Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

B. Wahyu Widi Widayati NIM : 011334072 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (2) ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (3) ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (4) ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Penelitian studi kasus ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan Maret-April 2006. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 266 mahasiswa. Sampel penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa dan ditentukan berdasarkan metode purposive random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan korelasi product moment dan analisis regresi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (rhitung= 0,383; p= 0,000); sarana belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (rhitung = 0,379; p= 0,000); (3) lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (rhitung= 0,296; p= 0,000); (4) motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (Ry123= 0,577; p= 0,000).


(2)

ABSTRACT

The Influence of Learning Motivation, Learning Facilities and Learning Environment To The Student’s Learning Achievement

A Case Study On The Students of Accounting Education Study Program, The Faculty of Education Teacher Training Academic Year 2002-2004,

Sanata Dharma University, Yogyakarta

B. Wahyu Widi Widayati NIM: 011334072 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2006

This research aimed to knowing wheter or not: (1) there was any positive influence of learning motivation to the student’s learning achievement; (2) there was any positive influence of learning facilities to the student’s learning achievement; (3) there was any positive influence of learning environment to the student’s learning achievement; (4) there was any positive influence of learning motivation, learning facilities and learning environment to the student’s learning achievement.

This research was conducted in Sanata Dharma university, Yogyakarta in March-April 2006. The population of the research was all the students of Accounting Education, the Faculty of Education Teacher Training Academic Year of 2002-2004, Sanata Dharma university, Yogyakarta numbers 266 students. Total samples of the research were 120 students and based on purposive random sampling method. The datas were collected by the use of questionnaire and documentation. The data analysis technique performed were product moment correlation and multiple regresion analysis.


(3)

The result of the research suggested that: (1) the learning motivation had positive influence to the student’s learning achievement (rtest= 0,383; p= 0,000); (2) the learning facilities had positive influence to the student’s learning achievement (rtest= 0,379; p= 0,000); (3) the learning environment had positive influence to the student’s learning achievement (rtest= 0,296; p= 0,001); (4) the learning motivation, learning facilities and learning environment had positive influence to the student’s learning achievement (Ry123= 0,577; p= 0,000).


(4)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

B. WAHYU WIDI WIDAYATI NIM: 011334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2006


(5)

Studi Krsus Mahrsiswa IIilP Program Studi Pendidikan Akuntemi

Tehun Ajaren ?0fn-zU0/-

Universit$ Sanate Dhema Yogrekarte

Oleh:

B. lYaLyu lYtuti Widayati

,,lfw'srrrylY.z

'-Tchh,disctufuide,

:

, P+mbimbingl:

,,,

/',1^ I

/ t'l I/{,u " t f

IJ

Ihs. FX. MuMi, M.Pd

Punomo, S.E., M.Si.

t :

Targgal5 Okt0ber2006

Tmggal l7November2006


(6)

Ketua

Sekrretaris

Anggota

Anggota

Anggota

studi l(asus Mahasfuwa

Ftr(Ip progrsmstudi Fendidikan A,kuntensi

Trhun Ajenn ?,w}"-zut4 universitas sanata llhema yoggrakarte

Dipersiapkm darn

ditrlis oleh:

B. TYehyu Widi Widayati

llIM: An38.&tz

Telah diprtahankan di depn pardria penguji

Pada bnggal 5 Desember 2006

dan dinyatakan telah memenuhi qyarat

Susunan

Panitia Penguji

Nama langkap

Drs. Srtr{o Adrsusito

J.R

S. Widanarto

hliowrmtato, S.pd, I\4Si

Drs. FX. MuMi, M.Pd"

Drs. Banbsng Pumomo,

S.8., M.Si.

Correlio hrmantini.,s.pd-,M.

SA

Yogyakarta

5 Desember

2006

Kegrrruan

dan llmu pendidikan

Sanata

Dharma

llt


(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

K egagalan M erupakan K esempatan unt uk M emulai lagi

Sesuat u dengan L ebih Cerdas (Henry F ord)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus

Bunda Maria

Bapak Ign. Pudjono (Alm.)

Ibu Yustina Prihatin

Kakakku ( Mas Andang dan Mas Uun)

Adikku (Probo)

Teman-temanku (Lina, Icha, Yuli, Marina, Arum dan mBak Ratmi)


(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Desember 2006

Penulis


(9)

vi

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN

LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

Studi Kasus : Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi

Tahun Ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

B. Wahyu Widi Widayati

NIM : 011334072

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh positif

motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (2) ada pengaruh positif sarana

belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (3) ada pengaruh positif lingkungan

belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; (4) ada pengaruh positif motivasi belajar,

sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Penelitian studi kasus ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada bulan Maret-April 2006. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa

FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 266 mahasiswa. Sampel penelitian ini

berjumlah 120 mahasiswa dan ditentukan berdasarkan metode

purposive random

sampling

. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan

dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan korelasi

product moment

dan

analisis regresi ganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar berpengaruh

positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (t

hitung

= 4,502 > t

tabel

= 1,980); (2) sarana

belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (t

hitung

= 4,449 > t

tabel

= 1,980); (3) lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

mahasiswa (t

hitung

= 3,370 > t

tabel

= 1,980); (4) motivasi belajar, sarana belajar dan

lingkungan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa (F

hitung

=

19,283 > F

tabel

= 2,683).


(10)

vii

ABSTRACT

The Influence of Learning Motivation, Learning Facilities and

Learning Environment Toward The Student’s Learning Achievement

A Case Study at the Students of Accounting Faculty of Education

Sanata Dharma University Yogyakarta Academic Year 2002-2004

B. Wahyu Widi Widayati

Student’s No : 011334072

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2006

The purposes of this research are to find out wheter (1) learning motivation

has positive influences toward student’s learning achievement; (2) learning facilities

positive influences toward student’s learning achievement; (3) learning environment

has positive influences toward student’s learning achievement; (4) learning

motivation, learning facilities and learning environment have positive influences to

student’s learning achievement.

This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in

March and April 2006. The populations of this research were students of accounting,

Faculty of Education, Sanata Dharma University, academic year 2002-2004. There

were 266 students. But the samples of this research were only 120 students. The

technique of samples drawing was purposive random sampling. The technique of data

collection were documentation and questionnaire. The techniques of data analysis

were product moment correlation and multiple regression analysis.

The result of this research show that: (1) learning motivation has positive

influences toward student’s learning achievement (r

test

= 0,383; p= 0,000); (2) learning

facilities has positive influences toward student’s learning achievement (r

test

= 0,379;

p= 0,000); (3) learning environment has positive influences toward student’s learning

achievement (r

test

= 0,296; p= 0,001); (4) learning motivation, learning facilities and

learning environment have positive influences toward student’s learning achievement

(Ry

123

= 0,577; p= 0,000).


