Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
523
BAB XII TELEKOMUNIKASI UNTUK
INDUSTRI TENAGA LISTRIK
A. Klasifikasi Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
Yang termasuk dalam telekomunikasi untuk industri tenaga listrik adalah semua fasilitas telekomunikasi yang diperlukan dalam pengelolaan
perusahaan tenaga listrik, antara lain adalah penyediaan dan kebutuhan, operasi, pengamanan dan pemeliharaan. Jaringan telekomunikasi
merupakan sistem syaraf dalam pengelolaan perusahaan. Makin maju perusahaan makin penting adanya fasilitas yang dapat diandalkan dan
komunikasi yang cepat dan handal. Sistem telekomunikasi ini dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu komunikasi untuk pembagian beban load-
dispatching, untuk pemeliharaan dan untuk keperluan administratif.
1. Komunikasi untuk Pembagian Beban
Komunikasi untuk pembagian beban digunakan dengan maksud untuk memungkinkan pembagian beban secara cepat dan tidak terganggu.
Telekomunikasi untuk kebutuhan ini sistemnya tidak boleh digunakan bersama dengan kebutuhan lainnya. Bahkan perlu disediakan suatu
sistem telekomunikasi cadangan. Dalam keadaan terjadi gangguan pada sistem tenaga, bencana alam atau bencana-bencana lainnya, sistem
telekomunikasi harus tetap dapat bekerja dengan sempurna.
Fasilitas peralatan telekomunikasi yang sesuai untuk pembagian beban adalah komunikasi radio, telekomunikasi lewat pembawa PLC, dan
lainnya.
2. Komunikasi untuk Pemeliharaan
Komunikasi untuk pemeliharaan dengan maksud agar komunikasi antara pusat listrik power station, gardu substation, saluran transmisi, saluran
distribusi dan lainnya berjalan dengan baik dan lancar. Jenis
telekomunikasi yang digunakan adalah telekomunikasi dengan kawat bagi sistem tenaga yang kecil dan telekomunikasi dengan radio atau
dengan pembawa saluran tenaga Power Line Carrier PLC bagi sistem tenaga listrik yang besar. Komunikasi radio mobil sangat berguna dalam
pemeliharaan saluran transmisi.
524
Pembangkitan Tenaga Listrik
3. Komunikasi untuk Administratif
Komunikasi untuk keperluan administratif digunakan dalam hubungan antara kantor pusat, kantor daerah dan kantor cabang. Sering saluran
komunikasi untuk pemeliharaan digunakan juga untuk keperluan administratif. Kadang-kadang yang dipakai untuk keperluan terakhir ini
adalah saluran komunikasi cadangan guna tugas-tugas tersebut terdahulu.
Jenis-jenis fasilitas telekomunikasi yang ada pada industri tenaga listrik secara bagan dapat.dilihat pada Gambar XII.1.
B. Komunikasi dengan Kawat 1. Saluran Telekomunikasi
Komunikasi dengan menggunakan kawat tidak sesuai untuk pemakaian pada rangkaian yang penting atau pemakaian jarak jauh, karena
pengaruh yang besar dari angin ribut, angin topan, gempa, banjir, interferensi dari saluran tenaga terhadap kawat komunikasi. Meskipun
demikian, komunikasi jenis ini masih dipakai pada jarak pendek karena pertimbangan ekonomis. Komunikasi dengan kabel dipakai karena
stabilitasnya lebih terjamin dibandingkan dengan komunikasi lewat saluran udara. Kelemahannya adalah komunikasi dengan kabel lebih
mahal dan lebih menyulitkan apabila terjadi kerusakan.
Saluran udara dapat dipasang pada tiang-tiang yang khusus dan dapat dipasang pada tiang-tiang yang juga dipakai untuk keperluan lain,
misalnya tiang distribusi. Dengan menggunakan tiang distribusi sebagai saluran udara telekomunikasi maka biayanya lebih murah. Saluran
telepon yang dipasang pada tiang saluran tenaga berupa kabel, karena karakteristik kelistrikannya lebih baik dan lebih kuat. Beberapa
keterangan mengenai kabel telekomunikasi ditunjukkan pada Tabel XII.1.
2. Sistem Transmisi Alat Komunikasi
Komunikasi dengan menggunakan kawat dapat dibagi menjadi dua sistem, yakni sistem transmisi suara dan sistem transmisi pembawa.
Sistem transmisi suara dilakukan dengan cara menyalurkan arus listrik untuk komunikasi sesuai dengan frekuensi suara, Pada sistem transmisi
pembawa dengan menyalurkannya sesudah mengubah frekuensi suara menjadi frekuensi gelombang pembawa. Frekuensi untuk komunikasi
pembawa adalah antara 3 - 60 kHz dengan jumlah saluran bicara antara 1-3.