Pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Martina Widiarti Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan September – Oktober 2007. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik simple random sampling, peneliti mendapatkan 127 mahasiswa sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan (? = 0,585 & 0,516 > a = 0,050 ).


(2)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRIORITY IN SELECTING ACCOUNTING EDUCATION STUDY PROGRAM TOWARD THE RELATIONSHIP

BETWEEN MOTIVATION AND FINANCIAL ACCOUNTING LEARNING PERFORMANCE

A case study: University Student of Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta

Martina Widiarti Sanata Dharma University

2008

The aim of this study was to know the influence of priority in selecting accounting education study program toward the relationship between motivation and financial accounting learning performance.

This research was conducted at Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta on September 2007 – Oktober 2007. The data collection technique used in this study were questionnaire and documentation. By using the simple random sampling technique, the researcher involted 127 university students to be the samples. The technique of analyzing the data was regression model developed by Chow.

The result showed that there was not any influence of priority in selecting accounting education study program toward the relationship between motivation and financial accounting learning performance (? = 0,585 & 0,516 > a = 0,050 ).


(3)

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN

MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Martina Widiarti

NIM: 031334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(4)

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN

MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Martina Widiarti

NIM: 031334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA


(5)

(6)

(7)

MOTTO

Nikmatilah sesuatu yang harus kamu kerjakan

berkeluh kesah justru hanya akan membuat kamu lelah

dan tidak mengerjakan apapun dengan baik

Tetapi, sukses adalah seperti seekor anjing

ia akan mengikuti kemanapun kamu pergi

jika kamu memperlakukannya sebagai sahabat

_Pearl S. Buck_

Pengalaman adalah semacam guru yang paling keras…

yang pada awalnya memberikan ujian

dan setelah itu, pelajaran tentang hidup

_Barbara Johnson_

Sepanjang pengharapan kristiani terpelihara, hidup tidak akan

menghancurkan kita dan kita tidak akan terbebani

dengan godaan dan kesengsaraan.

Kita harus tahu bahwa Tuhan dapat membawa kita keluar

dari hal terburuk.


(8)

P ER SEM BA H A N

K arya kecilku ini kupersembahkan untuk:

T uhan Y esus K ristus j uru selamatku

Bunda M aria Pelindungku

K edua orang tuaku tercinta, kakak dan adikku, R omo R oni,


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Martina Widiarti

Nomor Mahasiswa : 031334017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 April 2008 Yang menyatakan


(10)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan denga n sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Maret 2008 Penulis


(11)

ABSTRAK

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Martina Widiarti Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan September – Oktober 2007. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik simple random sampling, peneliti mendapatkan 127 mahasiswa sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan (? = 0,585 & 0,516 > a = 0,050 ).


(12)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRIORITY IN SELECTING ACCOUNTING EDUCATION STUDY PROGRAM TOWARD THE RELATIONSHIP

BETWEEN MOTIVATION AND FINANCIAL ACCOUNTING LEARNING PERFORMANCE

A case study: University Student of Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta

Martina Widiarti Sanata Dharma University

2008

The aim of this study was to know the influence of priority in selecting accounting education study program toward the relationship between motivation and financial accounting learning performance.

This research was conducted at Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta on September 2007 – Oktober 2007. The data collection technique used in this study were questionnaire and documentation. By using the simple random sampling technique, the researcher involted 127 university students to be the samples. The technique of analyzing the data was regression model developed by Chow.

The result showed that there was not any influence of priority in selecting accounting education study program toward the relationship between motivation and financial accounting learning performance (? = 0,585 & 0,516 > a = 0,050 ).


(13)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kekuatan dan cinta-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Prioritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi Terhadap Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan” studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus penulis ingin menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis sehingga peneliti dapat memperoleh data yang sesuai dengan topik yang diteliti.


(14)

4. Bapak Ign. Bondan S, S.Pd, M.Si., selaku dosen pembimbing yang rela meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing, memberikan nasehat, kritik dan saran, serta mengarahkan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini.

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini.

7. Romo Roni N, SJ selaku pastor parokiku yang telah banyak membantu baik dalam materi maupun rohani, “tanpa uluran tanganmu mungkin aku tidak bis a seperti sekarang ini”

8. Dosen-dosenku yang baik: “Bu Cornel dan bu Catur” terimakasih atas dukungan dan bantuan spiritualitasmu, lihatlah….. sekarang saya sudah lulus. “Pak Wid, pak Bondan, pak Heri, pak Bambang, pak Muhadi, bu Indah, bu Prem dan bu Rita” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama empat setengah tahun ini.

9. Pak Wawik dan Mbak Aris yang telah setia membantu seluruh mahasiswa PAK khususnya saya juga dalam pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan. 10.Kedua orang tuaku tercinta…….tiada yang bisa melebihi kasih sayang kalian

untukku. Terimakasih atas begitu banyak pengorbanan yang kalian berikan selama pendidikanku, terimakasih atas kesabaran, dukungan, perhatian, dan doa kalian.

11.Nanaku…… I Love You…….sepertinya tidak akan cukup kalau aku hanya ucapkan terimakasih,,


(15)

12. Malaikat kecilku…..kehadiranmu telah mengubah kehidupanku, begitu pula dengan kepergianmu, kamu memberikan banyak sekali perubahan yang begitu berarti bagi kehidupanku, kamu berikan jalan yang mudah bagiku, kamu selalu berada didalam hatiku, Tankyou very much, I Love you, GOD BLESS YOU 13.Mbak Win & Lek Laman, kalian memang kakak yang paling baik, begitu besar

pengorbanan kalian untukku, Terimakasih banyak…..untuk Cicil, terimakasih Cicil bisa menghiburku “ingat…jangan nakal”, tidak lupa terimakasih untuk adekku Domil alias Momogi alias tempe kemul,,, terimakasih atas bantuanmu ketika aku butuh sesuatu.

14.Bapak Domi & mama Tina, ka’Esty, ka’Rila & mz’Ary, bapak Agus & mama Emi, terimakasih banyak atas berbagai bantuan kalian, maafkan aku yang belum bisa membalas kebaikan kalian.

15.Rekan-rekan yang telah membantu proses penelitianku (Yiska, Deni, Nining, Wawan, Agus Degei, Heru, mb Elis, Uchiel, Ika), mas Banu (makasih bantuan olah datanya), Merli (makasih rumusnya ya….)

16.Mz Patrick (nanaku), Ika, mb Alice, Candra, Henny, Titis, Yayik, dan Anang. Terimakasih atas waktu yang kalian berikan untuk menungguiku selama aku pendadaran.

17.Teman-teman PAK A’03 terimakasih atas pertemanan kita selama ini, Aku selalu merindukan masa- masa indah waktu kita kuliah bareng dulu……”Amel, Henny, Yayik, Detha, Titis, Merli, Benny, Aci, Veny, Deni, dan semuanya…. Kalian sungguh mengasyikkan….


(16)

18.Crew Mitra perpus Sadhar “Henny, Melon, Titis, Irene, Merli, Sarah, mb Tary, mz Banu, Nani, Yudha, Novi, Eva, Fandi, Zico, Bambang, Iis, Putri, Markus, Eko” terimakasih atas dukungan dan kerjasama kita selama ini. Ayo Selving ….. 19.Ibu kosku bu Daliyo, terimakasih telah menerimaku selama setahun ini. Dan

juga teman2 kos Dahlia….terimakasih atas bantuan-bantuan kalian.

20.Asrama Realino, beserta para pengurusnya, terimakasih telah menerimaku selama 3 tahun lebih. Teman2 mantan penghuninya (Mb Sari, Mb Maria, Mb Glady, Rida, Prima, Uut, Uchiel, Lukas, Stef, Mz Bruno, Agust, pak Tua) terimakasih atas kenangan yang kalian berikan.

21.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk doa, dukungan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, sehingga perlu masih dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Penulis,


(17)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI………. xiii

DAFTAR TABEL………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………. xvii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang……….….. 1

B. Identifikasi Masalah……….….. 3

C. Rumusan Masalah………. 4

D. Tujuan Penelitian……… 4

E. Manfaat Penelitian……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….. 6

A. Kajian Teoritik……… 6


(18)

3. Motivasi Belajar……… 17

B. Kerangka Berfikir……… 21

C. Hipotesis Penelitian………. 24

BAB III METODE PENELITIAN……….. 25

A. Jenis Penelitian……… 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian………. 25

C. Subjek dan Objek Penelitian………... 26

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel………… 27

E. Operasionalisasi Penelitian………. 28

F. Teknik Pengumpulan Data……….. 31

G. Teknik Pengujian Instrumen………... 32

H. Teknik Analisis Data………... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM………. 40

A. Sejarah Perkembangan Universitas………. 40

1. Perjuangan Awal………... 40

2. Perkembangan Selanjutnya……… 41

3. Pengelola Awal Sampai Sekarang………. 44

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan…….. 45

C. Stuktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 46

D. Program Studi Pendidikan Akuntansi……….. 49

1. Sejarah Singkat………...……… 49

2. Visi, Misi dan Sasaran……….. 51


(19)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………... 56

A. Deskripsi Data……….. 56

B. Analisis Data……… 59

1. Pengujian Prasyarat Analisis………. 59

2. Pengujian Hipotesis……….. 61

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 63

BAB VI PENUTUP………. 67

A. Kesimpulan……….. 67

B. Keterbatasan Penelitian……… 67

C. Saran……… 69

DAFTAR PUSTAKA……….……… 70


(20)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar…….. 33

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas……… 35

Tabel 5.1. Penilaian Prio ritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi………..………... 56

Tabel 5.2. Penilaian Prestasi Akuntansi Keuangan.…..………... 57

Tabel 5.3. Penilaian Motivasi Belajar..………..………... 58

Tabel 5.4. Hasil Pengujian Normalitas………..………... 59

Tabel 5.5. Hasil Pengujian Linearitas Motivasi Belajar dengan Prestasi Akuntansi Keuangan………... 60


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner……….. 72

Lampiran 2 Data Prapenelitian………..74

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas………75

Lampiran 4 Data Induk………..77

Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi………...83

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Liniearitas……….90

Lampiran 7 Hasil Uji Regresi………....91

Lampiran 8 Tabel………...93


(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pendidikan merupakan faktor utama dalam pembangunan bangsa. Oleh sebab itu, kualitas pendidikan harus benar-benar diperhatikan sehingga diperoleh output yang bisa berguna bagi kemajuan bangsa. Untuk mengetahui kua litas yang diperoleh peserta didik, dapat dilihat dari prestasi belajarnya yang biasa diukur dengan suatu nilai melalui evaluasi belajar. Evaluasi belajar yang dilaksanakan akan dapat mengukur kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik dan mampu melihat seberapa besar perubahan tingkah laku yang dimiliki sebagai hasil belajar atau prestasi belajarnya.

Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh kondisi-kondisi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar misalnya pribadi siswa (apakah siswa tersebut menyukai mata pelajaran yang bersangkutan atau tidak), pribadi guru (pembawaan guru, cara menyampaikan materi), lingkungan sekolah (sarana dan prasarana yang mendukung, kenyamanan belajar) dan faktor- faktor situasional lainnya. Masing- masing kondisi tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi proses belajar mengajar, sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya.

Akuntansi keuangan merupakan matakuliah pokok yang diajarkan pada program studi pendidikan akuntansi. Prestasi belajar akuntansi


(23)

2

keuangan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa meningkatkan maupun yang melemahkan prestasi tersebut.

Penelitian ini difokuskan pada kondisi yang terjadi di Program Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Prestasi akuntansi yang dihasilkan mahasiswa prodi PAK pada saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari minimnya nilai akuntansi yang diperoleh serta masih banyaknya mahasiswa yang mengulang matakuliah akuntansi pada kelas angkatan dibawahnya.

Seorang mahasiswa akan mendapat nilai memuaskan jika mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi ini akan muncul sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:97) motivasi seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa unsur seperti aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur- unsur dinamis dalam belajar pembelajaran serta upaya guru dalam membelajarkan siswa. Dari berbagai situasi tersebut motivasi belajar seseorang akan meningkat ataupun menurun sesuai dengan apa yang dirasakan dan dialaminya. Salah satu contohnya adalah keinginan belajar akan muncul jika benar-benar menyenangi matakuliah akuntansi yang merupakan matakuliah pokok dalam program studi pendidikan akuntansi. Akan tetapi dalam kenyataannya, ada sebagian mahasiswa yang masuk program studi pendidikan akuntansi karena tidak diterima di program studi prioritas pertamanya, maka bisa dikatakan kalau kuliah di


(24)

prodi PAK bukan keinginan utamanya sehingga kesadaran akan pentingnya matakuliah akuntansi keuangan belum ada.

Berangkat dari permasalahan di atas, Prestasi belajar akuntansi keuangan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya motivasi belajar mahasiswa serta pilihan prioritas pada saat mendaftar di Universitas Sanata Dharma.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil judul “Pengaruh Prioritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi terhadap Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diketahui bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi keuangan. Faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor psikis meliputi intelektual (kecerdasan dan bakat) dan non intelektual (sikap, kebiasaan, minat , kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri) dan faktor fisik atau kondisi fisik (perkembangan yang tidak sempurna pada anggota tubuh dan adanya kelemahan dalam menghitung atau mengingat angka). Faktor eksternal terdiri dari faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah, faktor sosial disekolah meliputi: sistem sekolah, status sekolah, interaksi guru dan siswa dan faktor situasional meliputi keadaan politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim


(25)

4

dan iklim. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi tersebut, penulis hanya menfokuskan pada faktor internal yaitu motivasi belajarnya dengan variabel pemoderasi prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

1. Mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi untuk lebih meningkatkan


(26)

prestasi belajar akuntansi keuangannya serta dapat menjadi referensi maupun bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan.

2. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan tinggi khususnya yang bersangkutan dalam penentuan program studi bagi calon mahasiswa barunya dalam suatu universitas, untuk mampu memberikan pertimbangan guna menentukan jurusan yang tepat bagi calon mahasiswanya.

3. Bagi peneliti sendiri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan peneliti yang diperoleh melalui bangku kuliah.


(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

Proses belajar yang dialami oleh seorang siswa dapat menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, ketrampilan, dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan tersebut nampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid melalui evaluasi belajar atau tes prestasi yang diberikan oleh guru.

Prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang dicapai oleh siswa. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi yang dimaksudkan sebagai alat unt uk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (Ketut, 1988:51). Jadi usaha untuk mengetahui suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi suatu hasil belajar yang dicapai oleh siswa, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk melihat sejauh mana proses belajar tercapai.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin, 1997:89). Menurut Winkel (1996:36) belajar merupakan suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.


(28)

Dari pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afekif dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi, prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat di ukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian, hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari hasil ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam belajar disekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.

Selanjutnya Mulyono (1990:700) mengungkapkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.

Sementara itu Winkel (1984:43) menyatakan bahwa ada hal- hal yang mempengaruhi prestasi belajar.

a. Faktor pada pihak siswa

1. Faktor psikis meliputi intelektual (kecerdasan dan bakat) dan non intelektual (sikap, kebiasaan, minat , kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri)


(29)

8

2. Faktor fisik atau kondisi fisik (perkembangan yang tidak sempurna pada anggota tubuh dan adanya kelemahan dalam menghitung atau mengingat angka)

b. Faktor diluar siswa

1. Faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin, guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

2. Faktor sosial disekolah meliputi: sistem sekolah, status sekolah, interaksi guru dan siswa.

3. Faktor situasional meliputi keadaan politik dan ekonomi, waktu, tempat, musim dan iklim.

Faktor-faktor tersebut di atas akan mempengaruhi siswa dalam proses belajar dan pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan dan perubahan di pihak siswa yang sebelumnya tidak di miliki. Menurut Gane dalam Winkel (189:318) kemampuan dan perubahan itu antara lain: penalaran verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajarannya sangat perlu dilakukan evaluasi yang ditunjukkan dengan prestasi.

Dalam pendidikan di perguruan tinggi, untuk mengevaluasi belajar biasanya digunakan instrumen evaluasi yang berupa tugas, seminar, dan tes-tes seperti ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Dalam rangka evaluasi belajar di sekolah, dapat digunakan baik deskripsi kualitatif maupun deskripsi kuantitatif (pengukuran)


(30)

tergantung dari hasil belajar atau kemampuan mana yang dievaluasi (Wingkel 189:319). Secara umum deskripsi kuantitatif lebih banyak digunakan dalam rangka evaluasi produk yang sesuai dengan tujuan-tujuan intruksional yang seharusnya dicapai, misalnya jumlah soal 50, siswa A menjawab betul 48, siswa B menjawab betul 20, maka dibutuhkan ketentuan norma atau pathokan untuk menilai mana yang ”lebih baik”, ”cukup baik” atau ”kurang”. Oleh sebab itu di Universitas Sanata Dharma diberlakukan acuan pathokan dalam penilaian hasil belajar. Dalam buku pedoman FKIP (2001:29) nilai keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dalam bentuk huruf sebagai berikut:

Huruf Arti Nilai Mutu

A Amat Baik 4

B Baik 3

C Cukup 2

D Kurang 1

E Jelek 0

T Tidak Lengkap

K kosong

Sistem penyelelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata Dharma diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Menurut buku Pedoman FKIP (2001:26) Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa dan beban penyelenggaraan


(31)

10

pendidikan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan sekurang-kurangnya 16-19 minggu kerja. Sedangkan satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur maupun yang mandiri selama dua sampai empat jam per minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara.

Penerapan sistem kredit ini merupakan beban belajar mahasiswa dan pencerminan perolehan pengetahuan / kecerdasan mahasiswa dalam mata kuliah tertentu dan waktu tertentu, serta pengakuan penyelesaian suatu beban belajar yang tertera dalam kurikulum. Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan tinggi dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). Seperti halnya rapor di sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah, IP merupakan bentuk prestasi yang diperoleh selama satu semester, yang dinyatakan dalam bentuk angka. Prestasi belajar ini diperoleh dari kegiatan yang di nilai oleh dosen yang terdiri dari nilai ujian dan tugas-tugas.

Prestasi belajar mahasiswa ini berupa nilai dari bebrapa mata kuliah yang dapat dikelompokkan menjadi lima menurut kurikulum 2002 yaitu mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB). Seperti yang terdapat dalam


(32)

buku Pedoman FKIP (2001:29) IP dihitung dengan rumus sebagai berikut:

IP = (

KN) / (

K) Keterangan :

K : Besar Kredit N : Nilai

Sedangkan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) adalah perkalian nilai kredit tiap mata kuliah pada semester gasal ditambah dengan jumlah perkalian nilai kredit mata kuliah pada semester genap dibagi dengan jumlah kredit yang diambil pada semester gasal dan genap suatu tingkat. Adapun rumusnya adalah sebagi berikut:

IPK =

+ + ) ( ) ( ) ( 2 1 2 1 K K NxK NxK

Keterangan : Indeks 1 adalah semester gasal Indeks 2 adalah semester genap Jadi berdasarkan pendapat di atas, prestasi belajar akuntasi adalah suatu hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat dari belajar akuntansi. Dalam proses belajar mengajar akuntansi tersebut diharapkan dapat menghasilkan perubahan pada siswa yang berupa kemampuan-kemampuan yang diperoleh sesuai dengan indikatornya. Kemampuan yang diperoleh mahasiswa tersebut karena adanya hasil usaha yang terlihat dalam prestasi belajar siswa yaitu prestasi belajar akuntansi.


(33)

12

2. Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi

Setiap saat semua orang selalu dihadapkan pada sebuah pilihan, di mana pun dan kapan pun. Pilihan-pilihan yang dihadapi tersebut biasanya berdasarkan pada kebutuhan hidupnya. Pada umumnya manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik jumlah maupun jenisnya. Bertambah tinggi tingkat kehidupannya, bertambah tinggi pula kualitas dan kwantitas hidupnya.

Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap benda atau jasa yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmani maupun rohani (Bintari dan Suprihatin,1989:6). Dalam memenuhi kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sekaligus, melainkan harus mendahulukan mana yang lebih penting. Dengan demikian kebutuhan manusia dapat dilihat menurut beberapa sudut pandang.

1. Menurut intensitasnya

a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi. Misalnya: kebutuhan akan makanan, pakaian, perumahan.

b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang akan terpenuhi apabila kebutuhan primernya sudah terpenuhi. Misalnya: kebutuhan akan perabot rumah tangga, sepatu, tas.

c. Kebutuhan tertier, yaitu kebutuhan mewah yang baru terpenuhi apabila kebutuhan primer dan sekunder telah terpenuhi.


(34)

Misalnya: kebutuhan untuk membeli mobil Mercedez, piano, video.

2. Menurut bentuknya

a. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang dipenuhi oleh barang / benda secara phisik. Misalnya: makanan, pakaian, minuman. b. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dipenuhi tidak secara

phisik. Misalnya: kebutuhan pendidikan, agama, rekreasi. 3. Menurut waktunya

a. Kebutuhan sekarang / mendesak, yaitu kebutuhan yang tidak dapat di tunda. Misalnya: obat bagi orang sakit, kebutuhan melakukan ibadah wajib, kebutuhan makan pada saat lapar. b. Kebutuhan yang akan datang atau kebutuhan yang dapat

ditunda, yaitu kebutuhan yang penyediaannya dilakukan sekarang dan digunakan untuk masa yang akan datang. Misalnya: menabung hari tua, menyimpan padi untuk masa paceklik

Menurut Abraham Maslow (http://godam64 organisasi.org) manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Kelima kebutuhan dasar tersebut adalah sebagai berikut:


(35)

14

a. Kebutuhan fisiologis

Contohnya adalah : sandang, pangan, papan dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas dan lain sebagainya.

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan

Contoh seperti : bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror dan lain sebagainya.

c. Kebutuhan sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis dan lain- lain

d. Kebutuhan penghargaan

Contoh: pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan lain sebagainya. e. Kebutuhan aktualisasi diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Manusia sering dibebani dengan persoalan-persoalan hidup yang mana persoalan tersebut memerlukan jawaban yang perlu diputuskan dengan membuat keputusan. Untuk memenuhi kebutuhan pun manusia juga dihadapkan pada pengambilan keputusan yaitu kebutuhan mana yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Demikian pula dengan kebutuhan dalam pendidikannya, Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa


(36)

kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya (http://id. Wikipedia.org). Teori keputusan adalah berasal dari teori kemungkinan yang merupakan konsekuensi dari beberapa keputusan yang telah dievaluasi. Dua metode dari teori keputusan yang terkenal adalah teori keputusan normatif dan teori keputusan deskriptif. Teori keputusan Normatif dicapai berdasarkan alasan yang rasional atau bisa disebut dengan alasan yang masuk akal (teori logika), sedangkan teori keputusan Deskriptif dicapai berdasarkan empirik atau merupakan hasil pengamatan, percobaan, dan biasanya dikuatkan dengan statistik. Setiap orang dalam membuat keputusan berharap itu adalah yang terbaik dan kadang-kadang pun keputusan yang dibuat itu akan didapati salah. Maka untuk menghindari kesalahan tersebut dibutuhkan tips bagaimana keputusan harus dibuat. Tips (http://Rahsia.20m.com) tersebut adalah: a hendaklah dibuat berdasarkan rasional dan logik

b hendaklah berdasarkan diatas prinsip baik mengatasi buruk

c bagi masalah yang rumit, perlulah berada didalam keadaan tenang dan sebaik-baiknya

d berbincang serta mendengarkan pendapat orang lain

e menimbang semua kemungkinan dan akibat dari keputusan tersebut f mempunyai keyakinan diri bahwa keputusan yang dibuat adalah yang

terbaik

g berani menanggung resiko atas keputusan yang dibuat serta berdiri teguh di atasnya.


(37)

16

Berdasarkan teori kebutuhan dan keputusan di atas, salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi manusia adalah kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat ( http:// id.Wikipedia.org). Di dalam dunia pendidikan pun manusia dihadapkan pula pada pilihan-pilihan dimana untuk memilih tersebut harus membuat suatu keputusan yang sekiranya tidak merugikan dirinya sendiri, salah satunya adalah menentukan program studi yang akan dipelajarinya.

Program studi yang ditentukan seseorang sebagai tempat belajar mendapatkan ilmu yang diinginkan haruslah dipertimbangkan secara matang, biasanya dari pihak Universitas akan memberikan tiga prioritas pilihan yang diinginkannya. Ketiga prioritas tersebut akan diisi sesuai dengan keinginannya dengan menempatkan sesuai dengan kepentingannya, jika yang ditulis di prioritas pertama berarti program studi yang dipilih itu paling penting bagi calon mahasiswa tersebut.

Prioritas erat kaitannya dengan kepentingan, singkatnya kepentingan itu berbanding lurus dengan prioritas. Semakin tinggi kepentingan suatu hal, maka hal tersebut akan semakin menjadi prioritas. Setiap orang memprioritaskan sesuatu dengan caranya masing- masing, ada


(38)

atau insting, ada yang menghitung besarnya keuntungan yang didapat, ada juga yang memilih berdasarkan waktu pelaksanaannya dan aspek lainnya yang membuat kita memilih dengan tepat. Jadi prioritas memang bersifat sangat pribadi dan amat subjektif. Pada akhirnya yang mampu kita lakukan adalah mengkomunikasikan pilihan kita kepada orang lain melalui sebuah justifikasi dan rasionalisasi yang dapat diterima oleh kelompok atau individu yang lain di luar domain pemikiran kita. Setiap orang kadang sering salah dalam memutuskan prioritas karena setiap manusia pada akhirnya berpikir dengan pemikiran dan argumentasinya sendiri dalam mencapai kebenaran versi mereka (http://catuy.blogspot.com/2006/01/ prioritas.html).

3. Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dari dalam yang telah menjadi aktif untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Mc. Donald (Sardirman, 1986:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yang berarti keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan (Winkel, 1989:92).


(39)

18

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang bersangkutan mempunyai motivasi tinggi dan energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Bila motivasi disadari oleh siswa maka sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam (Muhibbin,1995) yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi instrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang bersangkutan. 2. Motivasi ekstrinsik, yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar

individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan, sikap guru, orang tua dan seterusnya merupakan contoh kongkrit motivasi eksrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi instrinsik karena lebih murni serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.

Sardirman (1986:84) mengemukakan fungsi motivasi adalah sebagai berikut.


(40)

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi untuk kegiatan yang akan dikerjakan

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Motivasi dalam hal ini memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar (Dimyati dan Mudjiono,1994:97). Unsur-unsur tersebut adalah:

a. cita-cita / aspirasi siswa; b. kemampuan siswa; c. kondisi siswa;

d. kondisi lingkungan siswa;

e. unsur-unsur dinamis dalam belajar pembelajaran; f. upaya guru dalam membelajarkan siswa;

Ada tiga komponen utama dalam motivasi belajar (Mudjiono,1999:80) yaitu sebagai berikut.

a. Kebutuhan yang terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan

b. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan


(41)

20

c. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh siswa.

Menurut Winkel (1989:76) pada dasarnya motivasi belajar mempunyai fungsi untuk:

a. menyediakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi terjadinya kegiatan belajar;

b. menggiatkan semangat belajar siswa;

c. menggugah minat belajar siswa atau mendorong siswa untuk belajar; d. memberikan arah terbaik bagi siswa untuk bertindak;

e. mendorong siswa untuk berbuat atau sebagai motif penggerak yang melepaskan energi;

f. menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai;

g. menyeleksi perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya dan berusaha untuk memperbaiki agar dapat menunjang keberhasilan siswa dalam belajar.

Selanjutnya, menurut Brown (Imron,1996:88) ada beberapa karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar. Karakteristik tersebut antara lain:

a. tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh;

b. tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;

c. mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan perhatiannya terutama pada guru;


(42)

e. ingin identitasnya diakui oleh orang lain;

f. tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri; g. selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; h. selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan baik dari dalam diri maupun dari luar. Motivasi bagi pelajar mengembangkan aktivitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu diketahui cara meningkatkan motivasi belajar. Berikut ini ada beberapa cara untuk meningkatkan motivasi dalam belajar (Dimyati dan Mudjiono,1994:101).

1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar

2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran

3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa 4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar

B. Kerangka Berfikir

Prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif, afekif dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi, prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar yang dapat di ukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian, hasil pengukuran dari prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari hasil ulangan,


(43)

22

tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam belajar disekolah ditunjukkan dengan nilai- nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang bersangkutan. Motivasi ekstrinsik, yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan, sikap guru, orang tua dan seterusnya merupakan contoh kongkrit motivasi eksrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi merupakan pilihan calon mahasiswa baru ketika mendaftar di perguruan tinggi dimana prodi PAK diprioritaskan sebagai prioritas pertama, kedua atau ketiga. Dalam hal ini pilihan tersebut merupakan pemoderator hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan. Apabila tingkat


(44)

motivasi belajarnya tinggi, maka tingkat prestasi belajar akuntansi keuangannya akan tinggi, sebaliknya apabila tingkat motivasi rendah maka tingkat prestasi belajar akuntansi keuangannya akan rendah pula. Kemudian hubungan kedua variabel tersebut akan diperkuat atau diperlemah oleh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi.

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat suatu model penelitian sebagai berikut:

Motivasi

Belajar

Prestasi

Belajar

Akuntansi

Keuangan

Prioritas

Memilih Prodi


(45)

24

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian yang biasa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara empirik. Berdasarkan landasan tersebut, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah ilmu yang membicarakan tatacara atau jalan sehubungan dengan adanya penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu dipilih metodologi penelitian yang baik agar dapat menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang berupa studi kasus. Studi kasus merupakan penelitian tentang suatu aspek lingkungan sosial. Penelitian ini hanya terbatas pada permasalahan prestasi belajar akuntansi keuangan, prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi, dan motivasi belajar, sehingga hanya mendeskripsikan pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di program studi pend idikan akuntansi kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(47)

26

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September s/d bulan Oktober tahun 2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan yang terkait dalam penelitian. Dalam penelitian ini mereka bertindak sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi universitas Sanata Dharma yang telah menempuh matakuliah Akuntansi Keuangan Dasar I, Akuntansi Keuangan Dasar II, Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi Keuangan Menengah II, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, dan Akuntansi Keuangan Lanjutan II.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah prestasi belajar akuntansi keuangan yang ditunjukkan dari nilai Akuntansi Keuangan Dasar I, Akuntansi Keuangan Dasar II, Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi Keuangan Menengah II, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, dan Akuntansi Keuangan Lanjutan II.


(48)

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel (Mardalis, 1989:53). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi yang sudah mengambil mata kuliah Akuntansi Keuangan Dasar, Akuntansi Keuangan Menengah dan Akuntansi Keuanga n Lanjutan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 205 mahasiswa.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1997:56). Besarnya sampel dalam penelitian ini sebanyak 127 mahasiswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik simple random sampling, dengan cara undian. Simple random sampling adalah teknik penentuan sampel dengan cara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 1997:57).


(49)

28

E. Operasionalisasi Variabel

1. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh mahasiswa akibat dari belajar akuntansi. Untuk mengetahui prestasi akuntansi yang diperoleh mahasiswa dapat diketahui dari hasil belajarnya yang dituangkan dalam kartu hasil belajar yang didapat pada akhir semester.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan.

Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:

a. tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh;

b. tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;

c. mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan perhatiannya terutama pada guru;

d. ingin selalu bergabung di dalam kelas; e. ingin identitasnya diakui oleh orang lain;

f. tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri; g. selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali;


(50)

h. selalu terkontrol oleh lingkungannya.

3. Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi

Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi merupakan keinginan calon mahasiswa baru ketika mendaftar di perguruan tinggi dimana prodi PAK diprioritaskan sebagai prioritas pertama, kedua atau ketiga. Ketika mendaftar, calon mahasiswa mengisi formulir pendaftaran yang salah satunya berisi prioritas program studi yang diinginkan.

2. Pengukuran

a. Variabel moderator

Untuk mengukur prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi menggunakan data formulir pendaftaran yang pernah diisi responden ketika mendaftar di Universitas Sanata Dharma. Pada formulir tersebut terdapat tiga prioritas, dimana calon mahasiswa memilih program studi PAK pada prioritas yang diinginkannya. Jika salah satu dari ketiga prioritas dibawah ini telah diisi prodi PAK maka prioritas yang telah terisikan prodi PAK tersebut diberi skor sebagai berikut:

Prioritas I = skor 1 Prioritas II = skor 2 Prioritas III = skor 3


(51)

30

b. Variabel bebas

Untuk motivasi belajar digunakan skala pengukuran dengan menyediakan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Masing- masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut. 1. Untuk pernyataan positif :

Jawaban SS = skor 5 Jawaban S = skor 4 Jawaban R = skor 3 Jawaban TS = skor 2 Jawaban STS = skor 1 2. Untuk pernyataan negatif :

Jawaban SS = skor 1 Jawaban S = skor 2 Jawaban R = skor 3 Jawaban TS = skor 4 Jawaban STS = skor 5

Skor tertinggi yang dicapai dari motivasi belajar adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar dengan menghitung nilai mean dengan rumus sebagai berikut (Hadi, 1986:90) :

Mean = N

FX


(52)

Keterangan :

FX = Total skor N = jumlah sampel

c. Variabel terikat

Prestasi belajar akuntansi diukur berdasarkan pada hasil akhir AKD I, AKD II, AKM I, AKM II, AKL I, AKL II yang diperoleh mahasiswa sesuai yang tertera dalam Kartu Hasil Studi. Dari hasil tersebut, dihitung indeks prestasinya dengan rumus sebagai berikut:

IP = (

KN) / (

K) Keterangan :

K : Besar Kredit N : Nilai

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuisioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden guna


(53)

32

untuk mendapatkan informasi. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang motivasi belajar.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, raport, hasil ujian dan sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi yang telah dicapai mahasiswa melalui kartu hasil studi dan data tentang prioritas program studi yang dip ilih ketika mendaftar masuk ke Universitas.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Validitas instrumen adalah taraf sampai dimana suatu instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo 1995: 242). Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. Tujuan dari pengujian validitas kuesioner adalah untuk menguji ketepatan dalam penggunaan suatu alat ukur terhadap suatu pengujian. Dalam hal ini yang diuji adalah butir-butir pertanyaan. Unt uk menguji kesahihan (validitas) kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus statistik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson (Arikunto, 2000: 225). Rumus korelasi product moment ini sebagai berikut.


(54)

Rxy =

[

∑ ∑

][

]

− 2 2 2 2 ) ( ( ) ( ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : nilai skor masing- masing item Y : nilai skor seluruh item

Koefisien korelasi yang diperoleh perlu diuji signifikansinya dengan cara membandingkan harga koefisien korelasi ini dengan harga r korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%. Jika hasil pengukuran menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi 5%, maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika lebih kecil dari 5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada populasi berukuran N = 30. Berdasarkan populasi dan nilai r product moment tersebut koefisien rtabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Berikut

hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar.

Tabel 3.1

Hasil pengujian validitas variabel motivasi belajar

No rhitung rtabel keterangan

Item 1 0.504 0.361 Valid

Item 2 0.688 0.361 Valid


(55)

34

No rhitung rtabel keterangan

Item 4 0.455 0.361 Valid

Item 5 0.366 0.361 Valid

Item 6 0.685 0.361 Valid

Item 7 0.699 0.361 Valid

Item 8 0.577 0.361 Valid

Item 9 0.542 0.361 Valid

Item 10 0.617 0.361 Valid

Item 11 0.650 0.361 Valid

Item 12 0.594 0.361 Valid

Item 13 0.687 0.361 Valid

Item 14 0.402 0.361 Valid

Item 15 0.783 0.361 Valid

Item 16 0.566 0.361 Valid

Item 17 0.630 0.361 Valid

Item 18 0.726 0.361 Valid

Item 19 0.431 0.361 Valid

Item 20 0.674 0.361 Valid

Sumber: Data Prapenelitian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas untuk semua butir pertanyaan pada variabel motivasi belajar dinyatakan valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,1995:209). Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Pengujian reliabilitas ini dilaksanakan dengan bantuan komputer seri program statistik SPSS. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar


(56)

jawaban pertanyaan. Dalam hal ini SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Nunnally, (Ghozali, 2006:42) suatu konstruk atau valiabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Berikut hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar berdasarkan perhitungan dengan program SPSS.

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel motivasi belajar

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.924 .927 20

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar didapatkan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,924. Dari hasil tersebut diketahui nilai Cronbach Alpha > 0,60 yang berarti bahwa variabel motivasi belajar tersebut adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis korelasi product moment agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis korelasi yaitu uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.


(57)

36

1. Uji prasyarat analisis korelasi a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan tes satu sampel Kolmogorov Smirnov (Kohler,1988:467) dengan rumus sebagai berikut.

D = maksimum [ fo – fe ]

Keterangan :

D = Deviasi maksimal

Fo = Distribusi frekuensi yang diobservasi Fe = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan > taraf signifikan 5 % berarti sebaran data variabel normal. Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan < taraf signifikan 5 % berarti sebaran data variabel tidak normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari data yang diperoleh (Sudjana,1996:332). Rumus yang dipakai untuk menguji linieritas adalah sebagai berikut.


(58)

F = e S

tc S

2 2

Dimana : S2tc = JK(TC) n-k S2e = JK(E)

n-k Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi S2tc = Varians tuna cocok

S2e = Varians kekeliruan

JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok JK (E) = Jumlah kuadrat kekeliruan.

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari perhitungan SPSS. Jika F hitung > nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas bebas dengan variabel terikat tidak linier dan sebaliknya jika nilai F hitung < nilai F tabel maka hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat linier.

2. Analisis Hipotesis

Setelah persyaratan analisis terpenuhi langkah selanjutnya yang perlu ditempuh adalah menguji hipotesis yang telah diajukan. Hipotesis yang perlu diuji dalam pene litian ini adalah sebagai berikut.


(59)

38

a. Perumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

Ha : Ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan Chow (Ghozali,2006:12) dengan rumus sebagai berikut.

Y

i

=

?

0

+

?

1

D

1

+

?

2

D

2

+

ß1

? +

ß2 (

D

1

?)+

ß3

(D

2

?) +

ui

Keterangan:

Yi = Variabel prestasi belajar akuntansi keuangan

?

= Konstansta

D1 = 1 untuk prioritas ke II, dan 0 untuk lainnya ( prioritas I dan III)

D2 = 1 untuk prioritas ke III, dan 0 untuk lainnya ( prioritas II dan III)

? = Variabel motivasi belajar

DX = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar dan prioritas memilih program studi PAK


(60)

ui = Pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi variabel DX terhadap Y maka dilakukan pembandingan nilai signifikansi koefisien regresi (p) dengan taraf signifikansi (

?

) yang digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi (p) lebih rendah dari taraf signifikansi (

?

) 0,05.


(61)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Universitas

1. Perjuangan Awal

Universitas Sanata Dharma yang sekarang ini, dulu perna h populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, yang mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri tanggal 17 Desember 1955. Gagasan berdirinya PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu, Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan untuk SLTP dan SLTA, yang pada waktu itu pendidikan khusus guru-guru SLTP atau SLTA dilaksanakan oleh kursus BI/BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Lembaga pendidikan yang amat penting itu wajar jika diangkat ke taraf keguruan universiter dengan mempertahankan arah tujuan sendiri yaitu keguruan di sekolah menengah.

Selanjutnya kursus-kursus BI/BII itu dianggap crash program, sehingga Superior Misionaris Societi Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof. De Quelje, menjabat kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kestel, Pater Rudin dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan untuk mendirikan PTPG, Kemudian tiga kursus BI/BII yang ada digabung


(62)

menjadi suatu lembaga pendidikan tinggi. Lembaga tersebut kemudian dinamakan PTPG, dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma yang dimulai pada tanggal 20 Oktober dan diresmikan oleh pemerintah tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai empat jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu Mendidik. Nama Sanata Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J., pejabat Departemen PP dan K di Kawali (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya, Sanata Dharma dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan ya ng nyata”. Kebaktian itu ditujukan kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia).

Selanjutnya pembesar misi sociatas Jesus menunjuk Pater Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, S.J. menjadi dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan wakil dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, S.J.

2. Perkembangan Selanjutnya

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian PP dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Univeritas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK menteri PTIP No.1/1961, pada tanggal 6 Mei 1961 Junto No.77/1962. Secara de facto FKIP-FKIP yang dibentuk dari PTPG tetap berdiri sendiri dan FKIP


(63)

42

Sanata Dharma di Universitas Katolik cabang Yogyakarta hanyalah nama diatas kertas saja. Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Oleh karena itu FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK mentri PTIP No.237/BSwt/U/1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa IKIP ini, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perbaikan sarana fisik, administrasi, pengajaran, dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga- lembaga pendukung, yaitu pusat penelitian Sanata Dharma dan pusat pengabdian pada masyarakat. Disamping itu IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh biro-biro administrasi seperti Biro Administrasi Umum, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan serta BABSI.

Pada bulan juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S-1 (sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana Muda dan Sarjana). Pada saat yang sama, Depdikbud juga mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma untuk mengelola program Diploma I, II dan III pada berbagai jurusan seperti matematika, fisika, bahasa indonesia, bahasa inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini kemudian ditutup pada tahun 1990 dan diganti dengan program Diploma II PGSD.


(64)

Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, maka pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Denga n berkembangnya menjadi Universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sanata Dharma juga membuka 7 Fakultas tambahan ya itu: Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA, Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Teologi, Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi.

Sejak tanggal 9 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor. 2143/DIKTI/Kep/1999 Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi program Ilmu Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katolik dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dengan demikian saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki 8 fakultas yang menyelenggarakan pendidikan program gelar (S-1) dengan 25 program studi dan program non gelar yaitu Diploma II PGSD JIP, tiga program pasca sarjana, satu perogram profesi, dan tiga program Kursus Bersertifikat.


(65)

44

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

3. Pengelola awal sampai sekarang

Nama- nama Rektor IKIP dan Rektor Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

a. Prof. Dr. N Drijarkara, S.J. : 1 Okt 1955 – 11 Juli 1967 b. Drs. J. Drost, S.J. : 1 Agustus 1967 – 1 Juli 1976 c. Prof. Dr. A. M Kadarman, S.J. : 1 Januari 1977 – 30 Juni 1984 d. Drs. FX. Danuwinata, S.J. : 1 Juli 1984 – 22 Agust 1988 e. Prof. Dr. A. Tutoyo, M.Sc : 22 Agust 1988 – 1 Sep 1993 f. Dr. M. Sastrapratedjo, S.J. : 1 Sept 1993 – 11 Agust 2001 g. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T : 11 Agustus 2001 – 2006 h. Dr. Ir. P. Wiryono P, S.J., M.Sc. : 2006 - Sekarang

Nama- nama dekan FKIP Universitas Sanata Dharma adalah sebagai berikut:

a. Dr. J Bismoko : 1 Juli 1993 – 31 Januari 1994 b. Dr. A.Priyono Marwan, S.J : 1 Febr 1994 – 31 Maret 1997 c. Dr. Paulus Suparno : 1 Juni 1997 – 11 Agust 2001 d. Dr. A.M. Slamet Soewandi, M.Pd : 11 Agustus 2001 – 2002


(66)

e. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D : 2002 – sekarang

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berdasarkan visi dan misi Universitas Sanata Dharma, FKIP merumuskan secara khusus visi dan misinya sebagai berikut.

1. Visi

a. Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak humanis, yang menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi manusia secara utuh.

b. Hubungan antara pendidik dan subyek didik yang ilegal adalah hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.

c. Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam dunia pendidikan perlu mendapat tekanan.

d. Penyiapan tenaga kependidikan profesional, baik dalam bidang keahlian maupun keguruan, merupakan hal penting.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang bercirikan hal- hal berikut.

1) berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan kritis;

2) menguasai bidang studi tertentu sehingga mampu memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan sekolah, luar sekolah dan lembaga lain yang terkait;


(67)

46

3) menguasai bidang kependidikan dan dapat menggunakannya dalam praktek kependidikan yang relevan secara tepat;

4) mampu mengaktualisasikan diri sebaga i pribadi maupun sebagai anggota masyarakat yang bertanggung jawab;

5) bermoral, sosial, adil dan penuh pengabdian pada subyek didik. b. Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang menghargai

nilai martabat manusia, terutama subjek didik.

c. Menyiapkan tenaga kependidikan yang menerapkan semangat dialogis dalam pelaksanaan pendidikan.

d. Menyiapkan tenaga kependidikan yang mengha rgai dan mengembangkan kebebasan serta kejujuran akademik dalam proses pendidikan

C. Struktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Senat Fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas.

2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu Wakil Dekan I dan Wakil Dekan II.

a. Dekan memimpin menyelenggarakan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan bertanggung jawab pada rektor.


(68)

b. Wakil Dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

c. Wakil dekan II bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang administrasi umum.

3. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan matakuliah dasar kependidikan di lingkup fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3K) bertugas dan membantu mengkoordinasi penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas itu kepada dosen-dosen yang terkait. Pusat penelitian dan pelayanan pendidikan dipimpin oleh ketua P3K yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada tiap-tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada dibawah koordinasi Pembantu Dekan II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinai penyelenggaraan PPLmahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.


(69)

48

7. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu oleh Sekjur (Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik pada fakultas. FKIP Universitas Sanata Dharma memiliki empat jurusan; IP (Ilmu Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu Pangetahuan Alam).

8. Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program studi, dibantu oleh Sekprodi (Sekretaris Prodi). Prodi adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu. FKIP USD mempunyai sepuluh prodi: Bimbingan Konseling (BK), Ilmu Pend idikan Kekhususan Agama Katolik (IPPAK), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Bahasa, Sastra dan Daerah (PBSIB), Pendidikan Akuntansi (PAK), Pendidikan Ekonomi (PE), Pendidikan Sejarah (PSej), Pendidikan Fisika (PFa), Pendidikan Matematika (PMat).

9. Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas mengajar, mengadakan penelitian dan melaksanakan pengabdian masyarakat.


(70)

D. Program Studi Pe ndidikan Akuntansi

1. Sejarah Singkat

Program studi PAK merupakan salah satu program studi dibawah Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). Program studi ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955 ketika PTPG didirikan.

Pada waktu berdirinya (1958), PAK menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985 Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki dua jalur, yaitu program studi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Program studi Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 mei 1986 berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0363/0/1986.

Sejak IKIP Sanata Dharma berubah menjadi Universitas Sanata Dharma, program studi pendidikan akuntansi dibawah jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Pada tahun 2003, PAK terakreditasi dengan peringkat nilai Akreditasi B yang ditetapkan oleh BAN-PT tertanggal 19 september 2003 untuk jangka waktu lima tahun sejak tanggal ditetapkan.


(71)

50

Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/DIKTI/Kep/1999 tentang penataan prodi, tahun 1999 nama Program Studi Pendidikan Akuntansi diganti dengan Program Studi Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada tahun 2002 kopertis wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Prodi Pendidikan Akuntansi.

Pejabat di Program Studi Pendidikan Akuntansi sejak saat berdiri hingga sampai saat ini adalah sebagai berikut.

Jabatan Nama Pejabat Masa Jabatan

Ketua Jurusan Ekonomi PTPG Sanata Dharma

Dr. A. M. Kadarman, S.J 1957 – 1962

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma

Dr. A. M. Kadarman, S.J 1962 – 1965

Dr. A. M. Kadarman, S.J 1965 – 1968 Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1968 – 1977 Drs. J. Markiswo 1977 – 1982 Ketua Jursan Ilmu Ekonomi

FKIS IKIP Sanata Dharma

Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1982 – 1986 Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1986 – 1987 Drs. E. Sumardjono, MBA 1987 – 1990 Ketua Jurusan Pendidikan

Dunia Usaha FPIPS IKIP

Sanata Dharma Drs. Th. P.M. Gieles, S.J 1990 – 1993 Drs. FX. Muhadi, M.Pd. 1993 – 2003 S.Widanarto P, S.Pd., M.Si. 2003 – 2007 Ketua program Studi

Pendidikan Akuntansi

L. Saptono, S.Pd.,M.Si. 2007 – sekarang


(72)

2. Visi, Misi dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi USD dan FKIP, diturunkan visi dan misi prodi PAK sebagai berikut.

a. Visi

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi kristia ni mengenai martabat manusia.

b. Misi

1) Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non-kependidikan di bidang ekonomi-akuntansi yang profesional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

2) Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

4) Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Akuntansi demi pengembangan martabat manusia.


(73)

52

c. Sasaran

1) Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi-akuntansi yang profesional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi.

2) Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lesat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software, dan brainware-nya.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya.

4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh program studi sebagai satu kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga- lembaga pendidikan dan non kependidikan.

E. Fasilitas Universitas Sanata Dharma

1. Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma menempati gedung berlantai empat dengan luas kurang lebih 4.000 meter persegi.

2. Pusat Komputer

Universitas Sana ta Dharma memiliki pusat komputer dengan banyak station didalamnya. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan


(74)

komputer-komputer tersebut untuk mengetik, mengolah data, maupun mengakses data dari internet.

3. Laboratorium Pendidikan

a. Laboratorium Pendidikan fisika

Laboratorium Pendidikan Fisika menyediakan peralatan untuk mahasiswa pendidikan Fisika dalam mempersiapkan pengajaran maupun mengembangkan metode belajar mengajar yang bervariasi serta inovatif.

b. Laboratorium Pendidikan Matematika

Laboratorium Pendidikan Matematika membantu mahasiswa untuk belajar dan mempersiapkan mengajar matematika dengan bermacam- macam model serta media, baik yang bersifat konvensial maupun yang berbasis komputer.

c. Laboratorium Bahasa

Laboratorium bahasa inggris membantu mahasiswa untuk lebih dapat belajar bahasa dengan cepat dan tepat dilengkapi computer multi media (CMM) dan Self Access Center (SAC).

d. Laboratorium Bimbingan dan Konseling

Laboratorium Bimbingan dan Konseling memiliki seperangkat alat-alat rekam (video) untuk praktikum konseling, alat-alat media (misalnya: tape recorder) untuk praktikum, sejumlah tes psikologik untuk praktikum, penggunaan tes dalam konseling dan modul- modul bimbingan konseling.


(75)

54

e. Laboratorium Sejarah

Laboratorium Sejarah memiliki koleksi benda-benda peninggala n sejarah yang membantu mahasiswa untuk studi kesejarahan dan mempersiapkan pengajaran sejarah dengan dukungan berbagai media dan sumber.

f. Pusat Simulasi Bisnis dan Koperasi

Laboratorium Bisnis dan Koperasi ini digunakan untuk pratikum bisnis dan koperasi secara hipotesis (simulasi) bagi mahasiswa dan penelitian yang dikelola oleh prodi PAK dan PE.

g. Laboratorium D-II PGSD

Laboratorium D-II PGSD dilengkapi dengan science kids IPA dan Matematika untuk meningkatkan pembelajaran IPA dan Matematika ke-SD-an.

4. Pusat Media dan Sumber

Pusat media menyediakan serta membantu dosen dan mahasiswa untuk menggunakan media dalam memperlancar serta mempermudah proses pembelajaran. Di pusat media ini juga untuk mengadakan riset mengenai dampak media bagi proses belajar.

5. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3K)

Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan di tingkat fakultas ini relatif baru. Tugasnya adalah membantu dan mengkoordinasi penelitian dan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Pusat inilah


(76)

yang siap menerima permintaan pelayanan kependidikan dari masyarakat dan mengorganisasi dosen-dosen sebagai nara sumber. 6. Tempat Praktek kependid ikan

FKIP mempunyai banyak hubungan dan kerjasama dengan banyak sekolah dan lembaga kependidikan lainnya yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya. Dalam kerjasama tersebut dimungkinkan mahasiswa FKIP melaksanakan program praktek lapangan. Disamping itu, FKIP juga membantu sekolah-sekolah tersebut dalam berbagai layanan konsultasi, lokakarya, seminar, penataran dan sejenisnya.

7. Lapangan dan Aula

USD memiliki lapangan dan aula serba guna yang representatif untuk olah raga dan olah seni bagi mahasiswa, dosen dan karyawan. Sarana tersebut sangat mendukung dan menunjang pengelolaan kurikulum D-II PGSD.

8. Beasiswa

USD melayani tidak kurang dari 250 mahasiswa per semester untuk mendapatkan beasiswa dan bantuan khusus. Jenis-jenis beasiswa tersebut antara lain Beasiswa Sanata Dharma, Bantuan Khusus Sanata Dharma, Beasiswa PPA, Beasiswa Supersemar, Beasiswa KWI, Beasiswa Lippo, Beasiswa BBM, Beasiswam Yayasan Toyota Astra dll.


(77)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penyebaran kuesioner dalam penelitian ini berjumlah 127 eksemplar yang sebelumnya terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya. Sebelum data dianalisis, langkah pertama yang harus dilakukan adalah analisis deskripsi data prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi (X), prestasi belajar akuntansi keuangan (Y), dan motivasi belajar (Z). Adapun bentuk pendeskripsian data tersebut menggunakan tabulasi distribusi frekuensi masing- masing variabel dan penilaian terhadap tiap variabel penelitian.

1. Prioritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi

Dari data induk prioritas memilih program studi dibedakan menjadi prioritas I, prioritas II, dan prioritas III yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1

Penilaian Prioritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi

Prioritas Skor Frekuensi Persentase

I II III

3 2 1

59 45 23

46,46 35,43 18,11

Jumlah 127 100

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi yang dalam kategori tinggi yaitu prioritas I


(78)

sebesar 46,46%, kategori menengah yaitu prioritas II sebesar 35,43%, kategori dasar yaitu prioritas III sebesar 18,11%

Berdasarkan penilaian kategori kecenderungan prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi diketahui bahwa sebagian besar prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma dalam kategori tinggi yaitu sebesar 46,46%.

2. Prestasi Belajar matakuliah Akuntansi Keuangan

Dari data yang diperoleh diketahui bahwa nilai terendah adalah 0,67 dan nilai yang tertinggi adalah 3,83. Dari analisis data diketahui mean sebesar 2,12; median sebesar 2,00; modus sebesar 2,00 dan standar deviation sebesar 0,83.

Untuk mengetahui penilaian terhadap variabel prestasi belajar akuntansi keuangan di program studi pendidikan akuntansi digunakan Pedoman Predikat Hasil Kelulusan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai berikut.

Tabel 5.2

Penilaian prestasi belajar akuntansi keuangan

Skor Frekuensi Persentase Kategori kecenderungan variabel

3,51 – 4,00 2,76 – 3,50 2,00 – 2,75 0 – 1,99

9 20 43 55 7,09% 15,75% 33,85% 43,31% Cum Laude Sangat Memuaskan Memuaskan Tidak Memuaskan


(1)

Model Summary Mode

l R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .401(a) .160 .126 .775

a Predictors: (Constant), motivasi, Dpriortas2, Dpriortas3, D2mtvs, D3mtvs

ANOVA(b) Mode

l

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 13.882 5 2.776 4.626 .001(a)

Residual 72.616 121 .600

Total 86.498 126

a Predictors: (Constant), motivasi, Dpriortas2, Dpriortas3, D2mtvs, D3mtvs b Dependent Variable: prestasiakt

Coefficients(a) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) -1.091 .914 -1.194 .235

Dpriortas2 .554 1.290 .321 .429 .669

Dpriortas3 1.145 2.104 .534 .544 .587

D2mtvs -.010 .019 -.413 -.548 .585

D3mtvs -.019 .030 -.646 -.652 .516

motivasi .048 .013 .458 3.606 .000


(2)

93

Tabel F

df32

80 1.59 81 1.59 82 1.58 83 1.58 84 1.58 85 1.58 86 1.58 87 1.58 89 1.57 90 1.57 91 1.57 92 1.57 93 1.57 94 1.57 95 1.57

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat


(3)

(4)

95


(5)

(6)

97


Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 1 148

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Pengaruh motivasi masuk program studi, keaktifan mengikuti kegiatan kampus dan fasilitas belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 162

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap status sosial, ekonomi guru setelah adanya program sertifikasi : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi T.A. 2008 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 111

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap penggunaan media pembelajaran dan gaya mengajar dosen dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 2 119

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 0 114

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 6 142

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

0 0 116

Hubungan antara sikap mahasiswa terhadap metode mengajar dosen dan lingkungan belajar mahasiswa dengan motivasi berprestasi belajar akuntansi : studi kasus : mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 112