Karakteristik Responden Analisis Univariat

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh karakteristik responden yang meliputi umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan dan masa kerja. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut ini : Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan Kepala Keluarga dan Pendapatan Keluarga No Karakteristik Responden n 1 Umur 21 – 30 tahun 70 80,5 31 – 40 tahun 17 19,5 2 Jenis Kelamin Laki-laki 8 9,2 Perempuan 79 90,8 3 Status Perkawinan Belum Menikah 52 59,8 Menikah 35 40,2 4 Pendidikan Terakhir D-III Keperawatan 46 52,9 S-1 Keperawatan 41 47,1 5 Masa Kerja 5 tahun 63 72,4 ≥ 5 tahun 24 27,6 Jumlah 87 100,0 Berdasarkan tabel 4.1. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden berumur 21 – 30 tahun dengan jumlah 70 orang 80,5. Berdasarkan jenis kelamin, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 79 orang 90,8. Berdasarkan status perkawinan, sebagian besar berstatus belum menikah dengan jumlah 52 orang 59,8. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa sebagian besar responden berpendidikan D-III Keperawatan dengan jumlah 46 orang 52,9. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan masa kerja diketahui bahwa sebagian besar responden telah bekerja selama dengan jumlah 36 orang 58,0. Berdasarkan pendapatan keluarga diketahui bahwa 5 tahun dengan jumlah 63 orang 72,4. 4.2.2. Gambaran Pengetahuan Responden Gambaran pengetahuan responden diketahui dengan menggunakan 15 item pertanyaan dengan kategori jawaban benar dan salah. Gambaran pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 4.2. di bawah ini. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014 No Pertanyaan Benar Salah n n 1 Definisi infeksi nosokomial 82 94,3 5 5,7 2 Sumber infeksi nosokomial 69 79,3 18 20,7 3 Penularan infeksi nosokomial melalui kontak langsung dengan penderita penyakit 76 87,4 11 12,6 4 Penularan infeksi nosokomial dari peralatan di rumah sakit yang tidak steril 80 92,0 7 8,0 5 Pencegahan infeksi nosokomial dengan mencuci dengan sabun dan mensterilkan alat yang sudah digunakan 70 80,5 17 19,5 6 Perawat harus menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani pasien 59 67,8 28 32,2 7 Pemakaian masker dan sarung tangan bila mengganti balutan pada saat melakukan prosedur steril oleh perawat yang demam ringan 66 75,9 21 24,1 8 Teknik mencuci tangan yang benar 76 87,4 11 12,6 9 Mencuci tangan sebelum masuk ke ruang isolasi 69 79,3 18 20,7 10 Mencuci tangan saat meninggalkan ruang isolasi 72 82,8 15 17,2 11 Penggunaan sarung tangan dan masker saat melakukan tindakan isolasi 64 73,6 23 26,4 12 Penggunaan sarung tangan bila ruangan perawatan terpapar materi infeksi 78 89,7 9 10,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Lanjutan No Pertanyaan Benar Salah n n 13 Sarung tangan yang digunakan harus steril 58 66,7 29 33,3 14 Penggunaan sarung tangan bila ada luka pada kulit pasien 68 78,2 19 21,8 15 Pengunaan sarung tangan saat pemasangan infus 55 63,2 32 36,8 Berdasarkan tabel 4.2. di atas diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab benar untuk semua item pertanyaan. Pada pertanyaan tentang definisi infeksi nosokomial sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 82 orang 94,3, tentang sumber infeksi nosokomial sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 69 orang 79,3, tentang penularan infeksi nosokomial melalui kontak langsung dengan penderita penyakit sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 76 orang 87,4. Pada pertanyaan tentang penularan infeksi nosokomial dari peralatan di rumah sakit yang tidak steril sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 80 orang 92,0, tentang pencegahan infeksi nosokomial dengan mencuci dengan sabun dan mensterilkan alat yang sudah digunakan sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 70 orang 80,5, tentang perawat harus menggunakan sarung tangan sekali pakai bila menangani pasien sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 59 orang 67,8. Pada pertanyaan tentang pemakaian masker dan sarung tangan bila mengganti balutan pada saat melakukan prosedur steril oleh perawat yang demam ringan sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 66 orang 75,9, tentang teknik Universitas Sumatera Utara mencuci tangan yang benar sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 76 orang 87,4, tentang mencuci tangan sebelum masuk ruang isolasi sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 69 orang 79,3. Pertanyaan tentang mencuci tangan saat meninggalkan ruang isolasi sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 72 orang 82,8, tentang penggunaan sarung tangan dan masker saat melakukan tindakan isolasi sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 64 orang 73,6, tentang penggunaan sarung tangan bila ruangan perawatan terpapar materi infeksi sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 78 orang 89,7. Pertanyaan tentang sarung tangan yang digunakan harus steril sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 58 orang 66,7, tentang penggunaan sarung tangan bila ada luka pada kulit pasien sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 68 orang 78,2 dan tentang penggunaan sarung tangan saat pemasangan infus sebagian besar menjawab benar dengan jumlah 55 orang 63,2. Berdasarkan jawaban dari pertanyaan variabel pengetahuan di atas maka pengetahuan dapat dikategorikan menjadi : Tabel 4.3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014 No Pengetahuan n 1 Baik 70 80,5 2 Kurang 17 19,5 Jumlah 87 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.3. di atas diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden sebagian besar pada kategori baik dengan jumlah 70 orang 80,5.

4.2.3. Gambaran Sikap Responden

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai

14 122 86

Supervisi Kepala Ruangan dan Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan

9 64 94

Pengaruh Pengawasan Dan Kepatuhan Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri Pada Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Di Rumah Sakit Sakit Umum Daerah Kisaran

19 151 144

Karakteristik Penderita Pneumonia Pada Balita Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Sipirok Kabupaten Tapanuli Tapanuli Selatantahun 2001-2005

0 20 96

Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Tahun 2001-2003

0 39 94

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Tahun 2014

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Pengetahuan, Sikap dan Kepatuhan Perawat terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Tahun 2014

0 0 7

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014

0 0 18

Supervisi Kepala Ruangan dan Kepatuhan Perawat dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan

1 1 20

PENGARUH PENGAWASAN DAN KEPATUHAN TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PERAWAT DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KISARAN TESIS

0 1 16