54
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  tingkat  pengetahuan  dan sikap  perawat  tentang  pengurangan  bahaya  fisiologis  imobilisasi  pada  pasien
stroke  di  Ruang  RA4  RSUP  H.  Adam  Malik  Medan.  Penelitian  ini  dilakukan terhadap 16 orang responden yaitu perawat di Ruang RA4 RSUP H. Adam Malik
Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa 9 orang responden 56,2
memiliki tingkat pengetahuan baik, 7 orang responden 43,8  memiliki tingkat pengetahuan  cukup  dan  0  responden  memiliki  tingkat  pengetahuan  kurang.
Sedangkan untuk sikap diperoleh bahwa hampir seluruh responden yaitu 15 orang responden  93,8  memiliki  sikap  positif  dan  hanya  1  orang  responden  6,2
memiliki sikap negatif.
2. Rekomendasi
2.1 Praktek Keperawatan Dalam pelayanan keperawatan hendaknya tenaga keperawatan harus aktif
dan  berinisiatif  untuk  mendapatkan  informasi  atau  pengetahuan  baru  tentang perkembangan  ilmu  keperawatan  khususnya  tentang  pengurangan  bahaya
fisiologis imobilisasi pada pasien stroke.
Universitas Sumatera Utara
55
2.3 Rumah Sakit Rumah sakit diharapkan agar berupaya meningkatkan pengetahuan tenaga
pelayanan kesehatan terutama pengetahuan perawat tentang pengurangan bahaya fisiologis  imobilisasi  pada  pasien  stroke.  Selain  memberikan  pendidikan  dan
pelatihan  secara  rutin  di  rumah  sakit,  hendaknya  pihak  rumah  sakit  juga memberikan  kesempatan  kepada  perawat  untuk  mengikuti  seminar  ataupun
pelathan  resmi  di  luar  rumah  sakit  tentang  pengurangan  bahaya  fisiologis imobilisasi pada pasien stroke.
2.3 Penelitian Selanjutnya Penelitian  ini  menggunakan  kuesioner  sebagai  instrumen  penelitian
dimana kuesioner ini kurang dapat secara objektif mengukur tingkat pengetahuan dan  sikap  perawat.  Oleh  karena  itu  untuk  penelitian  selanjutnya  perlu  dilakukan
observasi dalam pengumpulan data sehingga data yang dikumpulkan adalah data yang akurat.
Hasil  penelitian  ini  hanya  menunjukkan  domain  pengetahuan  dan  sikap perawat  tentang  pengurangan  bahaya  fisiologis  imobilisasi  pada  pasien  stroke,
sementara  perilaku  memiliki  tiga  domain  yaitu  pengetahuan,  sikap  dan keterampilan.  Untuk  itu,  peneliti  merasa  perlu  dilakukan  penelitian  lebih  lanjut
tentang  pengurangan  bahaya  fisiologis  imobilisasi  pada  pasien  stroke  yang mencakup  tiga  domain  yaitu  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  sehingga  kita
dapat  mengidentifikasi  perilaku  perawat  dalam  pengurangan  bahaya  fisiologis imobilisasi pada pasien stroke.
Universitas Sumatera Utara
56
2.4 Pendidikan Keperawatan Dalam  bidang  pendidikan  keperawatan  hendaknya  diberikan  materi
perkuliahan  yang  lebih  mendalam  tentang  pengurangan  bahaya  fisiologis imobilisasi  pada  pasien  stroke  sehngga  kelak  pendidikan  keperawatan  mampu
menghasilkan  tenaga  perawat  profesional  khususnya  dalam  hal  pengurangan bahaya fisiologis imobilisasi pada pasien stroke.
Universitas Sumatera Utara
57
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen  Kesehatan  RI.  2013.  Riset  Kesehatan  Dasar  Riskesdas  2007: Laporan  Nasional  2013.
Jakarta:  Badan  Penelitian  dan  Pengembangan Kesehatan Depkes RI.
Handiyani, dkk. 2004.  Hubungan Peran Dan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dengan Keberhasilan pelaksanaan program Pengendalian
Infeksi Nosokomial . Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 8, No. 2,
September 2004; 54-61 Hariyati. 2006. Pemanfaatan Proses Pembelajaran Berbasis Teknologi Sebagai
Upaya Peningkatan
Pengetahuan Tenaga
Keperawatan .
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 10, No. 1, Maret 2006;30-34
Junaidi. 2011. Stroke Waspadai Ancamannya. Yogyakarta: Andi. Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta : Salemba Medika.
National  Institute  of  Neurological  Disorder  and  Stroke.  2008.  Post-Stroke rehabilitation  fact  sheet
.  Diakses  dari  http:www.ninds.nih.govdisorder strokepoststrokerehab.htm
pada tanggal 06 Januari 2015. Notoatmodjo.  2007.  Promosi  Kesehatan  dan  Ilmu  Perilaku.  Jakarta:  Rineka
Cipta. Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Universitas Sumatera Utara
58
Notoatmodjo.  2010.  Promosi  Kesehatan  Teori  dan  Aplikasi.  Jakarta:  Rineka Cipta.
Nurhidayah.  2010.  Ilmu  Perilaku  dan  Pendidikan  Kesehatan  Untuk  Perawat. Medan: USU Press.
Polit. D.F  Hunger. B.P. 1999. Nursing Research. Principles and Method 5th edition
. Philadelphia. J. B. Lippincott Company. Potter  Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Riyanto, A  Budiman. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian
. Jakarta: Salemba Medika. Shimberg.  1998.  Stroke  Apa  Yang  Seharusnya  Keluarga  Ketahui.  Jakarta:
Pustaka Delapratasa. Sibagariang,  Eva  Ellya  dkk.  2010.  Buku  Saku  Metodologi  Penelitian  Untuk
Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung. Tarsito.
Sugiyono.  2010.  Metode  Penelitian  Kuantitatif  Kualitatif  dan  RD.  Bandung: Alfabeta.
Suryabrata. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sutrisno, A. 2007. Stroke : Sebaiknya Anda tahu sebelum Anda terserang
Stroke. Jakarta: PT Buana Printing.
Suheri. 2009. Gambaran Lama Hari Rawat Dalam Terjadinya Luka Dekubitus Pada  Pasien  Immobilisasi  di  RSUP  Haji  Adam  Malik  Medan
.  Medan. Skripsi S1.
Universitas Sumatera Utara
59
Sumijatun.  2011.  Membudayakan  Etika  Dalam  Paktik  Keperawatan.  Jakarta: Salemba Medika.
Universitas Sumatera Utara
60
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya  yang  bernama  Puspa  A  Sihaloho111101035  adalah  mahasiswi Program  S1  Keperawatan  Reguler  Fakultas  Keperawatan  USU.  Saat  ini  sedang
melakukan  penelitian  yaitu  “Tingkat  pengetahuan  dan  sikap  perawat  tentang pengurangan  bahaya  fisiologis  imobilisasi  pada  pasien  stroke  di  ruang  RA.4
RSUP H.Adam Malik Medan”. Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  tingkat  pengetahuan
dan sikap perawat tentang pengurangan bahaya fisiologis imobilisasi pada pasien stroke di ruang RA.4 di RSUP H. Adam Malik Medan. Untuk keperluan tersebut
saya  mengharapkan  kesediaan  bapakibu  untuk  menjadi  responden  dalam penelitian ini. Untuk itu, saya mohon kerjasama bapakibu untuk menjawab setiap
pertanyaan  yang  saya  ajukan  sesuai  dengan  pengetahuan  bapakibu  dan  tanpa dipengaruhi oleh orang lain.
Dalam  penelitian  ini  kami  tidak  akan  melakukan  tindakan  apapun  pada bapakibu  dan  akan  menjaga  kerahasiaan  jawaban  yang  bapakibu  berikan.  Jika
bapakibu  bersedia  ikut  serta  dalam  penelitian  ini,  silahkan  bapakibu menandatangani  surat  persetujuan  ini.  Atas  partisipasi  dan  kerjasama  yang  baik
dari bapakibu, saya ucapkan terima kasih. Peneliti
Medan, 2015
Responden
Puspa A Sihaloho
………………………....
Universitas Sumatera Utara
61
Lampiran 2
LEMBAR KUISIONER PENELITIAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG
PENGURANGAN BAHAYAFISIOLOGIS IMOBILISASI PADA PASIEN STROKE
DI RUANG RAWAT RA.4 RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015
Kode Responden :
Tanggal :
Isilah data dibawah ini dengan memberikan tanda V pada kolom. I. Kuesioner Data Demografi KDD
1. Nama inisial :
2. Umur :
20-29 Tahun 30-39 Tahun
40 Tahun 3. Tingkat Pendidikan
: SPK
DIII Keperawatan S1 Keperawatan
S2 Keperawatan 4. Lama Bekerja
: 3 Tahun
3-6 Tahun 6 Tahun
Universitas Sumatera Utara
62
II.  Kuisioner  Pengetahuan  Perawat  Tentang  Pengurangan  Bahaya  fisiologis imobilisasi Pada Pasien Stroke
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda check list√ pada kolom pilihan yang tersedia sesuai dengan situasi dan kondisi yang pernah anda alami.
Sistem Metabolik
1.
