Setting Penelitian Rencana Tindakan

Berdasarkan pernyataan tersebut maka diketahui bahwa PTK merupakan suatu bentuk refleksi yang dilakukan untuk melihat kembali situasi dari praktek pembelajaran yang dilakukan. Menurut Taniredja 2010: 21 tujuan dari PTK adalah untuk meningkatkan danatau perbaikan praktik pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru. Di samping itu, dengan PTK tertumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru. Pola pelaksanaan PTK ini adalah pola kolaboratif antara mahasiswa dengan guru kelas. Guru berperan hanya sebagai anggota tim peneliti, yang berfungsi melaksanakan tindakan seperti yang dirancang oleh peneliti. Sanjaya, 2009: 59-60. Penelitian kolaboratif ini adalah yang paling dimungkinkan karena peneliti yang masih berstatus sebagai mahasiswa dan belum memiliki kelas.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanankan di SD Negeri Ungaran I, Jl. Serma Taruna Ramli No. 3 Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian ini belangsung selama 6 bulan. Waktu penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. 3.2.3 Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri Ungaran I tahun pelajaran 20122013. Jumlah siswa kelas VA sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 22 siswa laki-laki. 3.2.4 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah kualitas proses dan hasil belajar IPS di kelas VA SD N Ungaran 1. Kualitas proses yang menjadi fokus adalah perhatian dan keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran. Fokus hasil belajar siswa silihat dari kemampuan kelompok dalam mengerjakan LKS dan kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model rancangan penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis Taggart Hopkins, 1993: 48. Pelaksanaannya direncanakan berlangsung dalam satu siklus. Tiap-tiap siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Gambar 4. Siklus PTK Menurut Kemmis dan Taggart Secara operasional prosedur penelitian tindakan kelas diuraikan sebagai berikut.

3.3.1 Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala SD N Ungaran I untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut. b. Melakukan wawancara dengan guru kelas untuk mengetahui kondisi pembelajaran yang terjadi. Dalam hal ini, peneliti menemui guru kelas VA SD Negeri Ungaran I. c. Menindaklanjuti wawancara dengan observasi secara langsung di kelas VA untuk memperoleh gambaran awal mengenai kegiatan dan kondisi pembelajaran di kelas tersebut. d. Mengidentifikasi dan menganalisis kekurangan yang masih ada dalam proses pembelajaran IPS di kelas VA. Dalam kegiatan ini, peneliti menemukan hal yang masih perlu ditingkatkan dalam proses pembelajaran di kelas VA, yaitu perhatian siswa dan kualitas proses pembelajaran.

3.3.2 Siklus I

Kegiatan dalam siklus I dilaksanakan selama tiga kali pertemuan dalam rentang waktu dua minggu. Pelaksanaannya mengikuti jadwal mata pelajaran IPS. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan sebagai berikut. a. Peneliti menyusun perangkat pembelajaran, meliputi silabus, RPP, LKS, rubrik penilaian LKS, soal evaluasi, dan media atau peralatan yang digunakan dalam pembelajaran IPS. Setelah itu peneliti melakukan validasi untuk perangkat pembelajaran kepada dosen, kepala sekolah, dan guru kelas. Selain melakukan validasi, peneliti juga berkonsultasi dengan dosen pembimbing dan guru kelas VA untuk lebih memantapkan perangkat pembelajaran untuk pelaksanaan penelitian. b. Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi beserta rubriknya dan kuesioner lengkap dengan kisi-kisinya. c. Peneliti menyiapkan teknis perekaman kegiatan pembelajaran IPS kelas VA menggunakan handycam. 2. Tindakan: Pada tahap ini, dilaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah disusun sebagai upaya untuk meningkatkan perhatian dan kualitas proses pemebelajaran. Dalam pelaksanaan guru kelas bertindak sebagai guru dan peneliti bertindak sebagai observer. Kegiatan pembelajarannya secara garis besar sebagai berikut. a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dengan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. b. Guru membagi siswa dalam kelompok dan membimbing kelompok untuk berdiskusi dan memberi penilaian terhadap kelompok lain. c. Guru menjelaskan bahwa di akhir pertemuan masing-masing kelompok akan membuat satu poster tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan. d. Guru memberikan waktu kepada kelompok untuk menyelesaikan poster. e. Guru memfasilitasi kelompok untuk melakukan galery walk dan memberi petunjuk cara penilaian terhadap kelompok lain. f. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan refleksi setiap akhir pertemuan. 3. Observasi: Tahap observasi dilaksanakan bersamaan waktunya dengan tahap Tindakan. Pada tahap ini, dilaksanakan pengamatan oleh peneliti dan guru untuk melihat dampak pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi perhatian dan keterlibatan aktif siswa ketika mengikuti aktivitas pembelajaran dan suasana pembelajaran ketika sudah dilaksanakan tindakan. Pengamatan dilakukan dengan bantuan lembar observasi dan dilengkapi perekaman dengan handycam. 4. Refleksi: Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan penyimpulan hasil observasi terhadap kualitas proses pembelajaran. Ada dua macam refleksi yang dilakukan, yaitu: 1. Refleksi pada akhir pertemuan yang digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan dalam petemuan berikutnya penyesuaian rencana pembelajaran danatau instrumen yang perlu disempurnakan. 2. Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui pola yang muncul pada siklus pertama lalu dilakukan refleksi bersama dan diskusi untuk memutuskan apakah penelitian akan dilanjutkan ke siklus II atau cukup sampai siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data