Pengertian Keterampilan berbicara Keterampilan Berbicara

Slamet 2008:4 mengemukakan bahwa keterampilan berbahasa seseorang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak belajar menyimak, kemudian baru belajar berbicara. Selanjutnya belajar keterampilan membaca dan menulis. Pemerolehan keempat keterampilan berbahasa oleh seseorang, dilalui dengan urutan yang runtut. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berhubungan satu sama lain. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa keterampilan berbahasa merupakan kemampuan dalam menggunakan bahasa. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: menyimak; berbicara; membaca; dan menulis. Berbicara merupakan salah satu bagian dari keterampilan berbahasa. Penelitian ini akan meneliti tentang aspek keterampilan berbicara.

2.1.3 Keterampilan Berbicara

2.1.3.1 Pengertian Keterampilan berbicara

Mudini 2010:3 menjelaskan pada hakikatnya berbicara merupakan ungkapan pikiran dan perasaan seseorang dalam bentuk bunyi-bunyi bahasa. Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Pendengar menerima pesan atau informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penjedaan. Kemampuan berbicara merupakan tuntutan utama yang harus dikuasai oleh seorang guru. Jika seorang guru menuntut siswanya dapat berbicara dengan baik, maka guru harus memberi contoh berbicara yang baik. Guru di samping harus menguasai teori berbicara juga terampil berbicara dalam kehidupan nyata. Guru yang baik juga harus dapat mengekspresikan pengetahuan yang dikuasainya dalam bahasa lisan yang baik. Keterampilan berbicara merupakan keterampilan kebahasaan yang sangat penting. Menurut Brown dan Yule dalam Santosa, 2009:6.34, berbicara dapat diartikan sebagai kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa untuk mengekspresikan atau menyampaikan pikiran, gagasan atau perasaan secara lisan. Berbicara sering dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi kontrol sosial, karena berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor-faktor fisik, psikologis, neurologist, dan linguistik secara luas. Berbicara itu lebih daripada hanya sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara adalah suatu alat untuk mengomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak. berbicara itu sebenarnya merupakan suatu proses bukan kemampuan, yaitu proses penyampaian pikiran, ide, gagasan dengan bahasa lisan kepada komunikan yaitu orang lain atau diri sendiri Hartono, 2005:8. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan kemampuan seseorang mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyatakan suatu gagasan, pikiran, dan perasaan. Keterampilan berbicara merupakan kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan berkomunikasinya. Keterampilan berbicara sangatlah penting bagi manusia utamanya siswa SD karena keterampilan berbicara ini tidak lepas hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Pada siswa SD kelas rendah keterampilan berbicara ini harus terus dilatih agar lebih terampil berkomunikasi dengan orang tua, guru, dan teman sejawatnya karena tujuan utama dari berbicara adalah sebagai alat komunikasi.

2.1.3.2 Tujuan Berbicara

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV SDN SEKARAN 02 SEMARANG

3 21 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL TALKING STICK DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 12 227

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA INGGIL MELALUI ROLE PLAYING DENGAN MEDIA PAPAN TEMPEL PADA SISWA KELAS IV SDN 03 TUGUREJO SEMARANG

1 13 165

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK (TS) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MARON

1 9 185

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA KRAMA LUGU MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION BERBANTUKAN MEDIA FLASH PLAYER SISWA KELAS IVB SDN PURWOYOSO 03 SEMARANG

2 18 289

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF PADA SISWA KELAS II SDN TUGUREJO 03 SEMARANG

0 16 444

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG

0 5 179

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN TUGUREJO 01 SEMARANG.

0 0 410

PENGARUH MODEL TALKING STICK BERBANTUAN BUKU CERITA TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SDN PANDEAN LAMPER SEMARANG

2 2 85

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS V SD NEGERI LEMBERANG

3 3 15