Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein dan Persentase Penduduk yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal
3.1.2.1. Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein dan Persentase Penduduk yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal
Pada bagian ini akan disajikan sembilan sub bagian, yaitu kecukupan energi protein dan persentase penduduk yang mengkonsumsi energi dan protein di bawah kebutuhan minimal pada: 1. Semua umur; 2. Kelompok umur 24–59 bulan; 3. Kelompok umur 4–6 tahun; 4. Kelompok umur 7–9 tahun; 5. Kelompok umur 10–12 tahun; 6. Kelompok umur 13–15 tahun;
7. Kelompok umur 16–18 tahun; 8. Kelompok umur 19–55 tahun; dan 9. Kelompok umur 56 tahun keatas.
1. Semua Umur
Pada Tabel 3.1.2.2., Gambar 3.1.2.1, dan Gambar 3.1.2.2. ditunjukkan bahwa secara nasional, penduduk Indonesia yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari dari 70 persen dari angka kecukupan energi bagi orang Indonesia) adalah sebanyak 40,7 persen. Provinsi Bali merupakan provinsi dengan penduduk yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal dengan persentase terendah (30,9%), dan yang persentasenya tertinggi adalah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat (46,7%).
Tabel 3.1.2.2 Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Penduduk yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
62,6 25,6 Sumatera Utara
74,0 21,4 Sumatera Barat
65,2 25,8 Sumatera Selatan
49,6 44,7 Kepulauan Bangka Belitung
62,2 18,0 Kepulauan Riau
59,0 23,5 DKI Jakarta
68,3 30,7 Jawa Barat
48,7 41,9 Jawa Tengah
47,8 44,5 DI Yogyakarta
45,6 43,7 Jawa Timur
70,7 27,4 Nusa Tenggara Barat
52,4 36,6 Nusa Tenggara Timur
57,7 56,0 Kalimantan Barat
56,3 41,2 Kalimantan Tengah
53,2 33,7 Kalimantan Selatan
60,8 28,0 Kalimantan Timur
57,1 30,2 Sulawesi Utara
58,6 30,7 Sulawesi Tengah
61,6 42,3 Sulawesi Selatan
66,4 27,2 Sulawesi Tenggara
59,5 27,7 Sulawesi Barat
46,0 47,8 Maluku Utara
52,4 49,0 Papua Barat
57,4 37,0 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia)
Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Deviasi
Gambar 3.1.2.1
Persentase Penduduk yang Mengkonsumsi Energi di bawah Kebutuhan Minimal menurut
Provinsi, Riskesdas 2010
Gambar 3.1.2.2
Persentase Penduduk yang Mengkonsumsi Protein di bawah Kebutuhan Minimal menurut
Provinsi, Riskesdas 2010
Secara nasional, penduduk yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen dari angka kecukupan protein bagi orang Indonesia) adalah sebanyak 37,0 persen. Provinsi yang penduduknya mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal Secara nasional, penduduk yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen dari angka kecukupan protein bagi orang Indonesia) adalah sebanyak 37,0 persen. Provinsi yang penduduknya mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal
2. Anak Umur 24-59 Bulan
Data pada Tabel 3.1.2.3 menunjukkan bahwa secara nasional, rata-rata konsumsi energi anak umur 24–59 bulan di Indonesia sudah sesuai angka kecukupan gizi (102,0%), namun belum merata di semua provinsi. Menurut provinsi, rata-rata konsumsi energi terhadap angka kecukupan gizi anak umur 24–59 bulan berkisar antara 88,6 persen-115,1 persen, terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau. Secara nasional, sebanyak 24,7% anak umur 24–59 bulan mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen angka kecukupan gizi). Menurut provinsi, sekitar 13,1 persen-38,9 persen anak umur tersebut mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal, terendah di Provinsi Kepulauan Riau dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat .
Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein anak umur tersebut di Indonesia berkisar antara 100,4 persen-173,6 persen, dan sebanyak 18,4 persen anak umur tersebut mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal. Persentase anak umur tersebut yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Kepulauan Riau (7,2%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (44,4%).
3. Anak Umur 4-6 tahun
Data pada tabel 3.1.2.4 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi anak usia 4–6 tahun berkisar antara 80,2%-91,2%, dan sebanyak 33,4% anak, mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase anak umur 4–6 tahun yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah,di Provinsi DI Yogyakarta (20,0%), dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat (48,6%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein anak usia 4–6 tahun berkisar antara 89,1% - 131,2%. Persentase anak usia 4–6 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 24,8%. Persentase anak umur 4–
6 tahun yang mengkonsumsi protein dibawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi DKI Jakarta (11,9%), dan tertinggi di Provinsi Maluku Utara (50,2%).
