Penentuan Rating Factor dan Allowance

Kelonggaran Allowance diberikan untuk tiga hal Sutalaksana, 1979 yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan fatique, dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari. Penentuan allowance untuk semua stasiun pembuatan sandal ditunjukkan pada Tabel 5.9. Tabel 5.9. Allowance untuk Setiap Stasiun Kerja Stasiun kerja Faktor Allowance Total 1 Tenaga yang dikeluarkan 7,5 23 Sikap kerja 1,5 Gerakan kerja 4 Kelelahan mata Keadaan temperatur kerja 1 Keadaan atmosfer 2 Keadaan lingkungan yang baik 5 Kebutuhan pribadi 2 2 Tenaga yang dikeluarkan 30 44,5 Sikap kerja 1,5 Gerakan kerja 4 Kelelahan mata Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer 1 Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2 3 Tenaga yang dikeluarkan 12 30 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer 1 Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2 4 Tenaga yang dikeluarkan 6 21 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 1 Kelelahan mata 6 Tabel 5.9. Allowance untuk Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun kerja Faktor Allowance Total Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi 2 5 Tenaga yang dikeluarkan 13,5 Sikap kerja 0,5 Gerakan kerja 1 Kelelahan mata 7,5 Keadaan temperatur kerja 2 Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi 2,5 6 Tenaga yang dikeluarkan 7,5 23 Sikap kerja 1,5 Gerakan kerja 4 Kelelahan mata Keadaan temperatur kerja 1 Keadaan atmosfer 2 Keadaan lingkungan yang baik 5 Kebutuhan pribadi 2 7 Tenaga yang dikeluarkan 30 44,5 Sikap kerja 1,5 Gerakan kerja 4 Kelelahan mata Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer 1 Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2 8 Tenaga yang dikeluarkan 12 30 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer 1 Tabel 5.9. Allowance untuk Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun kerja Faktor Allowance Total Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2 9 Tenaga yang dikeluarkan 6 21,5 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata 1 Keadaan temperatur kerja 8 Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2,5 10 Tenaga yang dikeluarkan 6 10 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata Keadaan temperatur kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi 1 11 Tenaga yang dikeluarkan 6 21 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata 4 Keadaan temperatur kerja 5 Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2 12 Tenaga yang dikeluarkan 6 17,5 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur kerja 2 Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi 2,5 Tabel 5.9. Allowance untuk Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun kerja Faktor Allowance Total 13 Tenaga yang dikeluarkan 6 29,5 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 12 Keadaan temperatur kerja 1 Keadaan atmosfer 5 Keadaan lingkungan yang baik 2 Kebutuhan pribadi 2,5 14 Tenaga yang dikeluarkan 6 21 Sikap kerja 1 Gerakan kerja Kelelahan mata 7,5 Keadaan temperatur kerja 1 Keadaan atmosfer 2 Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2,5 15 Tenaga yang dikeluarkan 1 13,5 Sikap kerja 0,5 Gerakan kerja 1 Kelelahan mata 8 Keadaan temperatur kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik 0,5 Kebutuhan pribadi 2,5 16 Tenaga yang dikeluarkan 6 18 Sikap kerja 1 Gerakan kerja 1,5 Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik 1 Kebutuhan pribadi 2,5 17 Tenaga yang dikeluarkan 6 17 Tabel 5.9. Allowance untuk Setiap Stasiun Kerja Lanjutan Stasiun kerja Faktor Allowance Total Sikap kerja 0,5 Gerakan kerja 1,5 Kelelahan mata 6 Keadaan temperatur kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik 0,5 Kebutuhan pribadi 2,5 18 Tenaga yang dikeluarkan 7,5 19,5 Sikap kerja 4 Gerakan kerja 2 Kelelahan mata 4 Keadaan temperatur kerja Keadaan atmosfer Keadaan lingkungan yang baik Kebutuhan pribadi 2 Sumber: Pengolahan Data

5.2.4. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku

Setelah diperoleh data Rf rating factor maka dapat dilakukan perhitungan Waktu normal. Rf=1 untuk operator yang bekerja normal, dengan menggunakan waktu siklus pada Tabel 5.6. perhitungan waktu normal untuk stasiun 1 adalah: Rf = 1 + 0,02 = 1,02 Wn = Ws x Rf = 320,80 x 1,02 = 327,22 Rekapitulasi perhitungan waktu normal untuk seluruh stasiun kerja ditunjukkan pada tabel 5.10. Tabel 5.10. Waktu Normal Proses Pembuatan Sandal Jepit Elemen Kegiatan Rf Detik Waktu Siklus Detik Waktu Normal Detik 1 1,02 320,80 327,22 2 1,02 465,20 474,50 3 1,11 604,40 670,88 4 1,03 321,20 330,84 5 1,01 13,10 13,23 6 1,02 320,80 327,22 7 1,02 465,20 474,50 8 1,11 604,40 670,88 9 1,02 549,90 560,90 10 1,03 1.597,50 1.645,43 11 1 30,40 30,40 12 1 21,00 21,00 13 1,04 10,00 10,40 14 1,13 3,90 4,41 15 1,13 6,30 7,12 16 1,13 3,90 4,41 17 1,06 7,80 8,27 18 1 44,60 44,60 Sumber: Pengolahan Data Setelah diperoleh data allowance maka dapat dilakukan perhitungan Waktu baku. Allowance dalam bentuk persen, dengan menggunakan waktu normal pada Tabel 5.9. perhitungan waktu baku untuk stasiun 1 adalah: Wb = Wn + allowance Wn = 327,22 + 0,23 327,22 = 402,48 Rekapitulasi perhitungan waktu baku untuk seluruh stasiun kerja ditunjukkan pada tabel 5.11. Tabel 5.11. Waktu Baku Proses Pembuatan Sandal Elemen Kegiatan Allowance Waktu Normal Detik Waktu Baku Detik 1 0,23 327,22 402,48 2 0,445 474,50 685,66 3 0,3 670,88 872,15 4 0,21 332,07 401,81 5 0,135 13,23 15,02 6 0,23 327,22 402,48 7 0,445 474,50 685,66 8 0,3 670,88 872,15 9 0,215 560,90 681,49 10 0,1 1.645,43 1.809,97 11 0,21 30,40 36,78 12 0,175 21,00 24,68 13 0,295 10,40 13,47 14 0,21 4,41 5,33 15 0,135 7,12 8,08 16 0,18 4,41 5,20 17 0,17 8,27 9,67 18 0,195 44,60 53,30 Sumber: Pengolahan Data

5.2.5. Line Balancing dengan Theory of Contraints

Langkah-langkah penyeimbangan lintasan menggunaka theory of constraints terdiri dari lima langkah yaitu:

5.2.5.1. Identifikasi Kendala Sebuah Sistem

Tahap ini memerlukan observasi terhadap suatu masalah yang akan dipecahkan. Hal ini memerlukan sebab-akibat yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab dasar hingga permasalahan inti. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka kendala yang telah ditemukan disusun dalam bentuk diagram current reality tree CRT untuk dilihat hubungan sebab-akibatnya. Gambar diagram CRT dapat dilihat pada gambar 5.3. Adanya bottleneck pada elemen kegiatan 13, 14, dan 15 Ketidakseimbangan waktu proses tiap elemen kegiatan Perbedaan kapasitas produksi tiap elemen kegiatan Pembagian elemen kerja yang tidak seimbang Jumlah mesin kurang memadai Keterampilan operator rendah Waktu permesinan lebih lama dibandingkan Elemen kegiatan lainnya Penumpukan produk work in process Gambar 5.3. Current Reality Tree CRT Kesimpulan yang dapat ditarik dari diagram CRT tersebut bahwa faktor utama penyebab kendala pada proses pembuatan sandal jepit di PT. Garuda Mas Perkasa selama penelitian adalah adanya bottleneck pada elemen kegiatan 13, 14, dan 15.