Hubungan Antara Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dengan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat

(1)

AGAMA ISLAM DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL

SISWA SMP PGRI 2 CIPUTAT

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh:

AHMAD MU’AMMAR NIM : 104011000126

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011


(2)

(3)

(4)

UIN JAKARTA FITK

Jl. Ir. H. juanda No. 95 Ciputat 15412 Jakarta

FORM (FR)

Tgl. Terbit : 5 Januari 2009 No. Revisi : 00

Hal :

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : AHMAD MU’AMMAR

Tempat/Tgl.Lahir : Indramayu, 03 Mei 1986

NIM : 104011000126

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA PEMBELAJARAN PEDIDIKAN

AGAMA ISLAM DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA SMP PGRI 2 CIPUTAT

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Sururin, M.Ag 2. Zikri Neni Iska, M.Psi

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Jakarta, 22 September 2011

AHMAD MU’AMMAR NIM. 104011000126


(5)

Ahmad Mu’ammar, Hubungan Antara Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat,Skripsi, Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011

Pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

Pendidikan agama Islam adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil).

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persolaan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan prilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan kecerdasan spiritual siswa SMP PGRI 2 Ciputat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi, yaitu menjelaskan tentang ada tidaknya hubungan antara variabel X sebagai variabel independent atau bebas (pembelajaran pendidikan agama Islam) dengan variabel Y sebagai variabel dependent atau terikat (kecerdasan spiritual).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP PGRI 2 Ciputat, yang berjumlah 214 siswa. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan penelitian, dan sampel yang akan diambil yaitu kelas VIII A yang berjumlah 35 siswa.

Berdasarkan interpretasi data yang penulis lakukan dengan cara menggunakan r tabel yaitu pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,325 dan pada taraf signifikansi 1 % sebesar 0,418, Karena rxy pada taraf signifikansi 5 % lebih besar

daripada r tabel (0,334 > 0,325), maka pada taraf signifikansi 5 % Ho (hipotesis nihil) ditolak, sedangkan Ha (hipotesis alternatif) diterima. Berarti bahwa pada taraf signifikansi 5 % terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y. Selanjutnya, karena pada taraf signifikansi 1 % rxy lebih kecil

daripada r tabel (0,334 < 0,418), maka pada taraf signifikansi 1 % itu Ho (hipotesis nihil) diterima, sedangkan Ha (hipotesis alternatif) ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1 % tidak terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya rxy ( yaitu = 0,334) berada

dalam kisaran atau skala rendah antara 0,200 – 0,400. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara pembelajaran PAI dengan kecerdasan spiritual siswa SMP PGRI 2 Ciputat.

Kata kunci: pembelajaran, pendidikan agama Islam, kecerdasan spiritual


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT, atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga Allah sampaikan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia untuk mengikuti petunjuk risalah yang dibawanya yakni agama Islam yang akan menyelamatkan serta menghantarkan pemeluknya menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tentunya tidak luput dari kekurangan dan kelemahan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak alhirnya skripsi ini dapat diselesaikan meskipun belum sempurna.

Oleh karena itu tiada ungkapan yang lebih pantas diucapakan kecuali rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Sururin, MA. Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, petunujuk, nasehat dan arahan kepada penulis selama menyusun Skipsi.

5. Zikri Neni Iska, M.Psi. Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat dan arahan kepada penulis selama menyusun Skipsi.


(7)

6. Prof. Dr. Armai Arief, MA. Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya dosen-dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan, semoga Allah membalas semuanya dengan pahala dan kebaikan.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah membantu penulis menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi.

9. Bapak Syamsuddin S.Pd Kepala Sekolah SMP PGRI 2 Ciputat, Ibu Hj.Mulyani selaku guru studi PAI, beserta staff dan seluruh dewan guru yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

10.Ayahanda dan Ibunda tercinta H. Moh. Ridwan (Alm) dan Hj. Roqiyah

yang selalu mendo’akan dan memberikan nasihat serta bimbingan kepada

penulis untuk selalu semangat meneruskan perjuangan, harapan dan cita-cita.

11.Kakakku Hj. Ely Anisatul Jalis S.Pd.I (Yu Ely), Ahmad Faozan S.Ag, (Aa

Ozan) Sichah Hadi Amd (Yu Sichah), As’ad Syamsul Arifin S.Sos.I, (Aa Aad)Isti’anah S.Sos.I (Yu, Iis), Husni Mubarok, S.Pd.I (Aa, Uus), dan

adik-adikku Lailatul Hamidah (Nok Midah), Siti Hajar (Nok Eha), Zaenal Muttaqin, Fatihaturrahmah (Nok Atik), serta keponakanku yang manis Fawwaz Ahmaddinejad, Azzah Faheera Kameela dan Fatima Faikha Jasmine yang selalu memberikan motivasi dan keakraban dari sebuah arti keluarga.

12.Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2004 khususnya Kelas D (Apunk, Fauzi, Dahlan, Emin, Rahmat, Saeful Millah, Bejo, Lesly Dll) yang sama-sama merasakan suka dan duka selama masa kuliah.


(8)

13.Keluarga Besar Persatuan Mahasiswa Indramayu PERMAI-AYU DKI JAKARTA, (Muadz, Sail, Uki, Alfi, Zaenal, Anis, Wildzan, Hasyim, Muhajir (Udin), Sudedi, Syamsul, Aef, Ade Brother, Jono, Yogi, Wati Dll) yang senantiasa membantu kepada penulis memberikan semangat, masukan, ide dan pikiran bahkan tenaga selama penulisan skripsi ini.

14.Teman-teman Kostan Gg H. Koweng Legoso (Mahbub, Fadholi, Mujahidin, Tirwan, Mas Amat, Misbah, Owi, Rodi, Basir) dan teman teman lainnya yang yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih untuk kebersamaannya yang menginspirasi untuk selalu menjadi lebih baik setiap harinya dan semua keceriaan selama kuliah.

Akhirnya penulis berharap semoga amal baik yang telah mereka berikan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT, dan skripsi ini memberikan manfaat dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya di bidang pendidikan agama.

Jakarta, 23 Agustus 2011


(9)

vi

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

1. Tujuan Penelitian ... 4

2. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 6

A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam... 6

1. Pengertian Pembelajaran ... 6

2. Pendidikan Agama Islam ... 10

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 10

b. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama islam ... 12

c. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam ... 15

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ... 17

B. Kecerdasan Spiritual ... 21

1. Definisi Kecerdasan Spiritual ... 21

2. Pembuktian Ilmiah adanya Kecerdasan Spiritual ... 24

3. Fungsi Kecerdasan Spiritual ... 28


(10)

vii

D. Pengajuan Hipotesis ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Metode Penelitian ... 32

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Variabel Penelitian ... 34

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Analisis Instrumen ………. 36

H. Teknis Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 43

A. Gambaran Umum SMP PGRI 2 Ciputat ... 43

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP PGRI 2 Ciputat ... 43

2. Visi dan Misi ... 44

3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa ... 45

4. Keadaan, Sarana Prasarana dan Struktur Organisasi ... 46

B. Deskripsi Data ... 47

C. Analisis Data ... 72

D. Interpretasi Data ... 74

BAB V PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 80


(11)

Tabel 3. 1 Kisi – Kisi Pembelajaran ... 34

Tabel 3. 2 Kisi – Kisi Kecerdasan Spiritual ... 35

Tabel 3. 3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Pembelajaran PAI ... 37

Tabel 3. 4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kecerdasan Spiritual ... 37

Tabel 3. 5 Skor Jawaban ... 39

Tabel 4. 1 Jumlah Staf Pengajar ... 44

Tabel 4. 2 Jumlah Karyawan ... 44

Tabel 4. 3 Daftar Keadaan Guru SMP PGRI 2 Ciputat ... 44

Tabel 4. 4 Jumlah Siswa... 45

Tabel 4. 5 Sarana dan Prasarana ... 46

Tabel 4. 6 Guru PAI menghubungkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman sehari-hari ... 48

Tabel 4. 7 Guru PAI mendeskripsikan secara singkat topik pembahasan yang akan dipelajari ... 48

Tabel 4. 8 Guru PAI menjelaskan indikator sebelum memulai pelajaran ... 49

Tabel 4. 9 Guru PAI menyampaikan materi pelajaran yang mudah dipelajari 49 Tabel 4.10 Guru PAI menjelaskan materi pelajaran sesuai dengan topik yang sedang dibahas ... 50

Tabel 4.11 Guru PAI menjelaskan materi pelajaran secara sistematis ... 50

Tabel 4.12 Guru PAI memberikan contoh tentang tata cara melaksanakan shalat 5 waktu ... 51

Tabel 4.13 Guru PAI memberikan contoh tentang tata cara shalat sunnah rawatib ... 51

Tabel 4.14 Guru PAI memberikan contoh bacaan qolqalah dalam Al-Qur’an 52

Tabel 4.15 Guru PAI menceritakan hikmah melaksanakan shalat 5 waktu... 52

Tabel 4.16 Guru PAI menceritakan tentang hukuman bagi orang yang tidak melaksanakan shalat 5 waktu dan puasa di bulan ramadhan……. 53


(12)

Tabel 4.18 Guru PAI mengontrol shalat siswa-siswanya disekolah ... 54

Tabel 4.19 Guru PAI memberikan ujian praktek dalam pembelajaran PAI... 54

Tabel 4.20 Guru PAI memberikan ujian praktek shalat sunnah rawatib ... 55

Tabel 4.21 Guru PAI memberikan ujian bacaan Al-quran ... 55

Tabel 4.22 Guru PAI memberikan ulangan harian setelah membahas satu topik pembahasan.……….. 56

Tabel 4.23 Skor Angket Pembelajaran PAI………. 56

Tabel 4.24 Tingkat Pembelajaran PAI Siswa SMP PGRI 2 Ciputat ………… 59

Tabel 4.25 Siswa melaporkan teman yang mencuri kepada guru ... 59

Tabel 4.26 Siswa segera melaksanakan shalat saat adzan tiba ……….… 60

Tabel 4.27 Siswa sabar menghadapi musibah yang menimpanya ... 60

Tabel 4.28 Siswa melaksanakan shalat rawatib meskipun sedang sakit ... 61

Tabel 4.29 Siswa mencari solusi dalam menyelesaikan masalahnya ………… 61

Tabel 4.30 Siswa bermuhasabah setelah melakukan sesuatu ……….. 62

Tabel 4.31 Siswa mengeluarkan keputusan dengan matang ……… 62

Tabel 4.32 Siswa giat belajar untuk mendapatkan peringkat ………... 63

Tabel 4.33 Siswa mengambil hikmah dari setiap kejadian ... 63

Tabel 4.34 Siwa bersikap sportif dalam meraih prestasi ………. 64

Tabel 4.35 Siswa mengerjakan PR dengan baik ………. 64

Tabel 4.36 Siswa memberikan setengah uang jajan kepada pengemis ……... 65

Tabel 4.37 Siswa membantu kecelakaan dijalan ………. 65

Tabel 4.38 Siswa menerima keputusan rapat ………... 66

Tabel 4.39 Siswa mengikhlaskan keluarga yang meninggal ………. 66

Tabel 4.40 Siswa aktif berorganisasi ………... 67

Tabel 4.41 Siswa memberikan solusi kepada teman yang mendapatkan masalah ………... 67

Tabel 4.42 Siswa tidak menyontek saat ujian ……….. 68

Tabel 4.43 Siswa mengerjakan PR sendiri ………... 68


(13)

Tabel 4.45 Siswa menyiapkan perlengkapan sekolah sendiri ……….. 69 Tabel 4.46 Skor Angket Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2

Ciputat .……… 70

Tabel 4.47 Kecerdasan Spiritual Siswa SMP PGRI 2 Ciputat ………. 72 Tabel 4.48 Angka Hasil Perhitungan Antara Variabel X Dan Variabel Y …... 73


(14)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa : pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.1

Selain pengertian di atas dijelaskan pula tentang tujuan pendidikan nasional, pada bab II pasal 3 pendidikan nasional bertujuan untuk

“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggung jawab”. 2

Dalam usaha mewujudkan tujuan pendidikan tersebut maka diperlukan adanya suatu proses belajar dan pembelajaran. Proses belajar dan pembelajaran diselenggarakan pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar 9 tahun, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional di atas, pentingnya pendidikan agama diajarkan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi di Indonesia, sebagaimana yang ditegaskan dalam pasal 37 undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa: “Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kwarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu

1

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2009), h. 2

2


(15)

pengetahuan sosial, seni budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan atau kejuruan, dan muatan lokal”.

Terkait dengan Pendidikan Agama Islam Zakiyah Darajat mengemukakan bahwa :

Pendidikan Agama Islam adalah pembentukan kepribadian, pendidikan Islam ini lebih banyak ditujukan kepada perbaikan mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan sesuai dengan petunjuk ajaran Islam, karena itu pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga bersifat praktis atau pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal.3

Pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk mengembangkan intelektual pribadi anak didik kearah kedewasaan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT, baik kepada Tuhannya, sesama manusia dan sesama makhluk lainnya.4 Dengan belajar pendidikan agama Islam diharapkan dapat menghasilkan adanya perubahan yang sifatnya menetap sehingga pada tahap akhir akan di dapat perubahan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan. Perubahan yang didapat dari proses belajar dan pembelajaran pendidikan agama Islam bisa diamalkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah akan terlihat dari perubahan tingkah laku siswa, misalnya sebelum seseorang mengalami proses belajar, ia tidak tahu konsep

tentang “X” tetapi setelah ia mengalami proses pembelajaran, ia jadi paham tentang konsep “X”.

Sistem Pembelajaran yang saat ini masih berorientasi pada hasil belajar dengan hanya mengoptimalkan fungsi kecerdasan intelegensi saja. Konsekuensinya, IQ dijadikan acuan utama dalam menentukan keberhasilan

3

Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996) h. 28 4

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) h. 41


(16)

belajar siswa, padahal menurut Daniel Goleman yang dikutip Richard Bowell, IQ hanya menyumbangkan 20 % dalam menentukan kesuksesan hidup seseorang. Lebih jauh Bowell menegaskan, mengevaluasi semua orang dengan cara berpikir ini gagal mengenali bakat ganda. Dan lebih parah lagi dapat menanamkan rasa gagal yang abadi dalam diri seseorang yang memiliki IQ rendah serta perasaan sukses yang semu dalam diri seseorang yang meraih skor IQ tinggi.5

Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami, bahwa tingginya nilai IQ seseorang tidak dapat dijadikan acuan utama dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Bahkan kontribusinya hanya 20 % terhadap keberhasilan belajar, artinya masih ada sekitar 80% faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Salah satu faktor yang diharapkan dapat berperan dalam mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa adalah faktor spiritualitas yang ada pada diri peserta didik.

Menurut Ari Ginanjar, penulis buku best seller ESQ (Emotional Spiritual Quotient) sekaligus trainer ESQ, bahwa “IQ memang penting kehadirannya dalam kehidupan manusia, yaitu agar manusia memanfaatkan teknologi demi efesiensi dan efektifitas, juga peran EQ dalam membangun hubungan antar manusia yang efektif sekaligus peranan dalam meningkatkan kinerja, namun tanpa SQ yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran, maka keberhasilan itu hanyalah akan menghasilkan hitler-hitler baru dan fir’aun-fir’aun kecil dimuka bumi ini.

Sementara itu, menurut Danah Zohar dan Ian marshall, SQ memberi kita potensi tumbuh dan berubah, bersikap kreatif, luwes, berwawasan luas serta memungkinkan kita menyatukan hal-hal yang bersifat intrapersonal dan interpersonal.

Keberadaan kecerdasan spiritual akan memupuk sikap-sikap positif seperti kejujuran, semangat motivasi, kepemimpinan kecerdasan emosional dan sikap-sikap positif lainnya. Untuk mendalami permasalahan tersebut penulis

5

Richard Bowell, 7 Langkah Kecerdasan Spiritual, Terj. Dari The Steps of Spiritual Quotient, (Jakarta: Buana Ilmu Populer, 2004), Cet, I h. 7


(17)

mencoba membahas skripsi yang berjudul : “Hubungan Antara

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Kecerdasan Spiritual

Siswa SMP PGRI 2 Ciputat”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1. Sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih berorientasi pada hasil belajar daripada proses belajar.

2. Pola pembelajaran yang diterapkan dalam pendidikan nasional lebih menitikberatkan pada pemberdayaan aspek kecerdasan IQ.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada hubungan pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap kecerdasan spiritual siswa. Pembelajaran PAI yang dimaksud adalah proses kegiatan pembelajaran PAI yang berlangsung didalam kelas. Sedangkan kecerdasan spiritual yang dimaksud adalah menurut Zohar dan Marshall dalam bukunya SQ: Memanfaatkan kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik dan holistic memaknai kehidupan yang didalamnya menjelaskan 9 indikator kecerdasan spriritual.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembahasan masalah yang dikemukakan maka perumusan masalahnya adalah : Adakah hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan kecerdasan spiritual siswa SMP PGRI 2 Ciputat?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan kecerdasan spiritual siswa di SMP PGRI 2 Ciputat.


(18)

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian ilmu pengetahuan tentang pembelajaran Pendidikan agama Islam siswa, khususnya yang berkaitan dengan kecerdasan spiritual.

b. Secara Praktis 1) Bagi Pendidik

a) Memberikan informasi tentang pengembangan kecerdasan spiritual siswa SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan guna mempertinggi efektifitas kegiatan belajar mengajar.

b) Mendorong para pendidik untuk membimbing siswa SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan dalam mengembangkan kecerdasan spiritual yang tinggi.

2) Bagi Siswa SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan

Mendorong siswa SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang Selatan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual yang tinggi dalam upaya mencapai proses pembelajaran yang optimal.


(19)

KAJIAN TEORI

A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pembelajaran

Pengertian pembelajaran dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 yaitu : proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.1 Pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata benda atau nomina yang

berarti “ proses, cara, perbuatan menjadikan orang/makhluk hidup belajar.2

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.3

Pembelajaran merupakan suatu upaya membelajarkan atau suatu upaya mengarahkan aktivitas siswa kearah aktivitas belajar. Didalam proses pembelajaran terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar (guru) dan aktivitas (siswa). Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.4

Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, kreativitas, peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda

1

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Bandung: Fokus Media, 2009) h. 4

2

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003) h. 17

3

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 1995) Cet, I, h,

57

4

Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2006) h. 9


(20)

dengan mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru, sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik.

Pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.5 Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien.6

Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.7

Menurut Chaplin dalam Dictionary of psicology membatasi belajar

dengan dua macam rumusan, rumusan yang pertama adalah “ acquisition of any experience” (Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Rumusan kedua adalah process of acquiring responses as a result of special practice (Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus).8

5

Abuddin Nata, Pespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran (Jakarta: Kencana, 2009) h. 87

6

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai referensi bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Kencana, 2009), cet. I, hal, 31

7

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. Ke-4, h. 2.

8


(21)

Yatim Riyanto mengemukakan beberapa pendapat para tokoh tentang belajar, antara lain:

a. Menurut Walker belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang tidak berhubungan lansung dengan kegiatan belajar.

b. Menurut Winkel belajar adalah suatu aktifitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas.

c. Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman.menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan panca indra. Dengan kata lain bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu.9

Ngalim Purwanto dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” menguraikan pengertian belajar, menurut beberapa tokoh pendidikan, di antaranya:

a. Hilgard dan Brower, dalam bukunya “Theories Of Learning” (1975)

mengemukakan “Belajar adalah hubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan pengaruh obat dan sebagainya) b. Gagne, dalam bukunya “The Condition Of Learning” (1977)

menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila situasi stimulus bersama

dengan isi ingatan mempengaruhi siswi-siswi sedemikian rupa, sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

c. Morgan, dalam bukunya “Introduction to Psychology” (1978)

mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

9

Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai referensi bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas (Jakarta: Kencana, 2009), cet. I, hal, 5.


(22)

d. Whiterington, dalam bukunya “Educational Psychology

mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan dan pengertian.10 Menurut Hamalik dalam bukunya Tohirin belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan pribadi secara lebih lengkap. 11

Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan, belajar adalah penambahan pengetahuan dan perubahan tingkah laku secara sengaja dengan melalui pengamatan dan penelitian, sehingga memperoleh prilaku baru atau meningkatkan prilaku yang pernah ada.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang merupakan sebagai akibat dari pengalaman atau latihan.

Pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga kegiatan, yakni pembukaan, pembentukan kompetensi, dan penutup12.

a. Pembukaan

Pembukaan adalah kegiatan awal yang harus dilakukan guru untuk memulai atau membuka pembelajaran. Membuka pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan kesiapan mental dan menarik perhatian peserta didik secara optimal, agar mereka memusatkan diri sepenuhnya untuk belajar.

b. Pembentukan kompetensi

Pembentukan kompetensi peserta didik merupakan kegiatan inti pembelajaran, antara lain mencakup penyampaian informasi tentang materi pokok atau materi standar, membahas standar untuk

10

M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2000), h. 84

11

Tohirin, Psikologi Pembelajaran …, h. 59

12

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) cet 2, h. 181


(23)

kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman atau pendapat dalam membahas materi standar atau memecahkan masalah yang diadapi bersama.

Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru untuk membentuk kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan atau modifikasi. Pembentukan kompetensi dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat aktif, baik mental, fisik, maupun sosialnya.

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan akhir yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran. Dalam pembelajaran penutup ini guru harus berupaya mengetahui pembentukan kompetensi dan pencapaian tujuan pembelajaran, serta pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari, sekaligus mengakhiri kegiatan pembelajaran.

2. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Ahmad D. Marimba mendefinisikan pendidikan agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (insan kamil).13 Tayar Yusuf mengartikan pendidikan agama Islam sebagai usaha sadar generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan kepada generasi muda agar kelak menjadi manusia bertakwa kepada Allah SWT.14 Sedangkan Fadhil Al-Jamaly memberikan pengertian pendidikan sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta

13

Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT Al-Ma’arif,

1989) h. 19

14

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi

(Konsep dan Implementasi kurikulum 2004), (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), cet III, h. 130


(24)

mengajak manusia lebih maju dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan maupun perbuatan.15

A. Tafsir mendefinisikan pendidikan agama Islam adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.16 Azizy mengemukakan bahwa esensi pendidikan yaitu adanya proses transfer nilai, pengetahuan, dan keterampilan dari generasi tua kepada generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu ketika kita menyebut pendidikan Islam, maka akan mencakup dua hal, (a) mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam: (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.17 M. Arifin mendefinisikan pendidikan Islam adalah usaha sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan secara perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam kearah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.18 Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany mendefinisikan pendidikan sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi diantara berbagai profesi asasi dalam masyarakat.19 Endang Saefuddin Anshori memberikan pengertian pendidikan Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh subjek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi) dan raga objek didik dengan bahan-bahan materi

15

Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003) h. 76

16

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007) cet, VII, h. 32

17

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam…, h.130

18

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994) h. 32

19

Omar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan


(25)

tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.20

Hasil Konferensi pendidikan Islam se-Dunia kedua tahun 1980 di Islamabad, Pakistan, merumuskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengembangkan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, dan ilmiah baik secara individual maupun kolektif menuju kearah pencapaian kesempurnaan hidup sesuai dengan ajaran Islam.21

Berdasarkan pengertian di atas tentang pendidikan agama Islam, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan untuk merubah individu kedalam suatu sistem kepercayaan dan prilaku yang bersumber dari ajaran Allah.

Pendidikan Agama Islam sangat erat hubungannya dengan kecerdasan spiritual, karena kecerdasan spritual merupakan kemampuan memenuhi kebutuhan ruh manusia, berupa ibadah agar ia dapat kembali kepada penciptanya dalam keadaan suci. Kecerdasan spritual merupakan kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan kualitas batin seseorang.

b. Dasar- dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Pelaksanaaan pendidikan agama Islam disekolah mempunyai dasar yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. Dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu:

1) Dasar yuridis/hukum

Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama disekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam yaitu:

20

Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim & Pendidikan Islam (Jakarta: Logos Wacana ilmu, 1999), h. 6

21

A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam (Malang : UIN Malang Press, 2008), h. 24


(26)

a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila, sila pertama: ketuhanan Yang Maha Esa

b) Dasar struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 dalam bab XI pasal 2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.

c) Dasar operasional, yaitu yang terkandung dalam undang-undang sistem pendidikan nasional.

