62 kegaduhan di sekolah untuk membalas perkataan Botchan, penentangan terhadap
perintah Botchan sebagai seorang guru, dan perkelahiankekerasan fisik yang terjadi antara murid-murid dan Botchan. Akibat konflik antara Botchan dan
murid-muridnya adalah tidak betahnya Botchan untuk tinggal dan mengajar di sekolah akibat kenakalan yang terus-terusan dilakukan murid-murid yang
menghinamencemooh dan mengerjai Botchan yang adalah seorang guru. Jadi menurut penulis hubungan yang terjadi antara Botchan sebagai seorang guru
dengan murid-muridnya berjalan tidak harmonis disebabkan oleh konflik yang kerap terjadi antara Botchan dengan murid-muridnya yang nakal dan bersikap
tidak jujur, serta tidak menghormati Botchan sebagai seorang guru.
3.2.2 Konflik dengan Rekan Sesama Guru Cuplikan 7
Semua orang dalam staf guru harus bergantian mengambil tugas malam; semua orang kecuali si Tanuki dan si Kemeja merah. Ketika aku bertanya
bagaimana mereka mendapat pengecualian, aku diberitahu bahwa posisi kepala sekolah dan kepala guru di sekolah menengah hanya bisa didapat melalui
persetujuan kekaisaran dan penerimanya juga memperoleh gelar sounin, dan bahwa gelar ini berarti pembebasan dari kewajiban. Omong kosong Bagaimana
bisa mereka mengeruk gaji gemuk, menjalani jam kerja pendek, lalu dibebaskan dari tugas malam? Itu tidak adil. Mereka membuat peraturan yang mendukung
kepentingan-kepentingan mereka sendiri, lalu tanpa malu, bertingkah laku seakan keadaan ini merupakan keadaan paling alamiah di dunia. Aku sering mengeluh
Universitas Sumatera Utara
63 soal ini, namun Hotta bilang satu individu tidak akan mampu mencapai apapun,
sekalipun keluhannya sangat beralasan. hal 58
Analisis
Pada cuplikan di atas bisa kita lihat konflik yang dialami tokoh Botchan. Botchan secara langsung dan blak-blakan menentang apa yang selama ini menjadi
peraturan yang berlaku di sekolah tempatnya mengajar. Btchan mengkritik Peraturan yang menetapkan setiap orang dalam staf guru harus bergantian
mengambil tugas malam kecuali si kepala sekolah dan si Kemeja Merah yang merupakan kepala guru. Menurut Botchan hal tersebut adalah bentuk dari
ketidakadilan. Bagaimana bisa si kepala sekolah dan kepala guru telah dengan licik memanfaatkan jabatannya membuat peraturan yang hanya menguntungkan
diri mereka sendiri, agar bisa terbebas dari tugas malam. Menurut Botchan semua orang adalah sama tidak ada yang harus mendapatkan hak khusus karena
jabatannya. Konflik yang terjadi antara Botchan dan kepala sekolah serta kepala guru disebabkan oleh ketidakadilan yang terjadi di sekolah.
Cuplikan 8
Dia berhenti dan berkata dengan serius, tapi “bukankah anda sedang tugas malam?” aku mendapati bagian kalimat “mungkin saya keliru: tadi menyebalkan
karena baru sekitar dua jam lalu dia berkata dia berkata, “ah ya, anda akan bertugas malam ini, bukan? Lalu mengucapkan terimakasih kepadaku. Si kepala
sekolah punya kebiasaan berputar-putar sebelum mengucapkan tujuan akhirnya. Aku marah sehingga sebagai ucapan perpisahan, aku berkata,” benar, saya sedang
tugas malam. Itulah sebabnya saya akan kembali ke sekolah sekarang untuk menginap di sana. “ ... “Hei Bukankah kau sedang tugas malam?”tanyanya. “ya
Universitas Sumatera Utara
64 betul.”Dengan nada sedikit menentang aku, aku memberitahunya aku tidak
merasa bersalah telah keluar dan berpikir justru tindakan tetap di sekolahlah yang tidak bisa diterima. Ini di luar kebiasaan Hotta mengeluhkan kelalaianku dan
memperingatkan akan menjadi masalah bila aku bertemu kepala sekolah atau si Kemeja Merah. Halaman 61-62
Analisis
Dari cuplikan di atas dapat kita lihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dengan kepala sekolah dan Hotta yang mengarah pada suatu bentuk
pertentangankonflik. Ketika Botchan mendapat giliran tugas malam untuk menginap di sekolah, Botchan telah melakukan penentangan terhadap kepala
sekolah dan Hotta dengan cara melanggar peraturan yang ada di sekolah. Seorang guru yang mendapat tugas malam tidak boleh pergi meninggalkan sekolah, tetapi
Botchan meninggalkan sekolah untuk pergi ke tempat pemandian air panas. Dalam perjalanan Botchan bertemu dengan kepala sekolah dan Hotta. Kepala
sekolah dan Hotta menegur dan memperingatkan Botchan bahwa ia sedang tugas malam. Hotta menganggap hal tersebut tidak bisa diterima dan akan menimbulkan
masalah. Hal tersebut menimbulkan rasa marah pada diri Botchan,dan berkata secara blak-blakan ia tidak bersalah karena telah meninggalkan sekolah sebentar
karena ia pun akan kembali lagi ke sekolah untuk menjalankan tugasnya. Konflik yang terjadi antara Botchan dan kepala sekolah serta Hotta disebabkan oleh
penentangan yang dilakukan oleh Botchan terhadap peraturan sekolah.
Cuplikan 9
Selama sekitar satu jam aku terlibat dalam pertengkaran dengan lima puluh orang dia antara murid-murid itu ketika si Tanuki mendadak datang. Si
Universitas Sumatera Utara
65 kepala sekolah mendengarkan kisah dari pihakku maupun alasan beberapa murid.
Dia berkata dia akan berurusan dengan mereka nanti, tapi sekarang mereka harus masuk sekolah seperti biasa. Dia juga menambahkan kalau tidak buru-buru
mencuci muka dan makan pagi, mereka akan terlambat. Pendisiplinan macam apa ini? Kalau aku yang menjadi kepala sekolah, aku akan langsung mengeluarkan
semua penghuni detik itu juga. Sikap lemah inilah yang membuat para murid mempermainkan guru tugas malam. Halaman 74
Analisis
Dari cuplikan di atas terlihat adanya konflikpertentangan yang terjadi antara Botchan dan kepala sekolah. Setelah mendengarkan kisah dari Botchan
tentang keributan dan kenakalan yang dilakukan para penghuni asrama kepada Botchan yang telah berani mempermainkan guru tugas malam. Ternyata kepala
sekolah tidak menghukum murid-murid penghuni asrama atas kenakalan yang telah mereka perbuat. Kepala sekolah justru menyuruh murid-murid untuk masuk
sekolah seperti biasa. Tentu saja hal ini bertentangan dengan Botchan, karena menurut Botchan seharusnya kepala sekolah bersikap tegas terhadap para murid
dengan cara langsung memberikan hukuman, atau sekalian mengeluarkan para murid karena telah berani mempermainkan seorang guru. Botchan marah dengaan
hal tersebut, sampai berkata “pendisiplinan macam apa ini” karena kepala sekolah telah bersikap lemah terhadap kenakalan murid. Konflik yang terjadi antara
Botchan dan kepala sekolah disebabkan oleh pertentanganperbedaan idepikiran yang terjadi antara kepala sekolah dan Botchan.
Universitas Sumatera Utara
66
Cuplikan 10
Ada berbagai kondisi dan motif pribadi yang harus diperhatikan ketika bekerja di suatu sekolah, kita tak bisa bersikap seterbuka dan sejujur ketika masih
menjadi murid.” “Tapi kalau aku tidak bisa jujur, apa lagi yang bisa dilakukan?”.
