bercak diamati dengan sinar tampak dan sinar UV pada panjang 254. Hasil pengamatan dapat dilihat dari Tabel berikut.
Tabel I . Data hasil uji kualitatf KLT
Pengamatan Sampel Pembanding
Sinar tampak kuning
kuning Sinar UV 254 nm
Kuning kegelapan Kuning kegelapan
Rf 0.82 0.82
C. Uji Pendahuluan
Uji pendahuluan perlu dilakukan sebagai orientasi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang nantinya diperlukan dalam pengambilan data sebenarnya. Uji
ini meliputi : penentuan kriteria geliat, pemilihan dosis asam asetat, penentuan selang waktu pemberian asam asetat, pemilihan dosis parasetamol yang digunakan
sebagai kontrol positif dan penetapan kontrol negatif.
1. Penentuan kriteria geliat mencit
Kriteria geliat yang digunakan dalam penelitian adalah dengan gerakan 1 atau 2 kaki mencit memanjang lurus kebelakang dengan disertai perut mencit
yang menempel ke alas. Respon geliat ini timbul setelah mencit diberi perlakuan dengan asam asetat 1 secara intraperitonial, yang nantinya akan menimbulkan
rasa sakit berupa nyeri terhadap mencit. Respon yang diberikan setiap mencit tidak akan sama, dikarenakan ketahanan tubuh dari masing-masing mencit
tersebut. Kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan geliat setiap 5 menit setelah pemberian asam asetat selama 60 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pemilihan dosis asam asetat
Pemilihan dosis asam asetat bertujuan untuk mendapatkan dosis asam asetat yang memberikan respon geliat dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
ataupun sedikit, agar memudahkan pengamatan. Asam asetat merupakan suatu iritan yang merusak jaringan secara lokal yang menyebabkan nyeri pada rongga
perut. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh kenaikan ion H
+
akibat dari penurunan nilai pH dibawah 6 yang akan menyebabkan luka pada membran sel. Keadaan
nyeri yang diakibatkan kerusakan jaringan ini ditanggapi mencit dengan cara
menggeliat untuk menyesuaikan keadaan
.
Konsentrasi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu 1 Putra, 2003, karena pada konsentrasi ini sudah dapat
menghasilkan geliat yang tidak terlalu banyak. Dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 25; 50; dan 75 mgkgBB. Hasil orientasi berupa geliat pada
ketiga peringkat dosis dapat dilihat dari tabel I.
Tabel II. Rata-rata jumlah geliat pada orientasi dosis asam asetat Kelompok perlakuan
mgkgBB Rata-rata jumlah geliat X ± SE
25 42,00 ± 1.53
50 53,67 ± 1.45
75 78,00 ± 4.62
Keterangan : X =
Mean Rata-rata SE =
Standard Error SD √n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 52.67
78
10 20
30 40
50 60
70 80
R a
ta -r
ata ju ml
ah gel
iat
1 2
3
Kelompok
Penetapan Dosis Asam Asetat
Gambar 7. Diagram batang rata-rata jumlah geliat pada orientasi dosis asam asetat. Keterangan :
1 = kelompok perlakuan asam asetat dengan dosis 25 mgkgBB
2 = kelompok perlakuan asam asetat dengan dosis 50 mgkgBB
3 = kelompok perlakuan asam asetat dengan dosis 75 mgkgBB
Tabel III. Hasil analisis variansi satu arah penetapan konsentrasi asam asetat
Sumber variansi
Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Rata-rata kuadrat
F
hit
Probabilitas Antar
kelompok 2024.222 2
1012,111 39.263
0.000 Dalam
kelompok 154.667 6
25,778
Dari hasil analisis variansi satu arah diketahui nilai probabilitasnya 0,000
≤ 0,05, hal ini menunjukkan bahwa ketiga kelompok terdapat perbedaan. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan antar kelompok berbeda secara
bermakna atau tidak, dilanjutkan dengan uji Scheffe. Data dan analisisnya dapat dilihat dalam tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Hasil uji Scheffe Kelompok Dosis
25 mgkgBB 50 mgkgBB
75 mgkgBB 25 mgkgBB
- TB
B 50 mgkgBB
TB -
B 75 mgkgBB
B B
- Keterangan :
TB = Berbeda tidak bermakna P 0,05
B = Berbeda bermakna P
≤ 0,05
Dari hasil diatas diketahui bahwa pemberian asam asetat pada dosis 75 mgkgBB berbeda bermakna dengan dosis 25 mgkgBB dan dengan dosis 50
mgkgBB. Sedangkan pada dosis 25 mgkgBB dan 50 mgkgBB berbeda tidak bermakna yang berarti bahwa dengan adanya peningkatan dosis tersebut, tidak
menimbulkan peningkatan jumlah yang signifikan. Pada dosis 75 mgkgBB menunjukkan jumlah geliat yang cukup banyak jika dibandingkan dengan dosis
25 mgkgBB dan 50 mgkgBB yang jumlahnya sedikit, maka dipilih dosis 75 mgkgBB agar memudahkan pengamatan.
3. Penentuan selang waktu pemberian asam asetat