43
2.4.4 Pengaruh yang Ditimbulkan dari Bermain
Menurut Hurlock dalam Ismail, 2006:29 aktifitas bermain memiliki pengaruh yang besar terhadap hal-hal berikut, yaitu: ‘1 perkembangan fisik, 2
dorongan berkomunikasi, 3 penyaluran bagi energi emosional yang terpendam, 4 penyaluran bagi kebutuhan dan keinginan, 5 sumber belajar, 6 rangsangan
bagi kreativitas, 7 perkembangan wawasan diri, 8 belajar bermasyarakat atau bersosialisasi, 9 standard moral, 10 belajar bermain sesuai dengan peran jenis
kelamin, 11 perkembangan ciri kepribadian yang diinginkan’. Bermain dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak karena jika
permainan yang dilakukakan adalah jenis permainan fisik dan dilakukan secara rutin serta sesuai porsi maka akan berpengaruh terhadap tinggi badan anak,
kekuatan otot dan ketahanan fisik yang lainnya. Selain itu bermain juga melatih anak dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dalam permainan membutuhkan
adanya komunikasi verbal yang harus dilakukan, baik itu tentang tata cara permainan yang harus disampaikan, kemudian peraturan-peraturan dalam
permainan serta komunikasi lainnya yang kelak akan menciptakan adanya hubungan yang hangat dan sportif dalam suatu permainan. Hal ini juga sekaligus
melatih anak bersosialisasi dengan lingkungannya. Dalam bermasyarakat perlu adanya komunikasi yang lancar untuk dapat terjalinnya suatu hubungan atau
pergaulan yang positif. Secara psikologis dalam bermain juga merupakan sarana yang tepat bagi penyaluran energi emosional yang terpendam, dimana dalam
bermain anak dapat mengekspresikan segala bentuk perasaan yang dimilikinya. Selain itu dalam bermain seseorang sekaligus memenuhi kebutuhan dan
44
keinginannya, yaitu adanya rasa senang. Hal tersebut yang dicari seseorang saat bermain dan kebutuhan akan penghargaan, selain senang dalam bermain juga
seseorang selalu berusaha untuk menjadi pemenang karena jika menjadi pemenang diperolehlah kebutuhan akan penghargaan tersebut.
Bermain merangsang kreativitas anak, dimana dalam bermain memerlukan adanya tak-tik atau cara-cara tertentu untuk penyelesaiannya. Anak akan berusaha
mencoba berbagai macam cara untuk bisa menyelesaikan permainannya tersebut. Ada jenis permainan yang bersifat edukasi yang juga dapat menjadi media siswa
untuk belajar sehingga menambah wawasan diri bagi pemain. Hal ini cukup efektif karena dalam penyampaian materi, dapat dikemas secara menarik sehingga
dapat meminimalisir kejenuhan yang dapat ditimbulkan dari si pembelajar tersebut.
Dalam bermain juga dapat mengajarkan anak untuk dapat menaati kaidah atau aturan-aturan yang ada dalam permainan, antar pemain saling menghormati
dan tidak berbuat curang. Hal ini tentu saja akan berdampak pada tumbuhnya rasa sportifitas anak dan adanya rasa saling menghargai anatar sesama dalam
kehidupan bermasyarakat pada umumnya di luar konteks bermainnya. Selain itu juga ada permainan-permainan yang mengajarkan anak untuk dapat memahami
dirinya, selayaknya jenis kelamin perempuan cenderung bermain boneka sehingga anak bisa bermain peran, permainan memasak yang nantinya juga akan
bermanfaat jika ia sudah dewasa, dan sebagainya. Untuk anak aki-laki juga dapat bermain perang-perangan, mobil-mobilan, robot, dan lain-lain dimana permainan
45
tersebut merangsang daya kreatif mereka juga mengenalkan sejak dini hal-hal yang bisa mereka lakukan jika sudah dewasa kelak.
2.4.5 Rencana Permainan untuk Meningkatkan Motivasi Belajar