4. Anak Umur 7-12 Tahun
Data pada tabel 3.1.2.5 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi anak umur 7–12 tahun (usia sekolah) berkisar antara 71,6 persen–89,1 persen, dan sebanyak 44,4 persen anak mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase anak umur 7–12 tahun yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Sulawesi Utara (34,2%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (61,0%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein anak usia 7-12 tahun berkisar antara 85,1 persen–137,4 persen. Persentase anak umur 7–12 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 30,6 persen. Persentase anak umur 7–12 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (13,8%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (58,1%).
Tabel 3.1.2.3. Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Anak Umur 24-59 bulan yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
74,9 13,0 Sumatera Utara
96,1 11,0 Sumatera Barat
72,2 21,7 Sumatera Selatan
67,4 21,7 Kepulauan Bangka Belitung
89,4 8,8 Kepulauan Riau
77,0 7,2 DKI Jakarta
77,2 11,7 Jawa Barat
65,7 21,5 Jawa Tengah
68,7 17,7 DI Yogyakarta
67,6 9,9 Jawa Timur
69,5 17,5 Nusa Tenggara Barat
62,7 25,7 Nusa Tenggara Timur
58,9 44,4 Kalimantan Barat
78,7 18,5 Kalimantan Tengah
70,8 14,0 Kalimantan Selatan
76,4 8,9 Kalimantan Timur
80,5 15,1 Sulawesi Utara
87,4 20,8 Sulawesi Tengah
78,8 27,1 Sulawesi Selatan
87,7 15,6 Sulawesi Tenggara
78,6 14,0 Sulawesi Barat
56,1 23,6 Maluku Utara
71,2 37,2 Papua Barat
75,2 18,4 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Deviasi
Tabel 3.1.2.4
Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Anak Umur 4–6 tahun
yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
62,6 18,1 Sumatera Utara
74,0 13,2 Sumatera Barat
65,2 20,7 Sumatera Selatan
49,6 29,9 Kepulauan Bangka Belitung
62,2 14,3 Kepulauan Riau
59,0 12,9 DKI Jakarta
68,3 11,9 Jawa Barat
48,7 28,3 Jawa Tengah
47,8 26,4 DI Yogyakarta
45,6 12,6 Jawa Timur
70,7 22,6 Nusa Tenggara Barat
52,4 30,0 Nusa Tenggara Timur
57,7 50,0 Kalimantan Barat
56,3 30,1 Kalimantan Tengah
53,2 26,1 Kalimantan Selatan
60,8 13,8 Kalimantan Timur
57,1 16,3 Sulawesi Utara
58,6 28,2 Sulawesi Tengah
61,6 37,7 Sulawesi Selatan
66,4 25,2 Sulawesi Tenggara
59,5 19,0 Sulawesi Barat
46,0 48,1 Maluku Utara
52,4 50,2 Papua Barat
57,4 24,8 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD= Standard Deviasi
Tabel 3.1.2.5 Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Anak umur 7-12 tahun yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
129,1 68,4 19,3 Sumatera Utara
137,4 77,9 17,7 Sumatera Barat
128,0 68,3 20,9 Sumatera Selatan
101,1 45,6 36,9 Kepulauan Bangka Belitung
132,3 58,8 13,8 Kepulauan Riau
125,4 58,1 20,1 DKI Jakarta
127,5 61,7 21,1 Jawa Barat
104,4 54,1 35,2 Jawa Tengah
104,3 51,1 34,3 DI Yogyakarta
108,7 47,5 31,6 Jawa Timur
125,3 62,3 26,0 Nusa Tenggara Barat
101,0 49,0 37,3 Nusa Tenggara Timur
59,3 58,1 Kalimantan Barat
106,5 55,7 37,1 Kalimantan Tengah
110,2 48,7 29,8 Kalimantan Selatan
121,7 60,5 23,7 Kalimantan Timur
131,7 63,6 17,7 Sulawesi Utara
126,4 61,0 22,0 Sulawesi Tengah
102,2 53,5 41,4 Sulawesi Selatan
116,7 58,6 30,6 Sulawesi Tenggara
114,1 57,2 28,9 Sulawesi Barat
39,4 44,7 Maluku Utara
49,7 54,3 Papua Barat
113,2 59,7 30,6 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Deviasi
5. Penduduk Umur 13-15 Tahun
Data pada tabel 3.1.2.6 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 13-15 tahun (usia pra remaja) berkisar antara 67,9 persen–84,7 persen, dan sebanyak 54,5 persen penduduk usia pra remaja mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase penduduk umur 13-15 tahun yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Kepulauan Riau (38,4%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (71,6%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein anak usia 13-15 tahun berkisar antara 67,9 persen–125,6 persen. Rata-rata penduduk umur 13-15 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 38,1 persen. Persentase penduduk usia pra remaja yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Aceh (22,2%), dan tertinggi di Provinsi Maluku Utara (66,0%).
6. Penduduk Umur 16-18 Tahun
Data pada tabel 3.1.2.7 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 16-18 tahun (usia remaja) berkisar antara 69,5 persen–84,3 persen, dan sebanyak 54,5 persen penduduk usia remaja mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase penduduk usia remaja (16-18 tahun) yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Sulawesi Tenggara (42,1%), dan tertinggi di Provinsi Lampung (66,2%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein penduduk umur 16-18 tahun berkisar antara 88,3 persen–129,6 persen. Persentase penduduk umur 16-18 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 35,6 persen. Persentase penduduk usia remaja yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Aceh (18,6%), dan tertinggi di Provinsi Maluku (53,0%).
7. Penduduk Umur 19-55 Tahun
Data pada tabel 3.1.2.8 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 19–55 tahun (usia dewasa) berkisar antara 79,4 persen–92,5 persen, dan sebanyak 40,7 persen penduduk umur 19–55 tahun mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase penduduk umur 19–55 tahun yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Sumatera Barat (27,9%) dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (46,3%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein penduduk umur 19–
55 tahun berkisar antara 86,3 persen-129,2 persen. Persentase penduduk umur 19–55 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal sebesar 38,3 persen. Persentase penduduk umur 19–55 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (18,3%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (57,2%).
Tabel 3.1.2.6.
Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Kelompok Umur 13-
15 tahun yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
84,8 22,2 Sumatera Utara
73,1 24,3 Sumatera Barat
70,8 27,5 Sumatera Selatan
48,0 44,8 Kepulauan Bangka Belitung
54,0 24,0 Kepulauan Riau
41,8 31,7 DKI Jakarta
53,6 28,1 Jawa Barat
41,8 44,2 Jawa Tengah
37,4 47,2 DI Yogyakarta
37,3 38,4 Jawa Timur
55,2 21,3 Nusa Tenggara Barat
42,9 35,8 Nusa Tenggara Timur
70,9 56,0 Kalimantan Barat
51,8 35,9 Kalimantan Tengah
52,3 38,8 Kalimantan Selatan
51,6 32,9 Kalimantan Timur
51,9 27,4 Sulawesi Utara
51,1 30,9 Sulawesi Tengah
53,2 48,6 Sulawesi Selatan
71,2 28,9 Sulawesi Tenggara
71,7 22,4 Sulawesi Barat
41,2 62,5 Maluku Utara
30,6 66,0 Papua Barat
52,5 38,1 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Deviansi
Tabel 3.1.2.7
Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Kelompok Umur 16-
18 tahun yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
SD < 80% Aceh
57,2 18,6 Sumatera Utara
71,7 21,2 Sumatera Barat
76,5 25,8 Sumatera Selatan
42,0 50,3 Kepulauan Bangka Belitung
64,6 21,0 Kepulauan Riau
58,9 27,9 DKI Jakarta
148,9 32,5 Jawa Barat
53,1 39,9 Jawa Tengah
38,7 43,3 DI Yogyakarta
41,3 45,1 Jawa Timur
61,6 23,1 Nusa Tenggara Barat
55,5 37,2 Nusa Tenggara Timur
58,6 45,8 Kalimantan Barat
53,9 44,3 Kalimantan Tengah
46,1 35,8 Kalimantan Selatan
43,6 27,6 Kalimantan Timur
41,7 25,2 Sulawesi Utara
64,1 32,4 Sulawesi Tengah
67,0 48,1 Sulawesi Selatan
68,7 27,1 Sulawesi Tenggara
73,5 19,7 Sulawesi Barat
44,3 53,0 Maluku Utara
41,3 48,0 Papua Barat
61,0 35,6 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Deviansi
Tabel 3.1.2.8.
Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi Protein (%) dan Persentase Kelompok Umur 19-55
tahun yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh
114,7 56,6 28,1 Sumatera Utara
124,5 68,1 22,9 Sumatera Barat
119,8 62,5 26,2 Sumatera Selatan
46,2 47,1 Kepulauan Bangka Belitung
129,2 58,1 18,3 Kepulauan Riau
118,9 55,9 23,5 DKI Jakarta
105,9 48,7 33,2 Jawa Barat
44,2 43,5 Jawa Tengah
42,2 46,4 DI Yogyakarta
39,6 44,0 Jawa Timur
123,0 76,1 26,3 Nusa Tenggara Barat
104,3 53,0 35,2 Nusa Tenggara Timur
54,3 57,2 Kalimantan Barat
52,4 44,2 Kalimantan Tengah
104,1 48,2 36,0 Kalimantan Selatan
113,4 60,4 29,9 Kalimantan Timur
107,6 50,2 34,2 Sulawesi Utara
112,8 55,2 31,6 Sulawesi Tengah
102,9 60,5 42,2 Sulawesi Selatan
122,2 64,4 25,9 Sulawesi Tenggara
110,2 55,6 29,8 Sulawesi Barat
44,2 46,9 Maluku Utara
49,7 47,2 Papua Barat
102,6 53,2 38,3 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Devisiansi
8. Penduduk Umur 56 Tahun ke Atas
Data pada tabel 3.1.2.9 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi penduduk umur 56 tahun keatas berkisar antara 79,9 persen–96,5 persen, dan sebanyak 37,4 persen penduduk umur 56 tahun keatas mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase penduduk umur 56 tahun keatas yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Bali (26,0%), dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara (46,7%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein penduduk umur 56 tahun keatasberkisar antara 77,7 persen–116,1 persen. Rata-rata penduduk usia lanjut yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 49,5 persen. Persentase penduduk umur 56 tahun keatas yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Sumatera Utara (27,3%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (65,7%).
9. Perempuan Umur 15-49 Tahun
Data pada tabel 3.1.2.10 menunjukkan bahwa rata-rata kecukupan konsumsi energi perempuan umur 15–49 tahun (usia reproduksi) berkisar antara 78,7 persen–92,2 persen, dan sebanyak 40,7 persen perempuan umur 15–49 tahun mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal. Persentase perempuan umur 15–49 tahun yang mengkonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Sumatera Barat (29,7%), dan tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat (47,6%). Di Indonesia, rata-rata kecukupan konsumsi protein perempuan umur 15–49 tahun berkisar antara 88,0 persen-127,8 persen. Persentase perempuan umur 15–49 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal adalah 37,4 persen. Persentase perempuan umur 15–49 tahun yang mengkonsumsi protein di bawah kebutuhan minimal terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (18,1%), dan tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur (56,7%).
Tabel 3.1.2.9.
Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Kelompok Umur 56
tahun keatas yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan Minimal, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD <80 % Aceh
106,1 54,4 35,5 Sumatera Utara
116,1 70,1 27,3 Sumatera Barat
113,6 63,1 34,1 Sumatera Selatan
47,9 53,7 Kepulauan Bangka Belitung
112,7 55,3 26,6 Kepulauan Riau
41,9 39,5 DKI Jakarta
101,2 103,3 40,9 Jawa Barat
38,7 57,7 Jawa Tengah
48,9 56,1 DI Yogyakarta
37,2 61,5 Jawa Timur
104,6 57,2 39,7 Nusa Tenggara Barat
45,7 51,5 Nusa Tenggara Timur
48,7 65,7 Kalimantan Barat
43,3 49,7 Kalimantan Tengah
49,1 42,5 Kalimantan Selatan
103,5 50,0 36,5 Kalimantan Timur
40,7 47,4 Sulawesi Utara
106,9 49,3 35,7 Sulawesi Tengah
56,6 51,8 Sulawesi Selatan
110,3 58,3 35,2 Sulawesi Tenggara
100,9 44,6 34,7 Sulawesi Barat
51,2 62,2 Maluku Utara
59,9 57,8 Papua Barat
53,7 49,5 Konsumsi energi di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 70 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) Konsumsi protein di bawah kebutuhan minimal (kurang dari 80 persen berdasarkan Tabel Angka Kecukupan Gizi 2004 Bagi Orang Indonesia) SD = Standard Devisiansi
Tabel 3.1.2.10. Rata-rata Kecukupan Konsumsi Energi dan Protein (%) dan Persentase Perempuan Umur 15–49 tahun yang Mengkonsumsinya di bawah Kebutuhan, Riskesdas 2010
Protein Provinsi
Energi
Rata-rata SD < 80% Aceh