48 John est à Paris depuis plusieurs mois pour travailler.
“John berada di Paris selama beberapa bulan untuk bekerja.” Kata plusieurs mois pada contoh di atas mengacu pada rentangan waktu
beberapa bulan, yaitu rentangan waktu yang digunakan John untuk menyelesaikan pekerjaannya.
d. Prinsip Analogi
Prinsip analogi digunakan sebagai dasar, baik oleh penutur maupun mitra tutur, untuk memahami makna dan mengidentifikasi maksud dari bagian atau
keseluruhan wacana Sumarlam, 2003: 50. Contoh dari penafsiran analogi adalah sebagai berikut :
49a Itu merupaka n pukulan terpahit bagi Mike Tyson yang pe rnah dia
alami.
49b Itu merupaka n pukulan terpahit bagi Mike Tyson yang pernah dia
alami dari sekian banyak promotor yang mensponsorinya. Berdasarkan prinsip analogi, kata pukulan pada contoh di atas dapat
diinterpretasikan sesuai dengan realitas yang ditunjuk pada kedua tuturan tersebut. Dengan mempertimbangkan tambahan kalimat pada tuturan kedua, yaitu
sekian banyak promotor yang mensponsorinya, analogi kata pukulan pada tuturan pertama yang bermakna ‘pukulan fisik’ dalam pertarungan tinju berubah
menjadi ‘bukan pukulan fisik’ melainkan cenderung pada ‘pukulan mental’. Sedangkan dalam bahasa Prancis, penafsiran analogi dapat dilihat dari contoh
berikut:
50a Je suis tombé dans la piscine.
“Saya terjatuh di kolam renang”.
50b Je suis tombé amoureux de toi.
“Saya jatuh hati denganmu”. Berdasarkan prinsip analogi, satuan lingual tomber pada kedua contoh di
atas dapat diinterpretasikan secara berbeda. Pada kalimat 50a kata tomber menunjukkan makna jatuh yang sebenarnya jatuh fisik, sedangkan pada contoh
50b kata tomber menunjukkan arti jatuh yang tidak sebenarnya jatuh mental yaitu mencintai seseorang.
2. Inferensi
Inferensi adalah suatu proses memahami makna tuturan sedemikian rupa sehingga sampai pada penyimpulan maksud dari tuturan tersebut. Berbagai
inferensi dapat diambil dari sebuah tuturan bergantung dari konteks yang menyertainya Sumarlam, 2003: 51. Seperti contoh:
51 ”Panas juga de ngan jendela-jendela tertutup begini” Berdasarkan konteks yang menyertai tuturan tersebut, maka inferensi yang
muncul dari tuturan tersebut adalah penutur meminta mitra tuturnya untuk membukakan jendela-jendela yang masih tertutup sehingga ruangan tersebut tidak
menjadi panas. Dalam bahasa Prancis, penggunaan inferensi dalam suatu tuturan dapat dilihat dari contoh berikut:
52 “J’ai faim”. Saya lapar.
Dari contoh tuturan 52 di atas, berdasarkan konteks yang menyertainya, maka dimungkinan terdapat 2 inferensi yang muncul, yaitu penutur
meminta mitra tuturnya untuk membelikan makanan, atau penutur mengajak mitra tuturnya untuk makan bersama. Dengan demikian, maksud tuturan di atas secara