hadiah Jangan memberikan anak hadiah sebagai pengganti pertolongan. Hal tersebut bertujuan agar anak memiliki rasa empati dalam diri anak. Sehingga anak akan memberikan bantuan tanpa mengharap pemberian hadiah. Lain halnya dengan memberikan hadiah sebagai wujud penghargaan atas pertolongan yang bertujuan menaikkan harga diri anak. c. Biarkan konsekuensi alamiah menyelesaikan kesalahan anak Ketika anak membuat kesalahan biarkan anak untuk belajar menjadi bertanggung jawab terhadap perilaku dan kesalahannya. Apabila orang tua melindungi anak dari konsekuensi yang akan diperolehnya maka sama dengan menyuruh anak untuk melakukan kesalahan yang lebih besar. d. Ketahui ketika anak berperilaku bertanggung jawab Setiap orang menyukai pengakuan. Begitu juga dengan anak, apabila anak melakukan pekerjaan yang melatih tanggung jawabnya maka orang tua harus 36 memberikan pengakuan. Pengakuan tersebut bertujuan agar anak mau bertanggung jawab lagi. e. Jadikan tanggung jawab sebagai sebuah nilai dalam keluarga Menjadikan tanggung jawab sebagai nilai dalam keluarga dapat dilakukan dengan cara berdiskusi tentang tanggung jawab dengan anak, biarkan anak mengetahui sesuatu yang dianggap bernilai. Dalam hal ini, orang tua juga dituntut untuk menjadi contoh bertanggung jawab. Seorang anak akan lebih mengetahui dan memahami dari melihat daripada mendengar. f. Berikan izin kepada anak Orang tua dapat melatih anak untuk bertanggung jawab melalui pemberian jatah uang. Melalui pemberian jatah uang, anak akan belajar mengambil keputusan dengan uang yang dimilikinya pada saat anak masih kecil. Apabila anak membuat kesalahan, kesalahan tersebut akan menjadi pembelajaran pada saat anak nanti hidup di dalam masyarakat. g. Berikan kepercayaan pada anak Memberikan kepercayaan kepada anak merupakan cara yang sangat penting untuk menjadikan anak bertanggung jawab. Seorang anak tidak subyektif, tetapi mereka memandang dirinya dari lingkungan sekitar yang merespon kepadanya. Bila anak dilihat sebagai pribadi yang bertanggung jawab, dia juga akan tumbuh sesuai harapan. Bila menyuruh anak, biarkan anak memahami instruksi agar anak bisa memenuhinya. Jika dibandingkan dengan pendapat sebelumnya, pendapat di atas mampu melengkapi pendapat sebelumnya. Cara yang diuraikan lebih kompleks bukan 37 sekedar memberikan tugas-tugas kepada anak. Menurut pendapat di atas, sikap tanggung jawab dapat dibangun dengan cara memulai mengajarkan tanggung jawab sejak anak masih kecil. Sebaiknya tidak membiasakan memberikan imbalan kepada anak. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan empati anak. Orang tua sebaiknya tidak terlalu melindungi anak, agar anak berlatih menyelesaikan masalahnya sendiri terlebih dahulu. Jika anak mampu melakukan perilaku yang menunjukkan sikap bertanggung jawab sebaiknya anak diberi penghargaan agar anak lebih termotivasi. Orang tua juga harus memberikan contoh bertanggung jawab yang baik kepada anak. Selain itu, pemberian kepercayaan kepada anak agar anak tidak merasa terkekang dan mampu mengembangkan sikap tanggung jawabnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa cara yang tepat untuk melatihkan tanggung jawab kepada anak adalah dengan mengupayakan cara belajar yang efektif dan menyenangkan. Cara efektif yang dimaksud adalah mengajarkan tanggung jawab tidak dengan banyak teori tetapi dengan hal-hal yang mudah dimengerti oleh anak. Poin yang lebih penting adalah melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan keseharian yang membelajarkan tanggung jawab kepada anak. Anak perlu diberi kebebasan melakukan tugasnya walaupun masih dalam pengawasan. Hal ini bertujuan agar anak melatih dirinya untuk bertanggung jawab. 38

C. Kajian tentang Kemampuan Interpersonal