Sosialisasi Melalui Media Pengembangan Budaya Dalam Bentuk Kegiatan Pelaksanaan

a. Sosialisasi Melalui Media

John Vivian menyebutkan adanya tujuh media komunikasi massa. Yakni buku, majalah, koran radio, televisi, advertising, dan internet. Dalam hal ini MUI memanfaatkan secara langsung media buku dan internet. 1. MUI mencetak buku saku yang berisi fatwa MUI tentang suap risywah, korupsi ghulul, dan hadiah kepada pejabat.. Buku tersebut diterbitikan atas kerjasama dengan Menkominfo kementrian Komunikasi dan Informasi melalui Lembaga Informasi nasional 2003. 9 Buku yang berisi fatwa haram korupsi tersebut, dengan kerjasama Lembaga Informasi Nasional, kemudian didistribusikan ke berbagai lembaga negara, termasuk pada BUMN. 10 2. Internet digunakan sebagai media sosialisasi karena menggunakan budget yang terjangkau dengan jangakaun komunikasi yang sangat luas. Lembaga-lembaga besar saat ini memiliki situsnya sendiri di internet, begitu juga MUI. Sehingga MUI mensosialisasikan fatwa- fatwa yang dikeluarkan melalui situs resmi MUI, termasuk fatwa haram korupsi. 11

b. Pengembangan Budaya Dalam Bentuk Kegiatan Pelaksanaan

Strategi 1. Seminar Implikasi Anti Korupsi 2003 Terhadap Permasalahan Hukum Nasional Bali, 14 - 16 Mei 2006 Seminar tentang Implikasi Konvensi Anti Korupsi 2003 Terhadap Sistem Hukum Nasional diselenggarakan 9 MUI, Fatwa MUI tentang Suap Risywah, Korupsi Ghulul, dan Hadiah kepada Pejabat, Jakarta: Lembaga Informasi Nasional, 2003.. hal. ii 10 Wawancara dengan Ketua Komisi Fatwa MUI, Aminuddin Yakub. 11 Lihat www.mui.org.id dan berdasarkan wawancara dengan Ketua Umum MUI, Aminuddin Yakub oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Hukum dan HAM RI bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Udayana dan Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM RI Provinsi Bali tanggal 14 sd 15 Juni 2006. Para penyaji yaitu dari Komisi Pemberantasan Korupsi, akademisi, PPATK, atau Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Kepolisian, Kejaksaan, Hakim Pengadilan NegeriTinggi, Departemen Hukum dan HAM Prop.Bali PakarPraktisi, LSM, Pemerintah Daerah Prop. Bali dan lain-lain. Seminar menyajikan Keynote Speech oleh Taufiequrachman Ruki Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Penyaji pertama Basrief Arief, SH, MH Wakil Jaksa Agung RI dengan judul makalah Upaya Mengembalikan Aset Hasil Korupsi Dengan Kerjasama Bantuan Hukum Timbal Balik Masalah Pidana. Penyaji selanjutnya adalah I Ktut Sudiharsa, SH, MSi Direktur Hukum PPATK dengan judul makalah Pengembalian Aset Hasil KejahatanKorupsi. Adapun mengenai Sistem Informasi Penegakan Hukum dalam Implementasi Konvensi Anti Korupsi 2003 dibahas oleh Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH Kepala BPHN. Penyaji selanjutnya adalah W.Tangun Susila dan I.B. Surya Dharma Jaya Tim Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali dengan judul makalah Koordinasi Penegakan Hukum dalam Penanggulangan Tindak Pidana Korupsi. Selanjutnya Prof. Dr. H. Romli Atmasasmita, SH., LL.M Guru Besar Hukum Pidana Internasional UNPAD membahas tentang Ratifikasi Dan Implikasi Konvensi PBB Pemberantasan Korupsi 2003. Penyaji terakhir dari seminar ini adalah AKBP Drs. Budiman Perangin-angin Kasubbid Jatanekbank Bid Interpol Set NCB-Interpol Indonesia yang membahas tentang Peranan NCB Interpol Indonesia dalam Implementasi Konvensi Anti Korupsi 2003. Dari seminar itu dihasilkan suatu kesimpulan dan rekomendasi yang dapat dijadikan bahan bagi pembentukan dan pembaharuan peraturan perundang-undangan 12 2. Bersama KPK dan pemuka-pemuka dari berbagai agama untuk membuat komitmen bersama mencegah korupsi. Kegiatan ini diadakan di gedung KPK Jakarta pada Selasa, 02 Desember 2008. 13 Pertemuan tersebut dihadiri oleh 9 lembaga antara lain Majelis Ulama Indonesia MUI, PBNU, PP Muhammadiyah, Persatuan Islam Persis, Persekutuan Gereja-gereja Indonesia PGI, Konferensi Wali Gereja Indonesia KWGI, Mejelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Matakin, dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia Walubi. 14 Menurut Antasari, kerjasama KPK dengan pemuka agama bertujuan agar masyarakat bisa melihat adanya keterkaitan antara korupsi dan agama. Karena menurutnya percuma saja negara yang besar jika tidak mempunyai keimanan. 12 Badan Penelitian dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional. Diakses pada 15 Februari 2010. http:www.bphn.go.idpuslitbangindex.php?action=activitycat=Seminartitle=Pertemuan+Ilmi ah 13 Inilah.com, berita diakses pada 15 februari 2010 dari : http:www.inilah.comnewsreadpolitik2008120265937kpk-gandeng-tokoh-tokoh-agama 14 Sinar Indonesia, berita diakses pada 15 Februari 2010 dari : http:hariansib.com?p=51327 Dalam hal ini Ketua MUI Ahmad Nazri Adlani mengatakan, banyak ayat Al Quran dan Sunah Nabi yang mengajarkan tentang haramnya tindakan korupsi. 15 3. Ketua MUI Amidhan beserta para tokoh di antaranya : ekonom Faisal Basri, Ketua Pokja Jihad Melawan Koruptor BLBI Abdul Asri Harahap, dan Imam Prasodjo mendesak KPK agar mengusut tuntas kasus korupsi. Dialog ini diadakan pada Oktober 2009. 16 4. Pada 16 Februari 2010, ketua MUI daerah Sergai, Ibrahim Kholil mendesak BPK dan KPK untuk mengusut pembangunan Dermaga Tanjung Beringin dengan biaya 10 milyar. 17 5. Pada tanggal 27 Februari 2010, MUI mengadakan seminar mengenai dampak korupsi. Seminar tersebut diadakan di Istiqlal Jakarta dengan narasumber Prof. Dr. Din Syamsuddin, Prof. Dr. H. Umar Shihab, Drs. H. Amidan dan Drs. H. Ichwan Sam.

3. Evaluasi Strategi