CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 515 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan b.
Perubahan Kebijakan Akuntansi lanjutan
b.i. PSAK 60 - Instrumen Keuangan: Pengungkapan lanjutan Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan,
termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk: 1 Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan atas aset keuangan yang
lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai yang mengalami penurunan nilai; dan,
2 Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
b.ii. PSAK 38 – Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan
dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga
transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.
Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi
tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Entitas yang
menerimamelepas bisnis,
dalam kombinasipelepasan
bisnis entitas
sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkanditerima dan jumlah tercatat
dari setiap
transaksi kombinasi
bisnis sebagai
komponen ekuitas
dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetoragio saham.
b.iii. Premi yang belum merupakan pendapatan UPR Sejak 1 Januari 2013, Entitas Anak AXA Mandiri Financial Services melakukan perubahan
kebijakan akuntansi atas metode perhitungan UPR dari metode agregat sekurang- kurangnya 40 dari premi neto menjadi metode daily basis. Dampak perubahan kebijakan
akuntansi ini tidak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup sehingga dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan dan
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 tidak disajikan kembali.
c. Instrumen Keuangan
A. Aset keuangan
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori a aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, b pinjaman yang diberikan dan piutang, c
aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan d aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
a Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan
awal telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
Lampiran 516 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI lanjutan c.
Instrumen Keuangan lanjutan A.
Aset keuangan lanjutan
a Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi lanjutan
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat
atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek short term profit-taking yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.
Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas
asuransi Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke
dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungankerugian yang belum direalisasi dari kenaikanpenurunan nilai
wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungankerugian dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
b Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar
aktif, kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; atau -
dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai
dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba
rugi konsolidasian sebagai “Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.