Frekuensi meter Lidah Bergetar Alat Pengukur Frekuensi dari Type Rasio

560 Pembangkitan Tenaga Listrik Gaya yang bekerja pada lidah–lidah bergetar berbanding lurus dengan kuadrat dari fruksi magnet yang tetap yang disebabkan oleh fluksi magnet permanen dan fluksi arus bolak–balik m . Sin ?t, disuperposisikan kepadanya Gambar XIII.32 dengan demikian: + m .sin ?t 2 = 2 +½ m +2. . m .Sin ? t–½ m .cos 2 ?t 13-10

2. Alat Pengukur Frekuensi dari Type Rasio

Gambar XIII. 33 Prinsip Kerja Frekuensimeter Tipe Elektro Dinamis Alat ukur frekuensi dengan skala penunjukkan sering dibuat sebagai alat ukur rasio elektro dinamis lihat Gambar XIII.33. Arus yang mengalir melalui kumparan M 1 dan M 2 adalah I 1 dan I 2 . Konstanta–konstanta dipilih sedemikian rupa, sehingga menyebabkan arus–arus mempunyai resonansi pada masing–masing 42 Hz. Maka rasio dari I 1 dan I 2 akan berubah secara monoton dengan frekuensi–frekuensi yang berubah diatas, atau dibawah 50 Hz. Maka petunjuk akan bergetar sesuai dengan rasio tersebut, dan frekuensi yang akan diukur dapat diketahui pada skala petunjuk. Alat ukur frekuensi lidah bergetar atau tipe alat ukur rasio terbatas, dalam daerah pengukurannya. Agar daerah petunjukkan dapat lebih Alat Ukur Listrik 561 besar, maka sumber daya yang dipergunakan sebagai yang diperlihatkan Gambar XIII.134. Arus yang melalui meter amper. I = f. C. V 13-11 Karena terdapat suatu hubungan yang linier abtar I dan f, maka alat pengukur amper tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi. Gambar XIII.34 Prinsip Suatu Frekuensi Meter Jenis Pengisisan-Pengosongan Kapasitor Cara kerja alat ukur Bila kontak–kontak dari relai pada gambar terbuka atau menutup pada frekuensi f , maka muatan C.V mengalir melalui a;at ukur amper pada setiap periode, dan demikian arus I yang mengalir melalui alat ukur amper diberikan I = f.C.V. Karena terdapat suatu hubungan antara I dan f, maka pengukur amper tersebut dapat dikalibrasikan dengan frekuensi. Gambar XIII.35 Kontruksi Frekuensi Lidah 562 Pembangkitan Tenaga Listrik Gambar XIII.36 Skala Frekuensimeter Lidah

F. Alat Pengukur Energi Arus Bolak-Balik 1. Prinsip Kerja

Untuk pengukur energi arus bolak–balik mempergunakan alat ukur type induksi, karena alat ukur ini mempunyai peralatan yang berprinsip kerjanya. Lihat Gambar XIII.37. C p adalah inti kumparan tegangan, W p adalah lilitan kumparan tegangan, dan C c adalah inti kumparan arus, W c adalah arus lilitan arus, arus 1 mengalir melalui W c mengakibatkan terjadinya fluksi 1 , W p mempunyai sejumlah kumparan yang banyak dan mempunyai penampang kawat spot yang kecil dibandingkan dengan penampang kawat spot arus, dan hasil dari W p adalah fluksi magnet 2 antara arus yang melalui W c dan W p berbeda 90 o . Perbedaan ini ditunjukkan oleh Gambar XIII.38. Dengan demikian kepingan alumunium D, terjadi momen gerak T D yang berbanding lurus terhadap daya beban yang diperlihatkan dalam persamaan. Bila kepingan alumunium berputar dengan kecepatan n, sambil berputar D akan memotong garis–garis fruksi q m dari magnet permanen, menyebabkan terjadinya arus–arus putar yang berbanding lurus terhadap n.? . m didalam kepingan alumunium tersebut. Arus–arus putar ini akan memotong gari–garis fluksi m . sehingga kepingan D akan mengalami suatu momen rendaman T d yang berbanding lurus terhadap n? m 2 , bila momen tersebut yaitu T D dan T d ada dalam keadaan seimbang, maka hubungan di bawah berlaku: K d .V.I.co? f = K m .N. m 2 13-12 Kd.V.I.Cosf =Km.N. m 2 Alat Ukur Listrik 563 N = 2 . . M Kd Kd V.I 13-13 K d dan K m sebagai suatu konstanta. Dari persamaan tersebut terlihat bahwa kecepatan putar n, dari kepingan D adalah berbanding lurus dengan beban V. Gambar XIII.37 Prinsip Kerja Meter Penunjuk Energi Listrik Arus Bolak-Balik Jenis Induksi Gambar XIII.38 Arus Eddy pada Suatu Piringan I cos f , perputaran dari kepingan tersebut untuk jangka waktu tertentu berbanding dengan energi yang akan diukur. Untuk mencapai perputaran tertentu, maka perputaran dari keping D ditransformasikan melalui