Analisis Shift-Share Teknik Analisis Data

yang terkait dengan tujuan penelitian, dalam hal ini menggunakan analisis shift-share dan location quotient. Tabel 3.1. Teknik Analisis Data Tujuan Alat Analisis Jenis Data Sumber Data 1. Menganalisis pertumbuhan sektor industri 2. Mengidentifikasi potensi dan kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi Shift Share Location Quotient Data Statistik Sumatera Utara Dalam Angka Data Statistik Sumatera Utara Dalam Angka BPS Sumatera Utara BPS Sumatera Utara 3. Menganalisis strategi pengembangan sektor industri Analisis Deskriptif Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara Strategi Pengembangan Industri Sumatera Utara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara,

3.5.1. Analisis Shift-Share

Analisis ini dapat membantu kita untuk mengetahui pertumbuhan relatif perubahan dan pergeseran sektor industri Sumatera Utara. Untuk mengetahui hal tersebut terdapat 7 langkah utama dalam menggunakan analisis Shift-Share Budiharsono, 2001. Langkah tersebut adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan indikator kegiatan ekonomi seperti pendapatan dan kesempatan kerja. Di Indonesia pendapatan di suatu wilayah dicerminkan oleh nilai PDRB tingkat kabupaten, kota dan propinsi dan PDB tingkat nasional. 2. Menentukan sektor ekonomi yang akan dianalisis. Misalnya sektor industri atau semua sektor-sektor perekonomian di Sumatera Utara, seperti sektor pertanian, pertambangan dan galian, listrik, gas dan air bersih, perdagangan, hotel dan restauran serta sektor-sektor lainnya. 3. Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi PDRBkesempatan kerja dari sektor ekonomi di Sumatera Utara. Maka produksikesempatan kerja propinsi dari sektor ekonomi pada tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Perubahan produksikesempatan kerja sektor i di Sumatera Utara dapat dirumuskan sebagai berikut: ΔYij = Yij – Yij dimana: ΔYij = Perubahan produksikesempatan kerja sektor i di Sumatera Utara. Yij = Produksikesempatan kerja dari sektor i di Sumatera Utara pada tahun akhir analisis. Yij = Produksikesempatan kerja dari sektor i di Sumatera Utara pada tahun dasar analisis. Universitas Sumatera Utara b. Persentase perubahan PDRB adalah sebagai berikut: ΔYij = �� ′ ��−���� ��� ∗ ��� 4. Menghitung Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi Produksikesempatan kerja. Rasio produksikesempatan kerja digunakan untuk melihat perbandingan produksikesempatan kerja sektor ekonomi di suatu wilayah tertentu. Rasio produksikesempatan kerja terbagi atas ri, Ri dan Ra. a. ri ri = �� ′ ��−���� ��� dimana: ri = Rasio produksikesempatan kerja sektor i di Sumatera Utara Yij = Produksikesempatan kerja sektor i di Sumatera Utara pada tahun dasar analisis. Yij = Produksikesempatan kerja pada sektor i di Sumatera Utara pada tahun akhir analisis b. Ri Ri = � ′ �−�� �� dimana: Ri = Rasio produksikesempatan kerja nasional sektor i Yi = Produksikesempatan kerja nasional dari sektor i pada tahun akhir analisis Universitas Sumatera Utara Yi = Produksikesempatan kerja nasional dari sektor i pada tahun dasar analisis. c. Ra Ra = � ′ − � � dimana: Ra = Rasio produksikesempatan kerja nasional Y’ = Produksikesempatan kerja nasional pada akhir tahun analisis Y = Produksikesempatan kerja nasional pada dasar tahun analisis 5. Menghitung Komponen Pertumbuhan Komponen pertumbuhan wilayah terdiri atas komponen pertumbuhan nasioanl KPN, komponen pertumbuhan proposional PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW. a. Komponen Pertumbuhan Nasional KPN KPNij = Ra Yij dimana: KPNij = Komponen pertumbuhan nasional sektor i di Sumatera Utara Yij = Produksikesempatan kerja dari sektor i di Sumatera Utara pada tahun dasar analisis. Ra = Rasio produksikesempatan kerja nasional b. Komponen Pertumbuhan Proporsional PP PPij = Ri − Ra Yij Universitas Sumatera Utara dimana: PPij = Komponen pertumbuhan proporsional sektor i di Sumatera Utara Yij = Produksikesempatan kerja dari sektor i di Sumatera Utara pada tahun dasar analisis. Ri = Rasio produksikesempatan kerja nasional dari sektor i Ra = Rasio produksikesempatan kerja nasional Apabila: PPij 0, Menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah Sumatera Utara pertumbuhannya lambat. PPij 0, Menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah Sumatera Utara pertumbuhannya cepat. c. