58
I. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan ini data-data yang dikumpulkan berupa informasi tentang:
1. Data aktivitas belajar matematika siswa
Data aktivitas belajar matematika siswa diperoleh dari instrumen aktivitas belajar matematika siswa, instrumen catatan observasi aktivitas belajar
matematika siswa yang diisi oleh guru kolaborator, catatan tindakan penelitian yang diisi oleh peneliti, hasil wawancara terhadap subjek penelitian, serta foto-
foto aktivitas pembelajaran saat tindakan berlangsung. 2.
Data hasil belajar matematika siswa Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari tes formatif akhir
siklus.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Trusworthiness Studi
Instrumen yang akan mengukur hasil belajar siswa adalah tes formatif akhir siklus, untuk memvalidasi validitas instrumen tes formatif akhir siklus
digunakan validitas judgement yaitu validitas yang berdasarkan para ahlipakar. Instrumen yang akan mengukur aktivitas belajar matematika siswa adalah
instrumen aktivitas belajar matematika siswa, instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa dan pedoman wawancara terhadap subjek
penelitian. Teknik pemeriksaan kepercayaan yang digunakan terhadap data aktivitas belajar matematika siswa ini adalah dengan menggunakan metode
triangulasi. Triangulasi merupakan proses memastikan sesuatu getting a fix dari berbagai sudut pandang. Triangulasi berfungsi untuk meningkatkan ketajaman
hasil pengamatan melalui berbagai cara dalam pengumpulan data. Metode triangulasi terhadap data aktivitas belajar matematika siswa diperoleh dari data
yang dihasilkan dari instrumen aktivitas belajar matematika siswa, instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa, dan hasil wawancara
terhadap subjek penelitian. Sehingga hasil dari ketiga data tersebut semuanya mengarah dan memperkuat data aktivitas belajar matematika siswa.
59
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data
Setelah data-data penelitian yang dihasilkan terkumpul, peneliti memeriksa kembali kelengkapan dan keabsahan data-data tersebut. Tahap
selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut. 1.
Data kuantitatif Data kuantitatif berupa data skor aktivitas belajar matematika siswa dan
nilai tes formatif akhir siklus. Data-data tersebut penulis sajikan ke dalam bentuk tabel dan mengelompokkannya ke dalam tabel distribusi frekuensi dengan
menggunakan aturan sturgess. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif berupa nilai persentase, rata-rata ukuran pemusatan
data, nilai tertinggi, dan nilai terendah. Rumus persentase yang digunakan adalah
6
:
Keterangan: p = Angka persentase.
f = Frekuensi yang akan dicari persentasenya. N = Number of Cases Jumlah frekuensibanyaknya individu.
Analisis data dilakukan pada berbagai kesempatan, dari awal penelitian sampai berakhirnya proses penelitian. Hasil dari analisis data ini berupa informasi
berbentuk kalimat-kalimat yang memberi gambaran proses penelitian. Setelah
menganalisis data-data,
selanjutnya adalah
memberikan interpretasi terhadap nilai persentase dan rata-rata sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang tepat. 2.
Data kualitatif Data kualitatif berupa data aktivitas belajar matematika siswa yang
diperoleh dari instrumen catatan observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatan evaluasi tindakan penelitian, catatan tindakan penelitian, dan hasil
wawancara peneliti terhadap subjek penelitian. Dianalisis secara kualitatif dengan
6
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 43.
60 proses koding untuk mengorganisasi data, selanjutnya membuat interpretasi data
dan mendeskripsikannya secara jelas atas dasar data sehingga menjadi suatu kesimpulan.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Media manipulatifbenda konkret merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat dipakai pada proses pembelajaran matematika.
Penggunaaan media manipulatif pada proses pembelajaran matematika akan sangat membantu siswa dalam memahami konsep matematika sesuai dengan
tingkat kognitif siswa. Berdasarkan teori yang diuraikan bahwa media manipulatifbenda konkret merupakan media pembelajaran yang dapat memenuhi
kebutuhan belajar setiap siswa dan membantu dalam mengembangkan potensi belajar semua siswa. Zaman selalu berubah dan kompetitif berdasarkan
perkembangan teknologi informasi, untuk itu guru yang ideal harus merancang media pembelajaran bagi siswanya demi kesuksesan siswa dalam menghadapi
perkembangan zaman. Sejalan dengan alasan tersebut penulis mengharapkan bahwa tindak lanjut
tindakan penelitian ini tidak berhenti sampai penelitian ini berakhir, tetapi juga dikembangkan secara maksimal sesuai dengan teori media pembelajaran. Dalam
media pembelajaran terdapat banyak jenis-jenis media yang digunakan dalam melaksanakan pembelajara, diantaranya media gambar, multimedia, media
interaktif dan sebagainya. Penulis menawarkan kepada pihak lain untuk menelitimengembangkan penggunaan media pembelajaran berdasarkan jenis-
jenis media pembelajaran yang lainnya dalam aplikasi pembelajaran, demi terciptanya kualitas pembelajaran yang maksimal dan memperhatikan kebutuhan
belajar siswa. Sebagai bahan referensi penulis menyediakan contoh format instrumen-instrumen penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran yang dapat
diadopsi atau
dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan.
61