BAB IV ANALISIS SEMANTIK PADA KATA
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ و
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
DALAM AL QUR’AN TERJEMAHAN DEPAG DENGAN H.B. JASSIN
A. Perjemahan ayat-ayat yang terdapat kata ﺣ
ْﻜ ٌﻢ
و ﻳ
ْ܋ ﻜ
ْﻢ
Pada bab ini, dikarenakan banyak sekali kandungan hukum yang termuat dalam al- Qur’an, Penulis hanya mencantumkan tiga contoh ayat yang
terdapat di dalam surat al Maidah yang terkait pada kata
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ و
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
. Di sini Penulis hanya mengambil pada perbedaan maknanya saja dan keakuratan
dalam penempatan diksi yang terdapat pada terjemahan tersebut. Kemudian, Penulis akan melanjutkan pada Analisis Semantik terjemahan
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ و
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
, baik itu hukum yang menyangkut memerintah, memutuskan, menetapkan, ataupun
keputusan sebagaimana yang sudah disebutkan dalam bab dua.
Adapun contoh ayat yang terdapat kata
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ و
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
dalam surat al Maidah terjemahan Depag dengan H.B. Jassin sebagai berikut:
1.
Contoh ayat pertama pada kata ْﻢﻜْ܋ﻳ dalam Qur’an Terjemahan Depag
dengan H.B. Jassin pada surat al Maidah berbunyi:
☺
⌧
54
Terjemahan Depag: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad- akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak,
kecuali yang akan dibacakan kepadamu. yang demikian itu dengan tidak menghalalkan berburu
ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum
menurut yang dikehendaki-Nya”. Terjemahan H.B.Jassin: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah
Uqud. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan disebutkan kepadamu. Sedang kamu
berihram. Sungguh, Allah memenuhi apa yang ia kehendaki”.
Pada contoh ayat pertama di atas yang terdapat pada kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
terjemahan Depag mengartikan kata tersebut dengan menetapkan hukum. Sedangkan H.B. Jassin mengartikan kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ dengan menetapkan. Di sini
Penulis melihat bahwa tidak ada perbedaan makna antara dua versi terjemahan tersebut. Tetapi yang berbeda hanya dalam pemilihan diksi saja.
Seperti halnya pada terjemahan Depag yang mengartikan kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ dengan
menetapkan hukum-hukum. Dalam hal ini, menurut Penulis terjemahan Depag belum terbilang efektif dalam penempatan struktur bahasa. Karena
terjemahan Depag mengartikan kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ lebih mengutamakan pada bahasa
55
2. Adapun contoh ayat 44 pada kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ di dalam surat al Maidah terjemahan
Depag dengan H.B.Jassin berbunyi:
⌦
☺
☺
⌧
☺ ⌧
☺
56
Terjemahan Depag: “Sesungguhnya kami telah menurunkan Kitab Taurat yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya yang
menerangi, yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
berserah diri kepada Allah, oleh orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu,
janganlah kamu takut kepada manusia, tetapi takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar
ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barang siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang- orang yang kafir.”
Terjemahan H.B.Jassin:“Kamilah yang menurunkan Taurat yang ada petunjuk dan cahaya di dalamnya bagi orang
beragama Yahudi. Dengan aturan-aturan Kitab itulah Nabi-nabi yang berserah diri kepada Tuhan,
Alim Ulama dan pendeta-pendetanya, memutuskan perkara. Sebab kepada mereka diserahkan
kepercayaan menjaga Kitab Allah, dan mereka
57
menjadi saksi atasnya. Karena itu janganlah takut kepada manusia, tapi takutlah kepada-Ku. Dan
janganlah jual ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah. Barang siapa tiada memutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, merekalah orang yang ingkar.”
Contoh ayat di atas di dalam terjemahan Depag mengartikan kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ
dengan diputuskan dan memutuskan. Sedangkan terjemahan H.B.Jassin mengartikan kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ dengan memutuskan dan memutuskan. Dalam hal ini,
kedua tenerjemahan tersebut tidak memiliki perbedaan makna pada kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ itu sendiri. Akan tetapi, yang membedakannya adalah pada kata kafirun.