“Ketika berbicara blak-blakan seperti itu tampaklah betapa kau kurang pengalaman.” Itulah sebabnya orang-orang yang tidak kau duga bisa mengambil
keuntungan darimu. “Selama saya jujur, saya tidak takut orang mengambil
keuntungan dari saya”. Aku hanya mengucapkan hal-hal yang selama ini kupegang teguh. Kalau dipikir-pikir sebagian masyarakat malah mendorongmu
bertindak jahat. Pada kesempatan-kesempatan yang langkah, ketika mereka melihat seorang yang berbicara terus terang dan jujur, mereka meremehkannya
dan menyebutnya hijau, tidak lebih daripada anak-anak. Ketika mereka mengajarimu etika di sekolah dasar dan menengah, mereka memberitahumu untuk
tidak berbohong dan bersikap selalu jujur. Bakal lebih berguna bagi dunia secara keseluruhan dan terutama si individu itu sendiri, kalau sejak awal mereka tidak
melakukan itu dan blak-blakan mengajarimu metode berbohong, seni tidak mempercayai orang, dan siasat mengambil keuntungan dari orang lain. Si Kemeja
merah telah menertawaiku karena bersikap polos. Apa yang bisa kulakukan di dunia di mana kepolosan dan kejujuran ditertawakan?. Halaman 90- 91
Analisis
Dari cuplikan di atas terlihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dan Kemeja Merah yang mengarah pada suatu bentuk konflikpertentangan. Si
Kemeja Merah memperingatkan Botchan untuk bisa bersikap tidak terlalu terbuka dan jujur. Dalam masyarakat Jepang, mereka berusaha untuk tidak terlalu terbuka
Universitas Sumatera Utara
67 mengekspresikn keinginan atau pendapat pribadinyahonnenya karena bisa
menyakiti perasan orang lain yang dapat berakhir pada pertengkaran. Orang yang terlalu terbuka dianggap tidak sopan.Tapi Botchan secara langsung dan blak-
blakan menentang dan tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Kemeja Merahkepala guru. Tokoh Botchan bersifat jujur dan terbuka. Bagi Botchan
kejujuran adalah yang utama. Ini bisa di lihat dari perkataan Botchan yang mengatakan “ kalau aku tidak bisa jujur, apa yang bisa dilakukan?” Botchan
marah karena Kemeja Merah telah menertawai kepolosan dan kejujuran yang di lakukan Botchan selama ini. Hal ini menimbulkan rasa ketidaksukaaan Botchan
terhadap Kemeja Merah. Konflik yang terjadi antara Botchan dan Kemeja Merah di sebabkan oleh adanya perbedaanpertentangan peinsip hidupsifat antara tokoh
Botchan dan Kemeja Merah. Cuplikan 11
Meski begitu, dengan kurang ajarnya dia malah memainkan tipuan licik di belakangku. Sudah kuputuskan besok aku akan mengganti uangnya dan
menuntaskan utang budi di antara kami. Baru setelah itulah aku bisa memulai pertarungan dengannya. Aku mendorong uang satu setengah sen di mejanya ke
arahnya dan berkata, “Ambil ini. “Jangan bersikap konyol,” katanya, mulai tertawa; dia berujar berhentilah membuat lelucon yang tidak lucu, lalu
melemparkan uang itu ke mejaku. Hotta melihatku dengan tatapan dingin, kemudia berdehem. “Baiklah akan ku terima uang es itu, tapi akau mau kau keluar
dari tempatmu menginap. “Kau tidak bisa memutuskan berbagai hal secara sepihak. Hotta bertabiat cepat marah seperti aku dan kami pun saling berteriak.
