Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEAKTIFAN
BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan akuntansi
Oleh: Andrew Baskoro NIM: 111334033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
(2)
i
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEAKTIFAN
BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan akuntansi
Oleh: Andrew Baskoro NIM: 111334033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
(3)
SKRIPSI
HUBUI{GAN ANTARA MOTWASI
BELAJA&
KEAKTIFAIY BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma
Oleh:
Andrew:Baskoro NIM: :111334033
Telah disetujui oleh:
Pembimbing.
11
(4)
SKRIPSI
HUBUT{GAN
ANTARA MOTIVASI
BELAJA&
KEAKTIF'AN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR
TERHADAP
PRESTASI
BELAJAR MAIIASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
harma
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Andrew Baskoro NIM: 11134033
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 25 Januari 2017
dan dinyatakan tdlah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
l
Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si.
Natalha Premastuti Brataningrum, Sld., M.Pd. Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd.
Tanda Tangan
Ketua Sekretaris
Anggota Anggota Anggota
Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.LP., M.Pd.
Yogyakarta, 25 J amra.r.i 20 17
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IlT
(5)
iv
PERSEMBAHAN
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang maha esa, atas petunjuk dan karunianya karena skripsi ini dapat terselesaikan. Dari segenap hatiku yang paling dalam, skripsi ini kupersembahkan untuk papaku-ibuku-kakaku tercinta, tidak banyak yang bisa aku tuliskan disini yang pasti aku menyayangi kalian dan terimakasih atas semua yang telah engkau berikan kepada aku selama hidupku ini. Sekarang aku sudah besar dan sudah tumbuh dewasa, kini saatnya kalian melepas tanggung jawab terhadap aku, hingga aku dapat hidup dan menggapai cita-citaku. Aku minta doa untuk kehidapanku kedepan agar aku dapat menjadi manusia yang baik yang seperti kalian harapkan.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku: Universitas Sanata Dharma
(6)
v MOTTO
One SHOT, One KILL. Andrew Baskoro
(7)
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Penulis
(8)
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Andrew Baskoro
Nomor Mahasiswa : 111334033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya Ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEAKTIFAN
BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 25 Januari 2017
Yang menyatakan
(9)
viii ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEAKTIFAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Andrew Baskoro Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma, (2) ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma, (3) ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2016. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2015 sedangkan sample dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2015 yang berjumlah 74 mahasiswa. Teknik pengambilan sample menggunakan Simple Random Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik analisis data deskriptif dalam penelitian ini menggunakan PAP tipe II. Teknik analisis data menggunakan korelasiproduct moment.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai Pearson Correlation sebesar (+) 0,910 dan nilai asymp sig sebesar 0,000 < α= 0,01; 2) ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai Pearson Correlation sebesar (+) 0,972 dan nilai asymp sig sebesar 0,000 < α= 0,01; 3) ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar mahasiswa dengan nilai Pearson Correlation sebesar (+) 0,904 dan nilai asymp sig sebesar 0,000 < α= 0,01.
(10)
ix
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING PARTICIPATION AND LEARNING FACILITIES TOWARD
STUDENT’ LEARNING ACHIEVEMENT
A Case Study of Accounting Education Program 2015 batch of Sanata Dharma University
Andrew Baskoro Sanata Dharma University
2016
This Research aims to discover if there are 1) any positive and significant correlation between learning motivation and students’ learning achievement of accounting study program of Sanata Dharma University, 2) any positive and significant correlation between learning participation and students’ learning achievement of accounting study program of Sanata Dharma University, 3) any positive and significant correlation between learning facilities and students’ learning achievement of accounting study program of Sanata Dharma University.
This study was done from April until May 2016. The research population were all students of Accounting Education Program 2015 batch. The samples were 74 students of Accounting Study Program. The samples were taken by applying simple random sampling. Data collection of this research was questionnaire. The descriptive data analysis method was PAP type II. Product moment correlation was used to analyze the data.
The result of this research shows that 1) there is positive and significant correlation between learning motivation and students’ learning achievement with pearson correlation value in (+) 0,910 and asymp sig value in 0,000<α=0,01; 2) there is positive and significant correlation between learning participation and students’ learning achievement with pearson correlation value in (+) 0,972 and asymp sig value in 0,000<α=0,01; 3) there is positive and significant correlation between learning facilities and students’ learning achievement with pearson correlation value in (+) 0,904 and asymp sig value in 0,000<α=0,01.
(11)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan berkat-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik yang
berjudul “Hubungan antara Motivasi Belajar, Keaktifan Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Mahasiswa Prodi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharama Yogyakarta.”
penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata
(12)
xi
4. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing
yang telah membimbing dan memberi dukungan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
5. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar;
6. Teman-teman seperjuangan yang masih tersisa di Pendidikan Akuntansi
2011 yang telah membantu dan memberi dukungan selama proses
penyusunan skripsi ini;
7. Teman-teman UKM Band SEXEN yang telah memberikan support
secara tidak langsung;
8. Seluruh mahasiswa PAK angkatan 2015 yang telah bersedia menjadi
subyek dalam penelitian ini;
9. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
untuk bantuan dan dukungannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak
keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan
saran dari berbagai pihak. Penulis jiuga berharap semoga skripsi ini dapat
bermabfaat bagi semua pihak yang membaca.