(11)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkat dan karunia Allah Bapa sehingga Penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana

Belajar dan Lingkungna Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa”. Studi kasus

Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun 2006.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan sesuai program studi yang ditempuh di

Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat

dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1.

Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(12)

ix

4.

Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen Pembimbing I yang telah memberi

saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

dengan selesai.

5.

Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang memberi

saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai

dengan selesai.

6.

Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.S.A., yang telah memberikan bantuan, saran

dan pengarahan kepada penulis.

7.

Teman-teman mahasiswa Prodi PAk tahun ajaran 2002-2004, yang telah

merelakan waktunya untuk mengisi kuesioner.

8.

Bapak, ibu, kakak dan adikku tercinta, serta seluruh keluargaku yang telah

memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

9.

Teman-temanku yang kubanggakan (Lina, Icha, Yuli, Marina dan Arum), terima

kasih atas persahabatan kita selama ini. “

maaf ya aku sering nebeng kesana sini,

gak punya kos sendiri siy he..he.. .

10. Saudaraku mBak Minthol yang telah meluangkan waktunya untuk mendengarkan

keluh kesahku selama ini. “

sorry ya, selama ini aku sering nangis dan bikin

kamu marah, he..he.. .

11. Teman seperjuanganku Woro Sukesthi, yang telah bersedia jadi rental

langgananku. “

Jeng, kayaknya aku ninggalin virus di kompi mu ya he he.. .

12. Teman-temanku Sr. Columba, Ria, mas Ari Wibowo, mas Ari, Wiwik, Hexa,


(13)

x

(makasih atas bantuannya nyebarin kuesioner), terima kasih atas keceriaan dan

dorongannya selama ini.

13. Teman-teman PAK B+A+C ‘01, ‘00, ‘02, ‘03 dan teman-teman PDU ‘01, terima

kasih telah memberi warna selama kuliah, teruslah berusaha meraih citamu.

14. Teman-teman UKM Karawitan, yang telah menjadi penentram hati dengan

suara-suara gending jawa-nya.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

banyak.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif. Akhir kata

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Yogyakarta,

5

Desember

2006


(14)

xi DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah……….. 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoretik ... 6


(15)

xii

1. Prestasi Belajar ... 6

2. Motivasi Belajar ... 10

3. Sarana Belajar………. 12

4. Lingkungan Belajar………. 12

4. 1 Lingkungan Keluarga……… 12

4. 2 Lingkungan Sekolah……….. 14

4. 2 Lingkungan Masyarakat……… 15

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 17

C. Kerangka Berpikir ... 18

D. Paradigma Penelitian……… 21

E. Hipotesis ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya……… ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data... 26

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 29

G. Teknik Analisis Data ... 32

1. Uji persyaratan Analisis……….. 32

a. Uji Normalitas……….. 32

b. Uji Linearitas……… 33


(16)

xiii

d. Uji Heteroskedastisitas………. 34

2. Uji Hipotesis……… 34

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 38

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD ... 42

C. Prodi Pendidikan Ekonomi (PE) ... 43

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa ... 46

E. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Karyawan ... 49

F. Pejabat Struktural Universitas Sanata Dharma ... 51

G. Bagan Struktur Organisasi FKIP... 55

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 56

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran……… ... 56

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Motivasi Belajar Mahasiswa………... 57

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Sarana Belajar Mahasiswa………… ... 58

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lingkungan Belajar Mahasiswa……... 59

5. Deskripsi Responden Berdasarkan IPK Mahasiswa…….... 61

B. Teknik Analisis Data ... 62


(17)

xiv

a. Uji Normalitas………. .62

b. Uji Linearitas………. 63

c. Multikolinieritas……… 66

d. Heteroskedastisitas……… 66

2. Pengujian Hipotesis……… 67

a. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa………. 67

b. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa………. 69

c. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……….. 71

d. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi BelajarMahasiswa…………...73

C. Pembahasan... 74

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 74

2. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 77

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 80

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa……… 83


(18)

xv BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 85 B. Keterbatasan Penelitian ... 86 C. Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA


(19)

xvi

DARTAR TABEL

Tabel 1 Beban Studi Maksimal ... 9

Tabel 2 Kategori IPK Mahasiswa ... 25

Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Independen……….………... 27

Tabel 4 Hasil Perhitungan Uji Validitas……….………... 30

Tabel 5 Jumlah Mahasiswa Tiga Tahun Terakhir………. ... 49

Tabel 6 Jumlah Tenaga Pengajar Tetap………... . 50

Tabel 7 Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Ajaran………... 56

Tabel 8 Kategori Motivasi Belajar Mahasiswa ... 57

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar Mahasiswa…... 57

Tabel 10 Kategori Sarana Belajar Mahasiswa ... 58

Tabel 11 Deskripsi Distribusi Frekuensi Sarana Belajar Mahasiswa... 59

Tabel 12 Kategori Lingkungan Belajar Mahasiswa………. .. 60

Tabel 13 Deskripsi Distribusi Frekuensi Lingkungan Belajat Mahasiswa... 60

Tabel 14 Kategori IPK Mahasiswa Berdasarkan Standar Kelulusan USD ……… ... 61

Tabel 15 Deskripsi Distribusi Frekuensi IPK Mahasiswa………... 61

Tabel 16 Ringkasan Hasil Uji Normalitas………. ... 63

Tabel17 Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel Bebas dan Variabel Terikat………... 65

Tabel 18 Hasil Korelasi antara Variabel-variabel Bebas dengan Variabel Terikat……… .. 73


(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR


(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Daftar Kuesioner ... 91

Lampiran II Data Penelitian ... 95

Lampiran III Validitas dan Reliabilitas... 105

Lampiran IV Normalitas dan Linearitas... 109

Lampiran V Multikolinieritas dan Heteroskedastisitas... 113

Lampiran VI Uji Hipotesis ... 118

Lampiran VI Daftar Tabel ... 124


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap orang yang mengerjakan suatu aktivitas tertentu pasti berharap sukses dan berhasil. Misalnya, seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi secara alami tentu berharap dapat sukses dalam perkuliahan yang diikutinya. Namun tidak semua harapan dapat menjadi kenyataan. Beberapa faktor penghambat kadang atau bahkan sering menghadang seseorang untuk sampai kepada kesuksesan, termasuk kesuksesan dalam belajar.

Salah satu ciri sukses dalam belajar adalah memperoleh prestasi yang tinggi. Bila seseorang memperoleh prestasi yang baik, maka secara umum dapat dikatakan bahwa dia sukses dalam belajar. Prestasi belajar adalah penguasaan seseorang terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang biasanya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan guru. Bila angka yang diberikan oleh guru rendah, maka prestasi seorang mahasiswa dianggap rendah. Bila prestasi yang diberikan guru tinggi, maka prestasi mahasiswa dianggap tinggi, sekaligus dianggap sebagai seorang mahasiswa yang sukses dalam belajar.

