Pengumpulan Data
E. Pengumpulan Data
Agar suatu masalah dapat terpecahkan secara tuntas, maka diperlukan data yang valid. Untuk mendapatkan data tersebut, diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang tepat. Teknik pengumpulan data adalah suatu cara khusus
yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian. Kesalahan dalam menentukan teknik pengumpulan data akan berakibat data yang diperoleh tidak akan valid. Hadi menyatakan bahwa “Baik buruknya suatu hasil research sebagian tergantung pada teknik pengumpulan datanya, akurat dan reliable pekerjaan research menggunakan teknik-teknik, prosedur-prosedur, alat-alat, serta kegiatan yang dependable yang dapat diandalkan ” (2000: 131).
Sesuai dengan pendekatan penelitian kualitaif dan jenis sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan yang digunakan adalah:
1. Wawancara Moleong menyata kan bahwa, “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan” (2009: 186). Dengan wawancara yang mendalam (in-depth interview) diharapkan peneliti mampu memperoleh data yang akurat, relevan dan obyektif.
Wawancara terdiri dari beberapa jenis. Afifuddin & Beni Ahmad (2009) mengemukakan bahwa terdapat 3 (tiga) jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur, wawancara semiterstruktur, dan wawancara tidak terstruktur. Lebih lanjut penjelasan tentang wawancara tersebut yaitu sebagai berikut:
a) Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang pertanyaan-pertanyaannya sudah dipersiapkan, seperti menggunakan pedoman wawancara. Dalam hal ini peneliti telah mengetahui data dan menentukan fokus serta perumusan masalahnya.
b) Wawancara semiterstruktur, yaitu wawancara yang sudah cukup mendalam karena ada penggabungan antara wawancara yang berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam dengan mengabaikan pedoman yang sudah ada.
c) Wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang lebih bebas, lebih mendalam, dan menjadikan pedoman wawancara sebagai pedoman umum dan garis-garis besarnya saja.
Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara semiterstruktur. Dengan teknik ini pewawancara akan menggabungkan wawancara yang berpedoman pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dan dengan pertanyaan yang lebih luas dan mendalam sehingga selain bisa terarah dan fleksibel, data yang diperlukan juga bisa berkembang.
2. Observasi Narbuko menjelaskan bahwa “pengamatan adalah alat pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala- gejala yang diselidiki” (2005: 70). Lebih lanjut, Guba dan Lincoln dalam Moleong (2009) mengemukakan bahwa alasan digunakannya pengamatan karena teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.
Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Dalam hal ini, peneliti melaksanakan participant observation , dimana peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk menggali data yang ada pada lapangan, melibatkan diri dalam aktivitas sehari ‐hari, mencatat kejadian dan perilaku secara sistematik tentang apa yang terjadi, kapan, dimana, siapa, bagaimana kejadiannya. Adapun data yang dikumpulkan selama observasi adalah deskripsi program,
pengetahuan. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan berulang kali dengan harapan data yang diperoleh akan lebih valid.
perilaku,
perasaan, dan
3. Studi Kepustakaan
Afifuddin & Beni Ahmad berpendapat bahwa ”Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti- bukti” (2009: 141). Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari, membaca, dan mencatat surat-surat, buku-buku literatur, artikel, majalah-majalah, surat kabar, jurnal serta kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini dokumen yang ada di lokasi penelitian.
Dokumen yang dikumpulkan akan membantu peneliti dalam memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu dalam membuat interpretasi data serta hal-hal yang ada dalam dokumen dapat digunakan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramal. Data yang dikumpulkan adalah yang isinya berhubungan dengan masalah penelitian yaitu pelaksanaan pengelolaan dokumen di Bagian Tata Usaha Perum Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta.