2005:43 yang mengatakan ada tiga tahap untuk mengefektifkan pembelajaran, yaitu persiapanperencanaan, pelaksanaan, dan
penilaianevaluasi. Pokok bahasan trigonometri memuat konsep-konsep yang sulit,
memerlukan pengetahuan prasyarat, dan diberikan kepada siswa mulai dari kelas X sampai kelas XII. Akibatnya materi pokok bahasan trigonometri
yang diberikan pada suatu kelas memerlukan pengetahuan prasyarat dari pengetahuan yang diberikan pada kelas sebelumnya dan materi tersebut
merupakan prasyarat bagi materi yang diberikan pada kelas sesudahnya, sehingga penguasaan materi tersebut secara tuntas sangat diperlukan. Oleh
karena itu, untuk dapat menguasai materi secara tuntas diperlukan model pembelajaran yang dapat menuntaskan penguasaan materi tersebut baik
melalui pengajaran oleh guru maupun oleh siswa melalui belajar kelompok kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar
merupakan model pembelajaran yang menekankan penuntasan penguasaan materi melalui belajar kelompok kooperatif. Dengan demikian, model
pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar dapat digunakan untuk menyampaikan materi pokok bahasan trigonometri.
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan diatas, muncul permasalahan. 1.
Bagaimana pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar?
2. Bagaimana aktivitas siswa mengikuti proses pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar? 3.
Adakah perbedaan hasil belajar antara siswa yang berasal dari kelompok bawah, kelompok menengah, dan kelompok atas setelah
diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar? 4.
Adakah pengaruh kemahiran berproses siswa dalam proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
turnamen belajar terhadap hasil belajar? 5.
Adakah peningkatan standar ketuntasan belajar metematika pokok bahasan trigonometri bila proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar pada siswa SMA?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen
belajar. 2.
Mendiskripsikan aktivitas siswa mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar.
3. Mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang berasal dari
kelompok bawah, kelompok menengah, dan kelompok atas setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar.
4. Mengetahui pengaruh kemahiran berproses siswa dalam proses
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar terhadap hasil belajar.
5. Mengetahui peningkatan standar ketuntasan belajar metematika pokok
bahasan trigonometri bila proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar pada siswa SMA .
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Bagi sekolah
a. Memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait tentang manfaat
turnamen belajar dalam proses pembelajaran. b.
Meningkatkan layanan pendidikan kepada masyarakat. 2.
Bagi guru a.
Memberikan masukan kepada guru bahwa model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. b.
Memberi motivasi kepada guru untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran melalui
kreatifitas dalam menerapkan model-model pembelajaran. c.
Tersedianya paket pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar.
3. Bagi siswa
a. Memberikan kemampuan siswa dalam bersosialisasi dalam
masyarakat, melalui model pembelajaran kooperatif tipe turnamen belajar.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika.
E. Asumsi dan Keterbatasan