BAB III ANALISIS DATA
3.1. Pola Gerakan Serikat Petani Indonesia Sumut Sebagai Kekuatan Politik
Pola gerakan yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia Wilayah Sumatera Utara merupakan penjabaran cita-cita dan strategi perjuangan untuk
kepentingan massa nya. Ketidakadilan yang diperoleh petani atas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada petani membuat SPI Sumut yang
memposisikan diri sebagai pelopor gerakan rakyat, melakukan penguatan- penguatan gerakan dalam memperjuangkan kasus-kasus sengketa tanah untuk
mempengaruhi kebijakan pemerintah. Pola-pola gerakan yang dilakukan dalam memperjuangkan kasus sengketa
tanah petani di Bandar Pasir Mandoge yakni; aksi massa, kampanye dan membangun opini publik, lobby dan negosiasi, melakukan gerakan politik serta
membangun aliansi gerakan.
3.1.1 Aksi Massa
Dalam memperjuangkan kasus sengketa tanah anggota SPI Sumut di Bandar Pasir Mandoge, Asahan, salah satu pola gerakan sebagai kekuatan politik
adalah dengan menggunakan kekuatan massa. Aksi-aksi massa tersebut dilakukan bertujuan untuk mendesak penyelesaian kasus sengketa tanah tersebut oleh
pemerintah. Tujuan utamanya adalah mendesak pemerintah agar mengambil keputusan kebijakan sesuai dengan tuntutan petani. Sebagaimana diungkapkan
oleh Ketua Cabang DPC SPI Kabupaten Asahan, Ibu Zubaidah :
Universitas Sumatera Utara
”Aksi-aksi ini kami buat agar pemeritah segera menyelesaikan kasus tanah ini dan memenuhi tuntutan yang menjadi hak petani...”
• Aksi massa di tingkat kabupaten
Aksi-aksi yang dilakukan basis massa SPI wilayah Sumut di tingkat kabupaten, lebih cenderung sebagai reaksi atas tekanan yang dihadapi anggota
SPI Sumut yang sedang memperjuangkan kasus tanah. Selain aksi yang reaksioner, aksi-aksi lokal juga dilakukan untuk mendesak pemerintahan di
tingkat kabupaten untuk segera merespon dan menuntaskan tuntutan-tuntutan perjuangan petani akan hak atas tanahnya. Aksi-aksi tersebut melibatkan petani
yang memiliki tujuan dan perjuangan yang sama. Sebagaimana yang di ungkapkan Syahmana Damanik:
” basis massa yang akan melakukan aksi-aksi nantinya tentunya harus mempunyai ideologi yang sama, petani harus paham apa dasar dari tujuan
perjuangan tersebut. Karena petani mempunyai pemikiran dan sikap yang saling berlainan, maka perlu pemahaman tersebut.”
• Aksi massa di tingkat propinsi
Aksi massa ditingkat kabupaten akan diikuti oleh aksi yang lebih besar ditingkat propinsi, ketika aksi yang dilakukan di tingkat lokal tidak mendapatkan
hasil yang memuaskan. Aksi ditingkat propinsi dilakukan untuk menyikapi kebijakan pemerintah di daerah maupun pusat, serta menyikapi isu-isu nasional
dan internasional. Dengan tujuan pemerintah propinsi dapat lebih merespon serta menuntaskan tuntutan-tuntutan perjuangan petani akan hak atas tanahnya.
Universitas Sumatera Utara
3.1.2. Aksi Pendudukan Lahan