52 memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus
berikutnya. d. Refleksi
Suharsimi Arikunto 2010: 19 mengungkapkan bahwa refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah
mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Kegiatan refleksi dilakukan ketika
peneliti telah selesai melakukan tindakan. Peneliti melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan
biblioterapi sehingga
dapat diketahui
keberhasilan dan
kekurangan dalam
pelaksanaan tindakan. Hal untuk mendukung evaluasi dapat dilakukan dengan
mewawancarai beberapa siswa, guru bimbingan dan konseling, serta pihak yang terlibat.
Jika dalam siklus pertama peneliti sudah yakin dengan tindakan yang diberikan dan sudah mengalami peningkatan minat
karir berdasarkan kriteria dalam perencanaan, maka penelitian selesai. Namun, jika dirasa belum mengalami peningkatan dapat
dilakukan siklus kedua dan seterusnya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto 2010: 175, adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
53 penelitian ini adalah skala. Selain menggunakan skala, peneliti juga
menggunakan observasi pengamatan, wawancara, dan dokumentasi sebagai metode pendukung.
1. Skala Hamzah B. Uno 2011: 105-106 mengemukakan bahwa skala
adalah seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada subjek, objek, atau tingkah laku dengan tujuan mengukur sifat. Skala ini biasa
digunakan untuk mengukur sikap, nilai-nilai, dan minat. Skala ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh seseorang memiliki ciri
yang ingin diteliti. Ada empat macam skala, yaitu skala Likert, skala Thurstone, skala Guttman Summated Scale, dan skala Perbedaan
Makna Semantic Differential Scale. Dari beberapa skala di atas, maka peneliti menggunakan model
skala Likert. Hal ini dikarenakan skala jenis ini merupakan sejumlah pernyataan positif dan negatif mengenai suatu objek sikap. Dalam
memberikan respon terhadap pernyataan dalam skala ini, subjek menunjukkan sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai atau sangat tidak
sesuai. Dalam skala Likert responden diminta untuk menjawab suatu
pernyataan dengan alternatif pilihan jawaban yang tergantung dari data penelitian yang diperlukan oleh peneliti. Masing-masing jawaban
dikaitkan dengan nilai berupa angka.
54 2. Observasi Pengamatan
Hamzah B. Uno, dkk 2011: 90 mengemukakan bahwa observasi atau pengamatan adalah proses pengambilan data dalam
penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi
sangat sesuai
digunakan dalam
penelitian yang
berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok. Ada dua tipe pengamatan, yaitu
pengamatan berstruktur dengan pedoman dan pengamatan tidak berstruktur tidak menggunakan pedoman. Pengamatan sebagai alat
pengumpul data yang mempunyai kecenderungan terpengaruh oleh pengamat observer sehingga hasil pengamatan tidak objektif,
biasanya disebut dengan hallo effect kesan yang dibentuk oleh pengamat.
Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan adalah
observasi berstruktur. Observasi dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan diharapkan
menghasilkan perubahan
berupa peningkatan
yang diinginkan.
Observasi dilakukan pada subyek yang diberi tindakan.
3. Wawancara Wawancara
adalah metode
pengumpulan data
dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada subyek yang diteliti.
Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan
55 dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang ingin
diungkap dapat digali dengan baik. Ada dua jenis wawancara, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak berstruktur. Dalam
wawancara berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh
pewawancara. Sedangkan wawancara tidak berstruktur bersifat informal, pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subjek atau
keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subjek seperti pendapat Hamzah B. Uno, dkk 2011: 103-104.
Dalam penelitian, wawancara yang digunakan yaitu wawancara berstruktur dan ditujukan kepada siswa dan guru bimbingan dan
konseling untuk mengetahui minat karir siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
4. Dokumentasi Menurut Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, dokumentasi
adalah pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi ini berupa data siswa yang
mendukung penelitian.
Data dokumentasi
dijadikan sebagai
pendukung pemilihan subjek. Dokumentasi dilakukan dengan melihat daftar presensi siswa dan foto-foto kegiatan.
56
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya sesuai pendapat Suharsimi Arikunto 2003: 134. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan adalah skala minat karir sebagai instrumen utama dan lembar pedoman observasi, pedoman wawancara, serta dokumentasi sebagai
instrumen pendukung. 1. Skala minat karir
Suharsimi Arikunto 2003: 178 mengemukakan langkah- langkah dalam menyusun instrumen yang ditempuh peneliti untuk
mengembangkan instrumen penelitian sebagai berikut: a. Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel yang ada di
dalam rumusan judul penelitian atau yang tertera di dalam problematika penelitian.
b. Menjabarkan variabel menjadi sub atau bagian variabel. c. Mencari indikator setiap sub atau bagian variabel.
d. Menderetkan deskriptor dari setiap indikator. e. Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen.
f. Melengkapi instrumen dengan pedoman atau instruksi dan kata
pengantar.