Tugas dan Tanggung Jawab Guru

26 kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

a. Kompetensi Pedagogik

Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasana Pasal 28 ayat 3 butir a dikemukakan bahwa kompetensi pegagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagi potensi yang dimilikinya. Dalam Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 3 ayat 4 dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal: 1 pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, 2 pemahaman terhadap peserta didik, 3 pengembangan kurikulum silabus, 4 perancangan pembelajaran, 5 pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, 6 pemanfaatan teknologi pembelajaran, 7 evaluasi hasil belajar EHB, dan 8 pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik ini diperlukan guru untuk dapat melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. Seorang guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik tentu akan memiliki wawasan yang luas dan terbuka terhadap 27 pembaharuan dan informasi sehingga dapat memperbaharui cara- cara melaksanakan pembelajaran dan mengembangkan berbagai potensi dalam diri siswa.

b. Kompetensi Kepribadian

Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3 butir b dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Dalam Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 3 ayat 5 dikemukakan bahwa kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang: 1 beriman dan bertaqwa; 2 berakhlak mulia; 3 arif dan bijaksana; 4 demokratis; 5 mantap; 6 berwibawa; 7 stabil; 8 dewasa; 9 jujur; 10 sportif; 11 menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; 12 secara onjektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalm membentuk pribadi peserta 28 didik. Secara otomatis, peserta didik akan mencontoh perilaku gurunya. hal itu menunjukkan bahwa kompetensi personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkna oleh peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya. Karena pada dasarnya guru tidak hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga menjadi teladan bagi siswanya.

c. Kompetensi Profesional

Dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 ayat 3 butir c dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesioanl adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Dalam Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 3 ayat 7 dikemukakan bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dan budaya yang diampunya sekurang-kurangnya meluputi penguasaan: 1 materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; dan 2 konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheran dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu. 29 Dalam kompetensi profesional ini, dapat diartikan bahwa seorang guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga guru harus selalu meng-update dan menguasai matari pelajaran yang disajikan.

d. Kompetensi Sosial

Dalam Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 ayat 3 butir d dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan dan bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, dan masyarakat sekitar. Hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 3 ayat 6 yang menyatakan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: 1. berkomunikasi secara lisan, tulisan dan atau isyarat secara santun; 2. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; 3. bergaul secara efeltif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua wali peserta didik; 4. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dan 5. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan. Kompetensi sosial guru memiliki andil yang besar dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru yang memiliki kompetensi sosial