Karakteristik Perkembangan Manusia Kajian Teori

32 afektif, dan psikomotorik. Akumulasi nilai dari semua tes tersebut tertuang dalam rapot. Rapot berisi akumulasi nilai siswa selama satu semester.

2.1.10 Karakteristik Perkembangan Manusia

Harlock 1980 dalam Soeparwoto, Hendriyani, Litfiah 2005 : 55 membagi rentang kehidupan manusia menjadi 10 fase perkembangan, yaitu: 1 periode pranatal; 2 masa kelahiran; 3 masa bayi; 4 awal masa kanak-kanak; 5 akhir masa kanak-kanak; 6 masa puber atau pra remaja; 7 masa remaja; 8 masa dewasa dini; 9 masa dewasa madya; 10 masa dewasa lanjut atau usia lanjut. Periode pranatal dimulai pada saat pembuahan dan berakhir pada kelahiran, kurang lebih selama sembilan bulan. Masa kelahiran kelahiran sampai akhir minggu kedua memilki ciri-ciri yang paling penting yaitu antara lain: a periode yang tersingkat dari semua masa perkembangan; b masa terjadinya penyesuaian yang radikal; c masa terhentinya perkembangan; d pendahuluan dari perkembangan selanjutnya; e periode yang berbahaya. Masa bayi memiliki ciri-ciri penting yang membedakannya dari periode sebelum dan sesudahnya yaitu antara lain merupakan masa dasar yang sesungguhnya, pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat, berkurangnya ketergantungan, meningkatnya individualitas, permulaan sosialisasi, permulaan berkembangnya penggolongan peran seks, dan permulaan kreativitas. Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah dan usia mainan. Sedangkan para ahli psikologi 33 menyebut masa ini sebagi usia berkelompok, usia menjelajah, bertanya,meniru, dan kreatif. Para orang tua biasa menyebut akhir masa kanak-kanak sebagai usia yang menyulitkan, usia tidak rapi, dan usia bertengkar. Sedangkan para pendidik menyebutnya sebagai usia sekolah dasar dan periode kritis dalam dorongan berprestasi. Sementara itu label yang digunakan ahli psikologi untuk masa ini yaitu usia berkelompok dan penyesuaian diri. Masa puber atau pra-remaja merupakan periode tumpang tindih karena kedudukan puber berada di antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa remaja. Masa ini juga merupakan periode yang singkat yaitu antara dua sampai empat tahun. Pertumbuhan dan perubahan terjadi dengan sangat pesat pada masa ini. Masa ini juga sering disebut sebagai fase negatif. Ciri-ciri pada masa remaja yaitu merupakan periode yang penting, peralihan, dan perubahan. Masa ini juga disebut sebagai usia bermasalah, mencari identitas, usia yang menimbulkan ketakutan, masa yang tidak realistik, dan ambang masa dewasa. Ciri-ciri yang menonjol pada dewasa dini yaitu merupakan masa pengaturan, usia reproduktif, masa bermasalah, masa ketegangan emosional, keterasingan sosial, masa komitmen, masa ketergantungan, perubahan nilai, penyesuaian diri dengan cara hidup baru, dan merupakan masa kreatif. Sedangkan ciri-ciri pada masa dewasa madya yaitu merupakan periode yang sangat ditakuti, masa transisi, masa stress, usia yang berbahaya, usia 34 canggung, masa berprestasi, masa evaluasi, sepi, dan jenuh. Masa dewasa lanjut atau usia lanjut merupakan periode kemunduran, perbedaan individual pada efek menua, usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda, orang usia lanjut mempunyai status kelompok minoritas, menua membutuhkan perubahan peran, masa ini merupakan masa penyesuain yang buruk dan keinginan menjadi muda kembali sangat kuat. Jadi dari penjabaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa Sekolah Dasar termasuk dalam periode akhir masa kanak-kanak. Masa ini merupakan masa yang dianggap sulit sehingga membutuhkan peran orang tua yang sangat besar. Memberikan perhatian lebih pada kegiatan belajar anak dirumah dapat menjadi cara yang tepat dalam mengontrol perkembangan anak pada masa ini.

2.2 Hubungan Antar Variabel

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu hasil belajar Y dan perhatian orang tua X. Keberhasilan belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari individu tersebut seperti intelegensi, sedangkan faktor eksternal seperti faktor keluarga, guru, dan kondisi tempat belajar sekolah. Dari berbagai faktor tersebut keluarga menjadi salah satu yang terpenting karena orang tua merupakan pembina pribadi yang paling pertama, utama dan paling dekat dengan anak. Anak menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sehingga orang tua mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap belajar anak di luar jam sekolah.

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 3 16

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

3 28 277

PENGARUH KETERLIBATAN ORANGTUA DALAM BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN III KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

2 59 166

PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN IV KECAMATAN CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

3 43 146

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SE DAERAH BINAAN II KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

4 62 173

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJARSISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 07 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ipi167493

0 1 6

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DAERAH BINAAN I KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG

0 0 75