akan meningkat pemanfaatan program jampersal. Pendidikan responden berarti penting dalam pemanfaatan program jampersal.
Pendidikan penting karena merupakan dasar dari mengertinya orang dalam hal menerima informasi dapat lebih mudah diterima dan diadopsi pada orang yang
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dari pada pendidikan rendah. Pendidikan akan membuat seseorang ingin lebih mengetahui lebih banyak hal yang diperlukan
dan lebih tanggap terhadap informasi serta peka melihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Hal ini sesuai menurut Gerungan 1986 bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan jelas memengaruhi seorang pribadi dalam berpendapat, berpikir,
bersikap, lebih mandiri dan rasional dalam mengambil keputusan dan tindakan dengan nilai p value 0,05. Hal ini juga akan mempengaruhi secara langsung
seseorang dalam hal pengetahuannya akan orientasi hidupnya termasuk dalam merencanakan keluarganya. Dari tabulasi silang dapat dilihat bahwa peningkatan
pendidikan diikuti dengan peningkatan pemanfaatan program jampersal atau dengan kata lain makin tinggi tingkat pendidikan, pemanfaatan program jampersal semakin
meningkat. Demikian juga sebaliknya makin rendah pendidikan ibu, responden yang memanfaatkan program jampersal makin menurun.
5.2.3. Hubungan Pekerjaan dengan Pemanfaatan Program Jampersal di Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel pekerjaan ditemukan responden yang bekerja dengan proporsi memanfaatkan program jampersal 63,9. Uji statistik regresi
Universitas Sumatera Utara
logistic ganda menunjukkan variabel pekerjaan nilai p 0,05 tidak berhubungan dengan pemanfaatan program jampersal.
Berdasarkan hasil penelitian, responden yang tidak bekerja memanfaatkan program jampersal sebesar 34,8 dan responden walaupun bekerja memanfaatkan
program jampersal ditemukan sebesar 63,9. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan ibu yang tidak bekerja belum
tentu akan meningkat pemanfaatan program jampersal. Pekerjaan responden bukan berarti tidak penting dalam pemanfaatan program jampersal, namun mungkin variabel
lain yang lebih berhubungan dengan pemanfaatan program jampersal. Hasil penelitian Mubarak 2012, responden yang bekerja lebih banyak
memanfaatkan program jampersal dibandingkan dengan responden yang tidak bekerja, karena lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pekerjaan seseorang dapat menentukan status diri individu di masyarakat. Seseorang
memiliki pekerjaan baik tentunya dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang diinginkannya.
Penelitian ini sesuai dengan Manalu 2007, bahwa di Wilayah Kerja Puskesmas Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2007 menunjukkan pekerjaan
ibu tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan penolong persalinan p 0,0620.05.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Hubungan Penghasilan dengan Pemanfaatan Program Jampersal di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel penghasilan ditemukan responden pada penghasilan dengan kategori
≥ UMK dengan proporsi memanfaatkan program jampersal 65,3. Uji statistik regresi logistic ganda menunjukkan variabel
penghasilan nilai p 0,05 dengan OR 5,4 95 CI = 2,530-11,871 berhubungan dengan pemanfaatan program jampersal.
Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat penghasilan, maka semakin tinggi pemanfaatan program jampersal. Demikian
juga sebaliknya jika penghasilan responden semakin tinggi maka pemanfaatan program jampersal juga akan turun.
Penghasilan atau sumber keluarga pada dasarnya merupakan hal yang mendasar bagi keluarga untuk memilih dalam pemeriksaan dan pertolongan
persalinan yang akan dilaksanakan, Pada persalinan diluar program jampersal akan mengeluarkan bayaran yang cukup besar pada keluarga dengan penghasilan yang
kurang dari UMK. Hal ini bisa menjadi beban bagi keluarga untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan diluar program jampersal. Untuk itu keluarga tidak ingin
dipusingkan dengan pengeluaran kesehatan, maka keluarga dapat mengikuti program jampersal.
Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat, pemerintah memberikan kemudahan pembiayaan melalui jaminan persalinan, karena
j aminan persalinan jampersal, adalah jaminan pembiayaan yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Nurianti 2012, di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Asahan Tahun 2012 bahwa dari 95 orang ibu dengan sosial
ekonomi tinggi, sebanyak 51 orang 53,7 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Sedangkan 62 orang ibu dengan sosial ekonomi rendah,
ada 40 orang 64,5 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil uji chi-square antara variabel sosial ekonomi terhadap pemanfaatan
penolong persalinan diperoleh nilai p = 0,239 α 0,05, artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara variabel sosial ekonomi terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan.
5.2.5. Hubungan Paritas dengan Pemanfaatan Program Jampersal di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel paritas ditemukan responden pada paritas 2 orang dengan proporsi memanfaatkan program jampersal 55,7. Uji statistik regresi
logistik ganda menunjukkan variabel paritas nilai p 0,05 dengan OR 3,4 95 CI = 1,632-7,412 berhubungan dengan pemanfaatan program jampersal.
Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa paritas berbanding lurus dengan pemanfaatan program jampersal, artinya semakin banyak jumlah anak
responden maka pemanfaatkan program jampersal semakin tinggi. Demikian juga sebaliknya jika jumlah anak makin sedikit maka pemanfaatan program jampersal juga
akan menurun.
Universitas Sumatera Utara
Paritas atau jumlah anak dalam keluarga pada dasarnya merupakan hal yang mendasar bagi keluarga untuk memilih dalam pemeriksaan dan pertolongan
persalinan yang akan dilaksanakan. Ibu yang memiliki jumlah anak yang banyak dalam keluarga akan memerlukan biaya pada saat persalinan, jadi dengan adanya
jampersal sangat membantu masyarakat untuk menjamins persalinan terutama bagi mereka dengan tingkat ekonomi menengah kebawah.
5.3. Hubungan Faktor Psikologis dengan Pemanfaatan Program Jampersal