Kebutuhan kalori dan protein yang tidak tercukupi menyebabkan: a. Adanya atrofi otot
b. Penyembuhan luka yang cepat c. Peningkatan berat badan
2. Perawat mengevaluasi atrofi otot dengan cara: a. Mengauskultasi seluruh area paru-paru
b. Menggunakan pengukuran antropometri c. Mengubah posisi pasien minimal setiap 2 jam
3. Tindakan perawat untuk memenuhi kebutuhan metabolik pasien adalah: a.  Mengkaji  pola  makan  pasien  dan  makanan  yang  disukai  sebelum  kedaan
imobilisasi b. Memotivasi pasien bernafas dalam dan batuk setiap 2 jam
c.  Memasang stoking elastik pada pasien
Sistem Pernafasan
4. Penyebab pneumonia pada pasien imobilisasi adalah: a. Nafas dalam dan batuk yang teratur oleh pasien
b. Reposisi bertahap pasien di tempat tidur c. Penumpukan sekret di paru dan bronkus
Universitas Sumatera Utara
63
5. Hal yang harus dilakukan perawat untuk mencegah pneumonia adalah: a. Mengajarkan pasien teknik nafas dalam untuk mencegah penumpukan sekret
b. Mempertahankan posisi tirah baring pasien di tempat tidur c.  Melarang pasien membatukkan dahaknya
6. Perawat mengembangkan dada dan parupasien yang tidak sadar dengan cara: a. Fisioterapi dada
b. Menggunakan ambu-bag c. Teknik suction
Sistem Kardiovaskuler
7. Hipotensi ortostatik pada pasien imobilisasi ditandai dengan: a. Tidak semangat
b. Sakit kepala ringan c. Nyeri dada
8. Pengkajian pasien dengan hipotensi ortostatik dilakukan perawat saat pasien: a. Berubah posisi dari tirah baring ke duduk
b. Tirah baring c. Tidak sadar
9. Bahaya pembentukan trombus pada pasien imobilisasi adalah: a. Menurunkan selera makan
b. Menutup lumen pembuluh darah c. Mengakibatkan hipotensi
10. Cara pencegahan thrombus adalah: a. Pemasangan stoking elastik
b. Pembatasan asupan cairan c. Pemijatan pada area thrombus
Universitas Sumatera Utara
64
Sistem Muskuloskeletal
11. Kelainan muskuloskeletal yang terjadi pada pasien imobilisasi adalah: a. Peningkatan massa otot
b. Kontraktur c. Peningkatan tonus otot
12. Perawat melakukan latihan rentang gerak dengan cara: a.Mengajarkan pasien menggunakan setiap sendinya secara mandiri
b. Mempertahankan pasien tetap tirah baring c. Meminta pasien untuk latihan fisik berat
13. Contoh latihan aktif dalam kehidupan sehari-hari pasien imobilisasi adalah: a.  Meminta  pasien  menghidupkan  lampu  di  dekat  tempat  tidur  sekalipun  pasien
dalam kondisi lemah b. Mengajari pasien mengambil buku di samping tempat tidur untuk melatih bahu
abduksi c. Melarang pasien untuk melakukan gerakan apapun
Sistem Integumen
14. Penyebab dekubitus pada pasien dengan tirah baring yang lama adalah: a. Penggantian sprei tempat tidur setiap hari
b. Memindahkan pasien dengan kasar hingga timbul cedera pada kulit pasien c. Penggantian popok yang teratur
15.  Dekubitus  yang  terjadi  pada  pasien  dengan  tirah  baring  yang  lama  ditandai dengan:
a. Adanya bintik-bintik pada kulit b. Penurunan suhu tubuh
c. Adanya luka terutama pada daerah penonjolan tulang 16. Intervensi yang dilakukan perawat untuk mencegah dekubitus adalah:
a. Memeriksa kulit secara sistematik minimal satu kali sehari b. Memasang sprei dengan longgar hingga ada lipatan kain
c. Tidak mengganti popok pasien yang sudah kotor
Universitas Sumatera Utara
65
Sistem Eliminasi
17. Statis urin pada pasien imobilisasi ditandai dengan: a. Penurunan suhu tubuh
b. Adanya keluhan nyeri jika kandung kemihnya ditekan c. Adanya inkontinensia urin pada pasien
18. Intervensi yang dilakukan untuk mempertahankan fungsi optimal perkemihan adalah:
a. Menekan kandung kemih pasien dengan kuat agar pasien bisa berkemih b. Tidak mengkaji pemasukan dan pengeluaran cairan pasien
c. Melakukan bladder training 19.  Intervensi  yang  dapat  dilakukan  perawat  pada  pasien  inkontinensia  urin
adalah: a. Memasang kateter sementaramenetap
b. Menekan kandung kemih pasien dengan kuat agar pasien bisa berkemih c. Tidak memberikan asupan cairan pada pasien
20.  Intervensi  yang  dilakukan  untuk  mempertahankan  fungsi  optimal  bowel adalah
a. Pembatasan pemasukan cairan b. Diet kaya buah-buahan dan sayur-sayuran
c. Tidak mengkaji pola defekasi pasien
Universitas Sumatera Utara
66
2. Kuesioner Sikap Perawat Tentang Pengurangan Bahaya Fisiologis Imobilisasi Pada Pasien Stroke