Keterkaitan Antara Motivasi Berprestasi dan Kinerja Guru dalam

48 Negeri 2 Manado. Hubungan tersebut juga berbanding lurus dan sangat berarti, menunjukkan bahwa motivasi berprestasi mempengaruhi kinerja profesional guru. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika motivasi berprestasi tinggi maka kinerja profesional guru akan tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika motivasi berprestasi rendah maka kinerja profesional guru akan rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Aida Rahmita Sari dalam “Hubungan Motivasi dan Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru di SMK Muhammdadiyah 2 Yogyakarta” yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel, yaitu 0,4660,325 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti kurang dari 0.05 0,0000.05.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru dalam pembelajaran Sekolah Dasar Negeri di wilayah Gugus Silawe Kecamatan Kajoran Magelang.

H. Definisi Operasional Variabel

Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan yang menggerakkan seseorang untuk dapat melakukan sesuatu yang mengarah kepada tujuan tertentu dalam rangka mencapai sebuah kesuksesan yang didambakan. 49 Kinerja guru adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar di lingkungan sekolah yang dilihat dari bagaimana guru merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post facto yaitu penelitian yang dikerjakan setelah kenyataan atau sesudah kejadian. Sukardi 2013: 165 menyatakan bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatakan kuantitatif. Soedarsono 2007: 4 menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah semua informasi data yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif angka dan analisisnya berdasarkan angka tersebut dengan menggunakan analisis statistik.

B. Variabel Penelitian

Suharsimi Arikunto 2006: 118 menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono 2013: 60, variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.