Yogyakarta, 25 januari 2017 Penulis
(13)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
(14)
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
A. Belajar ... 7
1. Pengertian Belajar... 7
2. Ciri-ciri Belajar... 9
3. Prinsip-prinsip Belajar ... 9
B. Prestasi Belajar... 10
1. Prestasi Belajar... 10
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 12
C. Motivasi Belajar ... 15
1. Definisi Motivasi... 15
2. Motivasi Belajar ... 16
3. Bentuk Motivasi ... 18
D. Keaktifan Belajar ... 19
1. Pengertian Keaktifan ... 19
2. Jenis-jenis Keaktifan ... 20
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keaktifan ... 21
E. Fasilitas Belajar... 22
1. Pengertian Fasilitas ... 22
2. Fasilitas Belajar ... 23
F. Kerangka Berpikir ... 26
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 26
2. Hubungan antara Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 27
(15)
xiv
G. Hipotesis Penelitian... 29
1. Perumusan Hipotesis Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar 29 2. Perumusan Hipotesis Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar 29 3. Perumusan Hipotesis Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar 30 BAB III METODE PENELITIAN... 31
A. Jenis Penelitian... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
1. Tempat Penelitian... 32
2. Waktu Penelitian ... 32
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 32
1. Subyek Penelitian... 32
2. Obyek Penelitian ... 32
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 32
1. Populasi ... 32
2. Sampel... 33
3. Teknik Pengambilan Sampel... 34
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel ... 34
1. Variabel Penelitian ... 34
2. Kategori Kecenderungan Variabel ... 35
3. Pengukuran Variabel ... 36
F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 36
(16)
xv
2. Teknik Pengumpulan Data... 37
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 39
1. Uji Instrumen Penelitian ... 40
2. Uji Reliabilitas Instrumen ... 44
3. Uji Syarat Analisis ... 45
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Deskripsi Data ... 49
1. Deskripsi Responden... 49
2. Deskripsi Variabel Penelitian... 49
B. Analisis Data ... 53
1. Pengujian Normalitas ... 53
C. Pengujian Hipotesis... 55
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar... 56
2. Hubungan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 57
3. Hubungan Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar... 59
D. Pembahasan ... 60
1. Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar... 60
2. Hubungan Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar ... 62
(17)
xvi
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN... 65
A. Kesimpulan... 65
B. Keterbatasan ... 66
C. Saran... 66
(18)
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kategori Indeks Prestasi Kumulatif... 35
Tabel 3.2 Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II ... 35
Tabel 3.3 Skor Nilai Item Kueisoner Motivasi Belajar ... 36
Tabel 3.4 Skor Nilai Item Kueisoner Keaktifan Belajar ... 36
Tabel 3.5 Skor Nilai Item Kueisoner Fasilitas Belajar ... 36
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar ... 37
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Keaktifan Belajar... 38
Tabel 3.8 Kisi-kisi Instrumen Fasilitas Belajar ... 39
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar... 41
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Keaktifan Belajar... 42
Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar ... 43
Tabel 3.12 Interpretasi Koefisien Secara Konservatif ... 45
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas ... 45
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar... 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Keaktifan Belajar ... 51
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Fasilitas Belajar... 52
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar... 53
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Motivasi Belajar ... 54
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Keaktifan Belajar... 54
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Fasilitas Belajar ... 55
(19)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner... 71
Lampiran 2 Data Induk Penelitian... 77
Lampiran 3 Uji Normalitas dan Uji Hipotesis ... 84
Lampiran 4 PAP Tipe II... 92
Lampiran 5 Tabel-r ... 95
(20)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh setiap individu untuk
menumbuhkembangkan setiap potensi yang ada dalam individu, melalui
proses pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan dirinya secara optimal, yaitu mengembangkan semua
potensi, kecakapan serta karakteristik pribadinya ke arah positif. Oleh karena
itu pendidikan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap
individu. Melalui proses pendidikan inilah, seorang siswa atau individu
mampu belajar dan mengembangkan segala potensi dan karakteristiknya.
Penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi diharapkan mampu
membangun lulusan yang memiliki kualitas memadai. Negara ini juga
membutuhkan penerus yang dapat memajukan setiap bidang dalam
pembangunan yang sesuai dengan keahliannya sehingga dapat berkembang
ke arah yang lebih baik lagi. Salah satu bidang yang penting untuk
mewujudkan hal tersebut adalah pendidikan tersebut. Untuk itu, perguruan
tinggi memiliki peranan menciptakan lulusan yang tidak hanya mampu
bersaing dalam mencari kerja akan tetapi juga mampu menciptakan lapangan
pekerjaan.
Dalam proses pembelajaran prestasi belajar merupakan bagian akhir dari
(21)
prestasi yang baik. Untuk melihat tingkat prestasi belajar mahasiswa dapat
ditentukan melalui beberapa hal, salah satunya adalah melalui evaluasi belajar
mahasiswa yang diberikan oleh dosen. Dengan adanya evaluasi belajar
tersebut dapat menjadi tolak ukur mahasiswa untuk lebih meningkatkan
kembali prestasi belajar mahasiswa itu sendiri.
Terdapat dua faktor yang menyebabkan naik atau turunnya prestasi
belajar mahasiswa dapat berasal dari dalam diri mahasiswa itu sendiri (intern)
dan faktor yang berasal dari luar (ekstern) atau lingkungan (slamento 2003,
54-55). Faktor internal disini contohnya adalah faktor pertumbuhan,
kecerdasan, motivasi belajar, keaktifan belajar, kebiasaan belajar dan faktor
pribadi (minat, perhatian, dan sikap). Faktor eksternal disini contohnya adalah
faktor keluarga, kinerja dosen, kualitas pelayanan dosen dan karyawan dan
alat/media yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
Mahasiswa dengan motivasi/dorongan belajar yang tinggi akan lebih
mudah untuk mencapai apa yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Mahasiswa yang memiliki motivasi atau dorongan yang tinggi, baik dari
dalam dirinya maupun orang lain maka akan menumbuhkan semangat, gairah
dan rasa senang dalam belajar. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya
prestasi belajar mahasiswa. Dengan adanya motivasi atau dorongan dalam
setiap proses perkuliahan, mahasiswa juga akan mengikuti perkuliahan
tersebut secara aktif. Mahasiswa yang secara aktif terlibat dalam proses
perkuliahan dicirikan oleh dua aktivitas yaitu aktif dalam berfikir dan aktif
(22)
mahasiswa dalam perkuliahan merupakan hasil keterlibatan berpikir terhadap
obyek belajarnya yang didukung dengan adanya dorongan atau motivasi
dalam diri mahasiswa tersebut. Keaktifan mahasiswa dalam hal belajar di
universitas dan di rumah dengan pendampingan secara langsung dari dosen
dan orang tua di rumah akan membuat mahasiswa untuk terus belajar lebih
baik lagi dan hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan nilai belajar
mahasiswa, dengan begitu prestasi belajar mahasiswa akan meningkat.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar adalah tersedianya
fasilitas belajar yang disediakan oleh universitas. Fasilitas tersebut menjadi
alat bantu yang mengkomunikasikan kegiatan belajar mengajar dan juga
membuat mahasiswa menjadi lebih mudah dalam mempelajari materi yang
diberikan oleh dosen. Kondisi di dalam kelas yang nyaman dan bersih akan
membuat mahasiswa berkonsentrasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Pada akhirnya kelas yang kondusif akan membuat mahasiswa giat belajar dan
dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
Pada pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis di
Universitas Sanata Dharma, peneliti menemukan banyak masalah yang sering
dialami oleh mahasiswa. Dalam proses pembelajaran mahasiswa kurang
memahami materi dan menyebabkan prestasi yang diperoleh tidak
memuaskan yang disebabkan kurangnya motivasi belajar dan keaktifan
belajar mahasiswa tersebut. Selanjutnya dalam hal fasilitas, kurangnya
ketersediaan fasilitas belajar yang memadai di Universitas Santa Dharma
(23)
Misalkan ruang kelas yang kurang nyaman karena kondisi kelas yang terasa
panas jika ada perkuliahan pada siang hari dan laboratorium untuk
menunjang kegiatan perkuliahan yang kurang memadai. Dengan melihat
kondisi tentunya akan membuat motivasi belajar dan keaktifan belajar
mahasiswa menurun dan prestasi belajarnya pun akan menurun.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Keaktifan Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa.” Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma. Alasan peneliti mengangkat judul tersebut karena
motivasi belajar, keaktifan belajar merupakan beberapa faktor yang memiliki
hubungan erat terhadap prestasi belajar mahasiswa yang didukung dengan
fasilitas belajar yang baik di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas
adapun rumusan masalah penelitian ini, yaitu:
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma angkatan 2015?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar
dengan prestasi belajar pada MahasiswaProdi Pendidikan Akuntansi
(24)
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas
Sanata Dharma angkatan 2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara
motivasi belajar dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2015?
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara
keaktifan belajar dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Prodi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2015?
