Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
531 Ada 4 sistem rangkaian transmisi PLC seperti ditunjukkan pada Gambar
XII.3. Untuk ke empat sistem ini karakteristik transmisinya berbeda. Impedansi frekuensi tinggi dari saluran transmisi berubah menurut
komposisi rangkaian dan konstruksi salurannya. Namun harga-harga berikut ini dapat dipakai sebagai patokan:
Untuk pengaitan fasa-tanah Z = 400 ? Untuk pengaitan antar-fasa Z = 600 ?
Gambar XII.3
Sistem Rangkaian Transmisi dengan Pembawa PLC
L
x
adalah rugi tambahan dalam pengait fasa-tanah dB, diambil 5 dB. Peralatan PLC yang dipakai adalah jenis satu saluran dan jenis tiga
saluran. Contoh spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel XII.3.
532
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar XII. 4
Contoh Konstanta Attenuasi Saluran Transmisi
Tabel XII.4
Contoh Spesifikasi Peralatan Pembawa Saluran Tenaga PLC
Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
533
E. Komunikasi Radio
Telekomunikasi dengan pesawat radio banyak juga dipakai dalam industri tenaga listrik. Penggunaannya tetap akan memegang peranan penting,
terutama karena keunggulannya dalam keadaan bencana alam angin topan, banjir dibandingkan dengan komunikasi melalui kawat.
Spesifikasinya berubah dengan frekuensi kerja yang digunakan, yaitu frekuensi tinggi sekali VHF ke atas. Contoh spesifikasi peralatan
komunikasi radio tertera pada Tabel XII.5
Frekuensi yang paling sering dipakai adalah antara 40 - 70 MHz dan 150 - 160 Hz. Pancaran gelombang radio VHF 30 - 300 MHZ
merupakan pancaran dengan gelombang langsung direct wave, gelombang pantulan reflected wave dalam jarak yang masih dapat
dilihat with in line-off-sight distance, dan gelombang lenturan diffracted wave di luar jarak yang dapat dilihat beyond line-of-sight-distance.
Karena jarang ada pancaran ionosfir untuk gelombang pendek, maka komunikasi ini tidak dapat dipakai untuk jarak jauh. Namun, sering
kekuatan medan gelombang lenturan besar sekali, misalnya bila jalan pancaran itu dipotong oleh gunung yang ideal. Dalam hal demikian,
komunikasinya dimungkinkan untuk jarak jauh, yaitu kira-kira 100 km di luar jarak yang dapat dilihat.
534
Pembangkitan Tenaga Listrik
Tabel XII.5
Contoh spesifikasi peralatan komunikasi radio
Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
535
Gambar XII.5
Contoh Peralatan Radio
536
Pembangkitan Tenaga Listrik
Gambar XII.6
Contoh Pemancar
Komunikasi radio VHF dari stasion ke stasion digunakan untuk kepentingan lokal dengan I - 6 saluran CH.
Contoh pemancar, penerima dan antena radio ditunjukkan pada Gambar XII.5 dan Gambar XII.6
Telekomunikasi untuk Industri Tenaga Listrik
537
Gambar XII.7
Contoh Komunikasi Radio untuk Pemeliharaan
F. Komunikasi Gelombang Mikro
Jangkauan frekuensi untuk komunikasi dengan gelombang mikro microwave adalah 300 – 3.000 MHz dinamakan ultra-high frequency,
disingkat UHF dan 3.000-30.000 MHz dinamakan super-high frequency, disingkat SHF. Frekuensi UHF ke atas dinamakan gelombang mikro,
meskipun ada juga yang menggunakan batas 1.000 MHz. Frekuensi yang biasanya digunakan oleh perusahaan listrik adalah frekuensi sekitar
band 400 MHz, 2.000 MHz dan 7.000 MHz.