Halaman 96-101
Universitas Sumatera Utara
68
Analisis
Dari cuplikan di atas bisa kita lihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dan Hotta yang mengarah pada sebuah pertikaian atau konflik. Kemeja
merah dan rekannya si Badut telah mengadu domba Botchan dengan Hotta dengan berbohong dan mengatakan bahwa Hotta lah yang menghasut murid-murid untuk
mengerjai Botchan sehingga pertengkaran antara Botchan dan Hotta pun terjadi. Botchan pun menganggap Hotta sebagai pribadi yang licik dan jahat sehingga
menimbulkan kebencian Botchan terhadap Hotta. Sebelumnya Hotta dan Botchan berteman, akibat kata-kata Kemeja Merah dan si Badut membuat Botchan dan
Hotta pun bermusuhan. Penyebab terjadinya sebuah konflik adalah kesalahpahaman. Konflik yang terjadi antara Botchan dan Hotta disebabkan
kesalahpahaman yang terjadi di antara Botchan dan Hotta karena kebohongan yang dilakukan Kemeja Merah dan si Badut.
Cuplikan 12
Si kepala sekolah baru saja menerima segala tanggung jawab dan menyatakan semua itu akibat kekeliruan serta ketidakmampuanya sebagai kepala
sekolah. Pernyataan ini menunjukan kepadaku langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah adalah dengan tidak menghukum para penghuni asrama…
Aku telah melaksanakan tugas malamku dengan patuh tapi kemudian para murid bertindak nakal. Kesalahan tidak terletak pada si kepala sekolah maupun diriku.
Kesalahan jelas-jelas terletak pada penghuni asrama. Nah dalam kenyataan memang Cuma Tanuki yang mampu memutarbalikan situasi seperti ini . Dia baru
saja menyatakan bahwa bukan salah anak-anak itu bila mereka nakal, tapi
Universitas Sumatera Utara
69 kekeliruan kami. Jadi rupanya kalau seorang gila memukul kepala orang lain,
kejadian itu merupakan kesalahan si korban bukan si orang gila. Kalau si Kemeja Merah berpikir aku akan diam setelah futon-ku dimasukkan belalang ”secara
setengah sadar”, dia keliru. Anak-anak itu bisa saja membunuh orang dalam tidur secara setengah sadar dan si Kemeja Merah bakal memberi maaf karena anak-
anak itu “tidak sepenuhnya sadar”. “Saya sepenuhnya, mutlak dan tanpa keraguan menentang semua yang telah dikatakan…” Saya sama sekali tidak menyukai
langkah-langkah yang tidak beralasan dan tidak relevan.” Mendengar ini pecalah tawa dari seluruh ruangan.” Hanya anak-anak itu yang seharusnya disalahkan.
Kita harus membuat mereka meminta maaf. Kalau tidak, tindakan seperti ini akan menjadi kebiasaaan. Kita harus melakukanya, meski itu berarti mengeluarkan
mereka. halaman102-110
Analisis
Dari cuplikan di atas terlihat adanya konflikpertentangan antara tokoh Botchan dengan kepala sekolah dan Kemeja Merah. Kepala sekolah mengambil
tanggung jawab atas kenakalan yang dilakukan oleh murid-murid penghuni asrama terhadap guru tugas malam sebagai kekeliruan dan ketidakmampuanya
sebagai kepala sekolah dan kepala guru juga mengatakan bahwa bukan salah murid-murid bila mereka melakukan tindakan yang nakal. Kepala sekolah dan
kepala guru telah bersikap lembek dengan tidak menghukum para murid-muird yang telah bersikap nakal. Botchan secara langsung dan blak-blakan menentang
apa yang menjadi keputusan kepala sekolah dan kepala guru, walaupun mereka lebih tinggi jabatannya di banding Botchan. Menurut Botchan murid-murid harus
memepertanggungjawabkan kenakalan yang telah mereka lakukan. Pihak sekolah
Universitas Sumatera Utara
70 harus bersikap tegas terhadap murid-murid dengan cara menghukum mereka agar
kenakalan yang dilakukan murid tidak terulang lagi dan menjadi sebuah kebiasaan. Konflik yang terjadi antara Botchan dan kepala sekolah dan kemeja
merah di sebabkan oleh pertentangan idependapat antara Botchan dan kepala sekolah serta Kemeja Merah.
