Latihan Prinsip Dan Asas Latihan

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Landasan Teori

Penelitian dan pengembangan biasanya disebut pengembangan berbasis penelitian research and development merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaanya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian, utamanya penelitian pendidikan dan pembelajaran. Menurut Borg and Gall 1983:774 penellitian dan pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan produk-produk yang digunakan dalam pendidikan pembelajaran. Selanjutnya disebutkan bahwa prosedur penelitian dan pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu: 1 pengembangan produk, dan 2 menguji keefektifan produk dan mencapai tujuan. Suharsimi Arikunto 2010:7 mengatakan bahwa penelitian pengembangan atau penelitian developmental adalah penelitian yang mengadakan percobaan dan penyempurnaan. Sehingga dari pengertian dari para pakar diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan penelitian yang melakukan percobaan dan penyempurnaan sehingga dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan agar pengetahuan yang sudah ada dapat dikembangkan lagi. 2.1.1 Penelitian Pengembangan Menurut Sukmadinata N.S. 2005:164 penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk yang baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas tentang definisi dari penelitain pengembangan, dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan suatu produk yang baru maupun menyempurnakan produk sebelumnya untuk memperoleh produk yang lebih baik.

2.1.2 Latihan

Menurut Bompa 1994:19, latihan harus bervariasi dengan tujuan untuk mengatasi sesuatu yang monoton dan kebosanan dalam latihan, pelatih perlu pengetahuan dan sumber latihan yang banyak yang memungkinkan dapat berubah secara periodik. Menurut Harsono seperti yang dikutip Rubianto Hadi 2007:55, latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari, kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaannya. Pate, et al 1993:317, menyatakan bahwa latihan dapat didefinisikan sebagai peran serta yang sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan daya tahan latihan. Latihan menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan dan sistem, perubahan yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam berolahraga. Setelah beberapa pendapat yang diungkapkan para ahli, dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai pengertian dari latihan. Latihan adalah sebuah kegiatan yang meliputi suatu proses kerja yang sistematis dan dilakukan secara berulang- ulang dengan beban latihan yang terus meningkat beban dan intensitas latihannya dengan tujuan untuk menuntun timbulnya perubahan dalam jaringan dan sistem yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan dalam berolahraga. Menurut Rubianto Hadi 2007:55 tujuan dari latihan adalah untuk membantu seorang atlet atau satu tim olahraga dalam meningkatkan keterampilan atau prestasinya semaksimal mungkin dengan mempertimbangkan berbagai aspek latihyan yang harus diperhatikan, meliputi latihan fisik, teknik, taktik, dan latihan mental.

2.1.3 Prinsip Dan Asas Latihan

Untuk mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu yang tersusun secara sistematis. Suatu proses latihan yang sistematis dalam kurun waktu yang ditentukan termuat dalam suatu program latihan. Apabila salah satu dari prinsip latihan tidak dilaksanakan, maka latihan yang diberikandilakukan tidak akan mencapai atau menghasilkan prestasi yang optimal Rubianto Hadi, 2007:57. Prinsip dan asas latihan perlu dipahami dulu agar kita bisa merencanakan program latihan yang baik dan benar, tanpa pengetahuan mengenai prinsip- prinsip latihan tidak mungkin program latihan dapat di susun secara baik dan benar. Dalam usaha mencapai peningkatan kemampuan fisik maupun teknik dalam suatu cabang olahraga, diperlukan suatu proses dan waktu. Program latihan yang optimal adalah latihan-latihan yang dilakukan sesuai azas-azas umum tertentu. Azas-azas ini apabila diterapkan dengan bersungguh- sungguh, memungkinkan pelatih untuk membiasakan teknik latihan sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan olahragawan Pate et al, 1993:317. Menurut Harsono seperti yang dikutip Rubianto Hadi 2007:56 berpendapat bahwa prinsip dan asas latihan meliputi: 1. prinsip beban lebih overload principle, 2. prinsip perkembangan menyeluruh multilateral development, 3. prinsip spesifik, 4. prinsip individualisasi 5. intensitas latihan, 6. Kualitas latihan, 7. variasi latihan, 8. lama latihan, 9. latihan rileksasi, 10. uji coba. Pate, et al 1993:318 berpendapat bahwa prinsip-prinsip latihan meliputi: 1. pembebanan berlebih, 2. konsistensi, 3. kekhususan, 4. kemajuan, 5. ciri pribadi, 6. keadaan pelatihan, 7. periodisasi, 8. masa stabil, 9. tekanan, 10. tekanan dalam bertanding. Dalam melakukan latihan pelatih maupun pemain harus mempunyai pedoman atau prinsip untuk meningkatkan peforma latihannya. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Prinsip Proses Latihan Menggunakan Model Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu yang ideal, meskipun keadaan abstrak ideal di atas adalah kenyataan konkrit, itu juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, sesuatu peristiwa yang akan dapat diperoleh Budiwanto, 2004:27. Jadi dengan dibuatnya model latihan ini diharapkan siswa dapat dengan lebih mudah menguasai teknik dasar dribble yang akan dipelajari, karena telah disesuaikan dengan prasarana yang tersedia, dan tingkat dari kemampuan siswa itu sendiri. 2. Prinsip Variasi Dalam sebuah latihan diperlukan sebuah variasi, ini bertujuan mengatasi sebuah kebosanan dalam latihan dikarenakan latihan yang monoton setiap minggunya. Dalam hal ini seorang pelatih sangat berperan penting untuk membuat bentuk latihan yang kreatif dan memungkinkan selalu berubah secara periodik, oleh sebab inilah model variasi latihan yang beranekaragam, menarik, mudah dipahami, dan sesuai dengan kemampuan siswa sangat diperlukan untuk memperlancar proses latihan dan mempermudah siswa dalam menguasai sebuah teknik yang diperlukannya. 3. Prinsip Partisipasi Aktif Dalam Latihan Dalam sebuah latihan peran aktif atlet dalam hal ini siswa sangat diperlukan sebagai upaya tercapainya keberhasilan dalam sebuah proses latihan, disini peran pelatih sangat penting dalam memberikan kepercayaan terhadap diri siswa bahwa dengan latihan ini dapat meningkatkan kemampuan dari siswa tersebut, walaupun ruang lingkupnya hanya kegiatan ekstrakulikuler. Selain itu peran dari siswa tersebut juga dituntut untuk mengeluarkan segala kreatifitasnya dalam menjalankan program latihan yang telah diberikan pelatih, dengan ini kedua komponen yaitu pelatihguru dan siswa sangat diperlukan kerjasama dan sama-sama berpartisipasi dalam menjalankan proses latihan yang ingin dilaksanakan. Budiwanto 2004:23 mengemukakan bahwa ketentuan berikut ini diperlukan dari prinsip aktif dalam latihan, 1 pelatih harus bekerjasama mencapai tujuan latihan bersama atletnya, 2 atlet harus aktif berpartisipasi dalam perencanaan program latihan jangka panjang dan pendek, 3 atlet secara periodik harus menetapkan dan melakukan tes standar, 4 atlet wajib melakukan secara individual tugas rumah atau latihan tanpa pelatihnya.

2.1.4 Metode Latihan