Spesifikasi peralatan yang digunakan untuk komunikasi radio pada frekuensi sekitar 400 MHz ditunjukkan pada Tabel XII.4. Pancaran
gelombangnya terbatas pada jarak yang dapat dilihat, yaitu untuk komunikasi antara stasiun dengan rangkaian komunikasi multiplek di
bawah 24 saluran CH. Akhir-akhir ini, sistem ini banyak dipakai guna komunikasi radio mobil untuk pemeliharaan saluran tenaga di sekitar
kota. Cara kerjanya sama dengan komunikasi VHF.
Telekomunikasi dengan gelombang mikro digunakan untuk saluran- saluran komunikasi yang terpenting yang memerlukan saluran bicara
banyak. Dalam hal demikian, biaya pembangunan dengan metoda komunikasi yang lain. Keuntungan yang lain adalah bahwa berisiknya
sedikit, mutu suaranya baik dan keandalannya tinggi. Dibandingkan dengan komunikasi PLC, komunikasi gelombang mikro
lebih murah, karena harga kapasitor pengait dan jebakan saluran pada
538
Pembangkitan Tenaga Listrik
komunikasi PLC mahal. Kecuali itu, untuk PLC dibutuhkan peralatan yang penguatannya besar karena besarnya tegangan berisik korona terutama
pada tegangan tinggi. Oleh karena itu, bila saluran bicaranya enam atau lebih, komunikasi gelombang mikro lebih ekonomis dan lebih stabil.
Gelombang mikro dipancarkan menurut garis lurus seperti cahaya. Oleh karena itu pancaran gelombang mikro terbatas pada pancaran
gelombang langsung dalam batas jarak yang dapat dilihat kecuali pancaran gelombang terpencar di troposfir. Ini berati, bahwa rugi
pancaran antara titik pancaran dan titik penerima berubah-ubah tergantung dari refraksi di udara yang merupakan fungsi dari suhu di
tanah, tekanan udara, kelembaban, kedudukan geografis serta pengaruh gelombang pantulan
reflected. Fluktuasi ini dinamakan geiala menghilang fading. Makin jauh jarak pancaran gelombang radio dan
makin tinggi frekuensinya, makin besar gejala menghilangnya. Di angkasa bebas free space, pengaruh apapun terhadap pancaran
gelombang tidak ada. Dalam pembangunan rangkaian gelombang mikro, stasion radionya harus diletakkan di tempat dimana gejala menghilang
tidak akan banyak terjadi. Rangkaian itu juga harus direncanakan dengan memperhitungkan terjadinya rugi pancaran karena gejala menghilang
tadi.
Sebagai antena gelombang mikro digunakan lensa elektromagnetik, antena reflektor tanduk atau antena parabolis. Karena pertimbangan
ekonomis antena yang terakhir banyak dipakai oleh perusahaan- perusahaan listrik. Setiap antena ini dapat disesuaikan dengan kearahan
directivity yang teliti dan perolehan daya yang tinggi. Ciri telekomunikasi gelombang mikro dimungkinkan oleh mutu antena ini.
Seperti terlihat pada Gambar XII.6, antena parabolis parabolic antenna terdiri dari reflektor parabolis dan radiator primer yang meradiasikan
gelombang-gelombang ke reflektor. Gelombang-gelombang radio yang direfieksikan kemudian dipancarkan ke depan dengan arah yang tepat.
Sebagai saluran penghubung feeder line dipakai kabel koaksial untuk frekuensi sekitar 2.000 MHz, sedang penuntun gelombang wave guide
persegi, eliptis, atau bulat dipikai untuk frekuensi sekitar 7.000 MHz. Seperti terlihat pada Gambar XII.8, untuk memungkinkan pemantulan
gelombang menurut arah tertentu digunakan reflektor logam datar yang digunakan reflektor pasif. Reflektor ini biasanyaberukuran 3 m x 4 m,
4 m x 6 m atau 6 m x 8 m.
Peralatan telekomunikasi gelombang mikro terdiri dari pesawat pemancar dan penerima radio, pesawat pengulang repeater dan alat frekuensi