Cuplikan 13
Ini jelas-jelas tercium seperti taktik Kemeja Merah. Sungguh siasat busuk Kotor dan curang. Dia bahkan berani berkata akan menaikkan gaji saya. Dia boleh
berkata apapun yang diinginkanya, takkan saya biarkan dia menaikkanya.” “Catat kata-kata saya Kemeja merah itu pembohong dan pengecut.”…namun aku
bukanlah manusia berhati kejam yang tanpa malu mengambil gaji orang yang ditransfer di luar kemauannya. Apa niatan Kemeja Merah dan antek-anteknya
mengirim Koga jauh ke Nobeoka?..Bagaimanapun, aku tahu aku takkan merasa puas sebelum pergi menemui Kemeja Merah dan menolak tawaranya secara
langsung. “Aku datang untuk memberitahumu aku tidak mau kenaikan gaji.” Namun, begitu aku mengetahui dia sama sekali bukan orang jujur, perasaan sebal
datang dan aku jadi lebih membencinya. Jadi betapa pun logisnya dan lihainya dia menyatakan pendapat, betapapun dia menggunakan posisinya sebagai kepala guru
dan berusaha memojokkanku dengan kata-kata, argumennya takkan berpengaruh terhadapku. “Kau sama sekali benar dengan kata-katamu, tapi karena aku tidak
mau kenaikan gaji, maka aku menolak. Halaman 149-154
Universitas Sumatera Utara
71
Analisis
Pada cuplikan di atas terlihat adanya interaksi sosial yang terjadi antara Botchan dan Kemeja Merah yang mengarah pada sutau bentuk
pertentangankonflik. Kemeja Merah dengan licik memanfaat jabatanya untuk memindahkan Koga seorang guru bahasa Inggris ke daerah yang sangat terpencil
dengan motif pribadi untuk merebut tunangannya Koga. Karena sekolah punya uang lebih karena kepindahan Koga, Kemeja Merah menawarkan kenaikan gaji
pada Botchan. Botchan langsung dengan blak-blakan menolak dan menentang tawaran Kemeja MerahKepala guru. Menurut Botchan apa yang dilakukan oleh
Kemeja Merah adalah suatu bentuk ketidakadilan karena dengan liciknya kemeja merah memanfaatkanya jabatanya untuk mentransfer Koga diluar keinginan Koga.
Hal ini menimbulkan emosi dan kebencian Botchan terhadap kepala guru. Botchan melakukan penentangan terhadap kepala guru si Kemeja Merah dengan
cara menolak kenaikan gaji yang ditawarkan kepadanya. Konflik yang terjadi antara Botchan dan kemeja Merah di sebakan karena ketidakadilan yang
dilakukan oleh Kemeja Merah dan penentangan kenaikan gaji yang dilakukan oleh Botchan terhadap Kemeja Merah.
Cuplikan 14
Seluruh kemarahan yang kutahan sejak tadi meledak dan aku berkata, “kalau ini perundingan Cina-Jepang maka kau pihak musuh.”bersamaan dengaan
ini aku mengetok keras kepalanya dengan tinjuku. “Kurang ajar Tidak semestinya kau memukulku aku Yoshikawa Bagus sekali, dengan begini ini
benar-benar sudah jadi perundinagn Cina-Jepang.” Halaman 174
Universitas Sumatera Utara
72
Analisis
Pada cuplikan di atas terlihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dengan Yoshikawa seorang guru seni yang dijuluki ‘si Badut’ oleh Botchan
karena punya sifat penjilat, yang mengarah kepada suatu pertikaiankonflik. Hal ini menimbulkan kebencian dan rasa ketidaksukaan Botchan terhadap Yoshikawa.
