13 Pencelupan irisan segar buah sawo pada proses pelapisan menggunakan tray
berlubang. Untuk proses pelapisan glukomanan dan CaCl
2
dilakukan dua kali, untuk memastikan semua permukaan irisan segar buah sawo terlapisi. Dimana setelah pencelupan
pertama posisi irisan segar buah sawo dibalik, untuk pelapisan berikutnya memastikan pada proses pelapisan seluruh permukaan irisan segar buah sawo terlapisi.
2. Tahapan Penelitian
a. Penentuan laju respirasi pada persentase konsentrasi glukomanan yang berbeda
Penentuan laju respirasi dengan konsentrasi glukomanan dilakukan untuk menentukan presentase konsentrasi yang tepat dalam menentukan laju respirsai. Perlakuan yang
digunakan adalah konsentrasi glukomanan dengan taraf perlakuan konsentrasi glukomanan adalah 0.5, 0.55, 0.6 dan tanpa konsentrasi lapisan edibel. Taraf konsentrasi dipilih
merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu mengenai pelapisan edibel dengan menggunakan glukomanan. Pemilihan tersebut didasari oleh sifat kekentalan dari
glukomanan yang dengan penambahan konsentrasi dari 0.5 menjadi 0.55 saja, sudah mengalami perubahan kekentalan yang cukup besar.
Taraf konsentrasi tersebut akan dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Buah sawo yang sudah terolah minimal akan dilakukan pelapisan edibel dengan masing-masing
konsentrasi tersebut. Setelah itu, buah tersebut dimasukan ke dalam stoples dengan berat buah sekitar ±200 g. Pada tahap pertama ini akan dilakukan penyimpanan pada suhu ruang.
Pengukuran gas CO
2
dan O
2
dilakukan setiap 4 jam pada hari pertama, setiap 6 jam pada hari kedua, setiap 12 jam pada hari ketiga dan hari selanjutnya pengukuran dilakukan setiap 24
jam sampai irisan sawo segar tersebut mengalami kerusakanbusuk. Berikut disajikan bagan alir mengenai proses pengukuran laju respirasi pada Gambar 4.
Pembelian dan sortasi sawo dari petani ↓
Standard operation procedure SOP penyiapan irisan segar buah sawo ↓
Sawo dipotong dengan tebal irisan 5 cm ↓
Standard operation procedure SOP penyiapan lapisan edibel pada sawo ↓
Penimbangan ± 200 g daging buah stopless ↓
Penyimpanan dalam stopless kaca ↓
Pengukuran komposisi gas CO
2
dan O
2
setiap 4 jam sekali hari pertama, setiap 6 jam sekali hari kedua, setiap 12 jam sekali hari ketiga, dan setiap 24 jam sekali hari selanjutnya
hingga irisan segar buah sawo berlapis edibel mengalami kebusukan kerusakan. Gambar 4. Bagan alir pengukuran laju respirasi irisan segar buah sawo dengan lapisan edibel
Pengukuran laju respirasi dilakukan secara open system yaitu dengan cara membuka lipatan selang plastik pada sisi stopless kemudian selang plastik dihubungkan dengan
continous gas analyzer untuk mengukur komposisi CO
2
dan portable oxygen tester untuk
14 mengukur komposisi gas O
2.
Setelah pengukuran dilakukan
,
penutup stoples dibuka dan dihembuskan udara menggunakan kipas angin untuk mempercepat komposisi uadara dalam
stoples kembali normal. Selanjutnya, stoples ditutup kembali dengan rapat dan ulir stoples dilapisi dengan malam serta selang plastik dilipat dan dijepit kembali untuk mencegah keluar
masuknya udara dari luar. Laju respirasi irisan segar buah sawo dengan lapisan edibel dihitung berdasarkan persamaan 4 yang dikembangkan oleh Mannapperuma et al. 1989:
Dimana: R
= laju respirasi ml CO
2
kg.jam atau ml O
2
kg.jam V
= volume bebas wadah ml W
= berat bahan kg Dxdt
= laju perubahan komposisi CO
2
dan O
2
jam
b. Penentuan laju respirasi dengan suhu