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara
fasilitas belajar dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan 2015?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Membantu Universitas khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi
untuk memberikan dorongan terhadap keaktifan belajar, fasilitas belajar,
motivasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa dapat meraih prestasi
(25)
2. Bagi Mahasiswa
Melalui Penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mengoptimalkan
kemampuan mereka dan dapat meningkatkan hasil studi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bagi Dosen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi terhadap dosen
mengenai pemberian motivasi dan fasilitas belajar yang lebih terhadap
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bagi Masyarakat
Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
(26)
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara
etimologis memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk
mencapai kepandaian atau ilmu. Sehingga dengan belajar itu manusia
menjadi tahu, memahami, mengerti dapat melaksanakan dan memiliki tentang
sesuatu. (Fudyartanto, 2002).
Sedangkan Menurut Hilgard dan Bower (Fudyartanto, 2002), belajar (to
learn) memiliki arti:
1) To gain knowledge, comprehension, or mastery of through experience or
study.
2) To fix in the mind or memory; memorize.
3) To acquire trough experience.
4) To become in forme of find out.
Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh
pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan
(27)
Belajar adalah perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman
(Dahar:1989;21). Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai
sikap. Perubahan ini bersikap secara relatif konstan dan berbekas
Definisi lain, menurut syah Muhibin (1997:89), belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.
Sedangkan W.S Winkel, mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap.
Seseorang dikatakan telah belajar, jika didalam dirinya telah terjadi
perubahan tertentu. Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu
konstruksi kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di
lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan (slameto,1987:57):
1) Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya
diketahui.
2) Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat
berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.
3) Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam suatu pengertian
baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.
(28)
2. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri belajar sebagai berikut:
1) Belajar ditandai dengan adanya aktivitas, aktivitas psikis atau fisik. Ini
berartai, bahwa belajar menunjukan adanya suatu kegiatan yang terlihat
(membaca, menulis) maupun yang tidak terlihat (berfikir).
2) Belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku. Ini berarti, bahwa
manusia telah menerima pembelajaran, yang awalnya tidak tahu, menjadi
tahu, tidak mengerti menjadi mengerti.
3) Belajar ditandai adanya penambahan ilmu atau sesuatu yang dirasakan
dalam dirinya. Ini berarti, bahwa manusia merasakan hal atau pengalaman
yang baru.
3. Prinsip-Prinsip Belajar
Adapun beberapa prinsip belajar menurut (Soekamto dan Winaputra,
1997) sebagai berikut:
1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang
lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.
2) Setiap siswa harus belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
(29)
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila siswa tersebut
tertarik dengan apa yang akan dipelajari dan ia diberi tanggung jawab
dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
B. Prestasi Belajar 1. Prestasi Belajar
Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar.
Penilaian bernilai bagi para pengajar, sebab dapat membantu menjawab
masalah-masalah penting mahasiswa-mahasiswanya, juga mengetahui tingkat
keberhasilan mahasiswa dalam belajar. Yang dinilai adalah hasil belajar
mahasiswa seperti ujian sisipan, ujian tengah semester dan ujian akhir
semester. Sebenarnya karena kuliah mempunyai tugas untuk mendidik anak
sebagai pribadi yang utuh maka penilaian tidak hanya terbatas pada suatu
akademik saja, akan tetapi meliputi kecerdasan, bakat, penyesuaian personal
dan sosial, sikap dan minat.
Prestasi adalah suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan
tes prestasi adalah tes mengukur prestasi yang dimaksud adalah sebagai alat
untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (ketut, 1988:55).
Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran (KBBI, 2002: 895). Lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
(30)
mahasiswa dilakukan antara lain melalui, ujian sisipan, ujian tengah semester,
ujian akhir semester, tugas, dan sebagainya (Masidjo, 1995: 13).
Berbicara tentang prestasi belajar atau dalam lingkungan perguruan
tinggi disebut dengan istilah prestasi akademik tidak lepas dari istilah belajar.
Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa nilai-nilai
dari mata kuliah yang tercermin dalam indeks prestasi (IP).
Dalam peraturan akademik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
dijelaskan bahwa Indeks Prestasi (IP) adalah nilai kredit semester diperoleh
dari jumlah SKS. SKS adalah kepanjangan dari satuan kredit semester yaitu
takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu
jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang
terstruktur maupun yang mandiri selama dua sampai empat jam perminggu
dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara (Buku
Pedoman FKIP, 2008:11).
Besar IP dihitung dari jumlah hasil kali antara besar kredit (K) dan bobot
nilai (N) dibagi dengan jumlah kredit yang direncanakan atau ditanyakan
dengan rumus: IP
Tinggi Rendahnya Indeks Prestasi yang dicapai oleh mahasiswa akan
mempunyai konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, misalnya
menentukan cepat lambatnya seseorang mahasiswa menyelesaikan studinya,
kesempatan mengembangkan potensi yang dimilikinya dan sebagainya.
Tinggi rendahnya prestasi belajar/prestasi akademik membawa dampak
(31)
mempunyai prestasi akademik yang tinggi mempunyai rasa percaya yang
lebih besar dari pada mamahsiswa yang memiliki prestasi akademik yamg
rendah. Apabila mahasiswa memiliki prestasi akademik yang rendah, maka ia
harus meningkatkan belajarnya, berusaha untuk giat mengejar
kekurangannya. Dengan prestasi akademik yang tinggi, peluang untuk
mendapatkan pekerjaan yang diharapkan akan semakin besar.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa dapat
digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan mujiono, 2009: 236-254):
A. Faktor Internal
a) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang
sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang
sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau
mengabaikan kesempatan belajar.
b) Motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah,
lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan
melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan
menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri
(32)
hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan
motivasi berprestasi
c) Kebiasaan belajar
Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar
yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar
pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyiak-nyiakan
kesempatan belajar, kuliah hanya untuk bergengsi, bergaya sok
menggurui atau bergaya “minta belas kasih”tanpa belajar.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian
mahasiswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat
diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.
d) Cita-cita
Cita-cita sebagai motivasi instrinsik perlu didikan yang harus
dimulai sejak sekolah dasar. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi
dan emasipasi mahasiswa.
B.Faktor Eksternal
a) Dosen sebagai pembina belajar
Dosen adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar
mata kuliah yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi
pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia
memusatkan perhatian pada kepribadian mahasiswa, khususnya
(33)
emansipasi diri mahasiswa. Sebagai pendidik, dosen bertugas
mengelola kegiatan belajar mahasiswa. Adapun tugas pengelolaan
pembelajaran mahasiswa meliputi: pembangunan hubungan baik
dengan mahasiswa, menggairahkan minat, perhatian dan
memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi
belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat,
mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, dan
melaporkan hasil belajar kepada orang tua/wali mahasiswa.
b) Prasarana dan sarana pembelajaran
Lengkapnya prasaran dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya prasarana
dan sarana otomatis bisa menetukan jaminan terselenggaranya
proses belajar dengan baik.
c) Kurikulum pembelajaran
Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu
kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan adalah kurikulum yang
disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan
oleh yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan
masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mengubah tujuan yang
akan dicapai, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan
(34)
C. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatu, jadi motivasi dirangsang oleh faktor-faktor dari luar tetapi motivasi
itu tumbuh dalam diri seseorang.
1. Definisi Motivasi
Motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan. Motivasi adalah
keadaan psikologis atau fisiologis dalam diri pribadi seseorang yang
mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
mencapai tujuan (Suryabrata, 1984;72).
Menurut Uno (2006:4) dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif
dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Motif Intrinsik
Motif Intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena
memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan
dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan dengan
menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang studi yang
relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang hedak dicapai
dalam bentuk tujuan intruksional pada saat pembelajaran akan dimulai
(35)
2) Motif Ekstrinsik
Motif Ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap
kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat manfaatnya. Berikut
beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain (Uno,
2006:4)
a) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaanya, maupun
keyakinannya.
b) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan
kegiatan pendidiknya.
c) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan
kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan,
baik yang bersifat pribadi maupun akademik.
d) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasa
bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya.
e) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada
profesinya sebagai penidik.
2. Motivasi Belajar
W.S Winkel (2004:169), mendefinisikan motivasi belajar sebagai
keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan
(36)
arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan. Menurut W.S
Winkel (1987:76-77), pada dasarnya motivasi belajar mempunyai fungsi
untuk:
a) Menyediakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi terjadinya kegiatan
belajar.
b) Menggiatkan semangat belajar mahasiswa.
c) Menggugah minat belajar siswa atau mendorong siswa untuk belajar.
d) Memberikan arah terbaik bagi siswa untuk bertindak.
e) Mendorong siswa untuk berbuat atau sebagai motif penggerak yang
melepaskan energi.
Adapun indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut
(Uno, 2006:10):
a) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
b) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
d) Adanya penghargaan dalam belajar.
e) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar merupakan minat
yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka
memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun praktis terhadap
(37)
Dalam kegiatan belajar motivasi dapat berfungsi sebagai (Sugeng Paranto,
1981:7-8):
a) Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar.
b) Menggiatkan semangat belajar siswa.
c) Menimbulkan atau menggugah minat siswa untuk mau belajar.
d) Mengikat perhatian siswa pada kegiatan belajar.
e) Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan
atau tingkah laku yang sesuai untuk mendukung pencapaian tujuan belajar
maupun tujuan hidup.
3. Bentuk Motivasi Belajar
Menurut W.S winkel (2004:194), motivasi belajar terbagi atas dua bentuk,
yakni:
a) Motivasi ekstrinsik, yaitu aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar sendiri. Misalnya; belajar hanya untuk memenuhi
kewajiban, belajar hanya tidak mau dihukum orang tua, dan sebagainya.
b) Motivasi instrinsik, Yaitu kegiatan belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar itu. Misalnya: belajar untuk kegiatan yang tekun,
keuletan dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar guna
(38)
c) Karakterisitik Mahasiswa yang mempengaruhi motivasi
Menurut Imron (1998:88), karakteristik mahasiswa yang mempengaruhi
motivasi belajar, antara lain:
a) Tertarik kepada pengajar
b) Tertarik pada mata apelajaran yang diajarkan
c) Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatiannya
terutama pada guru
d) Ingin selalu bergabung dalam kelas
e) Ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain
D. Keaktifan Belajar 1. Pengertian Keaktifan
Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk mengembangkan aktivitas
dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar. Keaktifan belajar mahasiswa merupakan unsur dasar yang penting
bagi keberhasilan proses pembelajaran. Keaktifan adalah kegiatan yang
bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (sardiman, 1996: 98). Belajar yang
berhasil harus melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas phisik maupun
psikis. Aktifitas fisik adalah mahasiswa giat aktif dengan anggota badan,
membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
(39)
psikis (kejiwaan) adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau
banyak berfungsi dalam rangka pembelajaran.
2. Jenis-jenis Keaktifan
Banyak jenis aktifitas yang dapat dilakukan oleh mahasiswa di universitas.
Aktivitas mahasiswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti lazim
terjadi. Jenis-jenis aktivitas mahasiswa dalam belajar adalah sebagai berikut
(sadirman, 1986: 99) :
a) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberisaran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi.
b) Visual activities, seperti: membaca, memperhatikan gambar, percobaan,
pekerjaan orang lain.
c) Listening activities, seperti: mendengarkan percakapan, diskusi, musik,
pidato.
d) Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
e) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat konstruksi,
bermain.
f) Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan, angket,
menyalin.
g) Mental activities, seperti: menanggapi, mengingat, memecahkan soal,
(40)
h) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira,
bersemangat, bergairah, tenang.
Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana
keaktifan mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Nana Sudjana
(1990:61) menyatakan keaktifan mahasiswa dapat dilihat dalam hal :
a) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya.
b) Terlibat dalam Pemecahan Masalah.
c) Bertanya kepada mahasiswa lain atau dosen apabila tidak memahami
persoalan yang di hadapinya
d) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah.
e) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk dosen.
f) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya.
g) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis.
h) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam
menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan
Keaktifan mahasiswa dalam proses pembelajaran dapat meransang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, mahasiswa juga dapat berlatih
untuk berfikir kritis dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan
(41)
sistem pembelajaran secara sistematis sehingga meransang keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar mahasiswa
adalah:
a) Memberikan motivasi atau menarik perhatian mahasiswa, sehingga
mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada mahasiswa).
c) Mengingatkan kompetensi belajar kepada mahasiswa.
d) Memberikan stimulus. (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari)
e) Memberikan petunjuk kepada mahasiswa cara mempelajari.
f) Memunculkan aktifitas, partisipasi mahasiswa dalam kegiatan
pembelajaran.
g) Memberikan umpan balim (feed back).
h) Memberikan tagihan-tagihan kepada mahasiswa berupa tes sehingga
kemampuan mahasiswa selalu terpantau dan terukur.
i) Menyimpulkan setiap materi yang di sampaikan di akhir pembelajaran.
E. Fasilitas Belajar 1. Pengertian Fasilitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:123), fasilitas adalah
Segala sesuatu yang memudahkan atau diartikan sebagai sarana atau
(42)
Menurut Mudhofir (1986:102) fungsi fasilitas belajar adalah untuk
menunjang dan menggalakan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar
tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Menurut Wina Sanjaya (2008: 200) menyatakan bahwa, fasilitas belajar di
sekolah merupakan sarana dan prasarana untuk mencapai suatu keberhasilan.
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung proses
pembelajaran, misalnya media pembelajaran, alat-alat pelajaran, kelengkapan
sekolah dan lain sebagainya. Prasarana adalah segala sesuau yang secara tidak
langsung dapat mendukung proses keberhasilan dalam proses pembelajaran,
misalnya jalan menuju sekolah, penerangan, kamar mandi, tempat parkir dan
lain-lain.
2. Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang memudahkan
dan memperlancar seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan baik
demi tercapainya tujuan belajar yang memuaskan. (Dr. M. Sastrapratedja),
adapun fasilitas belajar dirumah maupun universitas yang mendukung
kegiatan belajar siswa meliputi:
a) Peralatan Belajar
Segala sesuatu yang mendukung kegiatan belajar mahasiswa dapat
terlaksana, misalnya: buku pelajaran, buku tulis, alat-alat tulis,
(43)
b) Meja dan Kursi Belajar
Sarana mahasiswa untuk duduk dan menulis ketika belajar.
c) Ruang Belajar
Kondisi kelas yang baik akan menciptakan suasana belajar yang
kondusif. Secara ideal diharapkan ruang belajar memenuhi persyaratan
yang mampu menunjang kegiatan belajar, dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
1) Ukuran Kelas
Ukuran kelas disesuaikan dengan rancangan pengembangan
instruksional yang efektif untuk belajar dan mengajar.
2) Penerangan
Suatu tempat belajar yang baik adalah yang memiliki penerangan
yang cukup.
3) Ventilasi Udara
Sirkulasi udara yang lancar agar tetap nyaman dalam belajar.
Fasilitas-fasilitas tersebut diharpakan dapat dimiliki oleh setiap
mahasiswa mau dan ingin untuk terus belajar dirumah/kost sehingga
tercapai prestasi belajar yang memuaskan.
Menurut Imron (1996:47), keuntungan yang dimiliki sekolah yang
memiliki kelengkapan fasilitas belajar yaitu:
1) Dapat menumbuhkan gairah dan motivasi pengajar dalam mengajar.
2) Dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa mempunyai gaya
(44)
3. Keputusan Menteri P dan K No. 079/1975
Fasilitas belajar terdiri dari 3 kelompok besar:
1) Bangunan dan perabotan sekolah, pada dasarnya harus sesuai dengan
kebutuhan pendidikan dan harus layak ditempati siswa pada proses
kegiatan belajar mengajardi sekolah. Bangunan sekolah terdiri atas
berbagai macam ruangan. Secara umum jenis ruangan ditinjau dari
fungsi dapat dikelompokkan dalam ruang pendidikan untuk
menampung proses kegiatan belajar mengajar baik taori maupun
praktek, ruang administrasi untuk proses administrasi sekolah dan
berbagai kegiatan kantor, ruang unit kesehatan siswa (UKS) dan ruang
penunjang untuk kegiatan yang mendukung proses belajar mengajar
(laboratorium pembelajaran). Perabot sekolah yang pada umumnya
terdiri dari berbagai jenis mebel, harus dapat mendukung semua
kegiatan yang berlangsung disekolah, baik kegiatan belajar mengajar
maupun kegiatan administrasi sekolah.
2) Alat pelajaran, yang dimaksud disini adalah alat peraga dan buku-buku
bahan ajar. Alat peraga berfungsi untuk memperlancar dan memperjelas
komunikasi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Buku
pelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, biasanya
terdiri dari buku pegangan, buku pelengkap dan buku bacaan.
3) Media pengajaran, merupakan sarana non personal yang digunakan atau
disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan dalam proses
(45)
dikategorikan dalam media visual yang menggunakan proyeksi, media
audit, media kombinasi.
4) Fasilitas merupakan sarana dan prasarana dalam menunjang proses
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik. Fasilitas juga harus
sesuai dengan peraturan sekolah dan sesuai dengan standar pemerintah.
Apabila fasilitas sekolah sudah memenuhi standarnya maka citra
sekolah akan semakin baik dan dapat memunculkan siswa yang
berprestasi tinggi dan baik serta dapat dipercaya dalam mengelola
peserta didik agar berprestasi tinggi dan menjadi manusia dewasa.
F. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak psikis didalam diri
mahasiswa yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar demi tercapainya
suatu tujuan. Motivasi mahasiswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa karena dengan adanya motivasi akan terpacu untuk lebih giat
belajar sehingga akan membawa pengaruh terhadap prestasimya.
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi menampakan minat
yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka
memusatkan sebanyak mungkin energi terhadap kegiatan tanpa mengenal
perasaan bosan apalagi menyerah. Sebaliknya mahasiswa akan mempunyai
motivasi rendah, mereka menampakan keengganan. Cepat bosan dan
(46)
Motivasi sangat penting untuk keberhasilan belajar karena dengan
motivasi mahasiswa terdorong untuk belajar lebih baik dibanding mahasiswa
yang tidak giat belajar. Jadi mahasiswa yang memiliki belajar yang tinggi
akan memperoleh prestasi yang semakin baik.
Dalam skripsi yang ditulis oleh Mina Nurjanah (2013:88) dengan judul
“Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan
Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma“ menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa.
2. Hubungan antara Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar
Keaktifan belajar merupakan peranan yang sangat penting yang harus
dimiliki setiap mahasiswa, karena dengan keaktifan mahasiswa dapat
membangun sendiri ide-ide atau gagasan-gagasan yang telah ia pikirkan
secara kritis. Dengan belajar aktif mahasiswa akan cepat memahami materi
perkuliahan yang diberikan oleh dosennya dan akan berpengaruh terhadap
prestasi belajarnya.
Mahasiswa yang memiliki keaktifan yang tinggi dalam belajar
menampakan sebuah keseriusan dalam proses belajar. Mereka aktif di dalam
kelas, bertanya, memberi gagasan, dan memperhatikan dosen dengan baik.
Sebaliknya mahasiswa yang memiliki keaktifan yang rendah, mereka tidak
menampakan dalam keseriusan belajar. Mereka pun terlihat lesu dan enggan
(47)
Keaktifan sangat penting dalam diri mahasiswa, karena dengan belajar
aktif dalam kelas mahasiswa akan lebih cepat menangkap apa yang telah di
jelaskan oleh dosen. Jadi mahasiswa yang memiliki tingkat keaktifan yang
tinggi akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi juga.
Dalam skripsi yang ditulis oleh Fridolin Ivan (2013:58) yang berjudul
“Hubungan antara keaktifan belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada mata
kuliah akuntansi keuangan dasar 1“ menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan dan arah yang positif antara keaktifan belajar dengan prestasi
belajar mahasiswa.
3. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar
Fasilitas belajar merupakan peranan penting dalam proses belajar
mahasiswa, karena hal tersebut bertujuan untuk mempermudah atau sebagai
sarana dan prasana guna melancarkan proses belajar. Secara umum fasilitas
belajar sudah akrab dengan kita sebagai pelajar sejak kita berada di bangku
sekolah. Tanpa kita sadari, sebenarnya fasilitas belajar tersebut dapat
mendorong mahasiswa untuk belajar lebih baik.
Dengan demikian fasilitas belajar yang lengkap akan menjadi sebuah
dorongan dalam diri mahasiswa untuk mendapatkan prestasi belajar yang
lebih baik. Sebaliknya, dengan fasilitas belajar yang kurang lengkap, akan
menjadikan prestasi belajar mahasiswa yang kurang baik juga.
Dalam skripsi yang ditulis oleh Sri Kurniasi (2012:101) yang berjudul
“Hubungan Antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar serta
(48)
Dharma Yogyakarta” menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa.
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan sementara tentang hubungan antara dua
variabel atau lebih. Berdasarkan kerangka teori dan kerangka berfikir yang
sudah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Perumusan Hipotesis Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Ho1: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ha1: Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Perumusan Hipotesis Keaktifan Belajar dengan Prestasi Belajar
Ho2: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ha2: Ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan
(49)
3. Perumusan Hipotesis Fasilitas Belajar dengan Prestasi Belajar
Ho3: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Ha3: Ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi
(50)
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, merupakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini
sering disebut penelitian non-experimental karena peneliti tidak melakukan
kontrol dan tidak memanipulasi variabel penelitian (Sangadji, 2010: 24).
Penelitian deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya (sugiyono, 2007: 29).
Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang terbatas pada
usaha pengungkapan maksud dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga
hanya bersifat sekedar mengungkapkan fakta (consuelo, 1993:71). Dalam
penelitian ini peneliti mendeskripsikan variabel-variabel motivasi belajar,
keaktifan belajar, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selain penelitian deskriptif, jenis penelitian yang
digunakan oleh peneliti adalah penelitian studi kasus, yaitu Penelitian tentang
subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti (Consuelo, 1993: 73).
Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini hanya berlaku dan
untuk mengungkapkan fakta pada studi kasus mahasiswa Program Studi
(51)
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016.
C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian
Subyek yang diteliti adalah mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas
Sanata Dharma angkatan 2015 kelas A dan B.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam
penelitian. Dalam hal ini, yang menjadi obyek penelitian adalah motivasi
belajar mahasiswa, keaktifan belajar mahasiswa, fasilitas belajar
mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: obyek atau subyek
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
(52)
Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Kelas A dan B
terhitung berjumlah 91 mahasiswa aktif.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan
sampel apabila peneliti ingin menggeneralisasi hasil penelitian sampel
(Arikunto, 2006: 117). sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2015
kelas A dan B. Dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan:
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= nilai Chi kuadrat
P = proporsi populasi
d = alat pendugaan
Perhitungan besar sampel yang diinginkan :
(53)
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling, digunakan oleh peneliti apabila populasi dari mana
sampel diambil merupakan populasi homogen yang hanya mengandung
satu ciri. Dengan demikian sampel yang dikehendaki dapat diambil secara
sembarangan (acak) saja. Semua obyek termasuk dalam populasi
mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel.
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1998:99). Variabel
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang dimiliki
sebagai aspek atau unsur yang berfungsi menentukan variabel
munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat (Nawawi,
1994:50)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, keaktifan
belajar, dan fasilitas belajar.
b. Variabel Terikat (dependent variable)
Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki
(54)
menyesuaikan diri dengan kondisi nilai. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Data prestasi belajar diukur dengan indeks prestasi sebagai
indikator, dalam penelitian ini prestasi akademik yang digunakan
adalah nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah dicapai oleh
responden. Prestasi yang diperoleh mahasiswa dikategorikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
Kategori Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa
IPK Predikat
3,00-4,00 2,50-2,99 2,00-2,49 1,50-1,99 0,00-1,49 Amat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang (Sumber: Buku Pedoman FKIP, USD,2008:13) 2. Kategori KecenderunganVariabel
Kategori kecenderungan dengan variabel bebas dan terikat dinilai dengan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Penilaian dengan menggunakan
PAP, tipe II adalah sebagai berikut (Masidjo, 1991:46).
Tabel 3.2
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81%-100%
66%-80% 56%-80% 46%-55% di bawah 46%
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(55)
3. Pengukuran Variabel
Variabel motivasi belajar dan keaktifan belajar diukur dengan
menggunakan skala Likert 4 opsi. Sedangkan fasilitas belajar diukur
dengan menggunakan skala Likert 5 opsi, sebagai berikut:
Tabel 3.3
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Motivasi Belajar Alternatif Jawaban
Sangat Tidak Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat Setuju Pernyataan Positif 1 2 3 4 Pernyataan Negatif 4 3 2 1
Tabel 3.4
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Keaktifan Belajar Alternatif Jawaban
Sangat Tidak Setuju
Tidak
Setuju Setuju
Sangat Setuju Pernyataan Positif 1 2 3 4 Pernyataan Negatif 4 3 2 1
Tabel 3.5
Skor Nilai Item-item Pertanyaan Kuesioner Fasilitas Belajar Alternatif Jawaban Sangat Tidak Setuju Tidak
Setuju Netral Setuju
Sangat Setuju Pernyataan
Positif 1 2 3 4 5
Pernyataan
Negatif 5 4 3 2 1
F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuesioner. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Suharsini, 1996:
139). Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur tingkat motivasi belajar,
(56)
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner/Angket
Kuesioner adalah suatu pertanyaan tertulis digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden yang akan diteliti (Arikunto,
1997: 128). Melalui cara ini dimaksudkan penulis memperoleh data
yang hubungan dengan motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas
belajar dengan prestasi belajar/prestasi akademik. Alasan peneliti
menggunakan angket atau kuesioner dirasakan mampu mewakili
kekurangan peneliti baik dari segi waktu, biaya dan tenaga dalam
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan variabel-variabel
penelitian. Berikut disajikan kisi kisi kuesioner dari motivasi belajar,
keaktifan belajar dan fasilitas belajar dalam bentuk tabel.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar
Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Motivasi Belajar Motivasi
intrinsik 1. Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil 2. Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan
cita-cita masa depan
1,4,7,8,20
2,12,13
3,6,15
11
Motivasi
ekstrinsik 1. Adanya Penghargaan dalam belajar
2. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 3. Adanya lingkungan belajar
yang kondusif 16,17 5,20 9,18 14 19
(57)
Pada variabel motivasi belajar kuesioner didasarkan pada skripsi Mina
Nurjanah (2013) dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa” menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Intstrumen Keaktifan Belajar Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Keaktifan Belajar Awal proses
pembelajaran 1. Mempersiapkan materi 1
Pertengahan proses Pembelajaran
1. Mendengarkan aktif 2. Bertanya
3. Mengelola materi. a. Membaca b. mencatat,
c. mengerjakan sesuatu d. mengerjakan soal 4. Mengungkapkan gagasan
2,3 4 5 6 7,8,9 10,11,12 12 Akhir proses
pembelajaran 1. Evaluasi/kuis
13
Diluar jam Pelajaran
1. Mengerjakan sesuatu a. Membaca dan
meminjam buku di perpustakaan b. Mengerjakan tugas c. Belajar sendiri 2. Melakukan Kegiatan
a. Belajar Kelompok
14
15 16, 17
18
Sumber: data penelitian terdahulu
Pada variabel keaktifan belajar kuesioner didasarkan pada skripsi
Fridolin Ivan Pratama (2013:22) “Hubungan Antara Keaktifan Belajar Dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Akuntansi
(58)
Tabel 3.8
Kisi-kisi Instrumen Fasilitas Belajar Variabel
Penelitian Aspek Indikator
No. Item Pertanyaan Positif No. Item Pertanyaan Negatif Fasilitas Belajar Bangunan
1. Ruang kelas 2. Ruang baca 3. Ruang diskusi 4. Tempat beribadah 5. Kamar mandi
10 5 9 15 6,14,16,17 4 Alat Pelajaran 1. Ketersediaan meja dan kursi 2. Kelengkapan
laboratorium 3. Ketersediaan buku literatur 4. Media massa
1 7 1,3 12 13 2 Media Pengajaran 1. Media pembelajaran bersih, lengkap dan layak pakai 2. Akses intenet
11
8
Pada variabel fasilitas belajar kuesioner didasarkan pada skripsi Sri
Kurniasari (2012:6) “Hubungan Antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar, serta Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”
G. Teknik Pengujian Instrumen
Data yang diperoleh dan digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif, maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis
kuantitatif/analisis statistik. Dalam kaitannya dengan penelitian ini,
diharapkan hasil pengelolaan dan analisis data dengan teknik statistik dapat
menjawab permasalahan yang diajukan. Untuk itu perlu dipilih teknik analisis
(59)
Adapun untuk menjawab permasalahan yang ada, penulis menggunakan
rumus-rumus statistik sebagai berikut:
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau keasihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendaknya diukur
dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat
(suharsini, 1998:160).
Suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat pengukur tersebut
dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat. Peneliti
menggunakan perhitungan rumus korelasi product moment. Teknik
korelasi product moment ini digunakan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel (sugiyono, 2008: 228).
Pengukuran dilakukan dengan mengkorelasikan skor total setiap item
dengan skor total seluruh item, dengan menggunakan teknik korelasi
product moment yang rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
Koefisien korelasi Product moment Skor total setiap item
Skor total seluruh item Jumlah sampel
(60)
Dengan pedoman sebagai berikut: Jika bearti alat ukur valid Jika berarti alat ukur tidak valid
Uji validitas dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang
terdahulu yaitu skripsi Indrawati (2002:113), Fridolin Ivan Pratama
(2013:31) dan Sri Kurniasari (2012:61). Banyak responden dalam uji
validitas ini sebanyak 30 responden sehingga dihasilkan sebagai
berikut: df= n-2 30-2=28 dan taraf signifikansi= 5% menunjukkan
-0,361. Rangkuman dari hasil penelitian uji validitas tampak dalam
tabel berikut ini:
1) Untuk Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
No. Item Keterangan
1 0,672 0,361 Valid
2 0,543 0,361 Valid
3 0,562 0,361 Valid
4 0,613 0,361 Valid
5 0,828 0,361 Valid
6 0,590 0,361 Valid
7 0,590 0,361 Valid
8 0,592 0,361 Valid
9 0,718 0,361 Valid
10 0,712 0,361 Valid
11 0,896 0,361 Valid
12 0,851 0,361 Valid
13 0,519 0,361 Valid
14 0,366 0,361 Valid
15 0,498 0,361 Valid
16 0,435 0,361 Valid
17 0,619 0,361 Valid
18 0,415 0,361 Valid
19 0,503 0,361 Valid
20 0,524 0,361 Valid
(61)
Pada variabel motivasi belajar uji validitas mengacu pada skripsi Indrawati (2002:113) dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa”. Butir Pertanyaan pertama dari variabel motivasi belajar ternyata mempunyai sebesar 0,672. Jika
dibandingkan dengan yaitu 0,361 (taraf signifikan 5% dan
n=30) maka lebih besar daripada pada pertanyaan
kedua sampai dua puluh nilai juga lebih besar dari
yaitu 0,361. Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan dua
puluh, variabel motivasi belajar dinyatakan sahih atau valid
sehingga dapat digunakan untuk penelitian.
2) Untuk Variabel Keaktifan Belajar
Tabel 3.10
Hasil Uji Validitas Keaktifan Belajar
No. Item Keterangan
1 0,464 0,361 Valid
2 0,690 0,361 Valid
3 0,784 0,361 Valid
4 0,217 0,361 Tidak Valid
5 0,735 0,361 Valid
6 0,735 0,361 Valid
7 0,575 0,361 Valid
8 0,539 0,361 Valid
9 0,698 0,361 Valid
10 0,714 0,361 Valid
11 0,628 0,361 Valid
12 0,403 0,361 Valid
13 0,169 0,361 Tidak Valid
14 0,547 0,361 Valid
15 0,461 0,361 Valid
16 0,075 0,361 Tidak Valid
17 0,486 0,361 Valid
18 0,588 0,361 Valid
(62)
Pada variabel keaktifan belajar uji validitas mengacu pada
skripsi Fridolin Ivan Pratama (2013:30) dengan judul “Hubungan Antara Keaktifan Belajar dan Prestasi Belajar Mahasiswa Pada
Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Dasar I”. Dari 18 butir pertanyaan mengenai variabel keaktifan belajar menunjukkan
bahwa terdapat 15 butir pertanyaan yang valid, sedangkan 3
pertanyaan dinyatakan tidak valid. Sehingga 15 butir pertanyaan
dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
3) Untuk Variabel Fasilitas Belajar
Tabel 3.11
Hasil Uji Validitas Fasilitas Belajar
No. Item Keterangan
1 0,406 0,361 Valid
2 0,440 0,361 Valid
3 0,105 0,361 Tidak Valid
4 0,505 0,361 Valid
5 0,194 0,361 Tidak Valid
6 0,426 0,361 Valid
7 0,453 0,361 Valid
8 -0,115 0,361 Tidak Valid
9 0,448 0,361 Valid
10 0,089 0,361 Tidak Valid 11 -0,115 0,361 Tidak Valid
12 0,438 0,361 Valid
13 0,432 0,361 Valid
14 -0,074 0,361 Tidak Valid 15 0,070 0,361 Tidak Valid
16 0,465 0,361 Valid
17 0,147 0,361 Tidak Valid
Sumber penelitian terdahulu
Pada variabel fasilitas belajar uji validitas mengacu pada skripsi
Sri Kurniasih (2012) yang berjudul “Hubungan Antara Kinerja Dosen, Ketersediaan Fasilitas Belajar Serta Motivasi Belajar
(63)
Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”. Dari 17 butir pertanyaan mengenai variabel fasilitas belajar menunjukkan bahwa terdapat 9 butir pertanyaan yang valid,
sedangkan 8 pertanyaan dinyatakan tidak valid. Sehingga 9 butir
pertanyaan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu intrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel
mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkapkan data yang bisa dipercaya (Suharsimi, 1998:170).
Tingkat reliabilitas kuesioner (instrumen) diuji dengan menggunakan
koefisien Alpha Cronbach sebagai berikut:
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal jumlah varians butir
varian total
Selanjutnya harga dikonsultasikan dengan harga kategori nilai
(64)
Tabel 3.12
Interpretasi Koefisien Secara Konservatif
Sumber: Data penelitian terdahulu
Jika nilai alpha lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan
reliabel. Sebaliknya jika nilai alpha kurang dari 0,60 maka instrumen
penelitian dinyatakan tidak reliabel. Pengujian relibilitas tersebut
dilakukan dengan bantuan bantuan program SPSS versi 16.0.
Tabel 3.13 Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel Nilai Alpha Cronbach’s Reliabilitas
1 Motivasi Belajar 0,849 Sangat Tinggi
2 Keaktifan Belajar 0,897 Sangat Tinggi
3 Fasilitas Belajar 0,715 Tinggi
Sumber: Data penelitian terdahulu 3. Uji Syarat Analisis
Uji prasyarat analisis harus dilakukan karena akan digunakan sebagai
langkah selanjutnya dalam melakukan analisis data, selain itu dimaksudkan
sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar tidak menyimpang dari
kebenaran yang seharusnya ditarik
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah distribusi
data yang diperoleh menyimpang atau tidak dari distribusi normal.
Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas No. Koefisien Alfa Tingkat keterandalan
1 0,800-1000 Sangat tinggi
2 0,600-0,799 Tinggi
3 0,400-0,599 Cukup
4 0,200-0,399 Rendah
(65)
bivariate (chi-square) dengan bantuan SPSS versi 22.0 berdistribusi
normal ketika nilai chi-square > 0,8 dan dikatakan berdistribusi tidak
normal jika nilai chi-square < 0,8.
2. Uji hipotesis
Untuk menguji hipotesis, hubungan antara motivasi belajar, keaktifan
belajar, fasilitas belajar dengan prestasi belajar. Digunakan teknik
analisis korelasi product moment. Rumus yang digunakan dalam analisis
korelasi product moment yaitu:
Keterangan:
= koefisien korelasi product moment = skor variabel bebas
= skor variabel terikat = jumlah sampel
Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dapat diterima atau
tidak, maka dilakukan uji signifikansi dengan tingkat signifikansi 5%,
dengan bantuan komputer program SPSS versi 16.0.
Untuk menarik kesimpulan, apakah hipotesis ditolak atau hipotesis
diterima dilihat dari perhitungan hipotesis probabilitas, yaitu:
a) Berdasarkan perbandingan nilai probabilitas:
Jika nilai probabilitas (sig) < taraf nyata (0,05) maka Ho
diterima
(66)
b) Berdasarkan perbandingan antara nilai t hitung dengan t tabel:
Jika < , maka hipotesis nol ditolak dan hipotesis
alternatif diterima (terima Ho, tolak Ha).
Jika > , maka hipotesis nol diterima dan hipotesis
alternantif ditolak (tolak Ho, Terima Ha).
Adapun hipotesis penelitian ini yaitu:
1. Rumusan Hipotesis Pertama
Ho1: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Ha1: Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Rumusan Hipotesis Kedua
Ho2: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi
Pendidikan Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Ha2: Ada hubungan positif dan signifikan antara keaktifan belajar
(67)
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Rumusan Hipotesis Ketiga
Ho3: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Ha3: Ada hubungan positif dan signifikan antara fasilitas belajar
dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma
(1)
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527 83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507 84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487 85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468 86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449 87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430 88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412 89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393 90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375 91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358 92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341 93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323 94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307 95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290 96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274 97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258 98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242 99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226 100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211 101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196 102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181 103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166 104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152 105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137 106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123 107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109 108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095 109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082
(2)
df = N–2 Tingkat SignifikansiUntukUjiSatuArah
0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068 111 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055 112 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042 113 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029 114 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016 115 0.1528 0.1816 0.2149 0.2373 0.3004 116 0.1522 0.1809 0.2139 0.2363 0.2991 117 0.1515 0.1801 0.2131 0.2353 0.2979 118 0.1509 0.1793 0.2122 0.2343 0.2967 119 0.1502 0.1786 0.2113 0.2333 0.2955 120 0.1496 0.1779 0.2104 0.2324 0.2943 121 0.1490 0.1771 0.2096 0.2315 0.2931 122 0.1484 0.1764 0.2087 0.2305 0.2920 123 0.1478 0.1757 0.2079 0.2296 0.2908 124 0.1472 0.1750 0.2071 0.2287 0.2897 125 0.1466 0.1743 0.2062 0.2278 0.2886 126 0.1460 0.1736 0.2054 0.2269 0.2875 127 0.1455 0.1729 0.2046 0.2260 0.2864 128 0.1449 0.1723 0.2039 0.2252 0.2853 129 0.1443 0.1716 0.2031 0.2243 0.2843 130 0.1438 0.1710 0.2023 0.2235 0.2832 131 0.1432 0.1703 0.2015 0.2226 0.2822 132 0.1427 0.1697 0.2008 0.2218 0.2811 133 0.1422 0.1690 0.2001 0.2210 0.2801 134 0.1416 0.1684 0.1993 0.2202 0.2791 135 0.1411 0.1678 0.1986 0.2194 0.2781 136 0.1406 0.1672 0.1979 0.2186 0.2771 137 0.1401 0.1666 0.1972 0.2178 0.2761 138 0.1396 0.1660 0.1965 0.2170 0.2752 139 0.1391 0.1654 0.1958 0.2163 0.2742 140 0.1386 0.1648 0.1951 0.2155 0.2733 141 0.1381 0.1642 0.1944 0.2148 0.2723 142 0.1376 0.1637 0.1937 0.2140 0.2714 143 0.1371 0.1631 0.1930 0.2133 0.2705 144 0.1367 0.1625 0.1924 0.2126 0.2696 145 0.1362 0.1620 0.1917 0.2118 0.2687 146 0.1357 0.1614 0.1911 0.2111 0.2678 147 0.1353 0.1609 0.1904 0.2104 0.2669
(3)
148 0.1348 0.1603 0.1898 0.2097 0.2660 149 0.1344 0.1598 0.1892 0.2090 0.2652 150 0.1339 0.1593 0.1886 0.2083 0.2643 151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635 152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626 153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618 154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610 155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602 156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593 157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585 158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578 159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570 160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562 161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554 162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546 163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539 164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531 165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524 166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517 167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509 168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502 169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495 170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488 171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481 172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473 173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467 174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460 175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453 176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446 177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439 178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433 179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426 180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419 181 0.1220 0.1451 0.1719 0.1900 0.2413 182 0.1216 0.1447 0.1714 0.1895 0.2406 183 0.1213 0.1443 0.1709 0.1890 0.2400 184 0.1210 0.1439 0.1705 0.1884 0.2394 185 0.1207 0.1435 0.1700 0.1879 0.2387
(4)
df = N–2 Tingkat SignifikansiUntukUjiSatuArah
0,05 0,025 0,01 0,005 0,0005
186 0.1203 0.1432 0.1696 0.1874 0.2381 187 0.1200 0.1428 0.1691 0.1869 0.2375 188 0.1197 0.1424 0.1687 0.1865 0.2369 189 0.1194 0.1420 0.1682 0.1860 0.2363 190 0.1191 0.1417 0.1678 0.1855 0.2357 191 0.1188 0.1413 0.1674 0.1850 0.2351 192 0.1184 0.1409 0.1669 0.1845 0.2345 193 0.1181 0.1406 0.1665 0.1841 0.2339 194 0.1178 0.1402 0.1661 0.1836 0.2333 195 0.1175 0.1398 0.1657 0.1831 0.2327 196 0.1172 0.1395 0.1652 0.1827 0.2321 197 0.1169 0.1391 0.1648 0.1822 0.2315 198 0.1166 0.1388 0.1644 0.1818 0.2310 199 0.1164 0.1384 0.1640 0.1813 0.2304 200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298
(5)
02
PI
I
(6)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta 55002 Telp. (0274)513301, 515352, Fax. (0274)562383
Nomor : _____/Pnlt/Kajur/_____/_____/_____ Lamp. : _____
Hal :Permohonan Ijin Penelitian
Kepada Yth:
Kaprodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Dengan hormat,
Dengan ini kami memohon ijin bagi mahasiswa kami, Nama : Andrew Baskoro
No. Mahasiswa : 111334033
Program Studi : Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester : X (sepuluh)
Untuk melaksanakan penelitian dalam rangka persiapan penyusunan Skripsi/Makalah, dengan ketentuan sebagai berikut :
Lokasi : Universitas Sanata Dharma mrican Trombol pos 29 Yogyakarta Waktu : Dilaksanakan pada bulan Mei 2016
Topik : HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, KEAKTIFAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2015 UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Atas perhatian dan ijin yang diberikan kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 12 Mei 2016 u.b, Dekan Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Ignasius Bondan Suratno, S.Pd, M.Si. Tembusan:
1. Dekan FKIP
2. Prodi Pendidikan Ekonomi 3. Mahasiswa yang bersangkutan