Amarah yang selama ini ditahan Botchan terhadap Yoshikawa meledak sehingga Botchan melakukan kekerasan terhadap Yoshikawa dengan cara memukul si
Yoshikawa. Yoshikawa tidak terima atas perlakuan Botchan. akibatnya mereka berdua terlibat dalam suatu pertengkaran. Penyebab terjadinya suatu konflik
adalah ketidaksukaankebencian yang kemudian menimbulkan kekerasan fisik. Konflik yang terjadi antara Botchan dengan tokoh Yoshikawa disebabkan karena
ketidaksukaan Botchan terhadap diri Yoshikawa yang punya sifat penjilat dan munafik.
Cuplikan 15
Kejutan sudah menungguku. Perkelahian kemarin tertulis di sana. Bukan fakta bahwa kisah itu diterbitkan, namun detil-detil artikel itu adalah: Tidak hanya
hotta-san, guru di sekolah menengah, dan x-san yang biadab, guru baru dari Tokyo menghasut para murid yang patuh dan taat peraturan sehingga mereka
membuat keributan dan kekacauan, mereka bahkan turun tangan memimpin para murid yang ada di sana dan memicu tindakan kekerasan terhadap para murid di
sekolah kejuruan. Berengsek”. Koran selalu menceritakan kebohongan. Dalam perjalanan pulang Hotta berkata kepadaku” apakah kau tidak merasa ada yang
mencurigakan pada Kemeja Merah? Kalau kita tidak berhati-hati, dia bakal
Universitas Sumatera Utara
73 memperdaya kita.” “Kau mungkin belum menyadarinya, tapi adik Kemeja Merah-
lah yang memanggilku di rumahmu, dan dia jugalah membuat kita terlibat perkelahian.” Kemeja Merah mengatur supaya kita terlibat dalam perkelahian itu,
kemudia dia langsung pergi ke surat kabar dan menyuruh mereka menulis artikel itu. Dia memang biangnya penipu. ”Artikel itu juga? kurang ajar.“Itu keterlaluan
Kemeja Merah memang merencanakan semua ini, kita berdua bisa kehilangan pekerjaaan gara-gara masalah ini. Sungguh memusingkan. terkadang aku jadi ragu
apakah memang ada yang namanya keadilan dari langit. Kalau memang yang terburuk datang, tak ada pilihan lain selain menangkap basahnya di tempat
permandian air panas.” “ya. Kita mundur untuk menyerangnya di titik yang paling lemah.” Halaman 194-199
Analisis
Dari cuplikan di atas terlihat adanya konflik antara tokoh Botchan dengan Kemeja Merah. Kemeja merah telah dengan sengaja merencanakan agar Hotta dan
Botchan terlibat perkelahian dengan murid-murid, kemudian berbohong kepada surat kabar dengan mengatakan bahwa Hotta dan Botchanlah yang menghasut
murid-murid untuk berkelahi dengan murid-murid sekolah kejuruan. Akibatnya nama baik Hotta dan Botchan sebagai seorang guru pun tercemar karena ulah
Kemeja Merah. Botchan dan Hotta merasa tidak adil karena surat kabar telah menceritakan kebohongan tanpa terlebih dahulu mencari kebenaran dari peristiwa
yang terjadi. Kemeja Merah melakukan berbagai cara agar dapat menyingkirkan Hotta dan Botchan dari sekolah. Hotta dan Botchan pun marah besar dan mereka
berdua berniat untuk membalas perbuatan Kemeja Merah. Konflik yang terjadi antara tokoh Botchan dan Kemeja Merah disebabkan oleh kebohongan yang
Universitas Sumatera Utara
74 dilakukan oleh Kemeja merah untuk menyingkirkan Hotta dan Botchan dari
sekolah. Hal ini mengacu pada pengertian konflik sebagai suatu proses sosial di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan berbagai cara.
Cuplikan 16
Dia memanggilku ke ruangannya hari ini dan berkata sungguh menyesal, tapi keadaan yang sudah di luar kendali, dia harus meminta pengunduran diriku.
