2.2 Iklim Komunkasi Organisasi Sekolah
Menurut Gibson 1985 berpendapat bahwa “iklim komunikasi organisasi adalah seperangkat prioritas lingkungan kerja yang dipersepsikan pegawai secara
langsung yang dianggap sebagai faktor utama dalam mempengaruhi perilaku pegawai”. Owens 1995:175 mengartikan iklim komunikasi organisasi sebagai
berikut, “Organization climate is the study of perceptions that individuals have
varionus aspects the enviromentin the organization. Artinya iklim komunikasi organisasi adalah studi tentang persepsi bahwa individu-individu memiliki
berbagai aspek dari lingkungan organisasi. Lingkungan internal organisasi merupakan wadah bagi individu-individu untuk bekerja dan berinteraksi dalam
rangka mencapai tujuan. Untuk itu perlu diciptakan suasana yang mendukung guna mengoptimalkan kinerja dari anggota organisasi. Kinerja anggota organisasi
akan berkorelasi positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Renato Tagiuri dalam
Owens 1995:140 berpendapat bahwa “iklim organisasi adalah karakteristik dari keseluruhan lingkungan sekolah yang meliputi
lingkungan fisik ecology, lingkungan social millieu, sistem sosial social system, dan budaya culture
”. Karakteristik iklim komunikasi organisasi sekolah bisa dilihat dari empat dimensi yaitu, dimensi ekologi, milliu, sistem sosial, dan
budaya yang secara bersama-sama membentuk apa yang disebut dengan iklim sekolah School climate.
Komunikasi adalah salah salah satu variabel organisasi yang paling sulit dipahamidan memiliki sangat penting untuk semua fungsi organisasi.Katz dan
Kahn 1978:430 berpendapat bahwa komunikasi pertukaran informasi dan
transmisi makna adalah inti dari suatu sistem sosial atau organisasi. Dalam nada yang sama, Scott dan Mitchell 1976:192 berpendapat komunikasi adalah proses
penting dalam mengorganisir karena itu adalah utamamedia interaksi manusia.
Menurut Bartels et al. 2007 berpendapat bahwa “komunikasi sangat penting ketika membuat sebuah org
anisasi yang efektif”. Iklim komunikasi dapat didefinisikan sebagai persepsi karyawan berkaitan dengan kualitas saling
hubungan dan komunikasi dalam sebuah organisasi Goldhaber, 1993:19. Carmelidan
Freund 2002:53
mengusulkanbahwa “komunikasi
memainkan peran
penting dalam
menciptakan citra
yang menguntungkan
”.Mengacu pada hasil yang diperoleh dari penelitian, diharapkan positifiklim komunikasi akan meningkatkan tingkatkepuasan kerja dan ini,
digilirannya, akan mempengaruhi PEP Prestige External Perceptions.Mereka menjelaskan peran ini sebagai bagaimanakaryawan merasakan gaya komunikasi
supervisor, kredibilitas, dan kontenserta sistem komunikasi organisasi akan ke beberapa pengaruh batasjumlah kepuasan semangat dia menerima dari
pekerjaanPettit et al.,1997:81. Lingkungan eksternal terdiri dari dua variabel yaitu lingkungan kerja dan
lingkungan sosial. Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok yang secara langsung berpengaruh atau dipengaruhi operasi-operasi utama organisasi,
elemen-elemen lingkungan kerja di sekolah yaitu kepala sekolah, gurukaryawan, dan siswa. “Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak
berhubungan langsung dengan aktivitas- aktivitas organisasi” Hunger Wheelen,
2003:9.
Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel yang ada di dalam organisasi. Variabel-variabel tersebut membentuk suasana di mana pekerjaan
dilakukan. Lingkungan internal meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi. Struktur adalah cara bagaimana sekolah diorganisasikan yang
berkaitan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan, pengharapan, nilai-nilai yang telah disepakati, dan dilaksanakan oleh
anggota organisasi. “Sumber daya merupakan aset yang meliputi gurukaryawan, kemampuan, bakat
manajerial” Hunger Wheelen, 2003:l1. Lingkungan fisik meliputi sarana fisik dan alat-alat yang digunakan oleh
warga sekolah yang meliputi lingkungan belajar siswa, ruang guru, ruang perpustakaan, dana, dan alat peragamedia pembelajaran. Lingkungan sosial faktor
internal yaitu lingkungan kerja yang terdiri dari kepala sekolah, gurukaryawan, peserta didik dan termasuk interaksi sesama warga sekolah. Sistem sosial di
sekolah yaitu struktur organisasi sekolah, pembagian tugas gurukaryawan, tugas kepala sekolah, dan pembagian tugas peserta didik. Sedangkan budaya sekolah
yaitu berkenaan dengan peraturan, tata tertib sekolah, sikap dan moral kepala sekolah, gurukaryawan, norma-norma yang sudah disepakati oleh warga sekolah.
Iklim komunikasi organisasi sekolah merupakan faktor yang dapat menentukan perilaku dan kinerja para gurukaryawan. Iklim komunikasi
organisasi adalah ciri-ciri penentu yang dapat membedakan antara lingkungan kerja organisasi yang satu organisasi yang lain. Dalam kaitannya dengan iklim
komunikasi organisasi sekolah dipandang sebagai suatu yang membedakan antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.
Dari beberapa deskripsi tentang iklim komunikasi organisasi sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa ”iklim organisasi sekolah adalah keadaan lingkungan
internal sekolah terutama non fisik yang meliputi sumber daya manusia, lingkungan kerja, struktur, dan budaya di sekolah. Definisi konseptual tersebut di
atas relevan dengan pendapat” Hunger Wheelen, 2003:11. Iklim komunikasi organisasi sekolah menurut Sergiovani 1991, bahwa
“iklim komunikasi organisasi sekolah merupakan energi yang terdapat di dalam sekolah yang dapat memberikan pengaruh terhadap guru dan siswa”. Sebagai
suatu sistem, dalam rangka untuk mencapai tujuan dan target sekolah dibutuhkan iklim organisasi yang kondusif. Iklim komunikasi organisasi yang kondusif
memungkinkan guru dapat bekerja dengan baik. Kinerja guru yang baik akan tampak dalam kegiatan pembelajaran. Guru yang mempunyai kinerja yang baik
dalam kegiatan pembelajaran akan berlangsung dengan efektif. Pembelajaran yang efektif diharapkan berpengaruh terhadap nilai prestasi belajar siswa.
Iklim komunikasi organisasi sekolah yang kondusif dinginkan oleh semua guru. Untuk menciptakan iklim organisasi sekolah yang kondusif Berry dalam
Timpe 1999 menyarankan beberapa cara sebagai berikut: l setiap individu harus tahu di mana posisi kedudukan atau tempat
departemennya; 2 saling pengertian antara pemimpin dan bawahan tentang apa yang diharapkan; 3 pegawai harus diberi semangat untuk
menyuarakan pendapat dan mengajukan gagasan dan usulan kepada pimpinan; 4 pemberian tugas kepada anggota harus bersifat merasa
tertantang; 5 pegawai harus diberi kesempatan untuk maju; 6 pendelegasian tugas dan wewenang.
Dari deskripsi di atas iklim komunikasi organisasi yang kondusif adalah
keadaan lingkungan internal sekolah terutama non fisik yang meliputi sumber
daya manusia, sistem sosial, dan budaya di sekolah yang aman, nyaman, tentram, dan damai. Semua warga sekolah mempunyai hubungan yang harmonis. Kepala
sekolah memberikan perlindungan dan pengayoman kepada guru karyawan. Antara guru karyawan dengan gurukaryawan yang lain saling menghormati dan
menghargai, mau mengakui kelebihan dan kekurangan masingmasing. Semua warga sekolah melaksanakan tata tertib, peraturan sekolah, dan norma yang
berlaku di sekolah dengan kesadaran yang tinggi. Indikator iklim komunikasi organisasi menurut Hunger dan Wheelen,
2003:11 yang kondusif, meliputi: 1 Sumber daya manusia di sekolah terdiri dari kepala sekolah, guru
karyawan, dan peserta didik. Semua mempunyai hubungan interpersonal yang harmonis.
2 Sistem sosial terdiri dari struktur organisasi sekolah, tugas kepala sekolah, pembagian tugas guru, struktur organisasi kelas, pembagian tugas peserta
didik. 3 Peraturan sekolah meliputi peraturan sekolah, tata tertib sekolah, dan
norma yang sudah disepakati dan dilaksanakan bersama oleh semua warga sekolah. Selain itu lingkungan sekolah harus dapat dirasakan oleh warga
sekolah sebagai lingkungan yang aman, nyaman, tentram dan damai.
2.3 Budaya Kerja Guru