Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas Evaluasi atas Outlier

57 banyaknya responden yang memberikan jawaban setuju skor jawaban 5 dengan jumlah 56 jawaban atau sebesar 48,70. c. Pada item pertanyaan ketiga yang menanyakan keinginan pelanggan untuk berkunjung kembali ke rumah makan “Ikan Bakar Cianjur” menunjukkan bahwa jawaban yang diberikan oleh reseponden dapat dikatakan setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban setuju skor jawaban 5 dengan jumlah 64 jawaban atau sebesar 55,65. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa jawaban yang diberikan reseponden dapat dikatakan setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya responden yang memberikan jawaban bahwa pelanggan cukup merasa puas dengan pelayanan rumah makan “Ikan Bakar Cianjur” dan di masa yang akan datang akan mengatakan hal-hal yang baik kepada orang lain tentang rumah makan “Ikan Bakar Cianjur” serta menganjurkan orang lain untuk makan di rumah makan “Ikan Bakar Cianjur” kepada orang lain. Selain itu pelanggan juga memiliki keinginan untuk berkunjung kembali ke rumah makan “Ikan Bakar Cianjur”.

4.3. Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis 58 maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Assessment of normality Variable min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0,183 -0,400 X12 4 7 0,004 0,008 X13 4 7 -0,127 -0,277 X21 4 7 -0,454 -0,993 X22 4 7 -0,161 -0,352 X23 4 7 -0,271 -0,594 X24 4 7 -0,923 -2,020 X31 4 7 -0,260 -0,569 X32 4 7 -0,308 -0,674 X33 4 7 -0,373 -0,817 X41 4 7 -0,141 -0,309 X42 4 7 -0,626 -1,371 X43 3 7 0,038 0,084 X51 4 7 -0,517 -1,132 X52 4 7 -0,120 -0,264 X53 4 7 -0,681 -1,491 Y1 4 7 -0,384 -0,841 Y2 4 7 -0,271 -0,594 Y3 4 7 -0,359 -0,785 Y4 4 7 -0,197 -0,432 Z1 4 7 -0,167 -0,367 Z2 4 7 -0,224 -0,491 Z3 5 7 -1,022 -2,237 Multivariate -6,410 -1,013 Batas Normal ± 2,58 Sumber : lampiran 3 Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. 59 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.2. Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Multivariate outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Square [ χ2] pada df sebesar jumlah variabel bebasnya df = 20. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariate outlier . Pada penelitian ini terdapat outlier apabila nilai Mahalanobis distancenya 45,315. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariate berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariate : Tabel 4.8. Hasil Pengujian Outlier Multivariate Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 2,93 122,92 58,00 20,783 115 Std. Predicted Value -2,650 3,124 0,000 1,000 115 Standard Error of Predicted Value 8,169 17,171 13,241 1,556 115 Adjusted Predicted Value 2,03 132,05 58,40 22,049 115 Residual -57,765 63,613 0,000 26,072 115 Std. Residual -1,980 2,180 0,000 0,893 115 Stud. Residual -2,326 2,464 -0,006 1,007 115 60 Deleted Residual -83,938 81,283 -0,399 33,186 115 Stud. Deleted Residual -2,385 2,537 -0,006 1,015 115 Mahalanobis Distance [MD] 7,942 38,481 22,800 5,424 115 Cooks Distance 0,000 0,119 0,012 0,016 115 Centered Leverage Value 0,070 0,338 0,200 0,048 115 Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 38,481 lebih kecil dari 49,728. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel. 4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 58,499 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas