Tempat dan Waktu Penelitian Desain Penelitian

dan 10. Sugiyono 2011: 87 yaitu dengan jumlah populasi sebesar 115 peserta didik dan taraf kesalahan 5 maka sampel yang digunakan sebesar 85 peserta didik. Cara mengambil anggota sampel pada penelitian ini menggunakan teknik proportional random sampling cara pengambilan sampel secara proporsional acak. Proportional maksudnya bahwa pengambilan sampel tiap kelas ditentukan seimbang atau dengan banyaknya subyek dari setiap kelas. Random artinya menganggap semua subyek memiliki hak yang sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih sebagai sampel. Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian No. Kelas Jumlah Siswa Sampel Pembulatan 1. XII IPA I 32 32115 x 85 =23,65 24 2. XII IPA 2 29 29115 x 85 = 21,43 21 3. XII IPS1 25 25115 x 85 = 18,48 19 4. XII IPS 2 28 28115 x 85 = 20,69 21 Total 115 Total 85

E. Definisi Operasional Variabel

1. Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah dorongan atau kecenderungan dalam diri seorang siswa yang kuat dengan melakukan usaha yang efektif dan tekun untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Dalam penelitian ini indikator Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi siswa, yaitu: adanya perasaan senang, adanya pemusatan perhatian, adanya ketertarikan, dan adanya kemauan. Berdasarkan hal ini, Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi siswa diambil dengan menggunakan metode angket kuesioner. 2. Motivasi Belajar Motivasi Belajar merupakan suatu penggerak atau daya seorang siswa untuk belajar dengan tanpa paksaan dan perasaan senang untuk mencapai tujuannya. Motivasi Belajar sangat erat kaitannya dengan Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi. Dalam penelitian ini indikator Motivasi Belajar yaitu: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik. Berdasarkan hal ini indikator Motivasi Belajar diambil dengan menggunakan metode angket kuesioner. 3. Status Ekonomi Keluarga Status Ekonomi Keluarga adalah kedudukan seseorang atau keluarga di masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi dan pendidikannya. Dengan Status Ekonomi Keluarga yang baik dan mapan akan berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, dan berfungsi sebagai penyandang dana bagi proses pendidikan anak. Dalam penelitian indikator Status Ekonomi Keluarga : tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, dan fasilitas khusus dan barang- barang berharga yang dimiliki. Berdasarkan hal ini indikator Status Ekonomi Keluarga diambil dengan menggunakan metode angket kuesioner.