Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli diatas maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku menuju
perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut diakibatkan
dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap yang lebih baik.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah keadaan psikologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
untuk mencapai tujuan tertentu Winkel, 1987:93 Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia termasuk perilaku belajar Dimyati dan Mudjono, 2006:80.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa arti motivasi adalah sesuatu yang mendorong individu untuk melakukan suatu tindakan
kea rah tujuan tertentu. Jadi motivasi merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan dalam belajar.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 1986:85 Ada tiga fungsi motivasi: a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak yang melepaskan energi, motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
3. Unsur-unsur motivasi belajar
Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar Dimyati dan Mudjono, 1999 ; 89. Unsur-unsur tersebut adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya. Keinginan tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan mencapai
keinginan tersebut menumbuhakan kemauan, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam hidupnya. Cita-cita akan
memperkuat motivasi belajar intrinsik maupaun ektrinsik. Karena tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
b. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keberhasilan dalam mencapai keinginan
tersebut akan meniombulkan kegemaran terhadap hal tersebut. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat
motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau
marah akan mengganggu perhatian belajar. Sementara kondisi sehat, kenyang dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan.
Lingkungan yang aman, tenteram, tertib dan indah akan memperkuat semangat dan motivsi belajar.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan
budaya siswa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film membangkitkan motivasi belajar siswa.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tugas untuk membelajarkan siswa. Guru yang tinggi semangatnya dalam
membelajarkan siswa, menjadikan siswa semangat juga untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
belajar. Bahan pelajaran yang terbaru, terbaik dan disampaikan secara menarik bisa menjadikan tingginya motivasi siswa.
C. Status Sosial Ekonomi