BAB II KAJIAN TEORI
A. Persepsi siswa
1. Pengertian Persepsi Siswa
Istilah persepsi siswa berasal dari Bahasa Inggris, yaitu “Perception, yang berarti pengamatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi
sesuatu”.
10
Yang diamati adalah objek-objek yang ada disekitar kita. Objek- objek itu kita tangkap melalui alat indra yang diproyeksikan pada bagian-bagian
tertentu sehingga kita dapat mengamati objek-objek tersebut. Menurut Sarwono “persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan,
memfokuskan objek-objek disebut persepsi”.
11
Menurut Thoha, “persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik
lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman”.
12
11
10
Jhon M. Echols dan Hasan Sadily, Kamus Inggeris Indonesia, Jakarta: PT.Gramedia, 2003, h.424.
11
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta:Bulan Bintang, 2000. Cet. 8, h.39.
12
Thoha Miftah, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta:Raja Grafindo Persada, h.100.
10
Dengan demikian persepsi itu adalah proses kognitif yang tidak bisa lepas dari alat indera manusia, karena persepsi itu selalu terkait dengan indera
penglihatan, pendengaran, penciuman sampai dengan perasaan. Dan itu semua merupakan sesuatu yang dialami oleh manusia.
Selanjutnya menurut Sondang, “persepsi adalah suatu proses melalui mana seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan-kesan
dengan sendirinya, sehingga individu dapat memberikan suatu makna tentang yang dapat dimengerti dan dapat dipahami untuk lingkungan”.
13
Untuk memahami sekeliling kita Shaleh mendefinisikan persepsi sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera
kita penginderaan untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri.
Selain itu Shaleh memberikan definisi yang lain mengenai persepsi yaitu, kemampuan membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan
perhatian terhadap suatu objek rangsang. Dalam proses pengelompokkan dan membedakan ini persepsi melibatkan proses interpretasi berdasarkan
pengalaman terhadap suatu peristiwa atau objek.
14
Alisuf mendefinisikan, persepsi atau pengamatan sebagai aktifitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan-rangsangan yang
sampai kepadanya melalui alat inderanya, dengan kemampuan inilah memungkinkan manusia atau individu mengenali lingkungan hidupnya.
Manusia dapat mengenali lingkungan fisik yang nyata, baik dalam dirinya sendiri maupun diluar dirinya yang menggunakan organ-organ
inderanya.
15
Pengamatan untuk mengenal lingkungan fisik ini diawali dengan proses karena menurut Slameto “persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan atau info kedalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat
inderanya, yaitu indera penglihatan, pendengar, peraba dan penciuman”.
16
12
13
Sondang P. Siagian, Teori Motivasi dan Aplikasi, Jakarta:Bina Aksara, 1990, h.106.
14
Abdurrahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta:Prenada Media, 2004, h.88.
15
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi dan Perkembangan, Jakarta:Pedoman Jaya, 1993, cet.1, h.45.
16
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:Rineka Cipta, 2003, cet. 4 . h. 102.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi yaitu suatu proses psikis yang ada dalam diri seseorang, yang dapat berupa
kesan, anggapan atau penilaian seseorang terhadap suatu objek atau lingkungannya. Sehingga menghasilkan gambaran atau anggapan pada diri
seseorang terhadap apa yang telah diamatinya.
2. Definisi Kepuasan Pelanggan