Paling tidak ada dua faktor yang berkaitan dengan prestasi belajar, yaitu faktor intern dan ekstern peserta didik. Faktor intern merupakan faktor-faktor yang berasal atau bersumber dari diri pribadi peserta didik,


(23)

sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal atau bersumber dari luar diri pribadi peserta didik. Faktor intern tersebut meliputi : prasyarat belajar, yaitu pengetahuan yang sudah dimiliki oleh seorang mahasiswa sebelum dia mengikuti pelajaran berikutnya; motivasi belajar, yaitu dorongan usaha dalam pencapaian prestasi; keterampilan belajar yang dimiliki siswa yang meliputi cara-cara yang berkaitan dengan mengikuti mata pelajaran, mengerjakan tugas, membaca buku, menulis makalah, belajar kelompok, mempersiapkan ujian, menindaklanjuti hasil ujian dan mencari sumber belajar; kondisi pribadi siswa yang meliputi kesehatan, kecerdasan, sikap, cita-cita, dan hubungannya dengan orang lain. Faktor ekstern antara lain meliputi: proses belajar mengajar, sarana belajar yang dimiliki sekolah maupun siswa, lingkungan belajar yang meliputi lingkungan fisik seperti suasana rumah atau sekolah dan kondisi sosial ekonomi keluarga.

Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar karena motivasi belajar memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

Di samping motivasi belajar, sarana belajar juga berperan untuk mencapai prestasi belajar. Sarana belajar ini tidak hanya menyangkut yang


(24)

dimiliki si mahasiswa sebagai peserta didik, tetapi juga lembaga pendidikan tempat mahasiswa belajar. Perlunya sarana belajar ini mempermudah keberhasilan pencapaian. Bagaimanapun sarana menentukan keberhasilan sehingga sarana belajar yang ada harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Keberhasilan belajar mahasiswa ditentukan juga oleh lingkungan belajar, karena lingkungan mempengaruhi seseorang untuk berkonsentrasi. Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi belajar peserta didik seperti lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.

Beberapa faktor tersebut di atas diduga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, SARANA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA “.

B. Batasan Masalah

Ada berbagai faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar mahasiswa. Mengingat luasnya cakupan, maka perlu diadakan pembatasan terhadap masalah yang akan diteliti. Berhubung ada keterbatasan waktu, biaya, tenaga dan kemampuan penulis maka yang difokuskan oleh peneliti dan diduga dapat mempengaruhi keberhasilan belajar atau prestasi belajar mahasiswa adalah motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar.


(25)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

2. Apakah ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

3. Apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

4. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.


(26)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber masukan bagi mahasiswa berkaitan dengan motivasi belajar, sarana belajar dan faktor lingkungan yang mempengaruhi prestasi belajarnya. Mahasiswa diharapkan bersikap positif terhadap motivasi belajarnya, memanfaatkan fasilitas belajar di universitas maupun di rumah secara optimal dan memilih waktu belajar yang tepat.

2. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi orang tua dalam menyediakan fasilitas belajar yang mampu menunjang peningkatan prestasi belajar yang optimal bagi putra-putrinya.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

4. Bagi Penulis

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai penerapan langsung teori yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam praktek nyata tentang pendidikan.


(27)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretik 1. Prestasi Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin Syah, 1995:88).

Menurut Usman (1995:5) belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu-individu dengan lingkungannya. Sedangkan W.S.Winkel (1987:36), mengatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

Berdasarkan definisi tentang belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati secara langsung. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya dan menghasilkan perubahan dalam hal pengetahuan,


(28)

pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap yang lebih baik dibanding sebelumnya.

Prestasi pada prinsipnya merupakan pengungkapan hasil belajar yang ideal yang meliputi segenap ranah yang berubah sebagai akibat dari pengalaman proses belajar (Muhibbin Syah). Sedangkan menurut W.S. Winkel ( 1986: 48), prestasi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Proses yang dilakukan tersebut menghasilkan suatu perubahan yang khas yaitu perubahan dalam sikap atau tingkah laku yang tercapai yang dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes.

Jadi, prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar.

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya/internal maupun di luar dirinya/eksternal (Usman, 1993: 9). Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera


(29)

yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya seperti mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna. 2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh. Terdiri atas :

3) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

b) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penugasan diri.

3) Faktor kematangan fisik dan psikis b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok.

2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Dalam lingkungan perguruan tinggi, prestasi belajar lebih dikenal dengan istilah prestasi akademik. Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai dari mata kuliah yang tercermin pada Indeks Prestasi (IP). Indeks prestasi juga berarti tingkat


(30)

keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang ditulis sampai dua angka di belakang koma (Peraturan Akademik, 2002:15). Dalam buku pedoman FKIP edisi tahun 2001 dijelaskan bahwa Indeks Prestasi Semester adalah kemampuan belajar mahasiswa ditentukan sesuai dengan tingkat keberhasilan belajar pada semester lalu (hal. 27).

Angka indeks prestasi semester diperoleh dari jumlah nilai huruf yang telah ditransfer ke nilai bobot dikalikan jumlah sks kemudian dibagi dengan jumlah sks yang ditempuh. Sks adalah kepanjangan dari satuan kredit semester yaitu takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur maupun kegiatan mandiri selama dua sampai empat jam per minggu (Buku Pedoman FKIP, 2001: 26).

Beban studi yang boleh diambil oleh mahasiswa pada semester berikutnya berdasarkan pada indeks prestasi sebelumnya dapat ditentukan sebagai berikut :

Tabel 1

Beban Studi Maksimal

IPS Beban Studi Maksimal

3,00 25 sks

2,50-2,99 22 sks

2,00-2,49 19 sks

1,99 15 sks


(31)

Tinggi rendahnya IP yang dicapai oleh mahasiswa akan mempunyai konsekuensi terhadap penyelesaian studinya, misalnya untuk menentukan cepat atau lambatnya mahasiswa menyelesaikan studinya, kemampuan mengembangkan potensinya dan sebagainya.

2. Motivasi Belajar

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman, 1995: 28-29).

Menurut Mc. Donald dalam Sardiman AM (1986: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling“ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Sedangkan menurut W.S.Winkel (1996:150), motivasi adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar demi tujuan tertentu.


(32)

Muhibbin Syah (1995: 137) membedakan motivasi menjadi dua macam, yaitu :

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.

2. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, guru, merupakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat menolong siswa untuk belajar. Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa (Sardiman, AM, 1986:84).


(33)

3. Sarana Belajar

Sarana adalah segala sesuatu yang dipergunakan sebagai alat untuk mencapai maksud atau tujuan (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991). Sarana dapat juga berarti fasilitas. Fasilitas adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Sarana belajar adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pencapaian tujuan proses belajar. Hal tersebut berarti menyangkut sarana yang dimiliki peserta didik dan lembaga pendidikan tempat mahasiswa belajar. Sarana yang dimiliki peserta didik misalnya buku-buku, meja, komputer, kalkulator dan sebagainya. Sedangkan sarana yang dimiliki universitas adalah perpustakaan, laboratorium, media pengajaran dan sebagainya.

4. Lingkungan Belajar a. Lingkungan Keluarga

Siswa yang mengalami proses belajar supaya berhasil sesuai dengan tujuan yang harus dicapainya perlu memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya. Patterson dan Loeber (1984) dalam Muhibbin Syah mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga itu sendiri.


(34)

Menurut Roestiyah (1982:159) faktor-faktor yang datang dari keluarga yang mempengaruhi kegiatan belajar siswa, yaitu :

1) Cara mendidik

Orang tua dalam mendidik anak seharusnya tidak memanjakan atau menekan dengan keras si anak, karena hal itu dapat menjadikan anak kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan kesulitan.

2) Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua, karena dengan adanya dorongan dan pengertian dari orang tua maka si anak akan merasa terbantu dan termotivasi dalam menentukan masa depannya.

3) Keadaan sosial ekonomi keluarga

Bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan kadang kala menjadi penghambat anak belajar. Namun bila keadaan memungkinkan cukupkanlah sarana yang diperlukan anak sehingga mereka dapat belajar dengan senang.

4) Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi anak dalam bersikap. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk mewujudkan harapannya.


(35)

Winkel (1989:108-109) berpendapat, keadaan sosial-ekonomis menunjukkan pada taraf kemampuan finansial keluarga yang dapat bertaraf baik, cukup atau kurang. Keadaan ini tergantung sampai seberapa jauh keluarga dapat membekali siswa dengan pendidikan yang akan ditempuh. Keadaan sosial-kultur menunjuk pada taraf kebudayaan yang dimiliki keluarga yang dapat tinggi, sedang atau rendah. Dari keadaan ini tergantung kemampuan siswa dalam pergaulan antara orang tua dan anak serta pandangan keluarga mengenai pendidikan. Sebenarnya yang penting disini bukanlah keadaan itu sendiri melainkan kondisi intern pada siswa yang timbul sebagai akibat dari keadaan itu. Namun akibat itu tidak harus timbul secara otomatis dan dengan sendirinya. Sikap siswa sendiri terhadap keadaan itu, kerap menentukan apakah kondisi intern akan membantu membentuk diri siswa atau menghambatnya. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dari keluarga dan bagaimana sikap anak menanggapi lingkungannya dapat menentukan berhasil atau tidaknya pendidikan yang ditempuh. Agar anak dapat berhasil dalam pendidikan dan dapat meneruskan harapannya, maka harus diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

b. Lingkungan Sekolah

Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang membuka kesempatan luas untuk memperkaya diri dalam hal


(36)

pengetahuan dan berkebudayaan. Karena manusia mampu untuk belajar maka dia berkembang mulai dari saat lahir sampai mencapai usia tua. Berdasarkan kesadaran tentang peranan proses belajar mengajar dalam kehidupan anak didik, masyarakat telah mendirikan suatu institut yang mendampingi anak dalam belajarnya dan menyalurkan pengalaman-pengalaman belajar sedemikian rupa, sehingga menghasilkan corak perkembangan yang diharapkan. Institut ini disebut sekolah (W.S. Winkel, 1987: 2).

Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan adanya sarana dan prasarana lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung anak dalam belajar.

c. Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat. Hal demikian berarti siswa adalah bagian dari masyarakat. Oleh karena itu siswa menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya. Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Menurut Roestiyah ( 1982: 162), anak perlu bergaul dengan anak lain untuk mengembangkan


(37)

sosialisasinya, tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk perangainya. Perbuatan yang tidak baik mudah menular pada orang lain, maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Pergaulan yang salah dapat mengakibatkan siswa lupa atas tanggung jawabnya sendiri sebagai seorang pelajar.

Muhhibbin Syah (1995:44) mengatakan bahwa kondisi sebuah kelompok masyarakat yang berdomisili di kawasan kumuh dengan kemampuan ekonomi di bawah garis rata-rata dan tanpa fasilitas umum seperti sekolah dan lapangan olahraga telah terbukti menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan anak-anak nakal. Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak-anaknya rajin belajar dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar.

Roestiyah (1982: 163) mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-anaknya rajin belajar kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya mendapat prestasi belajar tinggi. Oleh karena itu, anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman sekelasnya, anak dapat meningkatkan belajar agar ketinggalan dalam mengikuti mata pelajaran di kelas dapat diatasi.


(38)

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Suryantono dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh faktor lingkungan belajar dan sikap belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi akuntansi” (2004), menemukan adanya pengaruh positif dari lingkungan belajar dan prestasi belajar. Lingkungan belajar sebagai lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Lingkungan yang tenang, nyaman, kondusif dan ditunjang dengan fasilitas atau sarana belajar yang memadai akan membuat siswa dapat mencurahkan perhatiannya atau dapat berkonsentrasi dengan baik untuk belajar, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi.

Sedangkan, Legiawati dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh kondisi sosial ekonomi orang tua dan motivasi terhadap prestasi belajar siswa di sekolah” (2002), juga menemukan adanya pengaruh positif dari motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Menurut Legiawati, hal ini berarti tinggi rendahnya prestasi dapat diprediksi dari tinggi rendahnya motivasi belajar yang dimiliki siswa. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa dapat terjadi karena siswa yang memiliki motivasi belajar akan merasa bersemangat dalam belajar sehingga apa yang dilakukan dirasa senang dan tidak ada paksaan. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kemauan mengikuti pelajaran, kerelaan untuk menyediakan waktu belajar, ketekunan dan keinginan untuk menguasai


(39)

materi. Dengan demikian siswa yang mempunyai motivasi tinggi akan dapat mencapai prestasi yang baik.

Dari kedua hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang mahasiswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

2. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Belajar tanpa sarana sepertinya tidak akan dapat berjalan dengan baik, karena sarana merupakan salah satu penunjang keberhasilan seseorang dalam belajar. Belajar yang ditunjang dengan pengoptimalan penggunaaan sarana pembelajaran baik di lingkungan universitas maupun di lingkungan rumah akan mendasari pencapaian prestasi belajar yang tinggi atau optimal. Sebaliknya belajar yang tidak ditunjang dengan pengoptimalan sarana atau fasilitas belajar di


(40)

lingkungan universitas atau lingkungan rumah akan memungkinkan pencapaian prestasi belajar mahasiswa rendah.

3. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Manusia mempunyai lingkungan tempat tinggal, baik itu lingkungan statis atau keadaan tempat, lingkungan dinamis atau lingkungan sosial. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi orang-orang yang tinggal di sekitarnya. Demikian pula dengan kegiatan belajar, setiap orang mempunyai lingkungan belajar yang berbeda. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat yang saling mendukung dalam belajar akan mendorong mahasiswa untuk selalu belajar. Suasana belajar yang kondusif dapat membantu mahasiswa dalam menangkap isi materi pelajaran yang dipelajari, sehingga mahasiswa dapat menguasai materi-materi pelajaran yang dipelajari tersebut.

Lingkungan belajar yang baik artinya fasilitas maupun suasana atau keadaan dalam belajar terpenuhi dan menggairahkan dapat membuat siswa dengan tenang belajar dan menguasai materi pelajaran yang dipelajari sehingga prestasi belajarnya tinggi.

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Sarana Belajar dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Menurut Ngalim Purwanto (1991:107), faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar terdiri dari faktor luar dan faktor dari dalam. Faktor luar terdiri dari lingkungan baik lingkungan alam maupun sosial dan instrumental input yaitu faktor-faktor yang


(41)

sengaja dirancang dan dimanipulasikan seperti sarana dan fasilitas. Faktor dalam terdiri dari fisiologis yang menyangkut mengenai sikap, minat, motivasi dan sebagainya. Semua faktor tersebut yang antara lain motivasi, sarana dan lingkungan dapat mempengaruhi bagaimana proses dan hasil belajar mahasiswa.

Dari kajian di atas dapat dilihat suatu hubungan yang saling menunjang antara motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Motivasi belajar yang baik, sarana belajar yang optimal dan lingkungan belajar yang mendukung akan menghasilkan prestasi yang tinggi pula.


(42)

C. Paradigma Penelitian

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam penelitian ini dapat diilustrasikan paradigma sebagai berikut :

ry1 ry2

Ry123

ry3

Keterangan :

X1 = Motivasi Belajar X2= Sarana Belajar X3= Lingkungan Belajar

Y = Prestasi Belajar Mahasiswa X1

X2

X3


(43)

D. Hipotesis

1. Ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3. Ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.

4. Ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa.


(44)

23 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa khususnya mahasiswa program studi pendidikan akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan di luar subyek penelitian, karena hasil penelitian hanya berlaku pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian


(45)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002: 108). Sesuai dengan masalah yang akan diteliti yaitu pengaruh antara motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa maka sebagai populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2002 sampai tahun ajaran 2004. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 266 mahasiswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto,2002:109). Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan metodepurposive random sampling, yaitu suatu teknik pengambilan sampel random yang didasarkan pada pertimbangan tertentu, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini berjumlah 120 mahasiswa.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel akibat atau variabel tak bebas atau variabel tergantung (Suharsimi Arikunto,2002:97).


(46)

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mahasiswa.

b. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi (Suharsimi Arikunto,2002:97). Variabel independen (X) dalam penelitian ini meliputi motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar.

2. Pengukuran Variabel a. Variabel Dependen

Pengukuran variabel prestasi belajar didasarkan pada IPK yang dicapai mahasiswa pada semester yang bersangkutan. Mahasiswa tahun ajaran 2002 berdasarkan IPK pada semester 7, mahasiswa tahun ajaran 2003 berdasarkan IPK pada semester 5, sedangkan mahasiswa tahun ajaran 2004 berdasarkan IPK pada semester 3, Prestasi yang diperoleh mahasiswa dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 2

Kategori IPK Mahasiswa

IPK Kategori

2,75 Tinggi


(47)

b. Variabel Independen

Variabel motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar diukur dengan menggunakan skala Likert dengan empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan. Untuk pernyataan positif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 1, tidak setuju (ts) diberi skor 2, setuju (s) diberi skor 3, sangat setuju (ss) diberi skor 4. Untuk pernyataan negatif, jawaban sangat tidak setuju (sts) diberi skor 4, tidak setuju (ts) diberi skor 3, setuju (s) diberi skor 2, sangat setuju (ss) diberi skor 1.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan keadaan responden. Kuesioner diberikan kepada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 untuk memperoleh data mengenai pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Keseluruhan kuesioner yang akan digunakan berjumlah 43 butir atau item. Adapun kisi-kisi untuk masing-masing variabel bebas yang akan digunakan dalam kuesioner adalah sebagai berikut :


(48)

Tabel 3

Kisi-kisi kuesioner variabel independen

Variabel Indikator No. itempositif No.itemnegatif 1. Motivasi

belajar

a. Frekuensi

belajar - 1

b. Sikap saat menghadapi kegagalan

- 2

c. Sikap saat menghadapi kesulitan belajar 8 3 d. Ketersediaan fasilitas yang memudahkan kegiatan belajar 4

-e. Peran serta dalam kegiatan perkuliahan

6, 7

-f. Cara yang dilakukan untuk mewujudkan cita-cita

5

-g. Cara yang dilakukan untuk

meningkatkan prestasi belajar

9, 10

-h. Cara bagaimana mahasiswa belajar

11, 12

-2. Sarana Belajar

a. Ketersediaan

sarana belajar 13, 14, 15,19, 20 -b. Kondisi sarana

yang dimiliki mahasiswa

16, 17, 18 -c. Kondisi sarana

yang disediakan universitas


(49)

-3. Lingkungan Belajar

a. Kedisiplinan terhadap peraturan

23, 28

-b. Dukungan dan dorongan orang tua

24, 25

-c. Kepuasan terhadap sarana yang disediakan universitas 26 -d. Hubungan sosial antara mahasiswa, dosen dan karyawan 27 -e. Hubungan sosial dengan anggota masyarakat

29, 30

-f. Penguasaan diri terhadap hal-hal yang mendukung atau menghambat kegiatan belajar 31 -2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data yang berdasarkan pada pencatatan data tentang obyek yang dilakukan individu atau lembaga. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian, yaitu data mengenai gambaran umum USD dan data mengenai Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa tahun ajaran 2002-2004 Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(50)

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor jawaban masing-masing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan skor pertanyaan. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Suharsimi Arikunto, 2002:146) yaitu :

r

xy =

{

(

( )( )

)

}

{

(

)

}

Y

Y

X

X

2 2 n 2 2

n

Y X XY

n

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara skor item dan skor total n = jumlah item pertanyaan

X = skor masing-masing item tes Y = skor total seluruh item tes

Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) seri 12.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n – 2 dengan taraf signifikansi 5 % (dk = 30 – 2 = 28, 5 %), diperoleh r tabel = 0,239. Kriteria pengujian adalah apabila r hitung r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid. Sebaliknya apabila r hitung r tabel maka butir instrumen tidak valid.


(51)

Berdasarkan uji validitas butir pada 30 responden terdapat 12 item yang tidak valid yaitu butir 2, 5, 7, 8, 14, 26, 29, 30, 36, 37, 41 & 42. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Item r tabel r hitung Keterangan Item 1 0,239 0,470 Valid Item 3 0,239 0,402 Valid Item 4 0,239 0,450 Valid Item 6 0,239 0,430 Valid Item 9 0,239 0,271 Valid Item 10 0,239 0,548 Valid Item 11 0,239 0,640 Valid Item 12 0,239 0,552 Valid Item 13 0,239 0,630 Valid Item 15 0,239 0,412 Valid Item 16 0,239 0,667 Valid Item 17 0,239 0,550 Valid Item 18 0,239 0,443 Valid Item 19 0,239 0,707 Valid Item 20 0,239 0,579 Valid Item 21 0,239 0,402 Valid Item 22 0,239 0,611 Valid Item 23 0,239 0,549 Valid Item 24 0,239 0,428 Valid Item 25 0,239 0,404 Valid Item 27 0,239 0,561 Valid Item 28 0,239 0,275 Valid Item 31 0,239 0,341 Valid


(52)

Item 32 0,239 0,317 Valid Item 33 0,239 0,409 Valid Item 34 0,239 0,641 Valid Item 35 0,239 0,620 Valid Item 38 0,239 0,650 Valid Item 39 0,239 0,436 Valid Item 40 0,239 0,285 Valid Item 43 0,239 0,279 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu ukuran yang menunjukkan kemampuan instrumen untuk dipercaya. Untuk uji reliabilitas digunakan rumus Alpha dariCronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2002:171) :

r11=

(

)

        −      

2

t 2 b 1 1 k k Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σ

2

b = jumlah varians butir

σ

2

t = varians total

Pengujian reliabilitas butir angket menggunakan koefisien alpha dari Cronbach dengan menggunakan komputer program SPSS seri 12.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n – 2 dan = 0,05 (dk = 30 – 2, = 0,05) maka diperoleh r tabel = 0,239. Hasil analisa


(53)

menunjukkan bahwa butir-butir pernyatan yang diuji reliabel dan handal. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya r hitung = 0,872.

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2004:150) :

D = maksimum [ Sn1 (X) – Sn2 (X) ] Keterangan :

D = deviasi atau penyimpangan

Sn1 (X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn2 (X) = distribusi frekuensi yang diobservasi

Bila probabilitas ( ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal. Sebaliknya bila probabilitas ( ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel normal.


(54)

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antara variabel bebas dengan terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F dengan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:332) :

F

=

2

2 TC

Se S

Keterangan :

F = nilai F untuk garis regresi S 2

TC = varians tuna cocok

Se2 = varians kekeliruan

Jika F hitung F tabel pada taraf signifikan 5% maka dapat dikatakan ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya apabila F hitung F tabel pada taraf siginifikan 5% maka dapat dikatakan tidak ada hubungan linear antara variabel bebas dengan variabel terikat.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi linier yang tinggi diantara dua atau lebih variabel bebas. Dengan adanya multikolinieritas maka standar kesalahan untuk masing-masing koefisien yang diduga akan sangat besar, akibat lainnya akan menghasilkan nilai t yang rendah dan pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi (Rietvield dan


(55)

Lasmono, 1993:53). Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan bantuan komputer dengan program SPSS seri 12.0. Multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) > 10 (Imam Ghozali, 2001:92).

d. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah pada persamaan regresi tersebut terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Heteroskedastisitas maksudnya variabel pengganggu tidak sama untuk semua pengamatan, jika pengamatan semakin besar akan mengakibatkan residual yang semakin besar pula (Rietvield dan Lasmono, 1993:51-52).

Menurut Imam Ghozali (2001:108) heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan menggunakan uji Glejser, yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan ketentuan yaitu jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas, sedangkan apabila tingkat probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik


(56)

koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− − −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis 2 yang menyatakan ada pengaruh positif sarana belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− − −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Untuk menguji hipotesis 3 yang menyatakan ada pengaruh positif lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan teknik koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2002:146):


(57)

rxy =

( )( )

(

)

{

}

{

(

)

}

− − −

Y

X

2 2 2

2 n Y

X n Y X XY n Keterangan :

rxy = koefisien korelasi X = skor variabel bebas Y = skor variabel terikat n = jumlah ukuran sampel

Kemudian untuk membuktikan apakah hipotesis dapat diterima atau tidak, maka diadakan uji signifikansi dengan tingkat signifikan 5%. Rumus yang digunakan adalah rumus t-test sebagai berikut (Sudjana,1996:377) : t = 2 r 1 2 n r − − Keterangan :

t = harga test yang dicari

r = koefisien antara variabel bebas dan variabel terikat n = jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis diterima bila t hitung t tabel dan sebaliknya, hipotesis ditolak bila t hitung t tabel. Untuk menguji hipotesis 4 yang menyatakan ada pengaruh positif motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa digunakan analisis regresi ganda dengan tiga variabel, Sedangkan untuk menentukan koefisien regresi ganda, digunakan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1982:33):


(58)

R

y (1,2,3)

=

+

+

2 y y x a y x a y x

a1 1 2 2 3 3

Keterangan:

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi antara variabel x1, x2, x3 dan y a1 = koefisien prediktor x1

a2 = koefisien prediktor x2 a3 = koefisien prediktor x3

∑x1y = jumlah kuadrat antara x1 dengan y ∑x2y = jumlah kuadrat antara x2 dengan y

∑x3y = jumlah kuadrat antara x3 dengan y

R2 (koefisien determinan) digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi tersebut signifikan maka perlu dilakukan uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 1996:385) :

Fhitung =

(

)

(

n k 1

)

1 k

R

R

2 2 − − − Keterangan:

F hitung = harga F garis regresi yang dicari R2 = koefisien determinasi

n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas

Hipotesis akan diterima apabila F hitung F tabel dan sebaliknya, hipotesis akan ditolak bila F hitung F tabel dengan taraf signifikansi alpha 5%.


(59)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955- 1958)

Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (mentri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1050-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J. waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef, S.J.dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desembar 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi


(60)

Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjabat pejabat Departeman Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri. 3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah


(61)

menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/ B-SWT/ U/ 1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharma didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I. II dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/ D/ O/ 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD.


(62)

Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersetifikat.

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/lembaga/pusat/serta unit pendukung, peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S. J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S. J. (1977-1984) d. Drs. F. X. Danuwinata, S. J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M. Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S. J. (1993-2001)


(63)

g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001-2006)

h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc (sekarang)

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan dan Spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cure personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional.


