Kepuasan Kerja LANDASAN TEORI

B. Kepuasan Kerja

a. Definisi Kepuasan Kerja

Anoraga 1995 mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapinya dalam lingkungan kerja. Sedangkan Blum 1956 dan Tiffin 1958 mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap umum terhadap pekerjaan itu sendiri dan lingkungan kerja. Schlutz dan Schlutz 2010 dan Riggio 2007 menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan dan sikap positif maupun negatif karyawan terhadap pekerjaannya. Schermerhorn dalam Kabir dan Parvin, 2011 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai respon afektif atau emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Sedangkan Locke dan Lathan dalam Ayeni dan Popoola, 2007 menjelaskan kepuasan kerja sebagai keadaan emosi yang menyenangkan atau positif yang merupakan hasil penilaian karyawan terhadap pekerjaannya yang dipengaruhi oleh persepsi. Peneliti menyimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan maupun sikap yang positif maupun negatif dari karyawan terhadap pekerjaannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Faktor- Faktor Penyebab Kepuasan Kerja

Tabel 1 No Faktor Penyebab Ghiselli dan Brown 1950 Gilmer dalam As’ad, 2002 Yuwono dan Khajar 2005 1 Jaminan finansial, seperti gaji atau insentif √ √ √ 2 Mutu dari pengawas supervisi √ √ - 3 Kondisi kerja yang nyaman - √ √ 4 Aspek sosial, seperti hubungan dengan rekan kerja dan komunikasi di tempat kerja - √ √ 5 Faktor dari pekerjaan itu sendiri, jenis pekerjaan dapat mempengaru hi kepuasan - √ √ 6 Faktor lain Kedudukan yang lebih tinggi maka akan merasa lebih puas Pangkat jabatan, kebanggaan terhadap pangkat jabatan yang baru akan meningkatka n kepuasan Masalah umur, Kesempatan untuk maju Keamanan kerja Fasilitas Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan akan membeuat karyawan lebih puas terhadap pekerjaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rentang usia memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja Peneliti menyimpulkan kepuasan kerja dipengaruhi oleh gaji yang diperoleh, kondisi kerja yang mendukung, hubungan interpersonal yang baik, kesempatan untuk maju, kedudukan pangkat jabatan dan jenis pekerjaan. Peneliti menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja tersebut sesuai dengan aspek yang dijelaskan oleh Frederick Hezrberg 1973 dalam teori yang dikembangkan olehnya yaitu teori motivasi dua faktor.

c. Aspek-aspek Kepuasan Kerja

Gruneberg dan Wall 1984 mengemukakan beberapa aspek kepuasan kerja sebagai berikut: 1. Isi pekerjaan Aspek isi pekerjaan mencakup bobot pekerjaan yang melibatkan keterampilan, dan kemampuan yang sesuai kualifikasi pekerjaan, variasi pekerjaan, kuantitas dan kualitas pekerjaan, tingkat kesulitan, serta tanggung jawab individu dalam mengerjakan pekerjaan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Imbalan Aspek imbalan mencakup sejauh mana imbalan yang diterima karyawan sesuai dengan usaha yang telah dilakukan dalam bekerja. 3. Promosi jabatan Aspek promosi jabatan mencakup kesempatan memperoleh promosi jabatan yang adil. 4. Kondisi kerja Aspek kondisi kerja mencakup kepuasan terrhadap tempat kerja, ruangan kerja, dan fasilitas perusahaan lainnya. 5. Rekan kerja Aspek rekan kerja mencakup kepuasan hubungan atau interaksi karyawan dengan rekan kerja, bawahan, atau atasannya. 6. Pengawasan atau penyeliaan Aspek pengawasan atau penyeliaan ini mencakup kepuasan terhadap pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Wexley dan Yukl 1992 menjelaskan aspek-aspek kepuasan kerja antara lain: 1. Pekerjaan itu sendiri Aspek ini mencakup minat, perhatian, kreativitas, pengakuan, dan rasa yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Lingkungan pekerjaan Aspek ini mencakup struktur organisasi, sistem imbalan, rasa aman dalam bekerja, lokasi, situasi, dan kondisi kerja, serta status dalam bekerja. 3. Kebutuhan individu Aspek ini mencakup waktu istirahat karyawan, hubungan sosial antar karyawan dalam perusahaan, dan waktu bekerja. Spector 1996 mengemukakan 9 aspek yang menentukan kepuasan kerja terdiri dari: 1. Gaji Aspek ini mengukur kepuasan karyawan sehubungan dengan gaji yang diterima dari perusahaan. Misalnya gaji bulanan atau upah minimum regional UMR. 2. Promosi Aspek ini berkaitan dengan kebijaksanaan promosi yang adil. 3. Supervisi Aspek ini mengukur kepuasan kerja seseorang terhadap atasannya. Karyawan lebih suka bekerja dengan atasan yang bersikap membimbing, mengontrol, dan bersahabat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Benefit Tunjungan Tambahan Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap tunjangan tambahan yang diterima dari perusahaan. 5. Pengakuan Aspek ini mengukur sejauh mana individu merasa puas terhadap pengakuan yang didapatkan berdasarkan keberadaan dan perannya didalam perusahaan. 6. Prosedur dan Peraturan Perusahaan Aspek ini mengukur kepuasan sehubungan dengan prosedur dan peraturan ditempat kerja. 7. Rekan Kerja Aspek ini mengukur kepuasan berkaitan dengan hubungan dengan rekan kerja. 8. Jenis Pekerjaan Aspek ini mengukur kepuasan kerja terhadap pekerjaan itu sendiri. Pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan karyawan. 9. Komunikasi Berhubungan dengan intensitas komunikasi dengan atasan maupun dengan rekan kerja. Peneliti memutuskan untuk menggunakan aspek kepuasan kerja dari Spector 1996 dengan pertimbangan aspek - aspek tersebut lebih lengkap dan lebih mengungkap kepuasan kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Karyawan