Penelitian Utama Metodologi 1. Penelitian Pendahuluan

18 3. Pengukuran awal terhadap berat awal buah dan warna buah. 4. Penyimpanan pada suhu 10 o C, 15 o C dan suhu ruang sebagai kontrol dengan RH 90 – 95, selama 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari. 5. Pengambilan foto dan pengukuran bobot buah setiap 2 hari sekali. 6. Pengukuran kekerasan dan TPT

2. Penelitian Utama

1. Buah pepaya dengan tingkat kematangan 0 diambil dari kebun Biotrop, Tajur dibungkus dengan kertas koran dan dimasukkan dalam kotak kardus kemudian diangkut ke laboratorium TPPHP IPB. 2. Buah pepaya dibersihkan dari getah dan kotoran dengan air mengalir lalu disortasi untuk mendapatkan buah dengan ukuran yang seragam, tidak terserang lalat buah, kulitnya bersih, tidak memar ataupun luka. Kemudian buah pepaya disterilkan dengan menggunakan larutan thiabendazol 1 gram dalam 5 l air selama 60 detik dan dikeringanginkan. 3. Pengukuran terhadap berat awal buah, warna buah, pengukuran TPT menggunakan NIR. 4. Penyimpanan pada suhu 10 o C dan 15 o C dengan RH 90 – 95, selama 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari dan suhu ruang sebagai kontrol selama 11 hari. 5. Pengukuran konsentrasi CO 2 dan O 2 selama penyimpanan setiap 24 jam sekali. 6. Perlakuan pemeraman dengan suhu 20 o C, dengan konsentrasi etilen 100 ppm selama 24 jam. 7. Pengukuran konsentrasi CO 2 dan O 2 setiap 6 jam sekali , pengukuran kekerasan dan TPT menggunakan metode NIR, warna dan susut bobot setelah pemeraman setiap 24 jam sekali. 8. Pengukuran kekerasan dan TPT setelah pemeraman secara destruktif. 9. Uji organoleptik terhadap 10 panelis. 10. Menentukan hubungan lama penyimpanan terhadap mutu pepaya. Secara lengkap prosedur penelitian disajikan pada Gambar 4. 19 Gambar 4. Diagram alir pelaksanaan penelitian Pepaya IPB-1 tingkat kematangan 0 Pembersihan dan sortasi Pencelupan buah dalam larutan Thiabendazol 1 gram dalam 5 liter air selama 60 detik Pengukuran awal terhadap parameter TPT, kekerasan, warna dan berat buah Penyimpanan pada suhu : 10 o C dan 15 o C selama 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari Pengukuran laju respirasi secara periodik Perlakuan pemeraman : Konsentrasi etilen 100 ppm pada suhu 20 o C selama 24 jam Pengukuran laju respirasi Dibiarkan pada suhu ruang dan dilakukan pengukuran TPT, kekerasan ,warna dan susut bobot Uji organoleptik terhadap 10 panelis Menentukan hubungan lama penyimpanan terhadap mutu buah pepaya 20 D . Pengamatan Pengamatan dilakukan terhadap laju respirasi, kekerasan, warna, total padatan terlarut TPT, susut bobot, dan uji organoleptik. 1. Laju Respirasi Pegukuran laju respirasi dilakukan selama penyimpanan dan pemeraman yang bertujuan untuk menentukan pola respirasi sampai terjadinya klimakterik. Untuk mengukur laju respirasi selama penyimpanan, buah dimasukkan dalam stoples dan disimpan dalam lemari pendingin masing-masing bersuhu 10 o C, 15 o C dan suhu ruang. Pengukuran laju respirasi dilakukan selama penyimpanan secara periodik. Dua buah selang yang dihubungkan dengan alat pengukur gas Analyzer Shimadzu dimasukkan ke dalam stoples untuk melewatkan gas CO 2 dan O 2 , dan dilakukan pembacaan kandungan gas CO 2 dan O 2 . Data laju respirasi yang diperoleh kemudian diplotkan dalam suatu kurva berupa kurva pola respirasi. Laju produksi gas CO 2 dan O 2 mlkg-jam selama respirasi pada ruang tertutup diukur dengan persamaan Kays 1991 yaitu : R = 15 . 273 1 4 . 22 10 ] [ T W t Mgas V gas + Δ Δ ................................................... 1 dimana : R adalah laju respirasi mlkg.jam, T adalah suhu o C, W adalah berat segar produk kg, V adalah volume bebas ruangan dm 3 dan M gas adalah berat molekul gas g.

2. Warna buah