2) Segi religius

Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepadaNya. Dalam al-Qur’an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut antara lain:

a) Q.S. An-Nahl: 125:































Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik……”22

b) Q.S. Al-Imran: 104:









































Dan hendaklah diantara kamu ada golongan umat yang

menyeru kepada kebijakan, meyuruh kepada yang ma’ruf, dan

mencegah dari yang munkar.”23

22

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surat An-Nahl Ayat 125

23


(27)

c) Al-Hadits:

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf, dari ibnu Tsauban, yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban, dari Hasan bin Athiyah, dari Abu Kabsyah as Saluli, dari Abdullah bin Amru, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda:

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan

ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak ada dosa, barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah ia

menempati tempat duduknya dari neraka.” Hadits Hasan

Shohih

3) Aspek Psikologis

Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa hidup manusia baik segi individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan pegangan hidup. Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini dkk bahwa: semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang maha Kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolonganNya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi kepada zat yang Maha Kuasa.


(28)

Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang dan tenteram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ra’ad ayat 28 yaitu :































(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.24

c. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam 1) Tujuan Pendidikan agama Islam

Menurut Ahmad D. Marimba tujuan akhir pendidikan Islam adalah identik/sejalan dengan tujuan hidup seorang muslim, sebagaimana yang digariskan alam Al-Qur’an surat Az-Zariyat ayat 56:

















Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”25

Surat Al-Bayyinah ayat 5:



























































“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)

24

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surat Ar-Ra’ad Ayat 28

25


(29)

agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan

menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”26

Surat Ali Imron ayat 102:





































“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu

mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”27

Inti dari tiga ayat diatas adalah menjadi seorang hamba Allah yang beriman, bertaqwa dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT atau berarti terbentuknya kepribadian muslim.28

Menurut Muhammad Fadhil Al-Jamaly, tujuan pendidikan Islam menurut al-Qur’an meliputi: (1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya dan tanggung jawabnya dalam kehidupan ini. (2) menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. (3) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta. (4) menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta.29 Menurut Omar al-Toumy al-Syaibany bahwa tujuan pendidikan

26

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Bayyinah Ayat 5

27

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Imran Ayat 102

28

Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat …, h. 19

29

Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (PT.Ciputat Press: Ciputat, 2005), cet II, h.37


(30)

Islam adalah untuk mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlak al-karimah.30

Sedangkan menurut Zakiyah Darajat dkk, tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamil dengan pola Taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah atau berkurang karena itu, orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk Insan kamil masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-kurangya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkurang31. Sedangkan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri atas 5 sasaran, yaitu: (1) membentuk akhlak mulia (2) mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat (3) persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya (4) menumbuhkan semangat ilmiah dikalangan peserta didik (5) mempersiapkan tenaga professional yang terampil.32

2) Fungsi Pendidikan Agama Islam

Abdul Majid dan Dian Andayani memaparkan fungsi pendidikan agama Islam adalah sebagai berikut:

a) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencapai hidup didunia dan diakhirat.

30

Jalaludin, Teologi…, h. 76

31

Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta : Bumi Aksara, 1996) cet, III, h. 31

32

Muhammad Athiyah Al-Abrayi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan


(31)

c) Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik secara fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

d) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

e) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangnnya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

f) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir nyata), sistem dan fungsionalnya.

g) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.33 Berdasarkan tujuan dan fungsi pendidikan agama Islam di atas sangat erat kaitannya dengan kecerdasan spritual, karena kecerdasan spritual dalam pandangan Islam merupakan kemampuan seseorang untuk yakin dan berpegang teguh terhadap nilai spritual islam, selalu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai islam dalam hidupnya, dan mampu untuk menempatkan dirinya dalam kebermaknaan diri yaitu ibadah dengan merasakan dirinya selalu dilihat Tuhan, sehingga ia dapat hidup dengan mempunyai jalan dan kebermaknaan yang akan membawanya terhadap kebahagiaan dan keharmonisan yang hakiki. Allah berfirman:

                                    

Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang beriman. (yaitu)

orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada

33


(32)

berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat (QS:

Al-Mu’minun: 1-4).34

d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup keseluruhan ajaran agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang berisi pedoman pokok yang mengatur berbagai aspek kehidupan untuk kesejahteraan hidup manusia di dunia dan diakhirat nanti, dalam hal ini, ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan yang meliputi:

1) Hubungan manusia dengan Allah SWT

Hubungan manusia dengan Allah merupakan hubungan yang vertikal antara manusia dengan Khalik, menempati prioritas utama dalam pendidikan agama Islam, isi ajarannya meliputi segi Iman, Islam dan Ihsan.

2) Hubungan Manusia dengan Dirinya

Hubungan manusia dengan dirinya merupakan sesuatu hal yang sangat penting, yaitu dengan memiliki rasa tangggung jawab, menjaga dan memelihara yang terdapat dalam diri agar manusia nantinya dapat menjaga diri dari hal-hal yang sifatnya dapat menjerumuskan kedalam kehancuran.

3) Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia

Merupakan hubungan yang bersifat horizontal, yaitu antara manusia dengan manusia dalam kehidupan. Ruang lingkup pengajarannya berkisar pada pengaturan hak dan kewajiban antara manusia dengan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

4) Hubungan Manusia dengan Makhluk Lain dan Lingkungan

Hubungan manusia dengan alam juga merupakan hal yang penting, yaitu manusia dituntut untuk mengenal, memanfaatkan dan menjaga serta mengembangkan kelestarian alam.35

34


(1)

15.

Ketika seseorang yang kita sayangi meninggal dunia, maka saya dengan ikhlas

menerima kepergiannya.

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

16.

Saya ikut serta dalam kegiatan organisasi di sekolah ataupun di masyarakat

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

17.

Ketika teman bercerita tentang masalahnya, maka timbul dalam diri saya

pertanyaan: "bagaimana cara membantunya

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

18.

Ketika sedang ujian saya tidak pernah menyontek

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

19.

Ketika ada pekerjaan rumah (PR) dari guru saya berusaha untuk mengerjakannya

sendiri

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

20.

Jika mau makan saya selalu mengambil sendiri, tidak menyuruh orang tua atau

pembantu

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju

21.

Saya selalu menyiapkan sendiri alat tulis dan buku pelajaran sebelum berangkat ke

sekolah

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Tidak setuju

d. Sangat tidak setuju


(2)

97

Kuadrat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Skor Total

1

A

2

3

2

3

4

3

4

4

2

1

2

3

2

3

2

2

2

3

1

4

52

2704

2

B

2

4

2

3

4

4

4

2

3

4

4

2

4

3

2

4

3

2

3

4

63

3969

3

C

2

1

2

2

4

4

4

4

2

2

2

1

4

3

2

1

3

2

3

4

52

2704

4

D

2

1

2

4

3

4

2

4

2

4

2

4

4

3

2

1

4

4

3

3

58

3364

5

E

3

2

2

3

4

2

3

1

2

3

3

2

2

2

2

3

2

3

2

2

48

2304

6

F

4

4

2

2

3

2

1

2

1

2

4

4

4

3

4

3

2

4

1

3

55

3025

7

G

3

4

3

4

4

4

4

3

2

3

4

1

3

2

2

2

2

3

3

2

58

3364

8

H

4

3

4

4

2

2

4

4

2

4

4

2

4

1

4

2

3

4

2

3

62

3844

9

I

2

4

4

2

4

3

4

2

2

2

4

2

4

2

4

2

1

2

2

2

54

2916

10

J

4

4

2

4

4

4

2

1

4

2

4

4

2

4

2

1

1

4

4

4

61

3721

11

K

2

2

4

4

4

2

4

2

2

2

4

2

4

2

4

2

1

4

2

2

55

3025

12

L

2

2

2

1

4

2

2

1

3

2

1

2

3

4

2

2

3

3

2

2

45

2025

13

M

2

3

2

4

2

2

2

2

1

2

3

2

1

3

4

2

2

3

2

2

46

2116

14

N

2

4

2

4

4

3

2

2

1

2

4

2

4

4

2

4

2

4

3

2

57

3249

15

O

2

2

1

2

2

2

1

2

2

2

3

2

3

1

2

3

2

2

2

2

40

1600

16

P

3

4

2

2

2

1

2

1

2

2

4

1

4

3

2

3

2

4

2

2

48

2304

17

Q

2

2

2

4

1

3

2

1

1

2

4

1

4

1

4

3

1

2

1

2

43

1849

18

R

4

4

4

3

4

2

4

4

4

4

4

2

4

4

2

4

2

4

2

2

67

4489

19

S

1

1

2

1

1

2

2

1

2

2

1

1

1

1

3

2

2

3

2

2

33

1089

20

T

4

2

2

4

2

4

4

2

4

4

4

4

4

4

4

3

2

4

4

4

69

4761

5

2

5

6

4

8

6

0

6

2

5

5

5

7

4

5

4

4

5

1

6

5

4

4

6

5

5

3

5

5

4

9

4

2

6

4

4

6

5

3

1066

58422

0.

6

7

0.

4

5

0.

4

4

0.

5

5

0.

4

5

0.

4

8

0.

5

6

0.

4

7

0.

5

3

0.

6

4

0.

5

8

0.

4

9

0.

5

2

0.

5

3

0.

0

1

0.

1

6

0.

1

3

0.

4

6

0.

5

2

0.

5

0

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

TV

TV

TV

V

V

V

Keputusan

Lampiran III

Skor Total

No.

Nama

Tabel Uji Validitas Instrumen Pembelajaran PAI

Butir Angket

r hitung


(3)

