1. Persediaan bahan mentah raw material yaitu persediaan
barang-barang berwujud seperti besi, kayu serta komponen- komponen lain yang digunakan dalam proses produksi.
2. Persediaan komponen-komponen rakitan purchased parts
components , yaitu persediaan barang-barang yang terdiri dari
komponen-komponen yang diperoleh dari perusahaan lain yang secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
3. Persediaan bahan pembantuperlengkapan supplies, yaitu
persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian atau komponen barang
jadi. 4.
Persediaan barang dalam proses working process, yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-
tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi. 5.
Persediaan barang jadi finished goods, yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam
pabrik dan siap dijual atau dikirim kepada pelanggan.
2.2.4 Fungsi-fungsi Persediaan
Persediaan dapat memiliki berbagai fungsi penting menambah fleksibilitas
dari operasi suatu perusahaan. Fungsi dasar persediaan adalah meningkatkan profitability perusahaan Yolanda, 2005 : 162.
Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa fungsi persediaan yang lainnya yakni :
1. Fungsi Decoupling
Adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada
supplier .
2. Fungsi Economic Lot Sizing
Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi
lebih murah dan sebagainya. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar
dibandingkan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan biaya sewa gudang, investasi, resiko dan
sebagainya. 3.
Fungsi Antisipasi Apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diperkirakan dan diramalkan berdasar pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman seasional
inventories . Disamping itu, perusahaan juga sering menghadapi
ketidakpastiaan jangka waktu pengiriman dan permintaan barang-barang selama periode tertentu. Dalam hal ini
perusahaan memerlukan persediaan ekstra yang disebut persediaan pengaman safety stockinventories.
2.2.5 Macam-macam Biaya Persediaan
Untuk mengambil keputusan penentuan besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel berikut ini harus dipertimbangkan
Rangkuti, 2004 : 16 : 1.
Biaya penyimpanan holding costs atau carrying costs, yaitu terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan
kuantitas persediaan. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah :
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan termasuk penerangan, pendinginan ruangan dan sebagainya.
b. Biaya modal opportunity cost of capital, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang di investasikan dalam
persediaan. c. Biaya keusangan
d. Biaya perhitungan fisik e. Biaya asuransi persediaan
f. Biaya pajak persediaan g. Biaya pencuriaan, pengrusakan atau perampokan.
h. Biaya penanganan persediaan. 2.
Biaya pemesanan atau pembelian ordering costs atau procurement costs
. Biaya-biaya ini meliputi : a. Pemrosesan pesanan
b. Upah
c. Biaya telepon d. Pengeluaran surat menyurat
e. Biaya pengepakan dan penimbangan f. Biaya pemeriksaan inspeksi penerimaan
g. Biaya pengiriman ke gudang h. Biaya utang lancar.
3. Biaya penyiapan manufacturing atau set-up cost. Hal ini
terjadi apabila bahan-bahan tidak dibeli, tetapi diproduksi sendiri “dalam pabrik” perusahaan, perusahaan menghadapi
biaya penyiapan set-up costs untuk memproduksi komponen tertentu. Biaya-biaya ini terdiri dari :
a. Biaya-biaya mesin menganggur b. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
c. Biaya penjadwalan d. Biaya ekspedisi
4. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan shortage costs adalah
biaya yang timbul apabila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekurangan
adalah sebagai berikut : a. Kehilangan penjualan
b. Kehilangan pelanggan c. Biaya pemesanan khusus
d. Biaya ekspedisi
e. Selisih harga f. Terganggunya operasi
g. Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial.
2.3 Pengembangan Sistem