Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nilai konstanta a adalah 7,253; ini dapat diartikan jika motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik nilainya adalah 0 maka kepuasan kerja nilainya adalah 7,253 satuan. Nilai koefisien regresi variabel X 1 bernilai positif yaitu 0,443; hal ini dapat diartikan bahwa setiap satu satuan motivasi intrinsik maka kepuasan kerja juga akan meningkat sebesar 0,443 satuan. Nilai koefisien regresi variabel X 2 bernilai positif yaitu 0,218; hal ini dapat diartikan bahwa setiap satu satuan motivasi ekstrinsik maka kepuasan kerja juga akan meningkat sebesar 0,218 satuan.

E. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik terhadap kepuasan kerja. Uji pengaruh dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini tidak normal namun linear. Pada kedua variabel bebas dalam penelitian ini juga tidak terjadi multikolinieritas. Dalam penelitian ini juga dilakukan uji one sample t - test, pada skala motivasi intrinsik diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000 p 0,05. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari motivasi intrinsik. Nilai mean teoritis lebih kecil dari mean empiris, yaitu 90 102,52 yang mengindikasikan bahwa karyawan memiliki penilaian positif terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI motivasi intrinsik. Hasil ini sesuai dengan hasil wawancara. Mereka merasa perusahaan memberikan kesempatan promosi yang memadahi sehingga mereka mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karier. Mereka juga merasa perusahaan mampu menghargai prestasi karyawan. Uji one sample t - test pada skala motivasi ekstrinsik diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,001. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari motivasi ekstrinsik. Nilai mean teoritis lebih kecil dari mean empiris, yaitu 90 97,44 sehingga mengindikasikan bahwa karyawan memiliki penilaian yang positif terhadap motivasi ekstrinsik. Hasil tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang mengatakan bahwa lingkungan tempat mereka bekerja nyaman sehingga mereka merasa betah. Selain itu, subjek juga mampu menjalin relasi yang baik dengan rekan kerja, atasan, maupun bawahan mereka. Uji one sample t - test pada skala kepuasan kerja diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean teoritis dan mean empiris dari kepuasan kerja. Nilai mean teoritis lebih kecil dari mean empiris, yaitu 67,5 73,91 maka mengindikasikan karyawan memiliki penilaian yang positif terhadap kepuasan kerja. Hasil tersebut sesuai dengan hasil wawancara pada beberapa karyawan yang menyatakan bahwa mereka mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik penghitungan regresi berganda diketahui bahwa motivasi intrinsik dan kepuasan kerja diprediksi memiliki pengaruh yang kuat yaitu sebesar 0,861. Sedangkan prediksi pengaruh antara motivasi ekstrinsik dengan kepuasan kerja juga kuat yaitu sebesar 0,833 maka disimpulkan bahwa motivasi intrinsik diprediksi memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kepuasan kerja dibandingkan motivasi ekstrinsik 0,861 0,833. Hasil penelitian juga menunjukkan signifikansi sebesar 0,000 p 0,05 yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel-variabel tersebut. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin terpenuhinya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik maka kepuasan kerja karyawan akan semakin tinggi. Sebaliknya, semakin tidak terpenuhinya motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, maka karyawan semakin tidak mendapatkan kepuasan kerja. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Sutarto 2010 berpendapat bahwa kepuasan kerja sangat penting karena apabila karyawan tidak mendapatkan kepuasan kerja maka menimbulkan berbagai masalah. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah pemenuhan motivasi kerja karyawan. Pernyataan ini diperkuat dengan pendapat Maslow dalam Kabir dan Parvin, 2011 yang menyatakan bahwa motivasi manusia memiliki kaitan yang erat dengan kepuasan kerja. Hasil penelitian sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bahrulmazi, et al. pada tahun 2013 dimana hasil penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut juga menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik sama-sama memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja, namun motivasi intrinsik memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap kepuasan kerja dibandingkan motivasi ekstrinsik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN