43 dengan mempertimbangkan kemampuan, minat, dan kepribadian yang
dimiliki cenderung dapat memilih jurusan yang tepat untuk dirinya. Dengan pemilihan jurusan yang sesuai, siswa akan lebih semangat, serius,
dan termotivasi dalam belajar. Hal tersebut juga berdampak pada pembuatan keputusan karir yang tidak terpengaruh oleh orang lain. Jadi,
kemampuan, minat, dan kepribadian yang dimiliki berpengaruh terhadap pilihan karir siswa di masa depan.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah “metode biblioterapi dapat meningkatkan minat karir pada siswa kelas VIII SMPN 1 Panggang
tahun ajaran 20132014”.
44
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan tentang pendekatan penelitian, subjek penelitian, setting penelitian tempat dan waktu penelitian,
desain penelitian, rancangan tindakan, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, uji validitas dan reliabilitas, dan analisis data.
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan action research
. Kemmis Rochiati Wiriaatmaja, 2006: 12 menjelaskan bahwa penelitian tindakan adalah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara
kemitraan mengenai situasi sosial tertentu termasuk pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial atau
pendidikan mereka, pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini dan situasi yang memungkinkan terlaksananya
kegiatan praktek ini. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama 2010: 9-10,
Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR adalah penelitian tindakan action research yang dilaksanakan oleh guru
di dalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan-...” yang dilakukan dalam
rangkaian guna memecahkan masalah. Penelitian tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat
45 kuantitatif. Penelitian tindakan lebih bertujuan memperbaiki kinerja,
sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Lain halnya pendapat Hamzah B. Uno, dkk 2011: 41, penelitian
tindaan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sebagai guru, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, dan hasil belajar siswa meningkat.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan merupakan sebuah teknik penelitian yang
dilakukan dengan suatu tindakan. Alasan penggunaan metode ini karena bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki situasi
tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti bekerjasama dengan guru bimbingan dan konseling untuk mendapatkan informasi tentang siswa
yang memiliki minat karir yang rendah.
B. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 116, subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan
yang dipermasalahkan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMPN 1 Panggang. Fokus tindakan diberikan pada siswa yang memiliki
minat karir rendah yaitu siswa kelas VIII F yang berjumlah 32 siswa.
46
C. Setting Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Panggang.
2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan pada 20 Juli 2013 sampai dengan 02
September 2013.
D. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model Kemmis McTaggart. Model Kemmis McTaggart merupakan
pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt. Hanya saja, komponen acting tindakan dengan observing pengamatan
dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan
observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya,
kedua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus
dilaksanakan. Untuk lebih tepatnya, bentuk desain Kemmis McTaggart dikemukakan sebagai berikut:
47
Gambar. 1 Desain PTK Model Kemmis McTaggart
Apabila dicermati, model yang dikemukakan oleh Kemmis McTaggart pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-
untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat komponen
yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus adalah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua
perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada