2.8. Mikroorganisme yang sering muncul pada BSOL.
2.8.1 Burkholderia cepacia kompleks
Patogenesis :
Burkholderia cepacia patogen manusia menyebabkan pneumonia, ditemukan dalam air dan tanah dan dapat bertahan waktu yang lama di lingkungan
lembab, individu immunokompromise penyakit paru yang mendasari seperti kistik fibrosis atau penyakit Granulomatosa kronis. Infeksi BCC menyebabkan
penurunan cepat fungsi paru-paru dan mengakibatkan kematian. B.cepacia ditemukan Walter Burkholder. Pada 1980-an, pertama fibrosis kistik, tingkat
kematian 35.
Tanda dan gejala :
Demam
Panas dingin
Batuk
Sesak napas
Sakit kepala
Kantuk
Nyeri dada
Nyeri perut
Pembesaran limpa
Pembesaran hati
Infeksi sistem urogenital
Universitas Sumatera Utara
Penyakit tulang
Penyakit sendi
Limfadenitis
Pengobatan :
Pengobatan dengan antibiotik Ceftazidime, Doxycycline, Piperasilin, Meropenem, dan Trimetoprimsulfametoksazol Kotrimoksazol. Meskipun
Kotrimoksazol dianggap sebagai obat pilihan untuk infeksi B. cepacia, Ceftazidime, Doxycycline, Perasilin dan Meropenem dianggap opsi alternatif di
mana Kotrimoksazol tidak dapat diberikan karena bahaya reaksi hipersensitivitas, intoleransi atau resistensi Ortega, 2007.
2.8.2 . Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa bakteri menyebabkan penyakit hewan dan manusia ditemukan di tanah, air, flora kulit .
Gejala :
Penyebab infeksi peradangan dan sepsis pada paru-paru, saluran kemih, dan ginjal, berakibat fatal, ditemukan diperalatan medis, kateter, menyebabkan
infeksi silang di rumah sakit dan klinik, bak mandi.
Patogenesis :
Pseudomonas aeruginosa masuk ke aliran darah gram stain melalui oportunistik, nosokomial, individu immunokompromise, menginfeksi paru,
saluran kemih, luka bakar, luka, dan infeksi darah. Infeksi Fibrosis pneumonia,
Universitas Sumatera Utara
bronkopneumonia kistik, syok septik, gangrenosum lesi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi gastrointestinal, Nekrotik enterokolitis, bayi prematur dan kanker,
infeksi jaringan lunak, infeksi perdarahan, nekrosis luka bakar dan telinga luar otitis eksternal. Pseudomonas penyebab pneumonia komunitas, ventilator
pneumonia. Infeksi oportunistik kronis, peralatan medis Todars, 2004.
Pengobatan :
Pseudomonas aeruginosa resisten terhadap berbagai macam antibiotik terapi P. aeruginosa dapat dikombinasikan dengan antibiotik yang memiliki
aktivitas terhadap P. aeruginosa mungkin termasuk aminoglikosida Gentamisin, Amikasin, kuinolon Ciprofloxacin, Levofloxacin, Sefalosporin Ceftazidime,
Sefepim, Cefoperazone Penisilin anti Pseudomonas : Karbenisilin dan Tikarsilin, dan piperasilin. P. aeruginosa tahan terhadap semua penisilin Carbapenems
Meropenem, Imipenem, Polymyxins Polimiksin B dan Colistin monobactam Aztreonam, di beberapa rumah sakit pada infeksi dangkal misalnya: infeksi
telinga atau infeksi kuku, Gentamisin topikal atau colistin dapat digunakan Hachem, 2007.
2.8.3. Acinetobacter baumanii