“Sidang macam apa itu? Kita sama-sama terlibat perkelahian. Kalau dia meminta pengunduran diri, adilnya dia meminta dari kita berdua. Benar-benar
mengesalkan. Hari berikutnya, aku pergi ke sekolah dan berbicara dengan kepala sekolah di kantornya. Kenapa anda tidak meminta pengunduran diri saya? Apa si
Tanuki tampak terkejut. Sungguh tidak masuk diakal untuk berpikir anda bisa meminta Hotta berhenti, namun saya tidak. ”Ada beberapa alasan untuk tidak
melakukan itu, demi kebaikan sekolah..”Kalau begitu, alasan-alasan itu keliru. Jika saya tidak perlu mengundurkan diri, berarti Hottapun demikian. “kalau
begitu, saya juga akan mengundurkan diri. Anda mungkin berpikir saya akan tetap diam melihat anda memberhetikan Hotta, tapi sayangnya saya bukan orang yang
tidak berperasaan seperti itu.” “ Kau tidak bisa begitu”. Saya tidak peduli pada karier saya. Keadilan lebih penting.” Halaman 202-205
Analisis
Pada cuplikan di atas terlihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dengan kepala sekolah yang mengarah pada bentuk suatu pertentangankonflik.
Botchan menentang dan mengkritik apa yang menjadi keputusan kepala sekolah
Universitas Sumatera Utara
75 untuk memberhentikan Hotta dari sekolah sedangkan dirinya tidak diberhentikan
dari sekolah, padahal ia dan Hotta sama-sama terlibat dalam perkelahian dengan murid-murid. Menurut Botchan apa yang dilakukan kepala sekolah tidak adil.
Botchan marah dan kesal kepada keputusan kepala sekolah. Botchan mendatangi kepala sekolah dan berkata secara langsung untuk mengundurkan diri, tetapi
keputusan Botchan ditentang oleh kepala sekolah. Botchan tidak peduli atas larangan kepala sekolah agar dirinya tidak mengundurkan diri. Botchan tidak
peduli karena menurutnya keadilan lebih penting. Konflik yang terjadi antara Botchan dan kepala sekolah disebabkan oleh ketidakadilan yang dilakukan kepala
sekolah.
Cuplikan 17
Kita berhasil menyingkirkan si penghalang itu.”. “Kau tahu, dia menolak kenaikan gaji dan mengundurkan diri”. Dia pasti gila. “Aku ingin membuka
jendela, melompat turun dari lantai dua, dan memukul keduanya, tapi aku berhasil
mengendalikan diri”. Jangan kabur kau,” kata Hotta sambil mencengkeram bahu
Kemeja Merah. Kenapa orang yang memegang jabatan sebagai kepala guru, pergi dan menginap di penginapan seperti kadoya?” Tanya Hotta, langsung memulai
penyerangan. “Apakah ada peraturan yang mengatakan kepala guru tidak boleh menginap di Kadoya?” dia berbicara dengan nada sopan seperti biasa, tapi
wajahnya agak memucat. “Kau begitu tegas ketika berkata seorang guru akan merusak disiplin bila pergi ke toko mi atau dango, namun kau sendiri pergi
bermalam di Kadoya bersama geisha?. Yoshikawa tampak mencari-cari
kesempatan untuk melarikan diri, jadi aku berdiri di depannya dan membentak,”
Universitas Sumatera Utara
76 siapa yang kau maksud dengan pemuda vulgar dari kota, hah?”. Aku memasukan
tangan ke kantong lengan dan mengeluarkan dua butir telur, kemudian sambil berteriak aku memukulkan dua butir telur itu ke wajah si badut. Dia benar-benar
ketakutan dan, sambil berseru ngeri, terjatuh duduk. Aku membeli telur-telur itu untuk di makan dan memasukkanya ke kantong lengan tidak dengan niatan
menggunakannya kepada Yoshikawa. Tapi aku begirtu marah sehingga
memukulnya dengan telur-telur itu sebelum menyadari tindakan itu. “Apakah kau