Sebagaimana yang terdapat pada ayat di atas. Kata kafirun di dalam terjemahan Depag diartikan dengan makna kafir. Sedangkan di dalam
terjemahan H.B.Jassin kata kafirun diartikan dengan ingkar. Hal ini menunjukkan bahwa makna kafir di dalam terjemahan Depag lebih akurat
dan dapat diterima oleh pembaca. Kemudian kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ menurut ideolog
ikhwanul muslimin terkenal yakni Sayyid Qutub memaknai kata tersebut dengan “memerintah”. Karena bukan dengan hukum yang diwahyukan
Allah sebagai tindakan kafir.
1
Akan tetapi, kafir di sini ditunjukan kepada kaum muslim yang tidak mempercayai adanya hukum Allah. Oleh karena itu
1
Sukran Kamil, Najib Mahfuz Sastra, Islam, dan Politik studi semiotik terhadap Novel Aulad Haratina, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2007, cet. Ke-1, h. 184
Sayid Qutb Ibrahim Husain terlahir Tanggal 9 Oktober 1906 di kota Musyah, salah satu propinsi Asyut, di daerah dataran tinggi Mesir. Ayahnya bernama Qutb Ibrahim asy-Syazili.
Sayyid Qutb memiliki empat saudara kandung yaitu: Nafisah, Aminah, Hamidah, Muhammad. Nuim Hidayat, M.Si., Sayyid Qutb, Biografi dan Kejernihan Pemikiraannya, Jakarta: Perspektif,
2005, cet. Ke-1, h.15
58
3. Kemudian contoh ayat 47 pada kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ di dalam surat al Maidah
terjemahan Depag dengan H.B.Jassin berbunyi:
☺ ☺
⌧
Terjemahan Depag: “Dan hendaklah orang-orang pengikut injil memutuskan
2
perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa tidak memutuskan
3
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-
orang yang fasik.” Terjemahan H.B.Jassin:“Hendaklah orang yang berpegang kepada injil
memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Tapi barang siapa tiada
memutuskan perkara dengan apa yang diturunkan Allah, merekalah orang yang membangkang.”
2
Pengikut-pengikut injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah SWT. di dalam injil itu, sampai kepada masa diturunkan Al Qur’an.
3
Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah SWT. Ada tiga macam: a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah SWT., orang yang semacam ini kafir surah al
Maidah ayat 44; b. karena menuruti hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim surah al Maidah ayat 45; c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surah ini.
59
Makna contoh pada ayat di atas yang terdapat pada kata
ﻳ ْ܋
ﻜ ْﻢ tidak
menunjukkan makna yang berbeda yakni ‘memutuskan’. Akan tetapi, yang membedakannya adalah pada kata fasiqun. Kata fasiqun di dalam terjemahan
Depag diartikan dengan ‘fasik’. Sedangkan kata fasiqun di dalam terjemahan H.B.Jassin diartikan dengan ‘membangkang’. Kedua makna ini sudah jelas
berbeda diantaranya pada penempatan diksi dan katanya. Karena berbedanya kata atau diksi berpengaruh terhadap perbedaan makna. Dalam hal ini,
menurut Penulis makna yang dapat diterima oleh mayoritas pembaca yaitu pada terjemahan H.B.Jassin yang maknanya ‘membangkang’. Sebagaimana
yang sudah terlihat jelas bahwa terjemahan H.B. Jassin di dalam menerjemahkan suatu kata lebih mengutamakan bahasa sumber dan lebih
mengarahkan kepada bahasa sasaran. Berbeda dengan terjemahan Depag yang mengartikan suatu kata lebih terpaku kepada bahasa sumbernya saja.
Meskipun demikian kedua penerjemah ini sudah dikatakan sebagai penterjemahan yang baik. Walaupun diantara kedua penerjemah ini
mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda. Adapun contoh ayat 50 pada kata
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ di dalam surat al Maidah
terjemahan Depag dengan H.B.Jassin berbunyi:
☺
Terjemahan Depag: “Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah
bagi orang-orang yang yakin?
60
Terjemahan H.B.Jassin: “Apakah hukum jahiliyah yang mereka inginkan? Tapi siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi
kaum yang teguh keyakinan? Ayat di atas menjelaskan bahwa kata
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ di dalam terjemahan Depag
diartikan hukum sedangkan kata
ﺣ ْﻜ
ٌﻢ di dalam terjemahan H.B.Jassin diartikan
dengan hukum. Dari kedua terjemahan di atas tidak adanya perbedaan makna, yang membedakan hanya pada diksinya saja. Oleh karena itu, persamaan
makna di atas dilatarbelakangi oleh pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh kedua penerjemahan tersebut.
B. Analisis Semantik Terjemahan ﻳ