98

Kuadrat

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Skor Total

1

A

2

3

2

3

2

4

4

3

4

4

2

3

3

1

2

3

4

1

4

4

2

3

3

2

4

72

5184

2

B

2

2

4

3

4

2

3

3

2

1

2

4

1

2

1

2

2

3

3

2

2

2

3

3

58

3364

3

C

2

3

2

2

4

2

2

4

2

1

2

2

3

1

2

4

2

1

2

3

2

2

2

2

4

58

3364

4

D

2

3

1

2

1

2

3

2

2

1

3

1

3

1

1

1

2

3

4

4

3

2

4

1

2

54

2916

5

E

2

3

4

3

1

4

2

4

4

2

2

1

2

2

1

4

2

1

4

3

3

3

4

2

4

67

4489

6

F

2

3

2

1

2

2

2

3

3

2

2

2

3

2

3

3

2

3

2

2

2

3

2

1

2

56

3136

7

G

3

2

3

2

4

4

2

2

2

2

2

1

1

1

2

2

3

2

4

2

2

2

2

1

4

57

3249

8

H

4

2

2

2

3

3

2

3

2

2

2

1

2

1

2

2

2

2

3

3

1

3

2

2

3

56

3136

9

I

4

2

4

3

2

4

3

4

3

3

2

2

4

2

2

2

3

4

4

3

3

3

3

2

4

75

5625

10

J

3

2

3

2

2

3

2

2

3

2

2

1

4

1

2

2

2

3

4

3

3

3

3

3

2

62

3844

11

K

3

3

3

2

4

3

3

3

2

2

2

2

3

2

3

2

3

2

4

2

2

3

2

4

4

68

4624

12

L

2

3

4

3

4

3

3

3

3

2

2

2

4

3

3

3

3

2

4

3

2

2

2

3

4

72

5184

13

M

3

2

3

2

2

3

3

3

3

2

2

2

3

2

1

1

3

2

2

2

2

3

2

2

3

58

3364

14

N

3

2

4

2

1

3

2

2

2

2

1

3

3

4

2

3

2

1

3

2

3

2

2

3

3

60

3600

15

O

2

2

4

2

2

4

2

4

3

2

2

2

3

1

1

2

3

2

3

2

2

3

4

3

2

62

3844

16

P

2

3

3

2

3

2

3

3

2

2

2

1

4

1

2

1

2

2

2

1

3

4

2

2

2

56

3136

17

Q

1

2

3

2

2

3

2

4

3

2

3

2

3

1

2

3

2

2

3

3

2

2

2

3

3

60

3600

18

R

3

2

4

3

3

4

3

3

4

2

3

1

4

1

2

2

3

3

3

2

2

3

3

4

3

70

4900

19

S

4

4

4

3

1

3

3

1

2

3

2

4

4

3

3

3

3

4

4

4

3

4

2

3

4

78

6084

20

T

4

4

4

2

2

4

3

4

4

2

1

3

4

3

4

4

4

4

4

4

4

4

2

3

3

84

7056

5

3

5

2

6

3

4

6

4

5

6

4

1

5

6

0

5

6

4

2

4

0

3

8

6

4

3

4

4

2

4

8

5

2

4

6

6

6

5

5

4

8

5

6

5

0

4

9

6

3

1283

83699

0

.4

7

0

.5

2

0

.5

5

0

.5

5

-0

.1

1

0

.5

2

0

.5

4

0

.1

2

0

.5

0

0

.5

4

-0

.2

0

0

.5

6

0

.4

5

0

.4

9

0

.5

7

0

.4

7

0

.7

4

0

.4

7

0

.5

8

0

.4

7

0

.4

6

0

.4

9

0

.0

3

0

.4

7

0

.4

9

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

0

.4

4

4

V

V

V

V TV V

V TV V

V TV V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V TV V

V

r hitung

r tabel

Kesimpulan

lampiran IV

Tabel Validitas Uji Instrumen Kecerdasan Spiritual

Skor Total


(4)

99

Lampiran V

1

x

2 2

x

2 3

x

2 4

x

2 5

x

2 6

x

2 7

x

2 8

x

2 9

x

2 10

x

2 11

x

2 12

x

2 13

x

2 14

x

2 18

x

2 19

x

2 20

x

2

1 A 2 4 3 9 2 4 3 9 4 16 3 9 4 16 4 16 2 4 1 1 2 4 3 9 2 4 3 9 3 9 1 1 4 16

2 B 2 4 4 16 2 4 3 9 4 16 4 16 4 16 2 4 3 9 4 16 4 16 2 4 4 16 3 9 2 4 3 9 4 16

3 C 2 4 1 1 2 4 2 4 4 16 4 16 4 16 4 16 2 4 2 4 2 4 1 1 4 16 3 9 2 4 3 9 4 16

4 D 2 4 1 1 2 4 4 16 3 9 4 16 2 4 4 16 2 4 4 16 2 4 4 16 4 16 3 9 4 16 3 9 3 9

5 E 3 9 2 4 2 4 3 9 4 16 2 4 3 9 1 1 2 4 3 9 3 9 2 4 2 4 2 4 3 9 2 4 2 4

6 F 4 16 4 16 2 4 2 4 3 9 2 4 1 1 2 4 1 1 2 4 4 16 4 16 4 16 3 9 4 16 1 1 3 9

7 G 3 9 4 16 3 9 4 16 4 16 4 16 4 16 3 9 2 4 3 9 4 16 1 1 3 9 2 4 3 9 3 9 2 4

8 H 4 16 3 9 4 16 4 16 2 4 2 4 4 16 4 16 2 4 4 16 4 16 2 4 4 16 1 1 4 16 2 4 3 9

9 I 2 4 4 16 4 16 2 4 4 16 3 9 4 16 2 4 2 4 2 4 4 16 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 2 4

10 J 4 16 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 2 4 1 1 4 16 2 4 4 16 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 4 16

11 K 2 4 2 4 4 16 4 16 4 16 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 4 16 2 4 4 16 2 4 4 16 2 4 2 4

12 L 2 4 2 4 2 4 1 1 4 16 2 4 2 4 1 1 3 9 2 4 1 1 2 4 3 9 4 16 3 9 2 4 2 4

13 M 2 4 3 9 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 3 9 2 4 1 1 3 9 3 9 2 4 2 4

14 N 2 4 4 16 2 4 4 16 4 16 3 9 2 4 2 4 1 1 2 4 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 3 9 2 4

15 O 2 4 2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 3 9 2 4 3 9 1 1 2 4 2 4 2 4

16 P 3 9 4 16 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 1 1 2 4 2 4 4 16 1 1 4 16 3 9 4 16 2 4 2 4

17 Q 2 4 2 4 2 4 4 16 1 1 3 9 2 4 1 1 1 1 2 4 4 16 1 1 4 16 1 1 2 4 1 1 2 4

18 R 4 16 4 16 4 16 3 9 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 2 4 2 4

19 S 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 2 4 2 4 1 1 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 9 2 4 2 4

20 T 4 16 2 4 2 4 4 16 2 4 4 16 4 16 2 4 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16

5

2

1

5

2

5

6

1

8

2

4

8

1

3

0

6

0

2

0

2

6

2

2

1

6

5

5

1

6

9

5

7

1

8

7

4

5

1

2

7

4

4

1

1

4

5

1

1

4

7

6

5

2

3

3

4

4

1

1

8

6

5

2

3

3

5

3

1

6

3

6

4

2

1

8

4

6

1

2

0

5

3

1

5

5

V V V V V V V V V V V V V V V V V

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

( x)2

2704 3136 2304 3600 3844 3025 3249 2025 1936 2601 4225 1936 4225 2809 4096 2116 2809 x2

152 182 130 202 216 169 187 127 114 147 233 118 233 163 218 120 155

( x)2

/N 135.2 156.8 115.2 180.0 192.2 151.3 162.5 101.3 96.8 130.1 211.3 96.8 211.3 140.5 204.8 105.8 140.5 x2

– ( x)2

/N 16.8 25.2 14.8 22.0 23.8 17.8 24.6 25.8 17.2 17.0 21.8 21.2 21.8 22.6 13.2 14.2 14.6

0.84 1.26 0.74 1.10 1.19 0.89 1.23 1.29 0.86 0.85 1.09 1.06 1.09 1.13 0.66 0.71 0.73 16.70

2

(i)= 16,70 2

(i)= ( x2

– (( x)2

/N)/N) Kesimpulan

Tabel Uji Reliabilitas Pembelajaran PAI

No. Nama Butir Angket Valid

84

,

0

79

,

0

06

,

1

21

,

80

70

,

16

1

1

17

17

r

11

80,21

20

20

1066

-58422

dan

70

,

16

;

1

1

-k

k

r

2

2 2

) ( 2

2 ) (

11 i t

t i

N

N

x

x

i

2 2 2


(5)

100

1

x

2 2

x

2 3

x

2 4

x

2 6

x

2 7

x

2 9

x

2 10

x

2 12

x

2 13

x

2 14

x

2 15

x

2 16

x

2 17

x

2 18

x

2 19

x

2 20

x

2 21

x

2 22

x

2 24

x

2 25

x

2

1 A 2 4 3 9 2 4 3 9 4 16 4 16 4 16 4 16 3 9 3 9 1 1 2 4 3 9 4 16 1 1 4 16 4 16 2 4 3 9 2 4 4 16

2 B 2 4 2 4 4 16 3 9 4 16 2 4 3 9 2 4 2 4 4 16 1 1 2 4 1 1 2 4 2 4 3 9 3 9 2 4 2 4 3 9 3 9

3 C 2 4 3 9 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 3 9 1 1 2 4 4 16 2 4 1 1 2 4 3 9 2 4 2 4 2 4 4 16

4 D 2 4 3 9 1 1 2 4 2 4 3 9 2 4 1 1 1 1 3 9 1 1 1 1 1 1 2 4 3 9 4 16 4 16 3 9 2 4 1 1 2 4

5 E 2 4 3 9 4 16 3 9 4 16 2 4 4 16 2 4 1 1 2 4 2 4 1 1 4 16 2 4 1 1 4 16 3 9 3 9 3 9 2 4 4 16

6 F 2 4 3 9 2 4 1 1 2 4 2 4 3 9 2 4 2 4 3 9 2 4 3 9 3 9 2 4 3 9 2 4 2 4 2 4 3 9 1 1 2 4

7 G 3 9 2 4 3 9 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 1 1 1 1 1 1 2 4 2 4 3 9 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 1 1 4 16

8 H 4 16 2 4 2 4 2 4 3 9 2 4 2 4 2 4 1 1 2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 2 4 3 9 3 9 1 1 3 9 2 4 3 9

9 I 4 16 2 4 4 16 3 9 4 16 3 9 3 9 3 9 2 4 4 16 2 4 2 4 2 4 3 9 4 16 4 16 3 9 3 9 3 9 2 4 4 16

10 J 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 1 1 4 16 1 1 2 4 2 4 2 4 3 9 4 16 3 9 3 9 3 9 3 9 2 4

11 K 3 9 3 9 3 9 2 4 3 9 3 9 2 4 2 4 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 4 16 2 4 2 4 3 9 4 16 4 16

12 L 2 4 3 9 4 16 3 9 3 9 3 9 3 9 2 4 2 4 4 16 3 9 3 9 3 9 3 9 2 4 4 16 3 9 2 4 2 4 3 9 4 16

13 M 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 3 9 3 9 2 4 2 4 3 9 2 4 1 1 1 1 3 9 2 4 2 4 2 4 2 4 3 9 2 4 3 9

14 N 3 9 2 4 4 16 2 4 3 9 2 4 2 4 2 4 3 9 3 9 4 16 2 4 3 9 2 4 1 1 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 3 9

15 O 2 4 2 4 4 16 2 4 4 16 2 4 3 9 2 4 2 4 3 9 1 1 1 1 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 2 4 3 9 3 9 2 4

16 P 2 4 3 9 3 9 2 4 2 4 3 9 2 4 2 4 1 1 4 16 1 1 2 4 1 1 2 4 2 4 2 4 1 1 3 9 4 16 2 4 2 4

17 Q 1 1 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 3 9 2 4 2 4 3 9 1 1 2 4 3 9 2 4 2 4 3 9 3 9 2 4 2 4 3 9 3 9

18 R 3 9 2 4 4 16 3 9 4 16 3 9 4 16 2 4 1 1 4 16 1 1 2 4 2 4 3 9 3 9 3 9 2 4 2 4 3 9 4 16 3 9 19 S 4 16 4 16 4 16 3 9 3 9 3 9 2 4 3 9 4 16 4 16 3 9 3 9 3 9 3 9 4 16 4 16 4 16 3 9 4 16 3 9 4 16 20 T 4 16 4 16 4 16 2 4 4 16 3 9 4 16 2 4 3 9 4 16 3 9 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 4 16 3 9 3 9

5

3

1

5

5

5

2

1

4

4

6

3

2

1

5

4

6

1

1

2

6

4

2

1

6

5

1

1

3

7

5

6

1

6

8

4

2 96 38 86 64

2

1

8

3

4 74 42

1

0

0

4

8

1

3

4

5

2

1

4

4

4

6

1

2

4

6

6

2

3

0

5

5

1

6

5

4

8

1

2

4

5

6

1

6

6

4

9

1

3

5

6

3

2

1

1

V V V V V V V V V V V V V V V V V

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

( x)2

2809 2704 3969 2116 4096 2601 3136 1764 1444 4096 1156 1764 2304 2704 2116 4356 3025 2304 3136 2401 3969 x2

155 144 215 112 216 137 168 96 86 218 74 100 134 144 124 230 165 124 166 135 211 ( x)2

/N 140.5 135.2 198.5 105.8 204.8 130.1 156.8 88.2 72.2 204.8 57.8 88.2 115.2 135.2 105.8 217.8 151.3 115.2 156.8 120.1 198.5 x2

– ( x)2

/N 14.6 8.8 16.6 6.2 11.2 6.9 11.2 7.8 13.8 13.2 16.2 11.8 18.8 8.8 18.2 12.2 13.8 8.8 9.2 15.0 12.6 0.73 0.44 0.83 0.31 0.56 0.35 0.56 0.39 0.69 0.66 0.81 0.59 0.94 0.44 0.91 0.61 0.69 0.44 0.46 0.75 0.63 12.78

2

(i)= 12,78 2

(i)= ( x2

– (( x)2

/N)/N) Kesimpulan

Lampiran VI

Tabel Uji Reliabilitas Kecerdasan Spiritual

No. Nama

Butir Angket Valid

86

,

0

82

,

0

05

,

1

72

,

69

78

,

12

1

1

21

21

r

11

69,72

20

20

1283

-83699

dan

78

,

12

;

1

1

-k

k

r

2

2 2

) ( 2

2

11 i t

t b

N

N

x

x

i

2 2


(6)