punya bukti aku mengajak geisha ke kadoya dan bermalam dengannya di sana?” Aku menghabiskan malam di sana bersama Yoshikawa. “Diam” teriak Hotta,
Kemudian dia meninju Kemeja Merah. Sementara itu aku memukuli Yoshikawa. Bagaimana? Sudah puas? Kalau belum, kami kasih lagi.” Tanya kami kepada
Kemeja Merah, sama- sama meninjunya. “Kalian berdua sepasang bajingan,” kata Hotta. Kalian baru saja merasakan keadilan dari langit. Ku harap kalian kapok dan
akan bertindak lebih baik di masa depan.” aku juga tidak akan kabur dan bersembunyi. Jadi kalau kalian mau melapor ke polisi, silakan saja. Halaman
210-216 Analisis
Dari cuplikan di atas terlihat adanya interaksi sosial antara tokoh Botchan dan Hotta dengan Kemeja Merah dan si Badut yang mengarah pada suatu bentuk
pertikaiankonflik. Kemeja Merah dan si Badut berhasil menyingkirkan Hotta yang merupakan sahabat Botchan dari sekolah. Kemeja Merah dan si Badut juga
menghina Botchan karena Botchan telah menolak kenaikan gaji yang ditawarkan. Hal ini tentu saja menimbulkan kemarahan Botchan dan Hotta. Botchan dan
Hottapun merencanakan balas dendam kepada Kemeja Merah dengan cara
Universitas Sumatera Utara
77 memergoki kepala guru berkunjung ke Kadoya rumah bordil. Botchan dan Hotta
muak atas perlakuaan, kemunafikan, kebohongan dan kesemenang-menangan yang dilakukan oleh Kemeja Merah dan rekannya yang penjilat si Badut. Kepala
guru dan si Badut dipergoki oleh Hotta dan Botchan berkunjung ke Kadoya rumah bordil dan bermain-main dengan seorang geisha. Sebelumnya si Kemeja
Merah melarang seorang guru berkunjung ke restoran ramen dan dango karena akan merusak disiplin sebagai seorang guru, tetapi ia sendiri berkunjung ke rumah
bordil. Hal ini tentu saja menimbulkan emosi dan kemarahan Botchan dan Hotta. Botchan dan Hotta pun melakukan kekerasan fisik kepada kepala guru dan
rekannya dengan cara memukul Kemeja Merah dan si Badut. Sebagai kesimpulan dari cuplikan-cuplikan di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa bentuk konflik sosial antara tokoh Botchan dan rekan-rekan sesama guru adalah berupa penentangan yang dilakukan Botchan karena
ketidakadilan yang terjadi di lingkungan sekolah tempatnya mengajar, penentangan yang dilakukan Botchan terhadap kepala sekolah dan kepala guru
yang tidak dapat bersikap tegas terhadap kenakalan murid-murid, perkelahian dan kesalahpahaaman yang terjadi antara Botchan dan Hotta yang disebabkan oleh
adu domba dan kebohongan kepala guru, perbedaan sifat dan prinsip hidup antara Botchan dengan rekan sesama guru yang lain, pencemaran nama baik, dan balas
dendam yang dilakukan tokoh Botchan dan Hotta tehadap kebohongan dan kemunafikan yang dilakukan kepala guruKemeja Merah yang berhasil
menyingkirkan Hotta sahabat Botchan dari sekolah dengan cara memergoki kepala guru dan rekannya berkunjung ke tempat bordil. Akibat Konflik yang
dialami tokoh Botchan dengan rekan-rekan sesama guru adalah ketidaksesuaian,
Universitas Sumatera Utara
78 perbedaanpertentangan yang banyak dirasakan oleh Botchan, sehingga Botchan
muak dan tidak betah tinggal lebiih lama lagi. Botchan kemudian membuat surat pengunduran diri dan kembali ke Tokyo. Penulis menyimpulkan bahwa hubungan
Botchan dan rekan-rekan sesama guru berjalan tidak harmonis akibat konflik yang kerap terjadi antara Botchan dengan rekan-rekan sesama guru.
Universitas Sumatera Utara
79
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan