Pembentukan Lembaga Laboratorium Patologi

83 Perkebunan Pagar Merbau, Lubuk Pakam dan Kuala Namu berafiliasi dengan Rumah Sakit Petumbukan milik Yayasan Serda ng Doktor Fonds. Perkebunan Selayang, Wampu, Two Rivers dan Tanjung Garbus merawat kuli yang sakit di Rumah Sakit Sei Sikambing sampai tahun 1922 karena rumah sakit tersebut ditutup sehingga Perkebunan Selayang dan Wampu dialihkan di Rumah Sakit Bangkatan di Binjai milik Perkebunan Deli Ma a tscha ppij. Sementara itu, Perkebunan Two Rivers dan Tanjung Garbus dialihkan ke Rumah Sakit Pusat Tanjung Morawa. 157

4.1.2 Pembentukan Lembaga Laboratorium Patologi

Di wilayah Hindia Belanda, sepanjang peralihan abad XIX ke abad XX telah berdiri lembaga atau laboratorium kesehatan yang meneliti tentang penyakit dan penanganan kesehatan masyarakat, yakni: 1. Institut Cacar Air Pemerintah dan Institut Nutrisi di Batavia 2. Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat yang didirikan tahun 1888 sebagai rancangan Eijkman Institut 3. Laboratorium Daerah Jawa Tengah di Semarang 4. Laboratorium Daerah Jawa Timur di Surabaya 5. Laboratorium Daerah Sulawesi dan Maluku di Makasar 6. Laboratorium Teknik Hygiene di Bandung 7. Laboratorium Khusus Malaria dan Lepra di Batavia, Semarang dan Surabaya 157 C. W. Janssen dan H. J Bool, op.cit., hal. 76. Universitas Sumatera Utara 84 8. Laboratorium Patologi Perkebunan Sumatera Timur di Medan 9. Institut Kedokteran Hewan di Buitenzorg 158 Pada tahun 1906 sebuah laboratorium pusat patologi penyakit tropis dibangun di Medan. Laboratorium ini dibangun atas prakarsa administratur utama Perkebunan Deli Ma a tscha ppij, J. W. van Vollenhoven dan direktur utama Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij, C. W. Janssen. 159 Pembangunan laboratorium tersebut terjadi juga berkat kerjasama tiga perusahaan perkebunan besar di Sumatera Timur, perusahaan tersebut adalah Perkebunan Deli Ma a tscha ppij, Perkebunan Senemba h Ma atscha ppij, dan Perkebunan Meda n Ta ba k Ma a tscha ppij. 160 Lembaga laboratorium ini merupakan tempat untuk meneliti dan mendiagnosa penyakit-penyakit tropis di berbagai Perkebunan Sumatera Timur. Penelitian yang dilakukan adalah pembuatan serum dan vaksinasi serta obat-obatan. Selain itu juga dilakukan penelitian mengenai penyebab suatu penyakit, hubungan antara gejala dan lingkungan dengan merebaknya wabah penyakit di suatu wilayah. 161 Sejak 1909, selain 3 perusahaan perkebunan yang menjadi inisiator lembaga ini, banyak perusahaan dan berbagai rumah sakit lain yang menjadi anggotanya. Pada 158 I. Snapper “Medical Contributions from the Netherlands Indies” dalam Pieter Honig and Frans Verdoom eds., Science and Scientists In the Netherlands Indies, New York: Board for the Netherlands Indies, 1945, hal. 3 159 Arsip AVROS 1892-1985 No. 358, Verslag van het Pathologisch Laboratorium Medan- Deli Sumatra’s Oostkust over de Jaren 1907 -1921, ANRI. 160 D. Schoute, op.cit., hal. 372. 161 T. Volker, Van Oerbosch tot Cultuurgebied, Een Schets van de Beteekenis van de Tabak, de Andere Cultures en de Industrie ter Oostkust van Sumatra, Medan: TYV. Varekamp Co, 1928, hal. 175. Universitas Sumatera Utara 85 tahun 1921 anggota lembaga laboratorium patologi penyakit tropis berjumlah 45 yang dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 9. Daftar Anggota Lembaga Laboratorium Patologi. Tahun Bergabung Nama Anggota 1909 Deli Batavia Mij. Amsterdam Deli Cie. Deli Langkat Tabak Mij. Amsterdam Langkat Cie. Onderneming Arnhemia Rotterdam Deli Mij. United Langkat Plantation Cy. Bindjei Tabak Mij. Asahan Tabak Mij. Hospital Vereeniging Padang en Bedagai Central Hospital Martabing Hospital Rantau Pandjang Central Hospital Perbaoengan Deli Spoorweg Mij. D. S. M. 1910 Rimboen Tabak Mij. Soengal Tabak Mij. Hollandsche Amerikaansche Plantage Mij. Serdang Doctor Fonds Serdang en Bedagai Doctor Fonds 1911 Tabak Mij. Soengei Diski Tabak Mij. Tjinta Radja Bataafsche Petroleum Mij. B. P. M. Simeloengoen Hospital Universitas Sumatera Utara 86 Siantar Doctor Fonds Tanjung Kassau Hospital 1913 Hospital Vereeniging Telok Dalam Hospital Vereeniging Tanah Besih 1914 Central Hospital Ajer Tawar 1915 Hospital Vereeniging Lima Poeloeh Onderneming Kwala Pessilam 1916 Hospital Bekioen 1917 Central Hospital Bindjei 1918 Deli Cultuur Mij. Gouvernement van Nederland Indie 1919 Bila Sumatra Rubber Lands Onderneming Bah Boelian Soengei Rampah Rubber Cocoanut Pl. Cy. Sumatra Para Rubber Plant Cy. Central Hospital Kwala Simpang Central Planters Hospital Langsa Central Hospital Vereeniging Boven Asahan Hospital Soengei Bedjangkar 1920 Tabak Mij. Arendsburg Onderneming Tindjowan Cont. Pl. Cy. Hoeta Padang Sumatra Industry Cy. Ltd. Silau Toewa Sumber: Arsip AVROS 1892-1985 No. 358, Versla g va n het Pa thologisch La bora torium Medan- Deli Sumatra’s Oostkust over de Jaren 1907-1921, ANRI. Universitas Sumatera Utara 87 Pada tahun 1918 pemerintah Hindia Belanda membuat kebijakan untuk memberikan biaya operasional pada lembaga ini sebesar f 500 per bulan. 162 Setelah itu setiap tahun anggaran ini mengalami peningkatan yang disalurkan melalui lembaga kesehatan milik pemerintah yaitu B.G.D. 163 Selain itu Pembiayaan lembaga ini juga berdasarkan iuran yang dilakukan oleh setiap anggota. Iuran dibayar berdasarkan jumlah kuli yang ada di perkebunan tersebut. Perkebunan yang menjadi anggota harus membayar iuran f 0,50 setiap kuli. 164 Pada tahun 1920 lembaga ini menjalin kerjasama dengan D.P.V. dan A.V.R.O.S. Komposisi pimpinan di lembaga ini pun berubah dan berpengaruh kepada kebijakannya. Pada tahun 1921 di dalam lembaga ini berdiri sebuah dewan yang anggotanya yaitu masing-masing dua perwakilan dari D.P.V. dan A.V.R.O.S. dan direktur lembaga laboratorium ini. Pada tahun 1929 anggota dari lembaga ini sudah mencapai 414 perkebunan dengan jumlah kuli 327.200 dengan rincian 93 anggota D.P.V., 278 anggota A.V.R.O.S. dan 43 di luar organisasi tersebut. Di tahun tersebut juga biaya operasional lembaga ini mencapai f 175.232,58. Biaya tersebut telah ditambah subsidi dari pemerintah yang mencapai f 12.000. 165 Direktur pertama lembaga ini adalah dr. W. A. Kuenen, dokter dari Perkebunan Senemba h Ma a tscha ppij. Beliau yang meletakkan dasar-dasar lembaga dan kegiatan yang dilakukan lembaga laboratorium tersebut dalam penelitian 162 AVROS 1892-1985, op.cit., No. 358. 163 B. Alkema, Arbeidswetgeving in Nederlandsch-Indie Inzonderheid met het Oog op de Oostkust van Soematra, Haarlem: NV. H. D. Tjeenk Willink Zoon, 1929, hal. 55. 164 Mededeelingen van het Patologisch Laboratorium te Medan-Sumatra No. 8, Medan: TYP Varekamp Co, 1930. 165 Ibid., Universitas Sumatera Utara 88 mengenai penyakit tropis. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh lembaga ini yaitu selain penelitian mengenai patologi penyakit tropis juga memberikan saran dan informasi seperti pembangunan stasiun karantina terhadap kuli yang baru datang di Pelabuhan Belawan, pemeriksaan permukiman kuli di perkebunan, sosialisasi terhadap perkebunan mengenai pentingnya kebersihan lingkungan. Dokter-dokter di lembaga ini juga sering melakukan studi banding ke Jawa atau wilayah di luar Hindia Belanda berkenaan dengan kesehatan masyarakat dan penanganannya. Selain kegiatan-kegiatan tersebut lembaga laboratorium ini juga menerima dokter-dokter muda yang berkompeten di bidang penyakit tropis untuk mengaplikasikan ilmunya. 166 4.2 Upaya Preventif dan Pemberantasan Penyakit 4.2.1 Penelitian dan Pemberantasan Penyakit