20
• Gangguan bicara dan bahasa
Normal: dapat mengucapkan katakalimat dengan benar dan jelas Abnormal: tidak mampubicara reropelocadel, kalimat yang salah
• Lengan lemah arm drift
Normal: kedua lengan dapat bergerak bersamaan dan sejajar Abnormal: salah satu lengan bergerak turuntidak sejajar
3.5. Penyebab Stroke
Menurut Muttaqin 2008, penyebab stroke adalah sebagai berikut: 3.5.1.Trombosis serebral
Trombosis  ini  terjadi  pada  pembuluh  darah  yang  mengalami  oklusi sehingga  menyebabkan  iskemi  jaringan  otak  yang  dapat  menimbulkan  oedema
dan kongesti di sekitarnya. 3.5.2.Hemoragi
Perdarahan  intrakranial  atau  intraserebral  termasuk  perdarahan  dalam ruang  subaraknoid  atau  ke  dalam  jaringan  otak  sendiri.  Perdarahan  ini  dapat
terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. 3.5.3.Hipoksia umum
Hipertensi  yang  parah,  henti  jantung-paru,  curah  jantung  turun  akibat aritmia.
3.5.4. Hipoksia setempat Spasme  arteri  serebral,  yang  disertai  perdarahan  subaraknoid,
vasokonstriksi arteri otak disertai sakit kepala migren.
Universitas Sumatera Utara
21
3.6. Mobilitas Pada Pasien Stroke
Stroke adalah penyakit saraf motorik atasupper motoric nerve UMN dan mengakibatkan  kehilangan  kontrol  volunter  terhadap  gerakan  motorik.  Oleh
karena  UMN  bersilangan,  gangguan  kontrol  motor  volunter  pada  salah  satu  sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada UMN di sisi yang berlawanan dari otak
Muttaqin,  2008.  Apabila  stroke  merusak  bagian  sebelah  kanan  otak,  maka  sisi tubuh yang di sebelah kiri yang terkena pengaruhnya. Sedangkan  jika kerusakan
terjadi  pada  bagian  otak  sebelah  kiri,  maka  kelumpuhan  dan  kelemahan  motorik daya  gerak  tubuh  pada  sisi  sebelah  kanan  terjadi.  Apabila  sisi  sebelah  kanan
mengalami  kerusakan,  maka  pasien  akan  mengalami  kesulitan-kesulitan  dengan persepsi  spasial.  Seringkali  salah  satu  sisi  tubuhnya  terabaikan,  tidak  menyadari
keberadaan sisi sebelah kiri tubuhnya Shimberg, 1998. Mobilisasi atau rehabilitasi dini di tempat tidur merupakan suatu program
rehabilitasi  yang  segera  dilakukan,  khususnya  selama  beberapa  hari  sampai minggu  setelah  terkena  stroke.  Tujuannya  adalah  untuk  mencegah  terjadinya
kekakuan  otot  kontraktur,  mengoptimalkan  pengobatan  sehubungan  masalah medis  dan  menyediakan  bantuan  psikologis  pasien  dan  keluarganya.  Bila  usaha
ini  dilakukan  dengan  segera,  maka  kekakuan  otot  dapat  berkurang  secara  cepat perhari  sekitar  3.  Pengerelaksasian  kekakuan  otot  dekondisioning  mulai
dilakukan  dalam  waktu  24-48  jam  pertama.  Pada  kondisi  ini  katabolisme meningkat,  depresi  psikologis,  stasis  pembuluh  vena,  kapasitas  vital  menurun,
perlambatan  gerakan  saluran  cerna.  Stasis  urinaria  juga  dapat  dijumpai.  Terapi fisik harus dimulai dalam 2 hari dari saat terjadinya onset stroke bahkan pasien
Universitas Sumatera Utara
22
koma  sekalipun  dengan  menggerakkan  anggota  tubuhnya.  Program  awal rehabilitasimobilisasi  dini  dilakukan  secepatnya.  Pasien  yang  diperbolehkan
mengangkat  kepala,  duduk,  dan  berdiri  maka  perbaikan  fungsi  dapat  diharapkan dengan lebih baik Junaidi, 2011.
4. Bahaya Fisiologis Imobilisasi 4.1. Perubahan fisiologis imobilisasi