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW PPWij = ri – Ri Yij dimana: PPWij = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i pada wilayah Sumatera Utara. Yij = Produksikesempatan kerja dari sektor i pada wilayah Sumatera Utara pada tahun dasar analisis. ri = Rasio produksikesempatan kerja sektor i pada wilayah Sumatera Utara Ri = Rasio produksikesempatan kerja nasional dari sektor i. Universitas Sumatera Utara Apabila: PPWij 0, berarti sektorwilayah Sumatera Utara mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya untuk sektor i. PPWij 0, berarti sektorwilayah Sumatera Utara tidak mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan sektorwilayah lainnya.  Rumus-rumus penting lain yang dapat digunakan adalah: a. Perubahan dalam PDRB sektor i peningkatan nilai tambah sektor i pada wilayah Sumatera Utara dirumuskan sebagai berikut: ΔYij = KPNij + PPij + PPWij ...................................................... 1 ΔYij = Yij – Yij ....................................................... 2 b. Rumus ketiga komponen pertumbuhan wilayah adalah: KPNij = Yij Ra ....................................................... 3 PPij = Yij Ri − Ra ........................................................ 4 PPWij = Yij ri − Ri ........................................................ 5 c. Apabila persamaan 2, 3, 4 dan 5 disubtitusikan kepersamaan 1, maka didapatkan: ΔYij = KPNij + PPij + PPWij Yij − Yij = Yij Ra + Yij Ri − Ra + Yij ri − Ri d. Persentase ketiga pertumbuhan wilayah tersebut dapat dirumuskan: KPNij = Ra PPij = Ri – Ra PPWij = ri – Ri Universitas Sumatera Utara Atau KPNij = � ����� ��� � x 100 PPij = � ���� ��� � x 100 PPWij = � ���� ��� � x 100 6. Mengevaluasi Profil Pertumbuhan Sektor Industri Profil pertumbuhan sektor industri digunakan untuk mengevaluasi pertumbuhan sektor industri di wilayah yang bersangkutan pada kurun waktu yang telah ditentukan, dengan cara mengekspresikan persen perubahan komponen pertumbuhan proposional PPij dan pertumbuhan pangsa wilayah PPWij. Pada sumbu horizontal, terdapat PP sebagai absis sedangkan pada sumbu vertikal terdapat PPW sebagai ordinat. Kuadran II Kuadran I PP Kuadran III Kuadran IV PPW 45° Gambar 2: Profil Pertumbuhan Sektor Industri Sumber: Budiharsono, 2001 Universitas Sumatera Utara Kuadran-kuadran yang terdapat pada gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: i Kuadran I menunjukan bahwa sektor industri di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang cepat, demikian juga daya saing wilayah untuk sektor tersebut baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain. Hal ini menunjukkan bahwa sektorwilayah yang bersangkutan merupakan wilayah progresif maju. ii Kuadran II menunjukkan bahwa sektor industri di wilayah yang bersangkutan pertumbuhannya cepat, tetapi daya saing untuk sektor tersebut dibandingkan dengan wilayah lainnya kurang baik. iiiKuadran III menunjukkan bahwa sektor industri yang ada di wilayah yang bersangkutan memiliki pertumbuhan yang lambat, juga daya saing wilayah tersebut kurang baik jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. iv Pada kuadran II dan kuadran IV terdapat garis miring yang membentuk sudut 45° dan memotong kedua kuadran tersebut. Bagian atau garis tersebut menunjukkan bahwa sektorwilayah yang bersangkutan merupakan sektorwilayah yang progresif maju, sedangkan untuk kuadran IV diluar garis berarti sektorwilayah yang bersangkutan menunjukkan sektorwilayah lambat, namun daya saing baik. 7. Menghitung Pergeseran Bersih Apabila komponen pertumbuhan proporsional dan pangsa wilayah dijumlahkan, maka akan diperoleh pergeseran bersih yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pertumbuhan sektor perekonomian. Universitas Sumatera Utara Pergeseran bersih sektor i pada wilayah Sumatera Utara dapat dirumuskan sebagai berikut: PBij = PPij + PPWij dimana: PBij = Pergeseran bersih sektor i di Sumatera Utara PPij = Komponen pertumbuhan proporsional sektor i di Sumatera Utara PPWij = Komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i di Sumatera Utara. Apabila: PBij 0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah Sumatera Utara termasuk kelompok progresif maju. PBij 0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah Sumatera Utara termasuk lambat. Gambar 3. Model Analisis Shift Share Sumber : Budiharsono, 2001 Universitas Sumatera Utara

3.5.2. Analisis Location Quotient LQ