Komponen Lingkungan Basis Data Tipe Dari File

Untuk mengolah basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efesien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.

2.5.1 Komponen Lingkungan Basis Data

Komponen-komponen yang menyusun lingkungan DBMS terdiri dari: 1. Perangkat Keras Perangkat keras digunakan untuk menjalankan DBMS beserta aplikasi-aplikasinya. Perangkat keras berupa komputer dan periferal pendukungnya. Komputer dapat berupa PC, minikomputer, mainframe, dll. 2. Perangkat Lunak Komponen perangkat lunak mencakup DBMS, program aplikasi, serta perangkat lunak pendukung untuk komputer dan jaringan. Program aplikasi dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman seperti C++, Pascal, Delphi atau Visual Basic. 3. Data Bagi sisi pemakai, komponen terpenting dalam DBMS adalah data karena dari inilah pemakai dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. 4. Prosedur Prosedur adalah petunjuk tertulis yang berisi cara merancang hingga menggunakan basis data, seperti bagaimana masuk ke dalam DBMS, memulai dan menghentikan DBMS, bagaimana membuat data backup dari basis data. 5. Orang Komponen terakhir adalah orang yang terlibat dengan sistem, termasuk di dalamnya adalah Database Administrator DBA, perancangan basis data, pengembang aplikasi dan pemakai akhir.

2.5.2 Tipe Dari File

Database dibentuk dari kumpulan file. File di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, diantaranya Jogiyanto, 2001 : 218 : 1. File Induk master file a. File induk acuan reference master file : file induk yang recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran. b. File induk dinamik dynamic master file : file induk yang nilai dari record-recordnya sering berubah atau sering dimuktakhirkan update sebagai hasil dari suatu transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di up-date bila terjadi transaksi. 2. File Transaksi transaction file File ini bisa disebut file input. File ini digunakan untuk merekam data hasil dari transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi penjualan. 3. File Laporan report file File ini bisa disebut output, yaitu file yang berisi informasi yang akan ditampilkan. 4. File Sejarah history file File ini bisa disebut file arsip archival file, merupakan file yang berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.

2.6 Evaluasi Penelitian Sistem Terdahulu