(64)

3. Tujuan Pendidikan USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Prodi Pendidikan Ekonomi (PE)

Prodi PE berada di bawah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (JPIPS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Prodi PE mencakup Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK). Pada tahun 1999, berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 143/ DIKTI/ Kep/ 1999 tentang penataan nama Prodi Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi dan Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi.

1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PE BKK PAK).

Program Studi Pendidikan Akuntansi bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang professional di bidang akuntansi, manajemen, dan bidang ekonomi/ koperasi. Dalam menyelenggarakan pendidikan,


(65)

Program Studi berdasarkan pada kurikulum nasional dan muatan local. Penyelenggaraan proses belajar mengajar dilaksanakan teratur dan didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai. Sikap kritis yang ditanamkan pada mahasiswa dalam proses belajar mengajar terbukti telah memberikan dasar yang kuat bagi lulusan dalam berpikir secara ilmiah. Sebagai hasilnya, lulusan Program Studi Pendidikan Akuntansi memiliki kemampuan yang memadai di bidangnya dan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan banyaknya lulusan prodi yang menduduki jabatan/ posisi penting dalam dunia pendidikan dan non kependidikan, yakni sebagai sumber daya menusia yang dapat diandalkan di bidang akuntansi pada perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perusahaan jasa seperti bank, perhotelan, peusahaan konsultasi manajemen/ bisnis/ perpajakan, asuransi dan sebagainya.

2. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PE BKK PEK).

PE BKK PEK merupakan salah satu Prodi dibawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut: VISI

Membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi Kristiani mengenai martabat manusia.


(66)

MISI

§ Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

§ Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis

§ Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat, sekaligus membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepekaan dan kepedulian sosialnya.

§ Menyelenggarakan penelitian di bidang pendidikan dan ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

TUJUAN

§ Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non kependidikan di bidang ekonomi yang professional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi

§ Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa hardware, software,danbrainware-nya

§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya


(67)

§ Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai satu kesatuan, dosen dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan

D. Program dan Fasilitas Pendukung untuk Kesejahteraan Mahasiswa 1. Beasiswa dan Bantuan Khusus

Untuk memberi motivasi dan insentif kepada mahasiswa yang berprestasi serta membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan, USD memberikan Beasiswa dan Bantuan Khusus kepada mahasiswanya.

Setiap semester rata-rata USD memberikan Beasiswa kepada 100 orang dan Bantuan Khusus kepada 50 orang. Besarnya Beasiswa dan Bantuan Khusus berturut turut yaitu Rp 70.000,00 dan Rp 60.000,00 setiap bulannya.

2. Bantuan PEnyelesaian Skripsi/ Tugas Akhir

Mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan dalam proses penyelesaian Skripsi/ Tugas Akhir dapat memperoleh bantuan keuangan dari USD. Untuk memperoleh bantuan tersebut mahasiswa yang sedang membuat Skripsi/ Tugas Akhir mengajukan permohonan kepada Pembantu Rektor III diketahui oleh dosen pembimbing dan Ketua Program Studi.


(68)

Permohonan tersebut dilampiri proposal penelitian yang sedang dilaksanakan.

3. Beasiswa dari luar USD

Dana untuk beasiswa dan beberapa jenis bantuan keuangan yang diuraikan di atas berasal dari USD, dan pengelolaannya pun sepenuhnya berada di tangan USD. Selain beasiswa dan bantuan-bantuan tersebut, USD juga menyalurkan beasiswa dari berbagai instansi di luar USD kepada mahasiswa. Beasiswa tersebut berasal dari:

a. BeasiswaScholarshipFund dari Yayasan Sanata Dharma b. Beasiswa Supersemar

c. Beasiswa Bank Lippo

d. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA)

e. Beasiswa Yayasan Toyota-Astra (BS YTA, khusus untuk prodi eksakta)

f. Beasiswa Yayasan Salim

g. Beasiswa Yayasan IJARI (khusus untuk mahasiswa eksakta)

h. Beasiswa Yayasan Development Bank (khusus untuk mahasiswa teknik)

i. Beasiswa Yayasan Realino Seksi Pengabdian Masyarakat j. Beasiswa KPH Santo Antonius

Besarnya beasiswa bervariasi antara Rp 50.000,00 sd Rp 125.000,00 perbulan.


(69)

4. Dana Van Lith

Dana Van Lith adalah sejumlah uang yang dikumpulkan dari para donator, diusahakan oleh Universitas Sanata Dharma untuk membantu para mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan yang mendesak. Maka dana Van Lith adalah dana darurat untuk membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan finansial yang dihadapi. Semula Dana Van Lith juga diberikan kepada mahasiswa sebagai beasiswa. Dinamakan Van Lith karena untuk mengenang dan menghormati Pater F. Van Lith, S. J., perintis Sekolah Guru di Muntilan yang begitu memperhatikan para muridnya yang mengalami kesulitan, termasuk kesulitan keuangan. Di USD Dana Van Lith dikelola oleh PR II bersama PR III.

5. Asuransi/ Bantuan Perawatan Kesehatan

Sakit atau kecelakaan tidak pernah diharapkan oleh siapa pun, tetapi kadangkala kita tidak dapat menghindarinya. Ketika kita mengalami kecelakaan atau terpaksa harus mondok di rumah sakit seringkali tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu USD mengorganisir asuransi/ bantuan perawatan kesehatan untuk mahasiswa USD.

Bantuan diberikan kepada mahasiswa yang mengalami kecelakaan sehingga memerlukan perawatan dokter atau menginap di rumah sakit, atau orang tua mahasiswa meninggal dunia, ataupun juga mahasiswa meninggal dunia.


(70)

Besarnya bantuan untuk perawatan kesehatan maksimal Rp 300.000,00 per tahun, bantuan sebagai duka apabila mahasiswa meninggal dunia sebesar Rp 2.000.000,00.

Uang bantuan tersebut diperoleh dari mahasiswa sebesar Rp 10.000,00 per mahasiswa per tahun yang dibayarkan pada saat melakukan pembayaran untuk daftar ulang.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut mahasiswa harus mengisi formulir permohonan yang tersedia di Sekretariat Pembantu Rektor III disertai dengan bukti pembayaran, atau untuk kasus meninggal dunia disertai surat keterangan kematian.

6. Poliklinik

Poliklinik berada di dua tempat, yaitu di Kampus II Mrican dan di Kampus III Paingan. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis di Poliklinik tersebut. Khusus untuk poliklinik di kampus Mrican, dokter belum bisa hadir setiap hari, tetapi paramedik ada setiap hari.

E. Jumlah Mahasiswa, Dosen dan Karyawan USD

1. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa dalam Empat Tahun Terakhir Tabel 4

Jumlah Mahasiswa Empat Tahun Terakhir No Fakultas 2003/2004 2004/2005 2005/2006

A FKIP 3.590 3.609 4.032

B Sastra 1.148 1.125 1.262


(71)

D MIPA 617 647 591

E Teknik 1.930 1.870 1.773

F Farmasi 798 735 739

G Psikologi 910 828 887

H Teologi 304 300 300

Jumlah 11.680 11.257 11.973

I S2 Teologi 33 29 29

J S2 Ilmu Religi

dan Budaya 44 13 37

K S2 Kajian

Bahasa Inggris 37 24 85

Jumlah 114 66 151

L English Extention Course

596 525 456 Jumlah Total 12.390 11.848 12.580 Sumber :www.usd.ac.id

2. Jumlah Tenaga Pengajar Tetap Tabel 6

Jumlah Tenaga Pengajar Tetap Jenjang Pendidikan

Studi Lanjut Fakultas Jurusan Program

Studi

S1 S2 S3

Total

S2 S3

Total Bimb dan

Konseling 4 7 2 13 1 1 2

IP

P. Agama

Katolik 4 8 2 14 1 - 1

PBI 8 14 2 24 2 1 3

PBS

PBSID 4 2 4 10 - 1 1

PE-P. Eko

Koperasi 3 4 - 7 - 1 1

PIPS

PE-Pend

Akuntansi 6 5 - 11 2 - 2

P. Matemat 4 4 2 10 - 2 2

KIP

PMIPA

P. Fisika 7 1 8

-Matematika 4 5 1 10 1 - 1

Mat Ilmu

Kompt 4 4 - 8 3 - 3

MIPA

Fisika Fisika 2 2 2 6

-Sastra S. Indo S.


(1)

Regression

Variables Entered/Removedb

X2 Sarana

Belajara . Enter

Model 1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term) b.

Model Summary

.023a .001 -.008 .23698

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), X2 Sarana Belajar a.

ANOVAb

.003 1 .003 .060 .806a

6.627 118 .056

6.630 119

Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X2 Sarana Belajar a.

Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term) b.

Coefficientsa

.341 .181 1.884 .062

-.001 .006 -.023 -.246 .806

(Constant) X2 Sarana Belajar Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term) a.


(2)

Regression

Model Summary

.152a .023 .015 .23427

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), X3 Lingkungan Belajar a.

ANOVAb

.154 1 .154 2.805 .097a

6.476 118 .055

6.630 119

Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X3 Lingkungan Belajar a.

Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term) b.

Coefficientsa

.616 .192 3.209 .002

-.012 .007 -.152 -1.675 .097

(Constant)

X3 Lingkungan Belajar Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABS.E |e| (Error Term) a.


(3)

Regression

Descriptive Statistics

2.7284 .46532 120

35.64 4.052 120

31.85 3.854 120

27.77 3.124 120

Y Prestasi Belajar Mahasiswa X1 Motivasi Belajar X2 Sarana Belajar X3 Lingkungan Belajar

Mean Std. Deviation N

Variables Entered/Removedb

X3 Lingkungan Belajar, X1 Motivasi Belajar, X2 Sarana Belajara

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Y Prestasi Belajar Mahasiswa b.

Model Summaryb

.577a .333 .315 .38498 2.079

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X3 Lingkungan Belajar, X1 Motivasi Belajar, X2 Sarana Belajar

a.

Dependent Variable: Y Prestasi Belajar Mahasiswa b.

ANOVAb

8.574 3 2.858 19.283 .000a

17.192 116 .148

25.766 119

Regression Residual Total Model 1

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X3 Lingkungan Belajar, X1 Motivasi Belajar, X2 Sarana Belajar a.

Dependent Variable: Y Prestasi Belajar Mahasiswa b.


(4)

Perhitungan t hitung

1. korelasi Product Moment

Variabel X1 (Motivasi Belajar)

Variabel X2 (Sarana Belajar)

2

1

2

r

n

r

t

=

2

1

2

r

n

r

t

=

2

383

.

0

1

2

120

383

,

0

=

t

2

379

,

0

1

2

120

379

,

0

=

t

853

,

0

118

383

,

0

=

t

856

,

0

118

379

,

0

=

t

924

,

0

160

,

4

=

t

925

,

0

116

,

4

=

t

t

= 4,502

t =

4,449

Variabel X3 (Lingkungan Belajar)

2

1

2

r

n

r

t

=

2

296

,

0

1

2

120

296

,

0

=

t

912

,

0

118

296

,

0

=

t

954

,

0

215

,

3

=

t

370

,

3

=


(5)

2. Korelasi Parsial

Variabel Kontrol: X1 (Motivasi Belajar)

t hitung X2 (Sarana Belajar)

t hitung X3

(Lingkungan Belajar)

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

412

,

0

1

3

120

412

,

0

=

t

2

313

,

0

1

3

120

313

,

0

=

t

830

,

0

117

412

,

0

=

t

902

,

0

117

313

,

0

=

t

911

,

0

456

,

4

=

t

949

,

0

385

,

3

=

t

891

,

4

=

t

t

=

3

,

566

Variabel Kontrol: X2 (Sarana Belajar)

t hitung X1 (Motivasi Belajar) t hitung X3

(Lingkungan Belajar)

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

415

,

0

1

3

120

415

,

0

=

t

2

226

,

0

1

3

120

226

,

0

=

t

827

,

0

117

415

,

0

=

t

929

,

0

117

226

,

0

=

t

909

,

0

488

,

4

=

t

963

,

0

444

,

2

=

t

937

,

4

=


(6)

Variabel Kontrol: X3 (Lingkungan Belajar)

t hitung X1 (Motivasi Belajar) t hitung X2 (Sarana Belajar)

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

1

3

p p

r

n

r

t

=

2

395

,

0

1

3

120

395

,

0

=

t

2

311

,

0

1

3

120

331

,

0

=

t

843

,

0

117

395

,

0

=

t

890

,

0

117

331

,

0

=

t

918

,

0

272

,

4

=

t

943

,

0

580

,

3

=

t

653

,

4

=


Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi belajar, keaktifan belajar dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Studi kasus mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.

0 0 124

Hubungan antara motivasi belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar studi kasus pada mahasiswa TA 2014 Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

0 1 148

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 145

Pengaruh minat baca, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi keuangan lanjutan I : studi kasus mahasiswa tahun akademik 2009/2010 Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 170

Hubungan antara motivasi belajar dan status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2009.

0 0 125

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma.

0 0 135

Pengaruh motivasi belajar, sarana belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa FKIP program studi Pendidikan Akuntansi tahun ajaran 2002-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 139

Hubungan antara lingkungan belajar, motivasi belajar dan disiplin belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 133

Hubungan antara persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen, intensitas belajar, sarana belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa : studi kasus mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi angkatan 2002-2003 Universitas Sanata Dharma

0 0 227

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2009 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 143