Perumusan Masalah Analisis Konflik Sosial Tokoh Utama “Botchan” dalam Novel Botchan karya Natsume Soseki.

9 rekannya tersebut. Padahal sebelumnya si kepala guru berkata pergi ke tempat- tempat hiburan merusak disiplin sebagai seorang guru. Bagi pembaca di dunia Barat alur cerita novel ini mungkin terasa tipis, dan mungkin bertanya-tanya mengapa buku ini begitu menarik bagi pembaca Jepang. Buku ini memiliki daya tarik yang besar bagi masyarakat Jepang. Sebagian dari daya tarik buku ini dapat ditemui pada sifat ksatria yang diembuskan Botchan dari suatu kemelut ke kemelut lain. Botchan tumbuh menjadi sosok yang idealis, jujur dan terkadang bersikap sinis terhadap orang lain. Botchan tidak tunduk pada seseorang atau suatu norma, ini yang membuatnya dicintai pembaca modern Jepang sampai sekarang, karena bahkan saat inipun orang Jepang terkungkung ketatnya tatakrama sosial. Dari uraian di atas terlihat konflik sosial yang dialami sang tokoh utama Botchan dalam lingkungan pekerjaanya. Berdasarkan uraian di atas dan setelah membaca novel tersebut, maka penulis tertarik menulis skripsi yang berjudul “Analisis Konflik Sosial Tokoh Utama “Botchan” dalam Novel Botchan karya Natsume Soseki”.

1.2 Perumusan Masalah

Novel Botchan merupakan novel Natsume Soseki yang sangat terkenal. Menceritakan tentang kehidupan dan konflik sosial yang dialami tokoh utamanya yang dipanggil “Botchan” yang berasal dari Tokyo pergi ke Shikoku untuk mengajar Matematika di Sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang jujur, adil dan blak-blakan banyak menimbulkan konflik dengan orang-orang disekitar lingkungan tempat Botchan mengajar di sekolah menengah Matsuyama. Universitas Sumatera Utara 10 Dalam novel ini diceritakan bahwa setelah lulus dari Sekolah Ilmu Alam Tokyo, Botchan menerima tawaran menjadi guru matematika di sekolah menengah pedesaan di Shikoku. Di sinilah konflik seperti benar-benar di mulai di mana sosok seorang Botchan yang jujur, adil dan tidak suka kepura-puraan dipertemukan dengan dunia nyata dimana banyak sekali ketidakadilan, kemunafikan orang-orang yang bermuka dua dan penjilat berada. Dan semenjak kakinya menginjak daerah baru tersebut, Botchan terlibat dalam berbagai konflik dengan rekannya sesama guru dan murid-muridnya yang nakal menyangkut tatakrama, status sosial dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut. Kejujuran serta kepolosan dan sifatnya yang blak-blakan bertolak belakang dengan sebagian besar orang yang dijumpainya. Mulai dari kepala sekolah, guru-guru dan para murid. Dia mendapat masalah dengan adanya penipuan, pencemaran nama baik, hingga perkelahian, semua hal yang menyebabkan dirinya semakin lama semakin muak dengan kemunafikan serta kepura-puraan yang terjadi di sekelilingnya Dalam perjalanannya sebagai seorang guru, Botchan banyak merasakan keadaan-keadaan yang tidak sesuai dengan hatinya terutama setelah berinteraksi dengan sesama guru, masyarakat dan para muridnya. Ketidaksesuain hati terhadap kondisi yang dihadapinya sehari-hari inilah yang menjadi pembangunan alur cerita dan konflik dalam novel Botchan. Kejujuran dan keteguhan hati Botchan serta pesan moral yang ingin di sampaikan penulis dalam cerita inilah yang membuat novel ini menarik. Botchan betul-betul menampilkan karakter dirinya sendiri. Untuk memudahkan arah sasaran yang ingin dikaji, maka masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 11 1. Bagaimanakah kondisi sosial dalam novel Botchan karya Natsume Soseki? 2. Bagaimanakah konflik sosial yang dialami oleh tokoh utama “Botchan” dalam novel Botchan karya Natsume Soseki?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan